sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
yang didirikan oleh orang perseorang dimana koperasi juga bagian dari badan
usaha yang bersifat lebih mengikat dan mempunyai sanksi yang tegas apabila
untuk mengerti apa yang dimaksud dengan badan hukum tersebut, dalam
Selain manusia adalagi suatu subyek hukum lain yang pergaulan hukum dapat
melakukan tindakan hukum serta mempunyai hak dan kewajiban dan mempunyai
harta kekayaan sendiri. Dapat kita lihat dalam bidang hukum sebagai suatu realita,
walaupun tidak berwujud manusia yaitu apa yang dinamakan badan hukum. 22
2121
Syamsul Arifin dkk Op.Cit hlm 59
22
Ibid
hubungan hukum baik antara badan hukum yang satu dengan badan hukum yang
lain maupun antara badan hukum dengan manusia. Oleh sebab itu, badan hukum
perbuatan di lapangan harta kekayaan. Dengan demikian, badan hukum ini adalah
pendukung hak dan kewajiban yang tidak berjiwa sebagai lawan pendukung hak
itu adalah manusia tunggal. Selain dari manusia tunggal, dapat juga oleh hukum
diberikan kedudukan sebagai badan pribadi kepada wujud lain disebut badan
(berwenang) menjadi pendukung hak yang tidak berjiwa atau lebih tepat yang
bukan manusia. Badan hukum sebagai gejala kemasyarakatan adalah suatu gejala
riil, merupakan fakta yang benar-benar dalam pergaulan hukum biarpun tidak
berwujud manusia atau benda yang dibuat dari besi, kayu dan sebagainya. 25
hukum yaitu badan yang disamping manusia perseorangan juga dianggap dapat
23
Riduan Syahrani, Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Alumni Bandung,
Bandung, 1989 hlm 55
24
http://www.jurnalhukum.com/pengertian-badan-hukum/ diakses pada tanggal 23
Februari 2014 pada pukul 18.00 wib
25
Neni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis: Telaah Tentang Pelaku dan Kegiatan Ekonomi,
Graha ilmu, Yogyakarta, 2009 hlm 124
perhubungan hukum terhadap orang lain atau badan lain. 26 Dari pendapat-
semuanya itu dapat kita lihat dalam pergaulan masyarakat dewasa ini, dinamakan
anggota ikut serta melakukan hal itu. Jika subyek hukum ini atau yang disebut
badan hukum ditunjuk dan ditugaskan sebagai badan penyalur untuk melakukan
distribusi barang sandang pangan misalnya tekstil, beras, maka rakyat yang
membeli dengan harga murah itu merasakan betul-betul akibat hukumnya dari
manfaatnya, dimana mereka betul-betul menerima dan menjadi pemilik baru dari
tekstil dan beras akibat penyerahan tersebut. Oleh sebab itu, mereka menerima
26
Chaidir Ali, Badan Hukum, Alumni Bandung, Bandung, 1999 hlm 86
27
Ibid
organisasi yang berdiri sendiri yang dapat mempunyai hak dan kewajiban dimata
hukum yang dibuat untuk mengatur prosedurnya, kapan dan apa syarat-syarat dan
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) disahkan oleh menteri. Pada ayat (2)
dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam waktu paling lambat 30 hari terhitung
Pada Pasal 10 ayat (1) dijelaskan bahwa akta pendirian koperasi memuat
anggaran dasar dan keterangan yang berkaitan dengan pendirian koperasi. Lebih
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diajukan secara tertulis oleh para pendiri
pengesahan sebagai badan hukum. Pada ayat (5) ditegaskan ketentuan mengenai
28
Syamsul Arifin, Op.Cit hlm 61
29
Andjar Pachta W dkk, Hukum Koperasi Indonesia Pemahaman, Pendirian dan Modal
Usaha, Kencana, Jakarta, 2005 hlm 77
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar Koperasi. Pada bab IV Pasal 10
Peraturan Menteri ini menegaskan bahwa (1) Koperasi memperoleh status badan
hukum setelah mendapat pengesahan oleh Menteri atau Pejabat yang berwenang;
(2) Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahan akta pendirian koperasi
merupakan nomor dan tanggal perolehan status badan hukum koperasi; (3) Nomor
Koperasi diakui sebagi badan hukum adalah suatu badan yang ada karena
hukum dan memang diperlukan keberadaannya sehingga disebut legal entity. Oleh
karena itu maka disebut antificial person/ rechts person. Sebagaimana halnya
dengan pendirian suatu badan hukum, maka pendirian suatu koperasi tidak dapat
mengikatkan diri untuk melakukan penyerahan suatu benda kepada pihak lain,
sendiri serta formil sifatnya. Suatu koperasi mempunyai kedudukan sebagai badan
30
Budi Untung, Hukum Koperasi dan Peran Notaris Indonesia, Andi , Jakarta, 2004 hlm
31
pendirian koperasi. 31
extunct yang berarti segala tindakan hukum yang dilakukan atas nama badan
hukum tersebut sebelum pengakuan sebagai badan hukum beralih kepada badan
disahkan oleh pemerintah adalah badan hukum, maka segala hak dan kewajiban
serta perikatan atas nama koperasi yang diperoleh atau dibuat sebelum tanggal
resmi diakui sebagi badan hukum seketika itu beralih kepada koperasi. 33
Suatu koperasi yang sudah merupakan suatu badan hukum, maka dia juga
karena itu ia dapat bertindak dan berwenang untuk melakukan perikatan atau
tindakan hukum lainnya sebagaimana layaknya orang pribadi atau badan hukum
pribadi dan dapat pula dituntut atau dikenakan sanksi dan hukuman. Oleh sebab
itu, bagi orang perorangan atau badan hukum lainnya yang hendak membuat
hubungan hukum dengan badan usaha koperasi tersebut menjadi jelas untuk
usaha koperasi tersebut. Namun, demikian sangat baik dan menjadi lebih tegas
Terbatas; seperti mengenai tingkat dan bentuk tanggung jawab dari para pendiri,
31
Ibid
32
Ibid., hlm 32
33
Herlien Budiono, perkoperasian di Indonesia, Paper, hlm 6
yakni orang-orang (persoon) yang diciptakan oleh hukum. Badan hukum sebagai
manusia. Oleh sebab itu, suatu badan hukum selaku subjek hukum dapat
bidang ekonomi. Oleh karena koperasi adalah merupakan subyek hukum abstrak,
jalannya koperasi, perlu kehadiran subyek hukum manusia atau orang (persoon).
daya berfikir dan kehendaknya serta tidak mempunyai central bewustzijn karena
34
Andjar Pachta W, Op,Cit hlm 94
35
R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, SH., M.H, Hukum Koperasi Indonesia, Rajawali
Pers, Jakarta, 2005 hlm 81
36
Ali Ridho, Badan Hukum dan Kedudukan Badan Hukum Perseroan. Perkumpulan
Koperasi, Yayasan, Wakaf, Bandung, Alumni, 1986, hlm 17.
Intern organisasi koperasi ialah organisasi yang ada di dalam setiap tubuh
1. Terdapat sejumlah individu yang bersatu dalam suatu kelompok, atas dasar
37
Pengetahuan Koperasi, Buku pelajaran Koperasi Tingkat Lanjutan, Departemen
Koperasi Direktorat penyuluhan Koperasi, Jakarta, 1984 hlm 180
38
Ibid
39
Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, Koperasi Teori dan Praktek, Erlangga, Jakarta,2001
hlm 34
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatan ekonominya.
organ intern yang terdiri atas : rapat anggota, pengurus dan pengawas. Ketiga
organ itu masing-masing mempunyai fungsi, wewenang dan tugas yang terpisah.
Ketentuan yang mengatur tentang organ dapat diketahui dengan melihat dari
tersebut adalah : 40
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang
dengan suara terbanyak dari para anggota yang hadir. Pelaksanaan rapat anggota
ini biasanya diatur dalam anggaran dasar koperasi, baik mengenai waktu
Pada rapat anggota, para anggota koperasi bebas untuk berbicara, memberikan
usul, pandangan dan tanggapan serta saran demi kemajuan usaha koperasi
40
Ibid, hlm 35
41
Ibid
hak satu suara. Ketidak hadiran anggota koperasi di dalam rapat anggota yang
diadakan tidak dapat diwakilkan atau dikuasakan kepada orang lain, jadi
koperasi;
dan
Undang ini.
42
Muhammad Firdaus, Perkoperasian Sejarah Teori dan Praktek, Ghalia Indonesia,
Jakarta, 2002 hlm 85-86
43
Periksa pasal 33 Undang-undang no 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
pengembangan koperasi. 44
2. Pengurus
dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota untuk masa jabatan paling lama 5
(lima) tahun. Pertama kalinya, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan
dalam akta pendirian. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi
organisasi dan usaha koperasi untuk satu periode tertentu. Penguruslah yang akan
anggota benar-benar dapat dijalankan. Dan pengurus pula yang akan menentukan
apakah koperasi dapat diterima sebagai rekan usaha yang terpercaya dalam
44
Muhammad Firdaus, Op.Cit hlm 86
45
Mulhadi, Hukum Perusahaan Bentuk-Bentuk Badan Usaha Di Indonesi, Diktat Kuliah
Universitas Sumatera Utara, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2013 hlm 139
mundurnya koperasi 46
3. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris
untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi Indonesia ditetapkan
jenis koperasi dimana pengurus itu akan memimpinnya, yaitu seperti berikut : 47
1. Harus turut ambil bagian dalam usaha koperasi, serta telah memenuhi
46
Revrisond Baswir, Koperasi Indonesia, BPFE, Yogyakarta, 1997 hlm137
47
R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Op.Cit, hlm85
mengeluarkan pendapat dan buah pikiran yang berguna demi kemajuan para
anggota;
4. Harus bersedia mendengar usul-usul atau keberatan dari pihak anggota guna
kemauannya sendiri-sendiri;
kuasa kepadanya.
jawab pengurus, umumnya dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
pengurus, buku daftar pemegang sertifikat modal koperasi, dan risalah rapat
anggota; dan
keputusan rapat anggota untuk mengelola organisasi dan usaha koperasi. Tugas
lembaga eksekutif dan memliki identitas sendiri. Dalam mengelola koperasi ini,
48
Periksa Pasal 58 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
organisasi pengurus tersebut dapat bervariasi antara satu koperasi dengan koperasi
banyak ditujukan untuk menampung yang lebih banyak orang dan bukan
didasarkan atas efektifitas pelaksanaan tugas. Ada juga koperasi yang menyusun
koperasi tersebut. 50
3. Pengawas
Pengawas adalah perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi
49
R.T. Sutantya rahardja hadhikusuma, Op.Cit, hlm 87.
50
Muhammad Firdaus, Op.Cit hlm 89
51
Ibid
dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota, serta bertanggung
jawab kepada rapat anggota. Dengan demikian, pengawas ini tidak dibenarkan
diangkat dari orang diluar koperasi. Tugas pengawas ini secara umum adalah
mengawasi jalannya kegiatan koperasi yang dilaksanakan oleh pengurus, dan hasil
keobyektifannya. 52
52
Ibid, hlm 90
53
Periksa Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian
54
Periksa Pasal 50 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 Tentang
Perkoperasian
menyebutkan alasannya.
koperasi dan kebenaran dari pembukuannya yang tercermin dalam neraca dan
perhitungan laba rugi menemui kesulitan serta dalam rangka peningkatan efisiensi
koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik dan tidak menutup
jasa audit adalah audit terhadap laporan keuangan dan audit lainnya sesuai
keperluan koperasi. 55
C. Pengelolaan Koperasi
mengandung unsur ekonomi dan unsur sosial. Bagi suatu koperasi, ini berarti
bahwa dia harus bekerja menurut prinsip ekonomi dengan melandaskan pada
unsur sosial yang tersurat dan tersirat dalam azas-azas koperasi. Sebagaimana kita
55
Hendrojogi, Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktek, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
1997 hlm 155
pengurus dapat mengangkat tenaga pengelola yang ahli untuk mengelola usaha
dapat mencakup pengertian yang lebih luas dan memberi alternatif bagi koperasi.
pengelola sebagai manajer atau direksi. Sedangkan maksud dari kata diberi
wewenang dan kuasa adalah pelimpahan wewenang dan kuasa yang dimiliki oleh
dan kuasa yang telah dilimpahkan kepada pengelola dan tugas pengurus beralih
56
Ibid
57
Mulhadi,SH.,M.Hum, Op.Cit halaman 140
koperasi;
diberikan kepadanya, dan jika perlu dapat memberikan saran perbaikan dan
pengurus koperasi.
Pada koperasi yang yang kegiatannya telah meluas tentunya tidak hanya
memiliki seorang manajer saja tergantung dari luas lingkup kegiatannya serta
organisasi atau menurut ruang lingkup kegiatan yang dikelola manajer dan
tanggung jawabnya, dalam hal ini maka terdapatlah 3 buah tingkatan manajemen,
yaitu : 59
58
R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Op.Cit hlm 89
59
Hendrojogi, Op.Cit hlm 149
pengurus. Kelompok ini bertanggung jawab atas manajemen bidang usaha yang
menyeluruh dari koperasi yang bersangkutan. Pada perusahaan swasta yang besar-
besar mereka ini disebut juga sebagai CEO ( chief executive officer).
2. Manajer Menengah 61
kegiatan, maka terdapat 2 macam manajer, yaitu manajer fungsional dan manajer
umum. Manajer fungsional hanya bertanggung jawab atas suatu jenis kegiatan
unit yang kompleks, seperti sebuah perusahaan, anak perusahaan atau cabang
60
Ibid
61
Ibid, hlm 150.
62
Ibid
Peran dari manajer adalah membuat rencana kedepan sesuai dengan ruang
sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (to get things done by
working with and through people). Manajer harus bisa mengkoordinir dan
memajukan segala sumber daya untuk bekerja sama sebagai suatu kesatuan.
Akhirnya dia harus bisa mengawasi menghargai dan menilai prestasi kerja dan
sumber daya yang dimiliki koperasi secara efisien, sesuai dengan azas-azas
koperasi dan sejalan dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh pengurus.
Selain itu adanya kerja sama yang baik antara pengurus dan manajer merupakan
hal yang sangat penting, serta harus ada pembagian tugas dan wilayah kerja yang
jelas antara manajer dan pengurus dan diusahakan tidak adanya tugas yang
63
Ibid, hlm 151
64
ibid
65
ibid, hlm 153
pada keahlian atau expertness disebut juga sebagai wewenang informal atau
informal authority.66
Kembali kepada ciri ganda dari organisasi koperasi, yang berarti bahwa
koperasi itu mengandung unsur ekonomi dan unsur sosial, dalam kenyataannya
sebagaimana yang dilihat sekarang ini, pengelolaan unsur sosial yang terkandung
dalam organisasi koperasi ini memang lebih banyak merupakan wewenang dari
pengurus dari pada sebagai wewenang dari manajer, seperti dalam masalah yang
dalam tubuh koperasi terdapat 2 bidang yang bisa dikelola secara terpisah, yaitu
cukup ditangani oleh pengurus saja, terutama pada koperasi skala operasinya
kecil. Namun, secara lambat laun kini sudah mulai terlihat adanya koperasi-
66
Ibid, hlm 157
badan hukum. Koperasi kehilangan daya berfikir dan kehendaknya serta tidak
perbuatan hukum sendiri. Berbeda dengan manusia yang dapat bertindak sendiri,
Manajemen yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya
wewenang kepada manajer terkecuali bila dalam hak badan hukum dan anggaran
67
Ibid, hlm 159
68
Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Op.Cit hlm 109
69
Ibid
mengganti mereka. 70
manajer dikaitkan dengan volume usaha, modal kerja dan fasilitas yang diatur
oleh pengurus. Besar kecilnya volume usaha merupakan batas dan ukuran perlu
kerja antara pengurus dan manajer tidak bisa dilepaskan dari permasalahan
wewenang yang dimiliki oleh mereka masing-masing. Adanya kerja sama yang
baik antara keduanya serta pembagian tugas dan wilayah kerja yang jelas antara
manajer dan pengurus merupakan juga suatu hal yang sangat penting agar tidak
Masalah peranan dari pengurus dan manajer atau pembagian tugas dan
tanggung jawab antar pengurus dan manajer dalam suatu koperasi, akan
70
Ibid
71
Hendrojogi, Op.Cit hlm 159
72
Ibid
berlandaskan pada shared authority dari pengurus dengan manajer puncak atau
tindih wewenang dan tanggung jawab antara pengurus dan manajer, dipandang
perlu untuk mengadakan penjabaran lebih lanjut tentang pembagian tugas dan
seperti yang dijumpai pada banyak koperasi pada saat sekarang ini, berada
dibawah garis batas rencana operasional dan dalam kenyataannya mereka lebih
73
Ibid
74
Ibid, hlm 164
pengelolaan usaha dari pengurus, maka perlu kiranya kepada manajer diberikan
maka ini berarti bahwa penentuan sasaran dan penyusunan rencana strategis
merupakan shared decision areas antara pengurus dan manajer puncak atau
eksekutif. 75
seorang manajer harus mempunyai wawasan usaha yang luas, mampu melihat
kekuatan dan kelemahan koperasi, mampu menangkap peluang usaha serta peka
sasaran dan penyusunan strategi, manajer harus tetap berpijak pada azas-azas
koperasi. Bagi seorang eksekutif atau manajer dalam melakukan tugas usahanya
memperhatikan unsur sosial yang tersirat dalam azas-azas koperasi, maka cara-
bagi pengelola suatu organisasi ekonomi yang berciri ganda, dalam arti bahwa
tubuh koperasi. 76
75
Ibid, hlm 166
76
Ibid, hlm 170
kontinuitas usaha dan organisasi, yang dalam perseroan terbatas kira-kira dapat
sepenuhnya atas pengelolaan usaha koperasi. Oleh karena itu dalam masalah
responsibility). 77
pendekatan manajemen seperti yang telah disebutkan di atas maka wewenang atau
permodalannya;
77
Ibid
78
Ibid, hlm 172
kesejahteraan karyawan.
bawah;
perangkat operasi;
79
Ibid, hlm 174
pengurus;
gaji karyawan sesuai dengan skala gaji yang telah disetujui oleh pengurus;
dengan sebaik-baiknya oleh pengurus dan manajer selaku pengelola koperasi. Hal
ini sejalan dengan apa yang disebutkan dalam Pasal 60 UU Koperasi yang
menyatakan bahwa setiap pengurus wajib menjalankan tugas dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan dan usaha koperasi. Pengurus
bahwa setiap pengurus bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang
anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 anggota atas nama koperasi. Sehingga
atas tindakan hukum yang dilakukan oleh pengurus yang disengaja atau sebagai