Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PT Golden Energy Mines Tbk bergerak di bidang perdagangan hasil
tambang dan jasa pertambangan. Pada tanggal 13 Maret 1997 Perseroan
didirikan dengan nama PT Bumi Kencana Eka Sakti yang kemudian berubah
nama menjadi PT Golden Energy Mines Tbk pada tanggal 16 November 2010.
Selain itu perusahaan ini juga memiliki anak perusahaan yang mengatur
kegiatan pertambangan di beberapa tempat di Indonesia. Lokasi pertambangan
milik Anak-Anak Perusahaan Perseroan yaitu PT Borneo Indobara (BIB), PT
Kuansing Inti Makmur (KIM) dan Anak Perusahaannya ("KIM Blok") serta PT
Trisula Kencana Sakti (TKS) seluruhnya berada di wilayah Indonesia yang
tersebar di Kalimantan Selatan, Jambi dan Kalimantan Tengah. Luas area
proyek pertambangan dari semua Anak Perusahaan seluas 38.165 hektar
(Sinarmas Mining 2017).
Kegiatan penilitian ini dilakukan pada salah satu anak perusahaan PT.
Golden Energy Mines yaitu PT Kuansing Inti Makmur (KIM) yang berlokasi di
Muaro Bungo, Jambi dengan fokus kegiatan pada ekplorasi dan core test
batubara (EMIS, 2017)
Batubara masih meruapakan sumber energi fosil yang terus digunakana
hingga saat ini. Kegunaannya dalam berbabagai kegiatan industri metal,
pembangkit tenaga listrik dan bahan bakar kereta api terus meningkat seiring
dengan peningkatan industri dan peningkatan permintaan dari masyarakat.
Kualitas batubara akan sangat mempengaruhi kepada pengunaan dan penjualan
batubara. Hal ini dikarenakan perbedaan unsur kimia pada batubara di beberapa
lokasi akan mempengaruhi kepada kompisisi batubara serta kualitasnya.
Kualitas batubara akan berpengaruh kepada kandungan sulfur dan kandungan
zat terbang serta unsur lainnya yang akan mempengaruhi pada emisi dan
kualitaskalor (energi) yang akan dihasilkan.

1
Sehingga perlu diadakannya analisis kandungan kimia dari batubara melalui
analisis proximate dan ultimate. Analisis ini akan memberikan informasi
mengenai kandungan unsur kimia pada batuabara. Dari kandungan kimia serta
korelasi dengan data geologi akan memberikan informasi mengenai kualitas
batubara. Informasi kualitas ini selanjutnya akan menjadi dasar untuk tahap
ekplorasi selajutnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1. Mengetahui lingkungan pengendapan batubara.
2. Mengetahui kualitas batubara dari analisis proximate dan ultimate.
3. Mengetahui hubungan antara lingkungan pengendapan dan unsur
kimia pada batubara serta kualitasnya.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui lingkungan pengendapan batubara sehingga dapat
digunakan untuk mengetahui jenis batubara.
2. Untuk mengetahui kandungan abu dan kandungan sulfur pada
batubara.
3. Mengetahui korelasi antara lingkungan pengendapan dan kandungan
undur sulfur dan abu pada batubara.
4. Untuk mengetahui kualitas batubara secara umum.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian dilakukan pada dinding utara-barat phase 6 section N260oE
hingga N360oE pada area tambang terbuka Batu Hijau PT. Newmont Nusa
Tenggara, Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
2. Area penelitian dibagi menjadi 9 yang meliputi 3 domain geotek (Domain
1, Domain 7, dan Domain 8, lihat Lampiran 1), batas vertikal dibatasi oleh
IRA (Inter Ramp Angle), dan batas horizontal dibatasi oleh slope aspect.

2
3. Analisis proyeksi stereografis menggunakan perangkat lunak DIPS untuk
mengetahui arah umum diskontinuitas, tipe longsoran, kemungkinan
terjadinya longsor dan nilai %PoF pada longsoran tipe bidang dan baji.
4. Analisis kinematik menggunakan data line mapping, data drilling,major
fault (lihat tabel 3.1), dan friction angle. Nilai friction angle yang digunakan
adalah nilai rata-rata sudut geser dalam batuan di tambang sebesar 30o.
5. Identifikasi tipe keruntuhan lereng dilakukan berdasarkan data orientasi
struktur geologi menggunakan analisis kinematik dengan asumsi faktor
utama yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah struktur geologi.
6. Perhitungan %La pada daerah penelitian dengan software
Mindsight3Dgeology menggunakan data kontur aktual phase 6 bulan
Desember 2015.
7. Dikatakan longsor apabila terjadi longsoran pada 2 bench (30m).
8. Identifikasi korelasi %PoF dengan %La menggunakan pendekatan statistik
Korelasi Product Moment.
9. Analisis distribusi normal menggunakan SPSS 21 dengan metode
Kolmogorov Smirnov.
10. Uji signifikansi menggunakan Tabel t.

1.4 Rumusan Masalah


Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang diharapkan dapat
terjawab dengan dilakukannya penelitian ini:
1. Bagaimana lingkunagn pengendapan lokasi X dari data Meansuring
Stratigrafi?
2. Berapa besar kandungan unsur Sulfur dan abu pada batubara lokasi X?
3. Bagaimana korelasi kandungan unsur dan data Meansuring Straigrafi?
4. Apakah korelasinya kedua data saling mendukung?
5. Bagaimanakah kualitas batubaranya jika dilihat dari kedua data tersebut?

3
1.5 Jadwal Penelitian
Pelaksanaan Tugas Akhir di PT. Kuasing Inti Makmur berlangsung selama
dua bulan, dimulai dari tanggal 16 April 2017- 16 Juni 2016. Jadwal yang
ditentukan perusahaan yaitu 6 hari kerja dan 1 hari libur. Adapun tahapan
penelitian meliputi tahap pendahuluan, pengumpulan data, pengolahan data dan
analisis, penyusunan laporan, evaluasi laporan dan presentasi laporan. Jadwal
kegiatan penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.1 di bawah ini :

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian.

2017 2017
Tahap Proses November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pendahuluan Studi Pustaka v
Observasi Awal v
Pengumpulan Pengumpulan Data v v
Data Primer dan Sekunder
Pengolahan Analisis Kinematik v
Data dan dan Korelasi Regresi
Analisia Linear
Penyusunan Penyusunan Laporan v
Laporan di Perusahaan
Evaluasi Konsultasi dengan v
Laporan pembimbing
Presentasi Laporan di v
Presentasi
Laporan Perusahaan

1.6 Lokasi Penelitian dan Kesampaian Daerah


Lokasi penelitian (PT. Newmont Nusa Tenggara) berada di Kecamatan
Sekongkang dan Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa
Tenggara Barat, Sumbawa, tepatnya pada koordinat 484300-486800 mE dan
9007400-9010400 mN, zonasi 50S. Penelitian dilakukan pada dinding utara-
barat daerah penambangan Batu Hijau PT. Newmont Nusa Tenggara.
Untuk mencapai lokasi penelitian dari Kota Semarang, Jawa Tengah dengan
menggunakan transportasi udara melalui Bandara Internasional Ahmad Yani

4
menuju Bandara Internasional Juanda, Surabaya dengan waktu tempuh selama
40 menit dan penerbangan dilanjutkan menuju Bandara Internasional Lombok
Praya, Lombok selama 1 jam.
Untuk mencapai lokasi penelitian, dilanjutkan perjalanan darat menuju
Pelabuhan Kayangan yang berjarak 95 km dengan waktu tempuh 2 jam
perjalanan. Dari Pelabuhan Kayangan, perjalanan dilanjutkan dengan
penyeberangan laut menggunakan boat perusahaan menuju Pelabuhan Benete
selama 1,5 jam, selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju camp / townsite
perusahaan yang berjarak 12 km dengan waktu tempuh 30 menit.
Lokasi penelitian berada 13 km dari town site dan ditempuh selama 25
menit menuju MMA (Mine Maintenance Area) dengan menggunakan bus
perusahaan. Untuk mencapai sumur penambangan menggunakan mobil
perusahaan dengan waktu tempuh 5 menit. Area penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.1.

5
.

6
7

Anda mungkin juga menyukai