Hematologi
Modul Anemia
Disusun oleh:
NIRMALA
A ISRA FEBRIANA SARI
ABU SALAM HAMZAH
ASMAWATI
ASRIMA
AFRA FATIN ARINDY
AHMAD WARDIMAN
ASRAH SRIMURTI
AKMAL MUKMIN MUSTARI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
MODUL I
Judul :
ANEMIA
Skenario :
Seorang laki-laki berusia 32 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan
cepat lelah dan lemah. Disaat bekerja sebagai buruh bangunan terkadang terasa
ingin pingsan. Wajah terlihat pucat, nafsu makan berkurang dan selama ini
jarang mengkonsumsi sayur, daging dan susu.
Kata Kunci :
Laki-laki 32 tahun
Cepat lelah
Lemah
Terkadang terasa ingun pingsan saat bekerja
Pucat, nafsu makan berkurang
Jarang konsumsi sayur, daging dan susu
Pertanyaan :
1. Struktur dan fungsi normal sel darah merah ?
2. Struktur dan fungsi dasar hemoglobin?
3. proses hematopoiesis?
4. Definisi Anemia?
5. Diferential Diagnosis dari skenario?
6. Pemeriksaan penunjang dari skenario?
7. Diagnosis sementara dari skenario?
8. patomekanisme gejala pada pasien?
9. Penatalaksanaan dari skenario?
10. Progosis dari skenario?
1. Eritropoiesis
Telah diuraikan dalam jawaban pertama mengenai hematopoiesis bahwa eritropoiesis
merupakan proses pembentukan sel darah merah yang asalnya sama yaitu dari sel stem
pluripoten cuma sel progenitornya atau faktor pemicu sampai pada pembentukan
eritrositnya yang berbeda.
Proeritroblas Basofil polikromatofilik Ortokromatofilik retikulosit eritrosit
eritroblas eritroblast eritroblast
2. Pembentukan Hemoglobin
Hemoglobin merupakan kompleks protein yang terdiri dari heme yang mengandung besi
dan globin dengan interaksi di antara heme dan globin menyebabkan hemoglobin (Hb)
merupakan perangkat yang ireversibel untuk mengangkut O2. Sesuai dengan rangkaian
hematopoiesis yang dimulai dari yolk sac, limpa, hati, dan sumsum tulang diikuti juga
dengan perubahan variasi sintesis hemoglobin. Sejak masa embrio, janin, anak, dan
dewasa sel darah mempunyai 6 hemoglobin. Antara lain:
Hemoglobin embrional : Gower-1, Gower-2, Portland
Hemoglobin fetal : Hb-F
Hemoglobin dewasa : Hb-A1 dan Hb-A2
Yang akan dijelaskan adalah pembentukan secara umum dan Hb-A.
Sintetis hemoglobin dimulai dalam proeritroblas dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam
stadium retikulosit, karena ketika retikulosit meninggalkan sumsum tulang dan masuk ke
dalam aliran darah, maka retikulosit tetap membentuk sedikit hemoglobin selama
beberapa hari berikutnya. Tahapan dalam pembentukan hemoglobin :
A P
I I
C C
II II
I. 2 suksinil-KoA + glisin HC HC
Pembentukan Hemoglobin
Ada juga teori sbb:
Sel stem pluripoten
Proeritroblasi
O2
eritropoietin
heme
hemoglobin tetra globin
mengandung O2
Normoblas
polikromatofilik Mielosit Mielosit Mielosit (bursa
eosinofilik neutrofilik basofilik ekuivalen) Timus
Normoblas
ortokromatofilik eosinofil basofil
(eritroblas)
Metamielosit
neutrofilik
retikulosit Limfosit B Limfosit T
eritrosit Neutrofil
batang Sel Plasma
Neutrofil
segmen
5.
Anemia Defisiensi Besi
Anemia yang disebabkan oleh berkurangnya kadar Fe untuk eritropoesis
yang mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang
Etiologi : 1. Perdarahan menahun
2. kekurangan besi dalam diet
3. kebutuhan besi meningkat
4.gangguan absorbsi besi
manifestasi klinis :
lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang, jantung berdebar-debar, sesak, serta pica.
Kelainan fisik : koilonychia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis,kerusakan epitel
hipofaring, atrofi mukosa gaster.
Hasil labolatorium :
- Pada hapusan darah tepi menunjukkan anemia hipokromik
mikrositer
- MCV < 80 fl dan MCHC < 30%
- Besi serum < 50mg/dl
- TIBC > 350 mg/dl
- Saturasi transferin < 15 %
- Ferritin serum < 20%
- Pada sumsum tulang menunjukkan hiperplasi eritroid
Diagnosis sementara