Bab Ii
Bab Ii
belajar berupa interaksi antara sesama perserta didik, antara peserta didik dengan guru, antara
peserta didik dengan lingkungan dan antara peserta didik dengan bahan ajar yang sediakan oleh
guru. Artinya guru bertindak sebagai pengajar dan siswa sebagai orang yang belajar. Jadi ada dua
kegiatan penting yang terjadi yaitu mengajar dan belajar.
Mengajar merupakan kegiatan di mana guru berusaha untuk membuat siswa menguasai
pengetahuan yang disampaikan dengan menggunakan bermacam-macam metode, strategi dan
pendekatan. Dalam mengajar guru harus membimbing aktifitas peserta didik agar mereka
menemukan sendiri pengetahuannya. Janganlah guru yang lebih banyak aktif, mendominasi
aktivitas di kelas. Guru bertugas mengatur lingkungan dan membimbing aktivitas siswa. Hal ini
sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Nasution (1995:4) yang mengatakan bahwa
Mengajar adalah suatu aktivitas yang mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya
dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Proses pengaturan yang
dilakukan guru bertujuan agar terjadi interaksi siswa dengan guru, sesama siswa, dengan
lingkungan dan sumber belajar. Guru selalu berusaha membuat kondisi yang menyenangkan
terhadap siswa untuk belajar.
Belajar adalah salah satu dari dua kegiatan yang terkandung dalam pembelajaran. Menurut
Slameto (1995:2) Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perobahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan. Tingkah laku yang dimaksud adalah berupa peningkatan
pengetahuan, kecakapan, keterampilan, sikap dan rasa mempunyai harga diri, minat, watak dan
penyesuaian diri.
Jadi pembelajaran merupakan suatu kegiatan komplek yang terdiri dari perbuatan belajar dan
mengajar. Pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mengkondisikan dan memfasilitasi anak
didik supaya secara sengaja aktif melakukan kegiatan belajar. Undang undang Republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi antara
pendidik dengan peserta didik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Media stimulus yang akan Anda gunakan dalam ber VCT hendaknya:
b. Terjangkau oleh pengetahuan dan potensi afektual siswa (ada dalam lingkungan kehidupan
siswa).
a. Guru melontarkan stimulus dengan cara membaca cerita atau menampilkan gambar, foto, atau
film.
b. Memberi kesempatan beberapa saat kepada siswa untuk berdialog sendiri atau sesama teman
sehubungan dengan stimulus tadi.
c. Melaksanakan dialog terpimpin melalui pertanyaan guru, baik secara individual, kelompok, atau
klasikal.
d. Menentukan argumen dan klarifikasi pendirian (melalui pertanyaan guru dan bersifat individual,
kelompok, dan klasikal).
e. Pembahasan/pembuktian argumen. Pada fase ini sudah mulai ditanamkan target nilai dan konsep
sesuai materi pelajaran.
f. Penyimpulan.
Sistem sosial adalah pola hubungan guru dengan siswa pada saat terjadinya proses
pembelajaran. Sistem sosial pada model pembelajaran VCT adalah sebagai berikut.
a. Teknik evaluasi diri (self evaluation) dan evaluasi kelompok (group evaluation)
Dalam teknik evaluasi diri dan evaluasi kelompok peserta didik diajak berdiskusi atau
tanya-jawab tentang apa yang dilakukannya serta diarakan kepada keinginan untuk perbaikan
dan penyempurnaan oleh dirinya sendiri:
1) Menentukan tema, dari persoalan yang ada atau yang ditemukan peserta didik
4) Tanya jawab guru dengan peserta didik berlangsung terus hingga sampai pada tujuan yang
diharapkan untuk menanamkan niai-nilai yang terkandung dalam materi tersebut.
b. Teknik Lecturing
Teknik lecturing, dilalukan guru dengan bercerita dan mengangkat apa yang menjadi
topik bahasannya. Langkah-langkahnya antara lain:
1) Memilih satu masalah / kasus / kejadian yang diambil dari buku atau yang dibuat guru.
3) Hasil kerja kemudian dibahas bersama-sama atau kelompok kalau dibagi kelompok untuk
memberikan kesempatan alasan dan argumentasi terhadap penilaian tersebut.
Dalam teknik menarik dan memberi percontohan (example of axamplary behavior), guru
memberikan dan meminta contoh-contoh baik dari diri peserta didik ataupun kehidupan
masyarakat luas, kemudian dianalisis, dinilai dan didiskusikan.
Teknik indoktrinasi dan pembakuan kebiasan, dalam teknik ini peserta didik dituntut
untuk menerima atau melakukan sesuatu yang oleh guru dinyatakan baik, harus, dilarang, dan
sebagainya.
e. Teknik tanya-jawab
Teknik menilai suatu bahan tulisan, baik dari buku atau khusus dibuat guru. Dalam hal ini
peserta didik diminta memberikan tanda-tanda penilaiannya dengan kode (misal: baik - buruk,
benar tidak-benar, adil tidak-adil dll). Cara ini dapat dibalik, siswa membuat tulisan
sedangkan guru membuat catatan kode penilaiannya. Selanjutnya hasil kerja itu dibahas bersama
atau kelompok untuk memberikan tanggapan terhadap penilaian.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam Model Pembelajaran VCT adalah pendekatan
kualitatif.
Pendekatan Kualitatif
Pendekatan yang secara primer menggunakan paradigma pengetahuan berdasarkan
pandangan konstruktivist (pengalaman individu atau pandangan advokasi). Ada tiga strategi yang
digunakan dalam pendekatan ini yakni:
1. Penelitian entografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologis
melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural (Emzir,2007:143). Prinsip
dalam penelitian entografi adalah naturalism,pemahaman, dan penemuan;
2. Penelitian grounded theory (teori dasar) adalah teori umum dari metode ilmiah yang berurusan
dengan generalisasi, elaborasi, dan validasi dari teori ilmu sosial (Glaser dan Strauss dalam
Emzir.2007:193). Prinsip dalam grounded theorysebagai metode ilmiah sebagai berikut:
perumusan masalah, deteksi fenomena, penurunan teori, pengembangan teori, penilaian teori;
- data pengkodean poros, peneliti merakit data dalam cara baru setelah open coding,
- data pengkodean selektif, peneliti mengindentifikasi garis cerita dan menulis cerita,
- peneliti mengembangkan dan menggambarkan secara visual suatu penjelasan kondisi sosial,
historis dan ekonomis yang mempengaruhi fenomena sentral.
3. Penelitian tindakan (action research) adalah suatu penelitian informal, kualitatif, formatif,
subjektif, interpretif, reflektif dan suatu model penelitian pengalaman, di mana semua individu
diibaratkan dalam studi sebagai peserta yang mengetahui dan menyokong (Hopkin dalam
Emzir,2007:233).
Prinsip penelitian tindakan meliputi kritik reflektif, kritik dialektif, sumber daya kolaboratif,
ambil resiko, struktur jamak, teori, praktis dan transformasi.
- Mengulangi peningkatan.
Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat
di perlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung
pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Metode yang digunakan
dalam Model Pembelajaran VCT yaitu sebagai berikut.
a. Diskusi
Pengertian
Metode ini bertujuan untuk tukar menukar gagasan, pemikiran, informasi/ pengalaman diantara
peserta, sehingga dicapai kesepakatan pokok-pokok pikiran (gagasan, kesimpulan). Untuk
mencapai kesepakatan tersebut, para peserta dapat saling beradu argumentasi untuk meyakinkan
peserta lainnya. Kesepakatan pikiran inilah yang kemudian ditulis sebagai hasil diskusi. Diskusi
biasanya digunakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari penerapan berbagai metode
lainnya, seperti: penjelasan (ceramah), curah pendapat, diskusi kelompok, permainan, dan lain-
lain.
Pengertian
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk diskusi dalam rangka menghimpun gagasan,
pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman, dari semua peserta. Berbeda dengan diskusi,
dimana gagasan dari seseorang dapat ditanggapi (didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaan metode curah pendapat pendapat orang lain tidak
untuk ditanggapi. Tujuan curah pendapat adalah untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat,
informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian dijadikan
peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk menjadi pembelajaran
bersama.
Pengertian
Bermain peran pada prinsipnya merupakan metode untuk menghadirkan peran-peran yang ada
dalam dunia nyata ke dalam suatu pertunjukan peran di dalam kelas/pertemuan, yang kemudian
dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan penilaian terhadap . Misalnya: menilai
keunggulan maupun kelemahan masing-masing peran tersebut, dan kemudian memberikan saran/
alternatif pendapat bagi pengembangan peran-peran tersebut. Metode ini lebih menekankan
terhadap masalah yang diangkat dalam pertunjukan, dan bukan pada kemampuan pemain
dalam melakukan permainan peran.
d. Wawancara
Pengertian
Menurut Prabowo (1996) wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara
tatap muka.
Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang menjadi kekuatan metode
wawancara.
a. Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka
tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
b. Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c. Menjadi satu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak dapat dilakukan.
Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara juga memiliki kelemahan,
yaitu sebagai berikut.
a. Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang penyusunanya kurang
baik.
b. Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil penelitian menjadi kurang akurat.
d. Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar olehinterviwer.