Anda di halaman 1dari 48

ELEKTRONIKA DAYA

Semikonduktor Daya
DWI PRATIWI, ST. MT.
Universitas Negeri Jambi
Rangkaian Elektronika Daya
merupakan suatu rangkaian listrik yang dapat
mengubah

dengan menggunakan piranti semikonduktor daya.


Semikonduktor Daya

Semikonduktor daya dalam rangkaian elektronika


daya umumnya dioperasikan sebagai :

- pensakelar (switching)

- pengubah (converting), dan

- pengatur (controlling)
Pensakelar (Switching)
Semikonduktor daya yang dioperasikan sebagai
saklar, memiliki dua keadaan, yaitu :

- Kondisi ON

- Kondisi OFF
Pensakelar (Switching)
Dalam kondisi ideal, semikonduktor daya yang
dioperasikan sebagai sekelar hanya menyerap
daya yang relatif kecil baik saat kondisi ON
maupun OFF atau bahkan dalam kondisi tertentu
daya yang diserap dapat diabaikan (nol).
Pensakelar (Switching)
Aplikasi :

- Lampu LDR (light dependent Resistor)

- Automatic wiper mobil


Pensakelar (Switching)
Aplikasi :

- Lampu LDR (light dependent Resistor)


Pensakelar (Switching)
Aplikasi :

- Automatic wiper mobil


Pengubah (Converting)
Semikonduktor yang digunakan sebagai converter
berfungsi untuk merubah berbagai komponen
elektronik, yang digunakan dalam berbagai
kebutuhan untuk mengurangi rugi-rugi dan
meningkatkan efisiensi.
Pengubah (Converting)
Aplikasi :

- Transmisi daya listrik

- Penyearah arus (Rectifier)

- Pembalik arus (Inverter)


Pengubah (Converting)
Aplikasi :

- Transmisi daya listrik


Pengubah (Converting)
Aplikasi :

- Penyearah arus (Rectifier)


Pengubah (Converting)
Aplikasi :

- Pembalik arus (Inverter)


Pengatur (Controlling)
Semikonduktor yang digunakan sebagai controlling
berfungsi untuk mengatur berbagai peralatan
elektronik agar diperoleh daya atau fungsi yang
diinginkan.
Pengatur (Controlling)
Aplikasi :

- Pengatur lampu (dimmer)

- pengatur tegangan UPS


Pengatur (Controlling)
Aplikasi :

- Pengatur lampu (dimmer)


Pengatur (Controlling)
Aplikasi :

- pengatur tegangan UPS


Karakteristik Semikonduktor Daya
Dioda
SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Gate Turn Off (GTO)
Transistor
Dioda

Dioda merupakan semikonduktor (komponen)


elektronika daya yang memilki dua terminal, yaitu:
anoda dan katoda
Gambar 1.1 Diode:
(a) simbol diode, (b) karakteristik diode,
(c) karakteristik ideal diode sebagai sakaler
Dioda
Dioda dalam kondisi ideal :
Kondisi ON :
- Tegangan sama dengan Nol
- Arus yang mengalir sama dengan arus beban

Kondisi OFF
- Tegangan sama dengan tegangan sumber
- Arus yang mengalir sama dengan Nol
SCR
SCR memiliki tiga terminal, yaitu anoda,
katoda, dan gate.

SCR dapat digunakan dengan sumber


masukan dalam bentuk tegangan bolak-balik
(AC) maupun tegangan searah (DC).
SCR
Gambar 1.2 (a), (b), dan (c) masing-masing
ditunjukkan simbol SCR, karakteristik SCR,
karakteristik ideal SCR jika dioperasikan sebagai
sakelar.
SCR
SCR
SCR dalam kondisi ideal :

Kondisi ON :

- Tegangan pada SCR sama dengan Nol

- Arus yang mengalir sama dengan arus beban

Kondisi OFF :

- Tegangan pada SCR sama dengan tegangan sumber

- Arus yang mengalir sama dengan Nol


Gate Turn Off (GTO)

GTO merupakan komponen elektronika daya yang


memiliki tiga terminal, yaitu: anoda, katoda, dan
gerbang (gate).
Gambar 1.3 GTO:
(a) simbol GTO, (b) karakteristik GTO,
(c) karakteristik ideal SCR sebagai sakelar .
Gate Turn Off (GTO)

Karakteristik GTO ideal sebagai saklar:

- GTO akan konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih


positif daripada potensial pada katoda dan pada terminal
gerbang dialirkan pulsa arus positif dan akan terus ON.

- GTO akan OFF jika terminal gerbang dan katoda diberi


tegangan yang lebih negatif atau dialiri pulsa arus negatif.
Transistor

Transistor merupakan komponen elektronika daya yang


memiliki tiga terminal, yaitu: basis, emitor, dan kolektor
Gambar 1.4 Transistor:
(a) simbol transistor, (b) karakteristik transistor,
(c) karakteristik ideal transistor sebagai sakelar
Transistor
Transistor dalam kondisi ideal :
Kondisi ON :
- memiliki karakteristik tegangan pada terminal emitor dan kolektor (VCE)
sama dengan nol
- Arus yang mengalir sama dengan arus beban
Kondisi OFF :
- memiliki karakteristik tegangan pada transistor sama dengan tegangan
sumbernya (VCC)
- Arus yang mengalir sama dengan Nol
Prinsip Dasar Semikonduktor

Semikonduktor adalah bahan yang memiliki nilai


hambatan jenis diantara bahan konduktor dan
bahan isolator

Hambatan jenis semikonduktor sebesar 10-6


sampai 104 ohm.meter
Prinsip Dasar Semikonduktor

Tabel perbandingan nilai hambatan jenis bahan :


Prinsip Dasar Semikonduktor

Contoh soal :

Tiga buah bahan yakni tembaga, silicon dan kaca


masing-masing memiliki panjang 1 meter, dan diameter
1 mm. jika pada kedua ujung bahan tersebut terpasang
tegangan sebesar 10 V, tentukan besarnya arus yang
lewat pada masing-masing bahan tersebut.
Prinsip Dasar Semikonduktor

Jawab :
Soal
1. Jelaskan pengertian rangkaian elektronika daya

2. Jelaskan cara kerja rangkaian elektronika daya


sebagai pensaklar (switching)

3. Sebutkan minimal 3 contoh aplikasi rangkaian


elektronika daya sebagai pengubah (converter)

4. Jelaskan karakteristik ideal dari Dioda, SCR, GTO


dan Transistor
Soal
5). Jika suatu bahan semikonduktor memiliki hambatan
jenis sebesar 2,3 x 102 ohm.m, dengan panjang bahan
10 meter dan luas penampang 2,3 m2. hitunglah nilai
hambatan total dari bahan tersebut !

6). Jika diketahui suatu bahan semikonduktor memiliki


nilai hambatan 2 ohm dengan panjang bahan 1000
meter dan luas penampang 10 m2. Hitunglah nilai
hambatan jenis bahan tersebut.
Soal
7). Jika diketahui sebuah bahan semikonduktor
berbentuk lingkaran, memiliki jari-jari 2x10-2 mm,
hitunglah luas penampang bahan semikonduktor
tersebut !

8). Jika diketahui suat bahan semikonduktor berbentuk


lingkaran, memiliki diameter 1x10-2 mm, hitunglah luas
penampang bahan semikonduktor tersebut !
Soal
9). Jika diketahui suatu bahan konduktor dengan nilai
hambatan 22 ohm, dihubungkan ke sumber tegangan AC
sebesar 220 Volt, hitunglah berapa arus yang mengalir.

10). Jika pada suatu rangkaian listrik, nilai tegangan


kita naikkan menjadi 2 kali lipat, maka nilai arus akan
naik atau turun? Sebesar berapa kali lipat?
Jawaban :
1. Jelaskan pengertian rangkaian elektronika daya

Rangkaian Elektronika Daya merupakan suatu rangkaian


listrik yang dapat mengubah sumber daya listrik dari
bentuk gelombang tertentu (seperti bentuk gelombang
sinusoida) menjadi sumber daya listrik dengan bentuk
gelombang lain (seperti gelombang nonsinusoida)
dengan menggunakan piranti semikonduktor daya.
Jawaban :
2. Jelaskan cara kerja rangkaian elektronika daya
sebagai pensaklar (switching)

Dalam kondisi ideal, semikonduktor daya yang


dioperasikan sebagai sekelar hanya menyerap daya yang
relatif kecil baik saat kondisi ON maupun OFF atau
bahkan dalam kondisi tertentu daya yang diserap dapat
diabaikan (nol).
Jawaban
3. Sebutkan minimal 3 contoh aplikasi rangkaian
elektronika daya sebagai pengubah (converter)

- Transmisi daya listrik

- Penyearah arus (Rectifier)

- Pembalik arus (Inverter)


Jawaban :
4. Jelaskan karakteristik ideal dari Dioda, SCR, GTO dan
Transistor

Lihat slide 21, 25, 28, 31


Jawaban :
5. Diketahui :

= hambatan jenis = 2,3 x 102 ohm.m

l = panjang = 10 m

A = luas = 2,3 m2

Maka R = ((2,3x102).(10)) / (2,3) = 1000 ohm


Jawaban :
6). Diketahui :

R = hambatan = 2 ohm

l = panjang = 1000 m

A = luas = 10 m2

Maka = (A . R)/ l = (10 x 2) / 1000 = 0.02 ohm.m

= 2 x 10-2 ohm.m
Jawaban :
7). Diketahui jari-jari = r = 2x10-2 mm.

Maka luas penampangnya adalah :

A = .r2 = 3,14 x 0,02 x 0,02 = 0,001256 mm2 = 1,256 x 10-3 mm2

8). Diketahui diameter = D = 1x10-2 mm, r = .D = 5x10-3 mm.

Maka luas penampangnya adalah :

A = .r2 = 3,14 x 0,005 x 0,005 = 0,0000785 mm2 = 7,85x10-5 mm2


Jawaban :
9). Diketahui : R = 22 ohm, V = 220 Volt.

Maka arus yang mengalir adalah

I = V / R = 220 / 22 = 10 A

10). Diketahui, persamaan arus dan tegangan


adalah :

artinya, arus berbanding lurus dengan


tegangan jika tegangan naik 2 kali lipat,
maka arus juga akan naik sebesar 2 kali lipat.

Anda mungkin juga menyukai