RS RESTU IBU
BALIKPAPAN TAHUN 2015
RS RESTU IBU
JL. JEND. A. YANI NO.12 BALIKPAPAN
KALIMANTAN TIMUR, 76121
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Daftar Isi .
Lembar Pengesahan
BAB I PENDAHULUAN
BAB II RUANG LINGKUP ..
BAB III TATA LAKSANA .
BAB IV DOKUMENTASI ..
BAB V PENUTUP .
Lampiran 1 Daftar Tindakan yang memerlukan Persetujuan Tindakan kedokteran
Lampiran 2 Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent)
Lampiran 3 Formulir Penolakan Tindakan Kedokteran (Informed Refusal)
Lampiran 4 Formulir Persetujuan Tindakan Kedokteran untuk Pasien yang tidak
sadarkan diri Dan tidak didampingi oleh keluarga
Daftar Acuan .
LEMBAR PENGESAHAN
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan seseorang (pasien) adalah tanggung jawab seorang (pasien) itu sendiri.
Dengan demikian, sepanjang keadaan kesehatan tersebut tidak sampai menggangu orang lain,
maka keputusan untuk mengobati atau tidaknya masalah kesehatan yang dimaksud,
sepenuhnya terpulang dan menjadi tanggung jawab yang bersangkutan.
Disamping itu dalam pelayanan kedokteran yang dilakukan oleh dokter atau dokter gigi
untuk meningkatkan atau memulihkan kesehatan seseorang (pasien) tidak seorangpun yang
dapat memastikan keadaan hasil akhir dari diselenggarakannya pelayanan kedokteran
tersebut (uncertainty result), dan karena itu tidak etis jika penerimaannya dipaksakan.
Hal tersebut mensyaratkan agar rumah sakit melakukan Persetujuan Tindakan Kedokteran
(Informed Consent) sebelum melakukan tindakan dan atau prosedur tertentu. Persetujuan
Tindakan Kedokteran (Informed Consent) sangat penting untuk dipahami, karena
menyangkut hak pasien yang paling asasi. Juga aspek legal yang terkait dengannya. Tanpa
Informed Consent, pihak rumah sakit atau dokter tidak boleh melakukan suatu tindakan atau
prosedur kepada pasien. Disamping memberikan persetujuan terhadap tindakan kedokteran,
pasien juga berhak untuk melakukan Penolakan Tindakan Kedokteran (Informed Refusal).
B. Tujuan
Panduan ini bertujuan agar dijadikan acuan bagi staf klinis RS Restu Ibu dalam
melaksanakan ketentuan tentang persetujuan dan penolakan tindakan kedokteran.
C. Pengertian
Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) terdiri dari kata informed yang berarti
telah mendapatkan informasi dan consent berarti persetujuan (ijin).
Persetujuan Tindakan Kedokteran (Informed Consent) dalam profesi kedokteran adalah
pernyataan setuju (consent) atau ijin dari seseorang (pasien) yang diberikan secara bebas,
rasional, tanpa paksaan terhadap tindakan kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya
sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
Tindakan kedokteran yang dimaksud adalah suatu tindakan medis berupa preventif,
diagnostik, terapeutik atau rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter terhadap pasien.
Tindakan invasif, adalah tindakan yang langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan
tubuh pasien. Sementara Tindakan Kedokteran yang mengandung resiko tinggi adalah
tindakan medis yang berdasarkan tingkat probabilitas tertentu, dapat mengakibatkan
kematian atau kecacatan.
Disamping memberikan persetujuan pasien atau keluarga juga berhak untuk menolak
tindakan yang akan dilakukan dokter disebut informed refusal.
Staf Klinis RS adalah staf RS yang terdiri atas Staf medis (Dokter dan Dr gigi), staf
keperawatan (Perawat/bidan) dan staf kesehatan professional lainnya (radiografer, analis,
fisioterapis, farmasist, dietisien/nutrision, dll)
Yang dimaksud keluarga terdekat, yaitu suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak
kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.
1. Ayah kandung, termasuk Ayah adalah ayah angkat yang ditetapkan berdasarkan
penetapan pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
2. Ibu kandung, termasuk Ibu adalah angkat yang ditetapkan berdasarkan penetapan
pengadilan atau berdasarkan hukum adat.
3. Suami, adalah seorang laki-laki yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang
perempuan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
4. Isteri, adalah seorang perempuan yang dalam ikatan perkawinan dengan seorang
perempuan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Apabila yang
bersangkutan mempunyai lebih dari 1 (satu) isteri persetujuan/penolakan dapat dilakukan
oleh salah satu dari mereka.
5. Pengampu adalah orang atau badan yang ditetapkan pengadilan sebagai pihak yang
mewakili kepentingan seseorang tertentu (dalam hal ini pasien) yang dinyatakan berada
dibawah pengampuan.
Wali adalah orang yang menurut hukum menggantikan orang lain yang belum dewasa untuk
mewakilinya dalam melakukan perbuatan hukum, atau orang yang menurut hokum
menggantikan kedudukan orang tua.
Induk semang, adalah orang yang berkewajiban untuk mangawasi serta ikut bertangung
jawab terhadap pribadi orang lain, seperti pemimpin asrama dari anak perantauan atau kepala
rumah tangga dari seorang pembantu rumah tangga yang belum dewasa.
BAB II
RUANG LINGKUP
B.Ruang lingkup pemberi asuhan pelayanan adalah semua staf klinis yang bekerja dirumah
sakit mencakup Staf medis (Dokter/Dokter Gigi); Staf Keperawatan (Perawat/Bidan) dan staf
kesehatan professional lainnya (radiografer, analis, fisioterapis, farmasist, dietisien/nutrision,
dll)
BAB III
TATA LAKSANA
Penjelasan dan informasi yang diberikan harus secara lengkap, jelas dan akurat dengan
bahasa yang mudah dimengerti atau cara lain yang bertujuan untuk mempermudah
pemahaman. Penjelasan tersebut dicatat dan didokumentasikan dalam berkas rekam
medis pasien oleh dokter yang memberikan penjelasan dengan mencantumkan tanggal,
waktu, nama, tanda tangan pemberi penjelasan dan penerima penjelasan.