Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN EVALUASI SURVEILANS

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI HUSADA

PT. ROLAS NUSANTARA MEDIKA


RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI HUSADA
GLENMORE
2017
A. PENDAHULUAN

Pengendalian infeksi nosokomial adalah merupakan suatu upaya untuk


meminimalkan atau mencegah terjadinya infeksi. Mengingat besarnya kerugian yang harus
ditanggung pasien, keluarga dan Rumah Sakit akibat terjadinya infeksi nosokomial di RSU
Bhakti Husada. Pada pelaksanaan dilapangan, Komite Pengendalian Infeksi Nosokomial
sering menemukan beberapa kendala antara lain : kurangnya pengetahuan dan keterampilan
petugas kesehatan tentang pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi di
rumah sakit, kurangnya sarana dan prasarana pendukung yang sesuai dengan standar
program PPI RS, adanya kontak langsung antara pasien satu dengan pasien lainnya,
penggunaan alat-alat yang terkontaminasi, kurangnya perhatian tindakan aseptic dan
antiseptic serta kondisi pasien yang lemah. sehingga mudah untuk menimbulkan terjadinya
infeksi nosokomial.
Upaya yang dilakukan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah
monitoring yaitu untuk mengamati pelayanan yang berhubungan dengan pencegahan dan
pengendalian infeksi kemudian dapat menemukan masalah yang ada didalamnya dan
selanjutnya memperbaiki masalah dan melaksanakan evaluasi program.

B. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


1. ANGKA KEJADIAN INFEKSI JARUM INFUS ( PHLEBITIS )
Angka Kejadian Infeksi Jarum Infus ( Phlebitis )
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
TUJUAN Mendapatkan angka dasar kejadian infeksi jarum
infus ( phlebitis ) dan menurunkan angka kejadian
infeksi jarum infus ( phlebitis )
DEFINISI Phlebitis adalah infeksi di daerah lokal tusukan/ inserta
OPERASIONAL intra vena cateter dengan tanda sebagai berikut :
merah, bengkak, terasa seperti terbakar dan sakit bila
ditekan setelah 2 x 24 jam
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang mengalami infeksi
jarum infus ( phlebitis ) dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah hari pemasangan infus (intra vena line ) dalam
1 bulan
SUMBER DATA Survey langsung
INKLUSI Semua pasien yang terpasang intra vena line
EKSKLUSI Pasien yang terpasang infus 2 x 24 jam dan
mendapatkan terapi cairan konsentrat atau produk
darah
PENANGGUNG Tim PPI
JAWAB
ALASAN PEMILIHAN Berdasarkan metode Delbeq, pemantauan infeksi
INDIKATOR jarum infus ( phlebitis ) di RS menjadi prioritas
perbaikan.
TIPE INDIKATOR  Outcome
TARGET SAMPLE Seluruh kejadian infeksi jarum infus ( phlebitis )
setiap bulan di unit rawat inap, unit rawat intensif,
dan unit kebidanan kandungan dan perinatologi
PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
FREKUENSI Tiap bulan
PENGUMPULAN
PERIODE ANALISIS Tiap 3 bulan
STANDAR ≤ 1,5 %
AREA MONITORING Unit rawat inap, unit rawat intensif, unit
kebidanan kandungan dan perinatologi
METODE ANALISIS  Menentukan rata-rata pencapaian
 Membandingkan dari bulan ke bulan untuk
melihat trend
 Membandingkan dengan data dari rumah sakit
lain
2. ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN KEMIH ( ISK )
Angka Kejadian Infeksi Saluran kemih
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
TUJUAN Mendapatkan angka dasar kejadian infeksi saluran
kemih ( ISK ) dan menurunkan angka kejadian
infeksi saluran kemih ( ISK )
DEFINISI Infeksi saluran kemih ( ISK ) adalah infeksi yang
OPERASIONAL terjadi pada saluran kemih murni dengan tanda sebagai
berikut : demam, anyang-anyangen, disuria, dan nyeri
supra pubik akibat pemasangan urine cateter menetap
setelah 2 x 24 jam
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang mengalami infeksi
saluran kemih ( ISK ) dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah hari pemasangan urine cateter menetap dalam 1
bulan
SUMBER DATA Survey langsung
INKLUSI -
EKSKLUSI Pasien yang terpasang urine cateter menetap 2 x
24 jam yang dipasang sejak sebelum MRS
PENANGGUNG Tim PPI
JAWAB
ALASAN PEMILIHAN Berdasarkan metode Delbeq, pemantauan infeksi
INDIKATOR saluran kemih ( ISK ) di RS menjadi prioritas
perbaikan.
TIPE INDIKATOR  Outcome
TARGET SAMPLE Seluruh kejadian infeksi saluran kemih ( ISK )
setiap bulan di unit rawat inap, unit rawat intensif,
dan unit kebidanan kandungan dan perinatologi
PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
FREKUENSI Tiap bulan
PENGUMPULAN
PERIODE ANALISIS Tiap 3 bulan
STANDAR ≤ 1,5 %
AREA MONITORING Unit rawat inap, unit rawat intensif, unit
kebidanan kandungan dan perinatologi
METODE ANALISIS  Menentukan rata-rata pencapaian
 Membandingkan dari bulan ke bulan untuk
melihat trend
 Membandingkan dengan data dari rumah sakit
lain

3. ANGKA KEJADIAN INFEKSI VAP ( VENTILATOR ACCQUIRED PNEMONIA )


Angka Kejadian Infeksi VAP ( Ventilator Accquired Pnemonia )
DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
TUJUAN Mendapatkan angka dasar kejadian infeksi VAP (
Ventilator Accquired Pnemonia) dan menurunkan
angka kejadian infeksi VAP
DEFINISI Infeksi VAP adalah infeksi yang terjadi pada saluran
OPERASIONAL nafas bawah yang mengenai parenkim paru setelah
pemakaian ventilasi mekanik dengan tanda sebagai
berikut : demam > 38°C , batuk, dyspneu, suara nafar
rales / bronchial, sputum purulent setelah 2 x 24 jam
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang mengalami infeksi
VAP dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah hari pemasangan ventilasi mekanik dalam 1
bulan
SUMBER DATA Survey langsung
INKLUSI Pasien yang terpasang ventilasi mekanik 2 x 24
jam
EKSKLUSI Pasien yang terpasang ventilasi mekanik sejak
sebelum MRS
PENANGGUNG Tim PPI
JAWAB
ALASAN PEMILIHAN Berdasarkan metode Delbeq, pemantauan infeksi
INDIKATOR VAP di RS menjadi prioritas perbaikan.
TIPE INDIKATOR  Outcome
TARGET SAMPLE Seluruh kejadian infeksi VAP setiap bulan di unit
unit rawat intensif
PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
FREKUENSI Tiap bulan
PENGUMPULAN
PERIODE ANALISIS Tiap 3 bulan
STANDAR ≤ 1,5 %
AREA MONITORING Unit rawat intensif
METODE ANALISIS  Menentukan rata-rata pencapaian
 Membandingkan dari bulan ke bulan untuk
melihat trend
 Membandingkan dengan data dari rumah sakit
lain

4. ANGKA KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI ( IDO )

Angka Kejadian Infeksi Daerah Operasi ( IDO )


DIMENSI MUTU Keselamatan pasien
TUJUAN Mendapatkan angka dasar kejadian infeksi daerah
operasi ( IDO ) dan menurunkan angka kejadian
infeksi daerah operasi
DEFINISI Infeksi daerah operasi ( IDO ) adalah infeksi yang
OPERASIONAL terjadi pada daerah operasi terkait dengan adanya
proses pembedahan yang terjadi dalam 30 hari kategori
operasi bersih setelah tindakan bedah tanpa implant
atau dalam 90 hari pembedahan dengan implant
dengan tanda sebagai berikut: demam > 38°C, nyeri,
bengkak lokal, kemerahan dan hangat lokal, keluar pus
dari luka daerah operasi
NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang mengalami infeksi
daerah operasi dalam 1 bulan
DENOMINATOR Jumlah kasus operasi dalam 1 bulan

SUMBER DATA Survey langsung


INKLUSI Pasien dengan operasi SC, Hernia, dan
Appendicitis
EKSKLUSI -
PENANGGUNG Tim PPI
JAWAB
ALASAN PEMILIHAN Berdasarkan metode Delbeq, pemantauan infeksi
INDIKATOR daerah operasi di RS menjadi prioritas perbaikan.
TIPE INDIKATOR  Outcome
TARGET SAMPLE Seluruh kejadian infeksi daerah operasi di rumah
sakit umum wonolangan
PENGUMPULAN Sensus harian
DATA
FREKUENSI Tiap bulan
PENGUMPULAN
PERIODE ANALISIS Tiap 3 bulan
STANDAR ≤2%
AREA MONITORING Unit rawat inap, unit rawat intensif, unit
kebidanan kandungan dan perinatologi, unit rawat
jalan
METODE ANALISIS  Menentukan rata-rata pencapaian
 Membandingkan dari bulan ke bulan untuk
melihat trend
 Membandingkan dengan data dari rumah sakit
lain

C. POKOK KEGIATAN
1. SURVEILANS PHLEBITIS
Surv Jan Feb Mart April Mei Juni Juli Agus Sep Okto Nov Des
Phlebitis 1.5 3.6 2.5 1.3 2.9 0.8 1 1.3 1.1 1.9 0.7 1

4 ANGKA KEJADIAN PHLEBITIS 2017


3.5 3.6

3 2.9
2.5 2.5

2 1.9
1.5 1.5 PHLEBITIS
1.3 1.3
1 1 1.1 1 STANDART
0.8 0.7
0.5

0
SEPT OKT NOV DESE
JAN FEBR MAR APRI AGU
MEI JUNI JULI EMB OBE EMB MBE
UARI UARI ET L STUS
ER R ER R
PHLEBITIS 1.5 3.6 2.5 1.3 2.9 0.8 1 1.3 1.1 1.9 0.7 1
STANDART 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5

standart angka phlebitis < 1,5%


1.1 ANALISA
Pada dasarnya dalam satu tahun angka phlebitis masih diatas angka standart
kemungkinan dipengaruhi kepatuhan cuci tangan yang masih kurang dan pemakaian
APD yang belum maximal.
1.2 Rencana Tindak Lanjut
PLANT : Menurunkan Angka Phlebitis dalam batas normal sampai dengan 0 % di
Ruang ICU, RPB, RPA, Kebidanan RSU Bhakti Husada – Krikilan
DO :
1. Menggunakan desinfeksi Alkohol Swab
2. Edukasi Staf terkait dengan SPO pemasangan infus
3. Monitoring pemakaian APD
4. Pelatihan staf kesehatan cara penusukan IV Line
5. Audit pelaksanaan Hand hygiene
CHEK : Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan data untuk
kemudian dilakukan evaluasi lagi
ACTION:
1. Rapat koordinasi antara TIM PPI dengan manajemen Rumah Sakit
2. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan masing masing
ruangan
3. Menyampaikan hasil monitoring evaluasi angka plebitis kepada
masing – masing ruangan.
4. Melaksanakan edukasi staf terkait SPO pemasangan infus
5. Melakukan monitoring pemakaian APD
6. Menggunakan desinfeksi alkohol swab sebelum memasang infus
7. Melakukan penggantian infus tiap 3 hari atau bila ditemukan tanda -
tanda phlebitis
2. SURVEILANS IDO
Surv Jan Feb Mart April Mei Juni Juli Agus Sep Okto Nov Des
IDO 0 0.9 0 3.1 0 0 3.1 0 0 0 0 0

3.5 ANGKA KEJADIAN IDO 2017

3 3.1 3.1

2.5

1.5
IDO
1
0.9 Standart
0.5

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SEPT NOV DESE
JANU FEBR MAR APRI AGU OKT
MEI JUNI JULI EMB EMB MBE
ARI UARI ET L STUS OBER
ER ER R
IDO 0 0.9 0 3.1 0 0 3.1 0 0 0 0 0
Standart 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

standart angka IDO < 2%


2.1 ANALISA
Angka kejadian IDO masih diatas standart pada bulan April dan Juli kemungkinan
dipengaruhi kepatuhan cuci tangan sebelum melakukan tindakan aseptik belum
terlaksana dan pemakaian APD yang `belum maximal.

2.2 Rencana Tindak Lanjut


PLANT : Menurunkan Angka IDO dalam batas normal sampai dengan 0 % di Ruang
ICU, RPB, RPA, Kebidanan RSU Bhakti Husada – Krikilan
DO :
1. Audit kepatuhan hand higiene sebelum melakukan tindakan aseptik
2. Edukasi teknik perawatan luka sesuai dengan SPO
3. Tingkatkan kepatuhan pelaksanaan teknik aseptik dalam melakukan
perawtan luka
4. Edukasi SPO dekontaminasi ke setiap ruangan dengan prinsip
perlakuan yang sama

CHEK : Pengecekan dilakukan dengan cara membandingkan data untuk


kemudian dilakukan evaluasi lagi
ACTION:
1. Rapat koordinasi antara TIM PPI dengan manajemen Rumah Sakit
2. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan masing masing
ruangan
3. Menyampaikan hasil monitoring evaluasi angka IDO kepada masing –
masing ruangan.
4. Meningkatkan kepatuhan pelaksanaan teknik aseptik dalam melakukan
perawatan luka
5. Melakukan monitoring dan pengawasan sterilisasi peralatan
6. Melakukan edukasi staf tentang SPO perawatan luka
D. PENUTUP
Demikian laporan evaluasi surveilans pencegahan dan pengendalian infeksi Januari –
Desember 2017 semoga apa yang sudah sesuai dengan angka standart dapat
dipertahankan dan angka pencapaian yang masih diatas angka standar dapat diturunkan
sekian terimakasih.

Banyuwangi, 22 Januari 2018


Mengetahui,
Komite PPI

dr,Beni L Mahardika Winarni, Amd. Kep. SKM


Ketua IPCN

Menyetujui
PT. ROLAS NUSANTARA MEDIKA
RSU BHAKTI HUSADA

dr.Syaiful Nur Hamzah


Kepala

Anda mungkin juga menyukai