Oleh:
Darajatun Indra Kusuma Wijaya, S.H.
NIM: 146010100111008
1. Administrasi Pemerintahan
pemerintahan.
yaitu:1
1
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka
1989), Hlm. 42.
2
2
H. Inu Kencana Syafiie dan Welasari, Ilmu Administrasi, (Yogyakarta: Pustaka pelajar
2015), Hlm. 49.
3
telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan dua orang
Indonesia.
1) SK Pengangkatan Pegawai;
4) Akte Kelahiran;
ketentuan-ketentuan perintah;
keuangan;
e) Keputusan penyitaan;
beban;
tersebut.
berjalan terus;
9
dapat kita ambil suatu contoh pada keputusan izin bangunan yang
No. 226 tahun 1926 yang dimaksutkan untuk waktu yang tidak
tertentu dan tindakan yang tidak tertentu dan berlaku pula pada
kebendaan;
pangkal sengketa Tata Usaha Negara, tolok ukur sengketa Tata Usaha
Negara adalah tolok ukur subjek dan pangkal sengketa. Tolok ukur
Negara.5
ini juga perbuatan dari penguasa atau pemerintah dan yang terakhir
terjadi kerugian bagi orang atau badan instansi yang terkena dampak
keputusan tersebut.
3. Upaya Administratif
Usaha Negara7.
6
S.F. Maarbun, Peradilan Administrasi Negara dan Upaya Administrasi di Indonesia,
cetakan I, (Yogyakarta: Liberty, 1997), hlm. 65.
7
R.Wiyono, Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara., Jakarta: Sinar Grafika, 2008),
Hlm. 109.
13
a. Keberatan
8
Ibid, Hlm. 110.
15
disebut keberatan.9
b. Banding Administratif
dilakukan oleh atasan dari badan atau pejabat Tata Usaha Negara
negara.
9
Philipus M. Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Cet. 10, ( Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2008 ),hlm. 317.
10
Ibid, hlm. 111.
16
4. Penyalahgunaan Wewenang
wewenang.
Korupsi (UUPTPK).
17
1. Wewenang
2. Kewenangan
Wewenang.
Wewenang;
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.
Hal. 2
19
dilakukan:
dan/atau
hukum tetap.
17 ayat (2) huruf a dan Pasal 18 ayat (1) serta Keputusan dan/atau
Pasal 18 ayat (3) tidak sah apabila telah diuji dan ada Putusan
dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b dan Pasal 18 ayat (2) dapat
keuangan negara.
pengawasan.
Tindakan.
pada ayat (2) paling lama 21 (dua puluh satu) hari kerja sejak
permohonan diajukan.
tidak terbukti maka barang tentu perbuatan tersebut tidak dapat dijadikan
5. Kerangka Teoritik
yang ada, teori teori tersebut diantaranya, teori perlindungan hukum, teori
12
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan.
Hal. 12
23
manusia.13
13
Muchsin, 2003. Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia. Surakarta.
Universitas Sebelas Maret. hal. 14
24
pelanggaran.14
terbatas pada negara saja, tetapi juga oleh sekelompok pihak lain di
luar negara.
14
Muchsin, 2003. Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia. Surakarta.
Universitas Sebelas Maret. hal. 20
15
Manullang, F. 2007. Mengapai Hukum Berkeadilan. Jakarta: Buku Kompas. Hal. 92-93
25
adalah subjek yang mendapat perintah dari konstitusi dan hukum untuk
itu nilai kepastian yang berkaitan dengan hukum merupakan nilai yang
yang formal dan wet yang material.17 Atas dasar perbedaan tersebut,
16
Manullang, F. 2007. Mengapai Hukum Berkeadilan. Jakarta: Buku Kompas. Hal. 94-95.
17
A.Hamid Attamimi, Peranan Keputusan Presiden Republik Indonesia dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Negara, (Jakarta: Desertasi UI . 1990), hlm, 197-198.
26
peraturan perundang-undangan.18
tingkah laku yang bersifat atau mengikat secara umum yang dinamakan
atas, jelas bahwa Undang-Undang dalam arti materiil, yaitu bagian dari
lawmaker is not central legal, but that law making is a long, complex
21
Schuyt sebagaimana dikutip oleh Satjipto Raharjo, Penyusun Undang Undang yang
Demokratis, makalah seminar Mencari Model Ideal Penyusun Undang Undang yang
Demokratis dalam Konggres Assosiasi Sosiologi Hukum Indonesia, ( Fakultas Hukum Undip,
Semarang, tanggal 15-16 April 1998, hlm, 3.
22
Jan Michel Otto, Suzanne Stoter, Julian Arnshedt and Wim Oosterveld, Legislative
Theory to Improve Law and Development Project, dalam jurnal Regel Mat, Vol 2004/4, hlm. 4.
28
Raharjo diatas.
B. Metode Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
berbagai aspek mengenai isu yang diangkat dan sedang dicoba untuk
(dua), yaitu:
26
Ibid, hlm. 93.
30
UU Administrasi Pemerintahan;
administratif.
3. Bahan Hukum
upaya administratif. Selain itu, akan digunakan juga Kamus Hukum dan
primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier yang telah
ini:
yang ada agar diketahui inti sari dari norma hukum positif tersebut
permasalahan dimaksud;
pendapat atau teori hukum dari para ahli hukum sesuai dengan
hasil penelitian.
C. Sistematika Penulisan
a. Sampul Depan;
c. Halaman Pengesahan;
upaya administratif;
a. Daftar Pustaka;
b. Lampiran.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-Undangan:
Buku:
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka,
1989
Peter Mahmud Marzuki, Pengantar Ilmu Hukum, Kencana Pranada Media Group,
Jakarta, 2008
R. Wiyono. Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara. Sinar Grafika. Jakarta
2008
Dani Elpah. Titik Singgung Kewenangan Antara Peradilan Tata Usaha Negara
Dengan Peradilan Umum Dalam Sengketa Pertanahan. Laporan
Penelitian. Jakarta: Puslitbangkumdil Balitbangkumdil MARI, 2014.
38
Kamus:
Black, Henry Campbell. Blacks Law Dictionary, Revised Fourth Edition. ST.
Paul, Minn.: West Publishing, 1968.
Media Online:
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5514fdcf7f91b/uu-administrasi-peme-
rintahan-trigger-berantas-korupsi, diunduh tanggal 13 April 2015, 11:14
WIB.