Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Setiap manusia pasti ingin meningkatkan taraf hidupnya dengan cara

bekerja ataupun berusaha. Dalam Islam juga telah dianjurkan setiap manusia

untuk berusaha mencari rezeki dengan cara halal. Namun terkadang perjalanan

mencari pekerjaan itu menjadi hal yang sulit bagi mereka yang tidak memiliki

dasar pendidikan ataupun kurangnya modal untuk melakukan suatu usaha. Oleh

sebab itu, banyak para masyarakat kecil tidak memiliki kemampuan bersaing

didunia kepegewaian ingin membuka usahanya sendiri, usaha dagang ini

terkendala dalam hal dana ataupun modal. Tidak heran bagi masyarakat kecil

berani mengambil resiko dengan cara meminjam uang kepada lintah darat /

rentenir sebagai modal usahanya.

Demi menjawab keluh kesah masyarakat yang kurang memiliki dana

tersebut, kini telah banyak Bank dan Lembaga Keuangan lainnya yang

menyediakan suatu jasa peminjaman yang dikhususkan bagi mereka yang

berpenghasilan rendah. Jasa peminjaman ini memiliki beragam keuntungan bagi

mereka yang ingin membuka usahanya. Salah satunya adalah mendapatkan

keringanan dalamn cara pembayaran angsurannya. Untuk mendapatkan pinjaman

ini masyarakat dapat mengikuti segala prosedur dari Bank atau Lembaga

keuangan yang memberikan jasa pinjaman untuk kegiatan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM).

1
2

UMKM merupakan salah satu bentuk nyata dari kepedulian

daerah/Lembaga kepada masyarakat kecil yang kekurangan modal dalam

melakukan usaha. UMKM sendiri merupakan salah satu sektor penyangga utama

yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Pemulihan ekonomi dalam

perekonomian daerah akan lebih cepat tercapai apabila peran UMKM

berkembang dengan pesat. Perkreditan dan permodalan bagi pengembangan

UMKM sering menjadi kendala karena UMKM sangat terbatas kemampuannya

dalam pengaksesannya terhadap lembaga perkreditan atau perbankan.

UMKM sendiri tidak hanya mampu menyerap banyaknya tenaga kerja,

tetapi juga mempunyai kinerja yang lebih baik dengan meningkatkan

produktivitas tinggi sehingga mampu berdiri di tengah-tengah usaha yang jauh

lebih besar.

Praktek UKM / UMKM sering dihubungkan dengan usaha yang memiliki

keterbatasan modal atau sumber daya. Banyak juga menyebutnya sebagai

usahanya orang kecil. Namun penulis menyimpulkan bahwa UKM / UMKM

merupakan klasifikasi kapasitas usaha dari mulai mikro, kecil dan menengah.

Penulis selanjutnya akan membahas satu-persatu tentang klasifikasi usaha itu.

Dari Data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Koperasi dari seluruh kelas

usaha menunjukkan bahwa usaha skala kecil di Indonesia menempati porsi sekitar

99%, artinya hampir seluruh usaha di Indonesia merupakan usaha kecil, dan

hanya 1 % saja usaha menengah dan besar. Perkembangan dan pertumbuhan

UKM / UMKM pun cukup bagus dari tahun ke tahun. Sehingga hampir dari setiap

pemerintahan menekankan pada pemberdayaan UKM / UMKM.


3

UMKM sendiri muncul akibat adanya inisiatif seseorang yang ingin

memajukan dan melihat masyarakat yang produktif. UMKM ini sangat berperan

dalam mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Indonesia khususnya di

Aceh. Unit lembaga ini akan memberikan pendapatan yang baik bagi daerah itu

sendiri bahkan untuk negara yang bersangkutan.

Sebagai negara berkembang, Indonesia sangat penting memperhatikan

UMKM. Kenapa? Karena UMKM mempunyai kinerja lebih baik dalam tenaga

kerja yang produktif, meningkatkan produktivitas tinggi, dan mampu hidup di

sela-sela usaha besar. UMKM juga mampu menopang usaha besar, seperti

menyediakan bahan mentah, suku cadang, dan bahan pendukung lainnya.

UMKM mampu menjadi usaha penting yg sangat menbantu bagi usaha

besar dalam mendistribusikan dan menjual produk dari usaha besar ke konsumen.

Itulah kenapa bank-bank di indonesia kini memiliki kepedulian lebih terhadap

UMKM yg ada khususnya Bank Daerah seperti halnya Bank Aceh yang akan

dibahas dalam proposal ini.

PT. Bank Aceh adalah satu-satunya bank daerah yang bertujuan untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya di Aceh. PT. Bank Aceh

mempunyai potensi dan peran yang strategi untuk memberikan kredit khususnya

kepada usaha kecil dan menengah. Dari peran tersebut bank ikut serta

mempercepat perubahan ekonomi dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang

banyak.

Awalnya sebagai bentuk komitmen Bank Aceh dalam mendukung

pertumbuhn ekonomi daerah, PT.Bank Aceh berupaya memaksimalkan


4

penyaluran kredit ke sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Upaya

tersebut dilakukan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit

Mikro Bank Aceh.

Seperti yang dilampirkan dalam Koran Serambi Indonesia (28 Maret

2014) Direktur utama Bank Aceh Busra Abdullah, menegaskan bahwa sebagai

perusahaan daerah, manajemen Bank telah menetapkan arah dan kebijakan

strategis dalam mendukung dan memajukan kegiatan usaha rakyat yang bergerak

di sector Mikro.

Kebijakan strategis ini dimaksudkan untuk mendukung program

pemerintah Aceh. Sebagai bentuk komitmennya, Bank Aceh menyediakan plafon

anggaran senilai Rp200.000.000.000 untuk kegiatan usaha sektor mikro pada

tahun 2014.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Pasal 3, mengenai

fungsi perbankan sebagai penghimpun dana, dari masyarakat yang kelebihan dana

dengan masyarakat yang kekurangan dana. Dimana dengan dana yang

dikumpulkan oleh Bank dapat diolah dan dialokasikan kepada masyarakat yang

kekurangan dana sehingga mampu berinvestasi dalam usaha mikro mereka, dana

juga dapat diolah dan dialokasikan untuk kebutuhan pinjaman bagi UKM yang

membutuhkan khususnya di daerah sekitar Banda Aceh dan Aceh Besar.

Lembaga Perbankan yang memiliki produk pinjaman untuk UKM perlu diteliti

lebih lanjut, karena pemberian kredit ini menyangkut pada taraf hidup masyarakat

kecil dan pertumbuhan ekonomi di Banda Aceh, serta pengaruhnya terhadap

kinerja Bank itu sendiri.


5

Oleh karena itu penulis akan membahas tentang bagaimana PT. Bank

Aceh mengelola dana mereka untuk di alokasikan ke UKM-UKM Banda Aceh

dengan prosedur kredit yang berlaku. Dari Latar belakang yang telah ada penulis

merumuskan judul penulisan ini adalah ANALISIS PROSEDUR PEMBERIAN

KREDIT TERHADAP UKM OLEH BANK ACEH DI BANDA ACEH yang

akan dibahas lebih lanjut.

1.2.Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diambil rumusan masalah yang diangkat

dari penulisan ini adalah bagaimana prosedur pemberian kredit terhadap UKM di

Banda Aceh yang diterapkan oleh PT.Bank Aceh ?

1.3.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur

pemberian kredit terhadap UKM di Banda Aceh yang diterapkan oleh PT. Bank

Aceh.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang berkepentingan yaitu antara lain :

1) Bagi PT. Bank Aceh, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai pemberian kredit

terhadap UKM yang ada di Banda Aceh.


6

2) Bagi penelitian selanjutnya diharapkan menjadi masukan yang bermanfaat

bagi kemajuan studi dan perkembangan ilmu ekonomi dibidang pengkreditan

dan sebagai bahan referensi penelitian dimasa yang akan datang.

3) Bagi penulis sendiri adalah menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

analisis prosedur pemberian kredit pada UKM oleh PT. Bank Aceh.

Anda mungkin juga menyukai