Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Segala puji bagi Allah s.w.t. yang telah memberikan segala nikmat dan
karunianya yang tak terhingga, baik yang kita sadari atau pun tidak. Atas
rahmatnya pulalah penullis bisa menyelesaikan salah satu laporan ini yang
semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca.
Dalam rangka menimba ilmu, terciptalah laporan ini yang sejatinya dibuat
untuk menambah wawasan dalam bidang teknik eksplorasi maupun bidang lain
yang terkait dengannya.
Usaha pertambangan merupakan suatu sistem usaha yang didalamnya
banyak aspek yang perlu diperhitungkan. Mulai dari segi teknis sampai darisegi
sosial dan hukum. Dari segi teknis, diperlukan insinyur - insinyur handal yang
memiliki kemampuan yang bisa diandalkan dan pandai dalam menyelesaikan
berbagai persoalan.
Rasa terimakasih penulis ucapkan bagi semua pihak yang telah turut serta
membantu dalam terselesaikannya laporan ini. Semoga laporan ini tidak hanya
bermanfaat bagi penulis, tapi juga bisa bermanfaat bagi khalayak luas.
Penulis sadar masih banyak kekurangan yang ada dalam laporan ini, maka
dari itu saran dan kritik akan sangat membantu untuk terciptanya laporan
selanjutnya yang semoga bisa jauh lebih baik dari yang sebelumnya.

Wassalamualaikum wr.wb,
Bandung, April 2017
Penulis,

Agriandi R.

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 1
1.2.1 Maksud ................................................................................ 1
1.2.2 Tujuan .................................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 3


2.1 Sumberdaya dan Cadangan ......................................................... 3
2.2 Perhitungan Sumberdaya ............................................................. 4
2.3 Metode Estimasi Sumberdaya ...................................................... 4
2.3.1 Metode Cross Section / Penampang .................................... 4
2.3.2 Metode Isoline ...................................................................... 5
2.3.3 Metode Poligon / Daerah Pengaruh ..................................... 6

BAB III TUGAS DAN PEMBAHASAN............................................................... 7


3.1 Tugas ........................................................................................... 7
3.2 Pembahasan ................................................................................ 7

BAB IV ANALISA ............................................................................................ 11

BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang kompleks.
Didalamnya membutuhkan modal yang besar, teknologi yang tinggi, dan resiko
terjadinya kegagalan pun besar. Kondisi yang demikian membuat industri ini
membutuhkan usaha lebih agar keuntungan yang diinginkan dapat tercapai. Selain
itu, industri ini juga banyak melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu geologi,
eksplorasi, pertambangan, hingga hukum dan keekonomian.
Sebagaimana diketahui bahwa resiko pada industri pertambangan sangat
tinggi. Jika terjadi kesalahan, bukan keuntungan yang diraih, tapi justru kerugian.
Salah satu potensi terjadinya kerugian adalah kesalahan dalam penentuan potensi
sumberdaya bahan galian. Oleh karena itu, kepastian mengenai keberadaan suatu
potensi bahan galian sangatlah penting. Hal ini penting karena dalam
merencanakan seluruh aktivitas pertambangan didasarkan pada informasi
informasi mengenai persebaran endapan, tingkat kepastian, geometri badan bijih
dan sebagainya.
Keterdapatan suatu bahan tambang dapat diindikasikan melalui metode
secara langsung maupun tidak langsung. Namun, keduanya hanya berfungsi
untuk memastikan mengenai keberadaan bahan tambang tersebut. Untuk dapat
melanjutkan ke tahap selanjutnya, perlu diketahui mengenai kuantitas serta
kualitas dari bahan tambang tersebut. Kualitas dan kuantitas mengenai bahan
tambang yang tersedia mutlak diperlukan karena akan berkaitan dengan metode
penambangan yang akan digunakan. Lebih jauh lagi, kualitas dan kuantitas dari
bahan tambang berguna untuk menentukan keekonomisan suatu usaha
pertambangan.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dibuatnya laporan akhir ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
dilakukan dalam kegiatan estimasi sumberdaya mineral dan cadangan.

1
2

1.2.2 Tujuan
Tujuan dari laporan akhir dengan judul Estimasi Sumberdaya I ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui volume sumberdaya tiap data tabel dengan metode blok
dan segitiga melalui perhitungan aritmatik dan pembobotan.
2. Untuk mengetahui tonase sumberdaya tiap data tabel.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Sumberdaya dan Cadangan


Sebelum melakukan penambangan, informasi mengenai kuantitas dan
kualitas bahan tambang perlu diketahui dengan jelas dan terukur. Informasi
mengenai kualitas dan kuantitas bahan tambang didapat melalui tahap studi
kelayakan. Pada tahap tersebut ditentukan mengenai jumlah dan kadar dari bahan
tambang yang akan digali. Tahap studi kelayakan nantinya akan menghasilkan
cadangan. Tahap ini menggunakan sumberdaya sebagai data awal yang didapat
dari kegiatan eksplorasi geologi.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, sumberdaya diartikan sebagai
endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan secara nyata. Sumber daya
mineral dengan keyakinan geologi tertentu dapat berubah menjadi cadangan
setelah dilakukan pengkajian kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak
tambang. Sedangkan cadangan diartikan sebagai endapan mineral yang telah
diketahui ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara
ekonomis, teknis, hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat
perhitungan dilakukan.
Terdapat beberapa macam sumberdaya dan cadangan. Pengklasifikasian
keduanya didasarkan 2 kriteria, yaitu tingkat keyakinan geologi dan pengkajian
kelayakan penambangan. Tingkat keyakinan geologi didapat dari kegiatan
eksplorasi yang meliputi 4 kegiatan, yaitu survey tinjau, prospeksi, eksplorasi
umum, dan eksplorasi rinci. Kegiatan eksplorasi akan menghasilkan besaran
sumberdaya yang terbagi menjadi 3, yaitu
sumberdaya terunjuk
sumberdaya terkira
sumberdaya terukur
Dari sumberdaya tersebut kemudian akan menghasilkan besaran cadangan
setelah melalui tahap studi kelayakan yang terbagi lagi menjadi 2, yaitu
cadangan terkira
cadangan terbukti..

3
4

2.2 Perhitungan Sumberdaya


Perhitungan sumberdaya dilakukan untuk berbagai keperluan. Salah
satunya adalah untuk memberikan perkiraan bentuk 3 dimensi dan sebaran
kadarnya. Hal ini dapat berguna untuk penentuan tahapan penambangan yang
harus dilakukan. Selain itu, bentuk 3 dan sebaran kadar bahan galian pun akan
menentukan peralatan yang digunakan serta analisis keekonomisannya.
Perhitungan sumberdaya juga berguna untuk menentukan umur dari suatu
tambang. Umur tambang sangat menentukan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan agar kegiatan penambangan dapat berjalan secara berkelanjutan
namun tetap mendatangkan keuntungan.
Untuk menentukan banyaknya sumebrdaya yang tersedia, terdapat
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah :
Perkiraan sumebrdaya harus mencerminkan secara akurat kondisi geologi
disekitar bahan tambang.
Harus menggunakan data actual yang diolah secara objektif.
Pemilihan data harus sesuai dengan pedoman yang jelas dan konsisten
Pembobotan data harus merata

2.3 Metode Estimasi Sumberdaya


Setiap bahan galian memiliki karakteristik pembentukan yang beragam.
Hal tersebut membuat perhitungan sumberdaya bahan galian bermacam
macam. Pada bahan galian industri, metode perhitungan yang digunakan relatif
lebih sederhana dibandingkan bahan galian logam. Hal ini dikarenakan
geometrinya yang sederhana. Berbeda dengan bahan galian logam. Bahna galian
logam memiliki homogenitas dan kemenerusan yang sangat tidak merata.
Akibatnya, metode perhitungan sumberdaya pun harus lebih menyesuaikan.
2.3.1 Metode Cross Section / Penampang
Metode penampang merupakan metode perhitungn sumberdaya yang
banyak diterapkan pada bahan galian industri, namun dapat juga diterapkan untuk
perhitungan sumberdaya batubara. Metode ini mengikuti pedoman rule of gradual
changes. Perhitungan menggunakan metode ini dilakukan dengan
menghubungkan titik pengamatan yang paling luar. Metode ini juga memerlukan 2
dua penampang untuk menentukan volume bahan galian.
5

Secara sistematis, estimasi sumberdaya dengan menggunakan metode


penampang dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Batasi blok sumberdaya yang akan dilakukan penambangan
Buat penampang melintang
Hitung luas penampang dan jarak antar penampang
Hitung volume bahan tambang yang terletak antara 2 penampang
Tentukan tonase dengan memeprhatikan berat jenis dari bahan galian

Sumber :
Gambar 2.1
Metode Penampang dengan Pedoman Rule of Gradual Changes
2.3.2 Metode Isoline
Metode isoline merupakan metode perhitungan sumberdaya yang
diterapkan untuk bahan galian yang memiliki karakteristik tebal dan kadar yang
mengecil dari tengah ke tepi endapan. Dalam menentukan volume dari suatu
endapan bahan tambang, metode ini terlebih dahulu menentukan luas daerah
yang terdapat didalam batas kontur. Kontur tersebut menunjukan kadar dari bahan
tambang, sehingga dari kontur tersebut dapat diketahui kadar rata ratanya.
Metode ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Buat batas blok penambangan secara interpolasi dan ekstrapolasi.
Hitung luas tiap kontur
Hitung beda tinggi antar dua kontur
Hitung volume blok antar dua kontur tersebut dengan menggunakan
persamaan
(Ka + Kb )
Va-b = R
2
Hitung tonase. Tonase didapat dengan mengalikan volume dengan massa
jenis bahan galian.
6

2.3.3 Metode Poligon / Daerah Pengaruh


Metode polygon merupakan salah satu metode yang paling sederhana jika
dibandingkan dengan metode lainnya. Metode ini dapat diterapkan untuk bahan
galian batubara. Pada metode ini, struktur patial daerah tempat beradanya bahan
galian tidak terlalu diperhatikan. Selain itu, data dari titk bor disekitarnya pun tidak
begitu diperhatikan pula. Pehitungan sumberdaya dengan metode ini dipengaruhi
oleh beberapa hal, diantaranya adalah :
Luas polygon yang digunakan
Ketebalan endapan batubara pada lubang bor
Berat jenis batubara yang akan dihitung.

Sumber
Gambar 2.2
Perhitungan Sumberdaya Metode Poligon
Dari gambar diatas, untuk mengetahui besarnya volume bahan galian
dengan menggunakan metode ini dilakukan dengan cara menghitung luas polygon
yang diarsir terlebih dahulu. Kemudian luas tersebut dikalikan dengan tebal lapisan
batubara yang didapat dari titik pemboran / sumur uji.
Metode ini memiliki beberapa kelebihan serta kelemahan. Kekurangan dari
metode ini diantaranya adalah tidak dapat diterapkan untuk bahan galian yang
bervariasi, atau dalam batubara dikenal dengan inconsistent bed. Adapun
kelebihan dari metode ini adalah :
Perhitungan tidak memerlukan waktu yang lama
Dapat digunakan untuk bahan galian yang variasinya rendah (homogeny)
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
1. Estimasikan besarnya sumberdaya berdasarkan data yang diberikan oleh
instruktur! Gunakan metode segitiga dan blok pada masing masing data
yg ada! Lakukan perhitungan berdasarkan aritmatik dan pembobotan!

3.2 Pembahasan

Sumber : Kegiatan Praktikum Teknik Eksplorasi, 2017


Gambar 3.1
Estimasi Sumberdaya Tabel 1 Metode Blok

7
Perhitungan Aritmatik
Volume Exclude (m3) : 750.000
Volume Include (m3) : 3.070.000
Volume Total (m3) : 3.820.000
Tonase ( ton) : 6.455.800

Perhitungan Pembobotan
Volume Exclude (m3) : 755.469,0398
3
Volume Include (m ) : 3.034.354,37
Volume Total (m3) : 3.789.823,41
Tonase ( ton) : 6.404.801,562

Sumber : Kegiatan Praktikum Teknik Eksplorasi, 2017


Gambar 3.2
Estimasi Sumberdaya Tabel 1 Metode Segitiga

8
Perhitungan Aritmatik
Volume Exclude (m3) : 750.000
Volume Include (m3) : 3.080.000
Volume Total (m3) : 3.830.000
Tonase ( ton) : 6.472.700

Perhitungan Pembobotan
Volume Exclude (m3) : 755.469,0398
3
Volume Include (m ) : 3.053.674,508
Volume Total (m3) : 3.809.143,548
Tonase ( ton) : 6.437.452,595

Sumber : Kegiatan Praktikum Teknik Eksplorasi, 2017


Gambar 3.3
Estimasi Sumberdaya Tabel 2 Metode Segitiga

9
Perhitungan Aritmatik
Volume Exclude (m3) : 1.173.700
Volume Include (m3) : 4.439.166,667
Volume Total (m3) : 5.612.866,667
Tonase ( ton) : 9.485.744,667

Perhitungan Pembobotan
Volume Exclude (m3) : 1.174.007,703
3
Volume Include (m ) : 4.411.785,768
Volume Total (m3) : 5.585.793,471
Tonase ( ton) : 9.439.990,967

10
BAB IV
ANALISA

Dalam melakukan estimasi sumberdaya, dapat dilakukan dengan


beberapa metode. Setiap metode dapat dilakukan perhitungan dengan cara
aritmatik ataupun pembobotan. Pada aritmatik, dasar perhitungan ketebalan tidak
memperhatikan besarnya kadar. Sehingga volume yang diperoleh akan lebih tinggi
biasnya. Lain halnya dengan perhitungan aritmatik, pada perhitungan
pembobotan, nilai ketebalan dipengaruhi oleh besarnya kadar, sehingga nilai yang
didapat akan lebih akurat. Hal ini dapat terlihat dari besarnya volume yang
diperoleh. Pada metode yang sama, perhitungan secara aritmatik lebih besar
daripada perhitungan pembobotan.
Selain cara melakukan perhitungan, estimasi sumberdaya juga
diperngaruhi oleh metode yang digunakan. Tugas yang telah dikerjakan
menggunakan metode blok dan metode segitiga. Pada metode blok, perhitungan
ketebalan menggunakan 4 titik bor sebagai dasar acuan. Sedangkan pada metode
segitiga, hanya menggunakan 3 titik bor sebagai titk acuan. Banyaknya titik bor
yang dijadikan sebagai acuan akan mempengaruhi terhadap ketelitian estimasi
yang diperoleh. Semakin banyak titik yang dijadikan acuan, maka estimasi yang
dilakukan akan semakin mendekati kondisi sebenarnya.
Dalam melakukan estimasi sumberdaya, hal lain yang perlu diperhatikan
adalah data yang dimiliki. Pada tabel 2, posisi antar titik tidak proporsional,
sehingga dalam pengestimasian tidak dapat menggunakan metode blok. Hal ini
menunjukan bahwa dalam pengambilan sampel yang menunjukan kadar dan
tebal, sebaiknya dilakukan semerata mungkin. Lokasi sumur pada tabel 2
kemungkinan berada pada daerah yang berbukit terjal, sehingga pengambilan
sampel tidak semerata pada tabel 1.
Hal lain yang mempengaruhi hasil pengestimasian sumberdaya adalah
jarak antar titik sumur. Pada tabel 1, jarak antar 2 titik sumur adalah 100 meter.
Jika menggunakan besaran tersebut, tingkat kesalahan besaran sumberdaya
masih besar. Semakin rapat titik sumur yang dijadikan acuan, maka sumberdaya
yang hasil pengestimasian akan semakin representatif.

11
BAB V
KESIMPULAN

Dari pemaparan yang telah dilakukan, dapat ditaraik kesimpulan sebagai


berikut :
1. Dengan menggunakan metode blok, data tabel 1 diestimasikan memiliki
sumberdaya sebesar 3.820.000 m3 dan tonase sebesar 6.455.800 ton
yang didapat dari perhitungan aritmatik. Sedangkan melalui perhitungan
pembobotan estimasi sumberdaya sebesar 3.789.823,41 m3 dan tonase
sebesar 6.404.801,562 ton
2. Dengan menggunakan metode segitiga, data tabel 1 diestimasikan
memiliki sumberdaya sebesar 3.830.000 m3 dan tonase sebesar 6.472.700
ton yang didapat dari perhitungan aritmatik. Sedangkan melalui
perhitungan pembobotan estimasi sumberdaya sebesar 3.809.143,548 m3
dan tonase sebesar 6.437.452,595 ton.
3. Dengan menggunakan metode segitiga, data tabel 2 diestimasikan
memiliki sumberdaya sebesar 5.612.866,667m3 dan tonase sebesar
9.485.744,667 ton yang didapat dari perhitungan aritmatik. Sedangkan
melalui perhitungan pembobotan estimasi sumberdaya sebesar
5.585.793,471m3 dan tonase sebesar 9.439.990,967 ton.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2012. Metode metode dalam Perhitungan Cadangan


Batubara . id.scribd.com. Diakses pada tanggal 1 Mei 2017. Pukul
22.43 WIB (Online)
2. Andi. 2016. Perhitungan Sumebrdaya & Cadangan.
Muktiarsandi.wordpress.com. Diakses pada tanggal 1 Mei 2017. Pukul
21.21 WIB (Online)
3. Hadie. 2011. Estimasi Sumber Daya Mineral.
rhadiwijayatambang.blogspot.co.id. Diakses pada tanggal 1 Mei 2017.
Pukul 21.40 WIB (Online)

Anda mungkin juga menyukai