Puji serta syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat RahmatNyalah saya diberikan kesehatan sehingga dapat membuat laporan
awal Eksplorasi Sumur Uji Dan Parit Uji.
Terima kasih juga saya haturkan kepada instruktur Laboratorium
Eksplorasi Universitas Islam Bandung, serta teman-teman seperjuangan, karena
berkat saran dan bimbingan merekalah laporan ini bisa diselesaikan.
Laporan awal ini tidak luput dari kesalahan. Maka dari itu, pembaca
diharapkan dapat memberikan kritik serta saran yang membangun untuk
melengkapi kekurangan laporan ini. Terima kasih.
Jazakallahu Khoiron Katsiron
Wassalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 1
1.2.1 Maksud ................................................................................ 1
1.2.2 Tujuan .................................................................................. 1
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 2
2.1 Metode Eksplorasi Sumur Uji........................................................ 2
2.2 Metode Eksplorasi Parit Uji ........................................................... 3
2.3 Pengambilan Sampel.................................................................... 5
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Sumber : www.realminers.com
Gambar 1.1
Sumur Uji
2
3
Dalam pembuatan sumur uji ini sendri dilakukan untuk mengetahui hal-hal
sebagai berikut ini :
1. Kemenerusan zona mineralisasi secara arah vertikal
2. Variasi litologi roof dan floornya
3. Ketebalan
4. Karakteristik dari endapan bahan galian
5. Digunakan sebagai lokasi dari sampling
6. Indikasi sebaran tubuh bijih ke arah dalam menggunakan penyelidikan
geokimia.
Sumur uji ini umumnya dilakukan pada eksplorasi endapan-endapan yang
berhubungan dengan pelapukan dan endapan-endapan berlapis. Pada endapan
berlapis pembuatan sumur uji ditunjukan untuk mendapatkan kemenerusan dalam
arah kemiringan, variasi litologi atap dan lantai, ketebalan lapisan, dan karakteristik
variasi endapan secara vertikal. Adapun beberapa ketentuan dalam membuat
suatu sumur uji, diantaranya adalah :
1. Sumur uji dibuat dengan ukuran penampang tertentu misalnya 1 x 1,5 m2
2. Kedalaman sumur uji tergantung pada kedalaman bahan galian atau
tanah penutup, biasanya tidak lebih dari 20 m
3. Dokumentasi dilakukan terhadap salah satu atau keempat dinding sumur
dengan cara membuat rebahan keempat dindingnya
4. Pemerian dinding sumur, batuan, dan bahan galian dilakukan seperti
pada singkapan alami berurutan dari atas kebawah.
5. Pemercontohan dilakukan dengan cara alur pada dinding sumur,
pemercontohan ruah seluruh lubang setiap kedalaman 1 m, atau pada
keempat sudut dengan ukuran 25 x 25 x 25 cm3.
Sumber : http://andiashariahmad.blogspot.co.id/
Gambar 2.2
Bentuk Penampang Parit Uji
Adapun beberapa ketentuan dalam pembuatan parit uji diantara lain adalah
sebagai berikut :
1. Parit uji digunakan untuk menyingkap bahan galian yang berpola
memanjang
2. Parit uji berbentuk memanjang dengan lebar sekitar 1 1,5 m dan
kedalaman 5 m
3. Dokumentasi dilakukan terhadap salah satu atau kedua dinding parit dan
dasarnya dengan cara membuat rebahan dinding parit
4. Pemerian dinding parit, batuan, dan bahan galian dilakukan seperti pada
singkapan alami berurutan dari permukaan kebawah
5. Sampling dilakukan dengan cara alur didinding atau dasar parit.
Untuk menemukan urat bijih yang tersembunyi di bawah material penutup
sebaiknya digali dua atau lebih parit uji yang saling tegak lurus arahnya agar
kemungkinan untuk menemukan urat bijih itu lebih besar. Bila kebetulan kedua
parit uji itu dapat menemukan singkapan urat bijihnya, maka jurusnya (strike) dapat
segera ditentukan. Selanjutnya untuk menentukan bentuk dan ukuran urat bijih
yang lebih tepat dibuat parit-parit uji yang saling sejajar dan tegak lurus terhadap
5
jurus urat bijihnya, arah penggalian parit uji dapat dilihat seperti gambar 2.3
dibawah ini.
Sumber : http://andiashariahmad.blogspot.co.id/
Gambar 2.3
Arah Penggalian Parit Uji
6
DAFTAR PUSTAKA