Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang

memiliki nilai strategis bagi peradapan manusia. Pembangunan dan pengembangan

sektor pendidikan merupakan hal yang harus disiapkan dan dilakukan secara

seksama karena dalam pendidikan pihak utama yang terlibat adalah manusia itu

sendiri. Bagi negara-negara yang telah berkembangan dalam bidang ekonomi dan

teknologi, pendidikan ditempatkan pada posisi yang sangat penting dan utama

dalam program pembangunannya. Demikian juga halnya dengan Indonesia,

menempatkan pendidikan sebagai strategi untuk mencapai tujuan hidup berbangsa

yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Nomor 20

Tahun 2003 Pasal 15 menyatakan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk

menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sebagai

bagian dari sistem menengah, tujuan khusus SMK, yakni (1) menyiapkan peserta

didik agar dapat bekerja, baik secara mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan

yang ada di dunia usaha dan industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah,

sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati, (2) membekali peserta

didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi dan mampu

mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminati, dan (3)

membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) agar

1
mampu mengembangkan diri sendiri melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Pendidikan kejuruan memiliki peran yang sangat penting dalam

penyelenggaraan program pendidikan yang terkait erat dengan ketenagakerjaan.

Menurut Sonhadji (2014: 156) pendidikan kejuruan ditinjau dari ranah

pembelajaran, perkembangan teknologi, dan orientasi memiliki tiga karakteristik

utama yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraannya, yakni: (1) penekanan

ranah psikomotorik, (2) sesuai dengan perkembangan teknologi, dan (3) orientasi

pada bidang pekerjaan.

Sedangkan ditinjau dari kriteria, substansi, dan lulusannya menurut Finch &

Crunkilton (1984), pendidikan kejuruan harus memiliki karakteristik yakni (1)

orientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja; (2) jastifikasi khusus pada

kebutuhan nyata di lapangan; (3) fokus kurikulum pada aspek-aspek

psikomotorik, afektif, dan kognitif; (4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya

terbatas di sekolah; (5) kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; (6)

memerlukan sarana prasarana yang memadai; dan (7) adanya dukungan

masyarakat.

Pentingnya pendidikan kejuruan sebagaimana paparan di atas, sangatlah

jelas bahwa pendidikan menengah kejuruan pada dasarnya bertujuan untuk

menyiapkan tamatan memasuki dunia kerja melalui pengembangan berbagai

potensi yang dimiliki siswa, baik berupa keterampilan, pengetahuan dan sikap

agar dapat mengerjakan suatu jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian siswa

yang di didik di Sekolah Menengah Kejuruan, tidak hanya bertujuan untuk

memiliki pengalaman belajar terhadap apa yang dipelajari, tetapi juga memiliki

2
kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Kompetensi tersebut sebagai bekal

untuk memasuki dunia kerja, baik sebagai pekerja maupun berusaha mandiri

sebagai wirausaha.

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa tujuan

pendidikan di SMK sangat strategis dan memiliki kontribusi menentukan dalam

menyiapkan tenaga kerja terampil siap pakai untuk mencapai keberhasilan

pembangunan nasional.Hal tersebut sejalan dengan perkembangan kebutuhan

sumber daya manusia yang menuntut dimilikinya kompetensi sesuai dengan

bidang ketenagakerjaan yang tersedia. Jika peluang yang tersedia dalam bidang

ketenagakerjaan dikaitkan dengan kompetensi spesifik yang telah dimiliki tamatan

SMK maka secara teoritik akan dapat mengatasi sebagian permasalahan tentang

ketenagakerjaan.

Salah satu usaha pemerintah untuk mengatasi permasalahan kualitas

pendidikan demi menjawab tuntutan dan kebutuhan dunia usaha atau industri

adalah dengan pengembangan pendidikan kejuran dan pelatihan, baik dari segi

kuantitas ataupun kualitasnya. Menurut Calhoun & Finch (1982) pendidikan

kejuruan sebagai salah satu upaya pemerintah, diselenggarakan dengan asumsi

bahwa dua macam kebutuhan harus dipertemukan, yakni kebutuhan masyarakat

dan kebutuhan individual. Kebutuhan masyarakat adalah mengisi posisi yang

dipersyaratkan sehingga sistem ekonomi berjalan secara efisien. Sementara itu,

kebutuhan individual adalah untuk mendapatkan posisi yang memuaskan dalam

struktur lapangan kerja.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan kejuruan

formal yang bertujuan mempersiapkan siswanya agar siap untuk memasuki dunia

3
usaha atau industri. Kualitas lulusan SMK tidak hanya dilihat dari keberhasilan

siswa menguasai kompetensi atau hard skills yang diajarkan di sekolah, namun

juga soft skills sebagai penunjang kecakapan sikap dan perilaku dalam lingkungan

kerja. Kualitas lulusan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor penunjang

proses pembelajaran, yakni kurikulum, tenaga kependidikan, lingkungan belajar,

sarana prasarana, manajemen sekolah, kerjasama pihak sekolah dan industri dan

lain sebagainya.

Pelaksanaan Praktik Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) yang

diselenggarakan oleh Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Malang oleh

mahasiswa memiliki tujuan, yakni untuk memberikan pengalaman praktis di

lapangan bagi mahasiswa melalui kegiatan magang, agar: (1) mahasiswa

kompeten dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan bidang keahliannya;

dan (2) mahasiswa siap menjadi tenaga professional dalam bidang keahliannya.

Kegiatan ini pada dasarnya sangat terkait dengan uji kemampuan mahasiswa

tentang bagaimana mereka menerapkan bekal teoritis yang telah dipelajari di

kampus, kemudian diterapkan di lapangan seperti pada lembaga pendidikan

kejuruan. Penerapan mengenai bermacam-macam konsep, ilmu, pengetahuan atau

teori yang telah dipelajari inilah kemudian diaplikasikan ke dalam PPPK yang

salah satunya dilaksanakan di SMK Negeri 10 Malang. SMK Negeri 10 Malang

sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Malang yang

diselenggarakan pemerintah untuk menjawab tuntutan dan kebutuhan dunia usaha

atau industri. SMK Negeri 10 Malang memiliki tujuan mempersiapkan siswa

bekerja di dunia usaha atau industri dan berwirausaha dengan hard skills dan soft

skills yang memadai.

4
Pemilihan tempat PPPK di SMK Negeri 10 Malang dikarenakan

perkembangan sekolahnya yang dirasa cukup pesat. Kerja sama dengan industri,

sinkronisasi kurikulum dengan industri menjadi salah satu target dari SMK Negeri

10 Malang. Pengelolaan SMK sebagai pencetak tenaga terampil yang siap kerja,

harus benar-benar dikelola dengan sebaik-baiknya, agar dapat menjawab tuntutan

pasar tenaga kerja baik itu dalam tingkat lokal, nasional, ataupun internasional.

Pelaksanaan PPPK di SMK Negeri 10 Malang yang perkembangannya cukup

pesat dan kerja sama dengan berbagai industri, diharapkan dapat menambah

wawasan mahasiswa praktikan mengenai ruang lingkup SMK yang berkualitas.

Setelah berakhirnya pelaksanaan PPPK, diharapkan mahasiswa praktikan dapat

membagi pengalaman dan wawasannya ketika memasuki dunia kerja.

B. Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka tujuan utama

dilaksanakannya kegiatan Praktek Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK)

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman dan wawasan mahasiswa tentang penyeleng-

garaan pendidikan di SMK melalui pengalaman nyata, baik dari segi teknis

ataupun segi manajemen.

5
2. Mengembangkan potensi mahasiswa agar dapat membangun komunikasi

dengan masyarakat pendidikan di SMK untuk menunjang profesinya sebagai

pendidik.

3. Mendapatkan pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan pembelajaran dan

pelatihan yang diselenggarakan dalam bentuk pendidikan kejuruan seperti

SMK Negeri 10 Malang.

C. Manfaat

Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan, maka manfaat dari pelaksanaan

Praktik Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa memiliki wawasan lebih mengenai pendidikan di SMK sehingga

dapat digunakan sebagai bekal dalam menghadapi dunia kerja sesungguhnya

sebagai pendidik nantinya.

2. Mahasiswa mengetahui pelatihan berbasis kompetensi yang digunakan dan

diterapkan dalam pembelajaran di SMK.

3. Mahasiswa dapat melatih kemampuan menganalisa, melakukan observasi, dan

berusaha memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi dalam proses

pembelajaran khususnya di SMK Negeri 10 Malang.

6
BAB II

KEGIATAN UMUM

A. Identitas Sekolah

Identitas sekolah tempat melaksanakan Praktik Pengembangan Pendidikan

Kejuruan (PPPK), yakni SMK Negeri 10 Malang yang beralamat di Jl. Raya

Tlogowaru, Kecamatan Kedung Kandang Kota Malang., Telpon (0341) 754086

Kode pos 65133.

Visi SMK Negeri 10 Malang

Unggul dalam IMTAQ,IPTEK,berwawasan lingkungan dan berpijak pada

budaya bangsa, berbasis keunggulan local, berwawasan global, berjiwa wirausaha

serta berdaya saing tinggi

Misi SMK Negeri 10 Malang

1. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dianut dan

nilai-nilai budaya, sehingga menjadi sumber kearifan.

2. Meningkatan profesionalisme dan akuntabilitas sebagai salah satu lembaga

pendidikan dan pelatihan kejuruan yang berwawasan global.

3. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dalam bidang ilmu, teknologi dan

seni.

4. Menyelenggarakan mutu layanan pendidikan kejuruan sesuai dengan tuntutan

masyarakat dan dunia usaha/dunia industry.

5. Menyelenggarakan proses pendidikan yang dapat menciptakan jiwa

kewirausahaan dengan memanfaatkan potensi lingkungan alam sekolah.

7
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dan dunia usaha/dunia industry dalam

pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.

7. Mewujudkan lulusan yang memiliki rasa cinta dan bangga terhadap tanah air dan

bangsa serta peduli terhadap kelestarian lingkungan.

8. Memanfaatkan bahasa internasional sebagai sarana menuju lembaga pendidikan

yang menghasilkan tamatan berwawasan global.

Tujuan SMK Negeri 10 Malang

1. Semua kompetensi keahlian terakreditasi minimal baik,

2. Menerapkan sistem sesuai dengan Standar Managemen Mutu ISO 9001 : 2008,

3. Mencetak lulusan yang berakhlak mulia, santun, dan berbudi pekerti yang luhur,

4. Mencetak lulusan yang berdedikasi tinggi dan ikut serta membangun bangsa,

5. Mencetak pribadi yang berwawasan lingkungan dan mampu berperan aktif

dalam pencegahan kerusakan lingkungan, pengurangan pencemaran dan

pelestarian keanekaragaman hayati,

6. Mencetak lulusan yang mempunyai jiwa wirausaha dan mampu bersaing di

dunia kerja,

7. Mengoptimalkan semua potensi yang ada dilingkungan sekolah untuk

menghasilkan suatu produk alternatif yang mampu bersaing dan ramah

lingkungan,

8. Mengikuti perkembangan jaman dengan selalu melaksanakan pembaharuan

kurikulum dengan melibatkan DU/DI dan instansi terkait lainnya.

8
Paket keahlian pada program Studi Keahlian Teknik Komputer dan

Informatika di SMK Negeri 10 Malang

1. Teknik Komputer Jaringan

Pada jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) kompetensi yang diajarkan,

yakni: (a) merakit PC, (b) melakukan perbaikan peripheral, (c) melakukan

perawatan PC, (d) melakukan instalasi sistem operasi berbasis GUI&TEXT, (e)

melakukan instalasi software, (f) melakukan instalasi perangkat jaringan LAN, (g)

melakukan perbaikan dan/atau setting jaringan, (h) melakukan instalasi system

operasi jaringan GUI&TEXT, (i) melakukan instalasi perangkat jaringan WAN, (j)

melakukan perbaikan dan/atau setting ulang koneksi jaringan WAN, (k)

mengadministrasi server dalam jaringan, (l) membuat desain system keamanan

jaringan, dan (m) merancang web database untuk content server.

Sedangkan proyeksi kelulusan siswa nantinya setelah lulus dari SMKN 10

Malang, yakni: (a) teknisi komputer (toko,perkantoran,instansi pemerintah), (b)

teknisi jaringan (toko,perkantoran,instansi pemerintah,ISP), (c) admin jaringan

(toko, perkantoran, instansi pemerintah, ISP), (d) wirausaha (toko komputer,

warnet, game online, M&R computer, M&R jaringan, web design), dan (e) dapat

melanjutkan kuliah pada jaringan IT.

2. Multimedia

Pada jurusan Multimedia kompetensi yang diajarkan, yakni: (a) pemahaman

tentang ke-multimediaan, (b) perawatan tentang multimedia, (c) penerapan prinsip-

prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual (DKV), (d) Ilmu tipografi, (e)

desain grafis 2D (CorelDraw & Photoshop), (f) penguasaan animasi 2D & 3D, (g)

mendesain halaman website, (h) dasar-dasar lighting & fotografi digital, (i)

penguasaan dasar animasi stop-motion, (j) pengambilan gambar produk/videografi

9
(film, video klip, iklan televisi), (k) penggabungan audio kedalam sajian

multimedia, dan (l) penerapan after efek sajian multimedia.

Sedangkan proyeksi kelulusan siswa nantinya setelah lulus dari SMKN 10

Malang, yakni: (a) lulusan melanjutkan studi ke perguruan tinggi, (b) bekerja di

bidang advertising, (c) bekerja di bidang pertelevisian, (d) bekerja di bidang

broadcasting (radio), (e) bekerja di bidang komersial fotografi, (f) membuka

wirausaha desain grafis, (g) bekerja di instansi/lembaga pemerintahan dan swasta,

(h) bekerja di bidang home production multimedia (iklan, film, dll), (i) pembuatan

desain company profile, (j) operator website/admin website, dan (k) event organizer

(EO).

B. Sejarah Singkat Sekolah

SMK Negeri 10 Malang berdiri sejak tahun 2007 berdasarkan surat keputusan

Walikota Malang. SMK Negeri 10 Berada di Lokasi Malang International

Education Park ( MIEP ) Kawasan Pendidikan Bertaraf Internasional. Karena

lokasinya yang strategis, SMK Negeri 10 Malang akan dijadikan sebagai lembaga

pendidikan yang dapat menampung lulusan SMP yang ingin melanjutkan

pendidikannya di Sekolah Kejuruan.

Menempati areal seluas 2,5 hektar lebih, SMK Negeri 10 Malang

dikembangkan sebagai salah satu pusat kegiatan pengembangan tehnologi

dikawasan timur. Areal seluas itu ditata sedemikian rupa dengan berwawasan

lingkungan yang asri, sejuk dan nyaman sehingga menimbulkan gairah belajar bagi

Siswa / siswi SMK Negeri 10 Malang

Pada Tahun pertama berdirinya SMK Negeri 10 Malang, Menerima sejumlah

siswa dari berbagai segmentasi baik dari wilayah kotamadya Malang maupun dari

10
wilayah kabupaten Malang. Tingginya animo lulusan SMP di kawasan tersebut

disambut dengan pelayanan dan peningkatan mutu pendidikan yang dilakukan oleh

semua guru, staff serta karyawan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hal

itu menjadikan SMK Negeri 10 Malang dijadikan tujuan utama untuk melanjutkan

pendidikan bagi lulusan SMP.

Tingginya animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke SMK Negeri

10 Malang menyebabkan pihak sekolah mengupayakan penambahan sarana dan

prasarana sekolah, Sehingga pada saat ini SMK Negeri 10 mempunyai 30 ruang

teori, 2 laboratorium Multimedia, 2 laboratorium KKPI, 1 Studio Multimedia, 2

laboratorium TKJ yang terbagi atas 1 laboratorium jaringan computer dan 1

laboratorium perakitan computer, 1 ruang workshop TKR, 1 ruang perakitan sepeda

Motor.

Gambar 2.1 SMK Negeri 10 Malang

11
Kemitraan Program Studi Keahlian Teknik Komputer dan Informatika di SMK

Negeri 10 Malang meliputi

Eftrat Multimedia Prima Visual


Paradise Pictures PhotoGraphy
JTV Malang ASUS Service Center
Jade Advertising PLN Tumpang
Aloha Polaris TOBA Computer
Imam Digital SOLID Computer
Pantai Foto IME Training Center
Kedai Digital

C. Lokasi Sekolah

SMK Negeri 10 Malang beralamat di Jalan Pelabuhan BakahuniNo. 1

Bakalan Krajan, Sukun, Kota Malang, Telp. (0341) 836330 Fax. (0341) 837271

Kode Pos 65148. Untuk denah lokasi SMK Negeri 10 Malang ketika dilihat pada

google map ditunjukkan pada Gambar 2.2.

12
Gambar 2.2 Peta Lokasi SMK Negeri 10 Malang

13
BAB III KEGIATAN

KHUSUS

A. Penerimaan dan Pengenalan

Pelaksanaan Praktik Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK) 2016

Program Studi Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri Malang dilakukan

dengan prosedur yang telah ditentukan pada buku Pedoman Praktik

Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPK). Kegiatan yang pertama dilakukan

adalah meminta izin untuk bisa diterima di instansi yang dituju sebagai lokasi

pelaksanaan PPPK. Pengajuan izin pelaksanaan PPPK diberikan kepada instansi

terkait beserta pengantar berupa surat tugas PPPK, buku pedoman PPPK, dan

lembar evaluasi untu setiap praktikan.

Pengajuan izin dan penerimaan mahasiswa PPPK 2016 Program Studi

Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri Malang oleh SMK Negeri 10 Malang

dilaksanakan pada hari Senin, 5 September 2016, oleh Bapak Sutrisno S.Pd

selaku WAKA Kurikulum. Pertemuan selanjutnya dilakukan pada hari pertama

pelaksanaan PPPK pada hari Rabu, 14 September 2016 dengan Bapak Sutrisno

S.Pd selaku WAKA Kurikulum. Pertemuan kedua dengan WAKA Kurikulum

bertujuan untuk memdapatkan kesepakatan mengenai guru pamong, lama

kegiatan dan jadwal hadir dalam kegiatan PPPK.

Pertemuan kedua tersebut sekaligus menyerahkan mahasiswa praktikan

kepada guru pamong Bapak Andi Asmarawan Etta, S.E.. oleh WAKA Kurikulum,

untuk pendampingan selama pelaksanaan PPPK. Selama PPPK, dalam seminggu

dijadwalkan untuk hadir ke sekolah selama 3 hari, yakni Kamis, Jumat,

14
Sabtu. Kegiatan selanjutnya berdiskusi dengan guru pamong mengenai kegiatan

dan tugas selama pelaksanaan PPPK. Guru pamong memberikan tugas untuk

menyusun modul siswa mata pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar Kelas XI

Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Modul siswa ini disusun

untuk beberapa materi dalam satu semester.

B. Kegiatan dalam Pelaksanaan PPPK

Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan PPPK yang telah dilakukan di SMK

Negeri 10 Malang, yakni:

1. Pengembangan modul pembelajaran

Mahasiswa PPPK menyusun modul siswa untuk memudahkan pendidik

dan peserta didik dalam mempelajari materi yang akan diajarkan. Materi untuk

menyusun modul siswa diperoleh dari internet dan buku literatur.Modul siswa

yang dibuat oleh mahasiswa praktikan di SMK Negeri 10 Malang adalah modul

Komputer dan Jaringan Dasar dan berisi beberapa materi dalam satu semester

yakni tentang Sistem Komputer, Keselamatan Kerja, Perakitan dan Pengujian PC,

serta Perawatan dan Perbaikan PC.

Modul siswa ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa dan untuk

merancang pembelajaran yang tepat dan berurutan sesuai dengan kompetensi yang

seharusnya diajarkan. Setiap topik memiliki komponen, yakni materi yang memuat

informasi-informasi dasar mengenai topik yang sedang dibahas, selain itu terdapat

soal latihan sebagai pengetahuan pertama yang diberikan kepada siswa, serta tugas

yang memiliki manfaat agar siswa dapat mengasah kemampuan siswa setelah

mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal.

15
Penyusunan modul siswa Mata Pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar

untuk siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini

dilakukan hampir selama kegiatan PPPK. Modul siswa ini telah disusun dengan

bimbingan Bapak Andi Asmarawan Etta, S.E.. sehingga rancangannya telah

disesuaikan dengan pembelajaran yang diterapkan di kelas XI Program Keahlian

Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

16
BAB IV

PE M B AH A S A N

Kegiatan mahasiswa PPPK 2016 Program Studi Pendidikan Kejuruan

Universitas Negeri Malang di SMK Negeri 10 Malang dilakukan selama sepuluh

minggu di sekolah. Kegiatan tersebut terdiri dari beberapa serangkaian kegiatan,

yaitu: (1) pengenalan dan penerimaan mahasiswa PPPK di SMK Negeri 10

Malang; (2) pengembangan media pembelajaran berbasis flash.

A. Pengenalan dan Penerimaan Mahasiswa PPPK

Kegiatan penerimaan mahasiswa PPPK 2016 Program Studi Pendidikan

Kejuruan Universitas Negeri Malang oleh SMK Negeri 10Malang dilaksanakan

pada hari Senin, 5 September 2016, bertempat di ruang tamu Tata Usaha oleh

WAKA Kurikulum, Bapak Sutrisno S.Pd. Pertemuan ini bertujuan untuk meminta

permohonan ijin dan mengutarakan kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama

melaksanakan kegiatan PPPK.

Pertemuan kedua dengan WAKA Kurikulum pada tanggal 7 September

2016 bertujuan untuk konfirmasi penerimaan mahasiswa PPPK, kesepakatan

mengenai guru pamong, lama kegiatan dan jadwal hadir dalam kegiatan PPPK.

Pertemuan kedua tersebut sekaligus menyerahkan mahasiswa praktikan kepada

guru pamong Bapak Andi Asmarawan Etta, S.E.. oleh WAKA Kurikulum, untuk

pendampingan selama pelaksanaan PPPK. Sebagai pertemuan awal, peneliti

melakukan observasi atau pengenalan awal terhadap lingkungan sekolah.

17
Pertemuan berikutnya, oleh WAKA Kurikulum diserah terimakan kepada

guru pamong, yaitu Bapak Andi Asmarawan Etta, S.E., untuk pendampingan

selama 12 minggu melaksanakan PPPK. Selama PPPK, dalam seminggu

dijadwalkan untuk hadir ke sekolah selama 3 hari, yaitu Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Selain itu, pertemuan ini juga membahas tentang apa saja yang akan dilakukan

selama kegiatan PPPK berlangsung, sehingga jelas kegiatan apa saja dan

manfaatnya, baik bagi pihak sekolah maupun pihak mahasiswa praktikan.

Guru pamong memberikan tugas untuk menyusun modul siswa mata

pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar Kelas XI Program Keahlian Teknik

Komputer Jaringan (TKJ). Modul siswa ini disusun untuk mata pelajaran

Komputer dan Jaringan Dasar dan berisi beberapa materi dalam satu semester

yakni tentang Sistem Komputer, Keselamatan Kerja, Perakitan dan Pengujian PC,

serta Perawatan dan Perbaikan PC.

B. Pengembangan Modul Pembelajaran di SMKN 10 Malang

1. Hubungan Media Pembelajaran dengan Teknologi Pendidikan

Teknologi Pendidikan dikembangkan adalah untuk memecahkan persoalan

belajar manusia atau dengan kata lain mengupayakan agar manusia (peserta didik)

dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil secara opimal. Pemecahan

masalah belajar tersebut terjelma dalam bentuk semua sumber belajar atau sering

dikenal dengan komponen pendidikan yang meliputi: pesan, orang/manuisa,

bahan, peralatan, teknik, dan latar/lingkungan. Pemecahan masalah tersebut

ditempuh melalui proses analisis masalah, penentuan cara pemecahan,

pelaksanaan, dan evaluasi yang tercemin dalam fungsi pengembangan media

dalam bentuk riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistik dan

penyebarluasan/pemanfaatan. Agar semua fungsi ini berjalan dengan baik maka,

18
perlu adanya koordinasi yang kegiatan tercemin dalam fungsi pengelolaan

pendidikan yang meliputi pengelolaan organisasi dan pengelolaan personal.

Pemanfaatan sumber belajar merupakan suatu kegiatan memfasilitasi

kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh setiap pengembang sistem pendidikan.

Adapun sumber belajar belajar itu sendiri meliputi semua sumber belajar yang

dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah mapun dalam bentuk gabungan,

untuk memberikan fasilitas belajar. (AECT, 1986: 9)

Komponen-komponen sumber belajar adalah bahan dan peralatan. Walapun

secara tidak eksplisit media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapi

kedua komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media. Alat dan bahan

yang kita kenal dengan software dan hardware tidak lain dan tidak bukan adalah

media. (Sadiman, 1986:6). Dengan demikian dapat di simpulkan, media

merupakan salah satu komponen dalam sumber belajar, dan sekaligus merupakan

salah satu bentuk pemecahan belajar menurut teknologi pendidikan dengan melalui

suatu perencanaan yang sistematis. Hubungan antara media dengan teknologi

pendidikan tidak dapat di lepaskan. Penggunaan media dalam kegiatan pendidikan

pembelajaran merupakan bagian dari teknologi pendidikan Jika di gambarkan

dalam sebuah skema hubungan antra media pendidikan/pembelajaran dengan

teknologi pendidikan akan tampak sebagai berikut (Sukiman, 2012: 25)

2. Penyusunan Modul Siswa

a. Dasar Penyusunan Modul

Modul siswa ini disusun untuk memenuhi kebutuhan siswa dan untuk

merancang pembelajaran yang tepat dan berurutan sesuai dengan kompetensi yang

seharusnya diajarkan. Setiap topik memiliki komponen, yakni materi yang memuat

informasi-informasi dasar mengenai topik yang dibahas, selain itu terdapat soal

19
latihan sebagai pengetahuan pertama yang diberikan kepada siswa, serta tugas

yang memiliki manfaat agar siswa dapat mengasah kemampuan siswa setelah

mempelajari materi dan mengerjakan latihan soal.

Pada proses belajar dan membelajarkan, sumber belajar dapat berfungsi

untuk (1) mempercepat laju belajar dan membantu pendidik menggunakan waktu

secara lebih efisien sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar;

(2) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi sehingga dapat lebih

banyak membina dan mengembangkan gairah peserta didik; (3) memberikan

kemungkinan belajar bersifat lebih individual dengan jalan mengurangi kontrol

guru yang kaku dan tradisional serta memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk belajar sesuai dengan kemampuannya; (4) memberikan dasar yang

lebih ilmiah dengan jalan merencanakan program pembelajaran yang lebih

sistematis; dan (5) mengembangkan bahan pembelajaran yang dilandasi penelitian

(Sitepu, 2008).

Pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan kurikulum, karakteristik

siswa, dan lingkungan pembelajaran (Astawan, 2013). Media pembelajaran

berbasis flash dikembangkan berdasarkan kurikulum. Hal ini berarti semua materi

dalam modul ajar disusun berdasarkan kurikulum yang ada. Tersedianya media

pembelajaran berbasis flash yang sesuai dengan kurikulum akan menghadirkan

gairah dalam pembelajaran baik di kalangan pendidik ataupun peserta didik. Media

pembelajaran berbasis flash dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa.

Karakteristik siswa yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa antara lain:

latar belakang pengetahuan dan taraf pengetahuan, gaya belajar, usia kronologi,

tingkat kematangan, spektrum dan ruang lingkup minat, lingkungan sosial

20
ekonomi, hambatan-hambatan lingkungan dan kebudayaan, intelegensia,

keselarasan dan attitude, prestasi belajar, motivasi dan lain-lain (Sardiman, 2011).

Modul siswa yang dikembangkan sesuai dengan lingkungan pembelajaran.

Pada saat praktik, semua komputer yang disediakan di laboratorium TKJ

merupakan komputer yang digunakan sebagai sarana latihan berbagai topik

pembelajaran oleh siswa. Hal tersebut akan menjadi hambatan jika modul ajar

dikembangkan berbasis multimedia karena ketidaksiapan perangkat komputer

aplikasi pendukungnya. Dalam kondisi tersebut, pengembangan modul siswa

berupa modul teks menjadi solusi yang terbaik karena tidak terpengaruh oleh siap

atau tidaknya perangkat komputer yang tersedia.

Mahasiswa PPPK menyusun modul siswa untuk memudahka peserta didik

dalam mempelajari materi yang akan diajarkan. Materi untuk menyusun modul

siswa diperoleh dari internet dan buku literatur. Modul siswa yang dibuat oleh

mahasiswa praktikan di SMK Negeri 10 Malang adalah modul Komputer dan

Jaringan Dasar dan berisi beberapa materi dalam satu semester yakni tentang

Sistem Komputer, Keselamatan Kerja, Perakitan dan Pengujian PC, serta

Perawatan dan Perbaikan PC.

b. Kegiatan Penyusunan Modul Ssiswa

Langkah pertama dalam penyusunan modul adalah melakukan analisis

kebutuhan modul yang meliputi kegiatan menganalisis kompetensi/ tujuan untuk

menentukan jumlah dan judul modul yang didasarkan pada kompetensi yang

terdapat pada garis-garis besar program yang telah ditetapkan dalam silabus mata

pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar . Setelah analaisis terpenuhi baru

rerancang penyusunan modul dapat dilakukan. Rancangan ini dibagi menjadi tiga

bagian yaitu :

21
1) Bagian pendahuluan

Bagian pendahuluan modul merupakan bagian awal tentang pengenalan

topik atau kompetensi yang akan dipelajari. Desain pada pendahuluan modul

ditunjukkan pada Gambar 3.2.Dalam bagian ini terdapat deskripsi modul yang

memberikan informasi tentang gambaran singkat isi modul. Penyampaian tujuan

pembelajaran dijabarkan secara spesifik yang telah mencakup kompetensi dasar

dan indikator pencapaian keberhasilan.Cakupan materi pada meliputi penjabaran

materi pokok dan sub materi pokok yang ada dalam satu kompetensi

Gambar 3.1. Cover Modul Gambar 3.2. Bab I Modul

Petunjuk pemakaian modul bertujuan memberikan kemudahan bagi

pengguna ditunjukkan. Desain petunjuk pemakaian meliputi petunjuk dalam

memahami modul dan menggunakan isi modul .

22
Gambar 3.3. Tujuan Modul Gambar 3.4. Diagram Materi

2) Bagian isi

Bagian isi modul merupakan substansi/materi modul yang akan disajikan

mengikuti skenario pembelajaran yang telah ditentukan. Desain skenario

pembelajaran ditunjukkan pada Gambar 3.5 yang diuraikan dalamrencana belajar

dan beberapa kegiatan belajar pada Gambar 3.6.

Gambar 3.5. rencana belajar Gambar 3.6. kegiatan dan belajar

23
Gambar 3.7. Contoh gambar suatu materi pada modul

Gambar 3.8. Contoh ilustrasi pada modul

Substansi dalam kegiatan belajar modul mencakup materi ajar disertai

kegiatan belajar meliputi latihan ,tugas dan soal evaluasi.Pengemasan materi

dibuat menarik disertai dengan gambar dan ilustrasi pada setiap bagian materi.

3) ketiga penutup berisi

Pada bagian penutup modul ditunjukkan pada Gambar 3.9. dan 3.10

merupakan bagian akhir untuk menyimpulkan pembahasan materi dan kegiatan

belajar. Pembahasan, menelaah hal-hal pokok materi dalam modul disajikan dalam

rangkuman

24
Gambar 3.9.Bab III Penutup Modul Gambar 3.10.Review Pembelajaran

Penyusunan modul siswa Mata Pelajaran Komputer dan Jaringan Dasar

untuk siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Komputer Jaringan (TKJ) ini

dilakukan hampir selama kegiatan PPPK. Modul siswa ini telah disusun dengan

bimbingan Bapak Andi Asmarawan Etta, S.E. Sehingga rancangannya telah

disesuaikan dengan pembelajaran yang diterapkan di kelas X Program Keahlian

Teknik Komputer Jaringan (TKJ).

25
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari uraian laporan PPPK di SMK Negeri 11

Malang adalah sebagai berikut:

1. Interaksi antara pihak pengurus sekolah, khususnya Kepala Sekolah, WAKA

Kurikulum, dan Guru Pamong dari SMK Negeri 11 Malang dengan

mahasiswa PPPK Program Studi Pendidikan Kejuruan Universitas Negeri

Malang, sangat baik, sehingga mahasiswa PPPK memperoleh banyak ilmu dan

wawasan ruang lingkup SMK.

2. Penyusunan modul siswa memberikan pengalaman dan wawasan mengenai

kebutuhan bahan ajar di SMK kepada mahasiswa PPPK yang bermanfaat

untuk kedepannya.

B. Saran

Mewujudkan peningkatan mutu yang lebih baik lagi kedepannya, maka

dalam hal ini penulis dapat memberikan beberapa saran dan masukan:

a. Jalinan kerja sama antar sekolah, khususnya SMK Negeri 10 Malang dengan

Perguruan Tinggi, untuk lebih ditingkatkan agar dapat meningkatkan mutu

dan kualitas, serta bersaing dengan lembaga kejuruan yang lainnya.

b. Modul siswa yang telah disusun dapat digunakan dan dikembangkan oleh

SMK Negeri 11 Malang.

26
DAFTAR PUSTAKA

Astawan, Santyasa, & Tegeh. 2013. Pengembangan Modul Berbasis Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Matapelajaran
Server Jaringan di SMK TI Bali Global Singaraja. E-Journal Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Teknologi Pembelajaran, 3.

Fajaryati, Nuryake. 2012. Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di


Surakarta. Jurnal Pendidikan Vokasi. (Online), (http://journal.uny.ac.id), 2
(3): 325-337, diakses 16 November 2016.

Lamancusa, dkk. 2008. The Learning Factory: Industry-Partnered Active


Learning. Journal of Engineering Education. (Online),
(http://www.alianzafiidem.org), hal. 5-11, diakses 16 November 2016.

Moerwismadhi. 2009. Teaching Factory Suatu Pendekatan dalam Pendidikan


Vokasi yang Memberikan Pengalaman ke Arah Pengembangan
Technopreneurship. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional
Technopreneurship Learning For Teaching Factory tanggal 15 Agustus
2009, di Malang Jawa Timur.

Mulyasa. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sardiman, A. M. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Sitepu, B. 2008. Pengembangan sumber belajar. Jurnal Pendidikan Penabur, 11


(7): 81-92.

Sonhadji. 2014. Manusia Teknologi dan Pendidikan: Menuju Peradaban Baru.


Malang: UM Press

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksa Keuangan
Republik Indonesia. (Online), (http://jdih.bpk.go.id), diakses 20 November
2016.

27

Anda mungkin juga menyukai