Anda di halaman 1dari 6

JENIS-JENIS NARKOBA

Narkoba dibagi dalam 3 jenis yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya.

Narkotika
Menurut Soerdjono Dirjosisworo mengatakan bahwa pengertian narkotika adalah Zat yang bisa
menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan memasukkan kedalam
tubuh. Pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan
halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan
dalam dunia medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia di bidang
pembedahan, menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.
Narkotika digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Narkotika golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya. Daya adiktifnya sangat
tinggi. Golongan ini digunakan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan. Contoh : ganja,
heroin, kokain, morfin, dan opium.
Narkotika golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin, benzetidin, dan
betametadol.
Narkotika golongan III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi
bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : kodein dan turunannya.

Psikotropika
Adalah zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun sintesis, yang memiliki khasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas normal dan perilaku. Psikotropika digolongkan lagi menjadi 4 kelompok
adalah :

Psikotropika golongan I adalah dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui
manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya. Contoh: MDMA, LSD,
STP, dan ekstasi.
Psikotropika golongan II adalah psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
Psikotropika golongan III adalah psikotropika dengan daya adiksi sedang serta berguna
untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : lumibal, buprenorsina, dan fleenitrazepam.
Psikotropika golongan IV adalah psikotropika yang memiliki daya adiktif ringan serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : nitrazepam (BK, mogadon, dumolid )
dan diazepam.

Zat Adiktif lainnya


Zat adiktif lainnya adalah zat zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan
ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah :

Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan.
Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila
dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).

Gambar beberapa jenis narkoba :

Ganja

Atau dikenal sebagai Marijuana dalam bentuk herbal, adalah produk psikoaktif dari Tumbuhan
Cannabis sativa. Manusia telah mengkonsumsi ganja sejak prasejarah, meskipun di abad ke-20
terjadi peningkatan dalam penggunaannya untuk tujuan rekreasi, agama atau spiritual, dan juga
obat. Diperkirakan bahwa sekitar empat persen dari populasi orang dewasa di dunia
menggunakan ganja setiap tahunnya. Ganja memiliki efek psikoaktif dan fisiologis bila
dikonsumsi, biasanya dengan merokok atau konsumsi langsung. Jumlah minimum THC
diperlukan untuk memiliki efek psikoaktif adalah sekitar 10 mikrogram per kilogram berat
badan. Keadaan mabuk akibat konsumsi ganja adalah bahasa sehari-hari dikenal sebagai high,
yang merupakan kondisi di mana mental dan fisik terasa berubah karena konsumsi ganja. Setiap
pengguna memiliki pengalaman yang berbeda dipengaruhi beberapa faktor seperti potensi, dosis,
komposisi kimia, metode konsumsi dan sebagainya.

Heroin
Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid yang langsung diekstrak dari opium
poppy.

Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin)
dan disintesiskan darinya melalui asetilasi. Bentuk kristal putihnya umumnya adalah garam
hidroklorida, diamorfin hidroklorida. Heroin dapat menyebabkan kecanduan.
Kokain
Kokain adalah senyawa sintesis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokain
merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca, yang berasal dari
Amerika Selatan. Daunnya biasa dikunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek
stimulan.Saat ini kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk
pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksif-nya juga membantu.
Kokaina diklasifikasikan sebagai suatu narkotika, bersama dengan morfina dan heroina karena
efek adiktif.kokain adalah zat yang ampuh untuk mempengaruhi sistem saraf, efeknya bisa terasa
dari 20 menit sampai berjam-jam, tergantung dosis dan cara penggunaannya. Tanda awal ketika
mulai menggunakan adalah hiperaktif, tidak tenang, tekanan darah meningkat, denyut nadi
meningkat, dan euforia.

Morfin
Kata "morfina" berasal dari Morfeus, dewa mimpi dalam mitologi Yunani.
Morfin adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang
ditemukan pada opium. Morfina bekerja langsung pada sistem saraf pusat untuk menghilangkan
rasa sakit. Efek samping morfina antara lain adalah penurunan kesadaran, euforia, rasa kantuk,
lesu, dan penglihatan kabur. Morfina juga mengurangi rasa lapar, merangsang batuk, dan
meyebabkan konstipasi. Morfina menimbulkan ketergantungan tinggi dibandingkan zat-zat
lainnya. Pasien ketergantungan morfina juga dilaporkan menderita insomnia dan mimpi buruk.

Morfin (INN) (diucapkan / n mrfi / ) ( MS T'rusk , MSIR , Avinza , Kadian , Oramorph ,


Roxanol , Kapanol ) adalah potensial candu analgesik obat dan dianggap sebagai prototipikal
opioid . Hal ini ditemukan pada 1804 oleh Friedrich Sertrner , pertama didistribusikan oleh
Friedrich Sertrner pada tahun 1817, dan komersial pertama dijual oleh Merck pada tahun 1827,
yang pada waktu itu sebuah toko kimia kecil. Itu lebih banyak digunakan setelah penemuan
jarum suntik pada tahun 1857. Ini mengambil nama dari Tuhan Yunani mimpi Morpheus (
Yunani : ). Morfin paling banyak mengandung alkaloid ditemukan di opium , getah
kering (lateks) yang berasal dari hasil getah irisan biji mentah opium, atau dinamakan, poppy,
Papaver somniferum . Morfin adalah pemurnian pertama dari sumber tanaman dan merupakan
salah satu dari sedikitnya mengandung 50 macam alkaloid dari beberapa jenis dalam opium,
Poppy Straw Konsentrat , dan turunan opium lainnya.
Opium
Opium, apiun, atau candu (slang Bahasa Inggris: poppy) adalah getah bahan baku narkotika yang
diperoleh dari buah candu(Papaver somniferum L. atau P. paeoniflorum) yang belum matang.
Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di pegunungan kawasan
subtropis. Tinggi tanaman hanya sekitar satu meter. Daunnya jorong dengan tepi bergerigi.
Bunga opium bertangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari
satu bunga dnegan kuntum bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah cerah.
Bunga opium sangat indah hingga beberapa spesies Papaver lazim dijadikan tanaman hias. Buah
opium berupa bulatan sebesar bola pingpong bewarna hijau.

Istilah untuk candu yang telah dimasak dan siap untuk dihisap adalah madat. Istilah ini banyak
digunakan di kalangan para penggunanya bukan hanya sebagai kata nomina tapi juga kata kerja.

Ekstasi
MDMA (3,4-methylenedioxy-N-methylamphetamine), biasanya dikenal dengan
nama Ekstasi, E, X, atau XTC adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat
rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif. Sehingga pengguna ekstasi dapat
mengalami perasaan senang, gembira, dan riang hingga ber jam-jam.
Resiko penggunaannya adalah dehidrasi ketika penggunanya lupa minum air. Hal sebaliknya
juga dapat terjadi, di mana seseorang minum terlalu banyak air.
LSD (Asam Lisergat Dietilamida)
Termasuk sebagai golongan halusinogen (membuat khayalan) yang biasa diperoleh dalam bentuk
kertas berukuran kotak kecil sebesar perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga
yang berbentuk pil atau kapsul. Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan
lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit kemudian dan berakhir setelah 8-12 jam. Asam lisergat
dietilamida (LSD) merupakan suatu narkotika halusinogen. Obat ini bersifat psikedelik dari
keluarga ergolina.
Diperkenalkan oleh Sandoz Laboratories (kini Novartis), dengan nama dagang Delysid, sebagai
obat dengan berbagai penggunaan psikiatrik pada tahun 1947, LSD segera menjadi
agen terapi yang nampak menimbulkan harapan besar.LSD bersifat adiktif (ketergantungan) dan
toksik (keracunan) dan banyak dikenal atas efek psikologisnya yang menyebabkan
tertutup/terbukanya mata, perasaan distorsi waktu, kematian ego dan pergeseran kognitif yang
dalam, serta berperan penting dalam kontra budaya tahun 1960.
Dosis tunggal asam lisergat dietilamida berkisar antara 100-500 mikrogram. Jumlah tersebut
hampir setara dengan 1/10 massa sebutir pasir.Reaksi fisik pada LSD bervariasi dan tak spesifik.
Gejala berikut telah dilaporkan: konstraksi rahim, hipotermia, demam, kenaikan kadargula darah,
tegaknya bulu roma, peningkatan curah jantung, cengkeraman
rahang, perspirasi, midriasis (dilatasi pupil), produksi air liur danlendir, suhad (rasa tak dapat
tidur), hiperefleksia, dan tremor. Terdapat beberapa indikasi bahwa LSD dapat menimbulkan
keadaan fuga disosiatif pada orang-orang yang mengonsumsi beberapa jenis antidepresan
tertentu seperti garam litium dan trisiklik.

Metamfetamina/Sabu-sabu
(metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-
sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. Dipasarkan untuk kasus parah gangguan
hiperaktivitas kekurangan perhatianatau narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn, juga disalah
gunakan sebagai narkotika. "Crystal meth" adalah bentuk kristal yang dapat dihisap lewat pipa.
Metamfetamina pertama dibuat dari efedrina di Jepang pada 1893 oleh Nagai Nagayoshi.
Methamphetamine memasuki otak dan memicu pelepasan zat norepinephrine, dopamine dan
serotonin. Karena zat ini men-stimulasi mesolimbic yang menyebabkan euforia dan
kegembiraan, sehingga tidak heran zat ini menyebabkan banyak penyalah gunaan dan
ketergantungan hebat. Pengguna bisa terobsesi pada beberapa kegiatan sederhana yang diulang-
ulang, seperti mencuci tangan berulang-ulang memasang dan membongkar kembali benda2
secara berulang dan sebagainya. Penghentian pemakaian akan menyebabkan beberapa efek
seperti depresi, sulit tidur, gelisah, sulit makan dan sebagainya
Psilocybin Mushrooms
Sebagian besar jamur halusinogenik tergolong dalam genus Psilocybin. Berdasarkan etimologi,
psilocybin berasal dari bahasa Yunani,psilo yang artinya botak, dan cybe yang artinya
kepala.Penamaan ini dibuat karena beragam varietas mushroom yang tergolong dalam genus
psilocybe memiliki satu kesamaan pada bentuk kepalanya. Ada beberapa istilah sehari-hari
untuk jamur psilocybin yang paling umum disebut magic mushrooms or shrooms. Ketika
psilocybin telah tertelan zat itu dipecah untuk menghasilkan psilocin, yang bertanggung jawab
atas efek halusinogen. Efek memabukkan psilocybin yang mengandung jamur biasanya
berlangsung antara 3 sampai 7 jam tergantung pada dosis..

Anda mungkin juga menyukai