Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
pelayanan kesehatan yang kompeten, sehingga selama sepuluh tahun terakhir ini
macam alasan (Santric et all, 2015). Indonesia memiliki sumber daya tenaga kerja
kesehatan yang banyak terutama di bidang keperawatan yaitu lebih dari 240 juta
populasi dengan 655 progam studi yang mana telah mencetak tenaga perawat
yang tinggi dalam suatu negara. Jumlah lulusan Diploma dan Sarjana
perawat pada tahun 2009 (Efendi et all, 2013). Dilihat dari jumlah sumber daya
luar negeri. Namun kenyataanya masih banyak perawat Indonesia yang tidak
berminat bekerja di luar negeri dikarenakan berbagai alasan. Salah satu alasan
2015 adalah 214.447 dibandingkan dengan tahun 2014 jumlah perawat yang
tersedia sekitar 295.508 (Depkes, 2015). Perkiraan ini sejalan dengan pernyataan
lain yaitu sekitar 15.000 perawat per tahun di Indonesia tidak mendapatkan
penempatan yang tepat (Efendi et all, 2015). Menurut data Badan Nasional
tenaga perawat untuk bekerja di luar negeri selama tahun 2010-2014 adalah
1
2
sebanyak 15.431 orang. Dari jumlah tersebut baru terpenuhi sebesar 36,5%.
Sementara itu, dari jumlah produksi perawat tahun 2014, diperkirakan sebesar
60% diantaranya bekerja di dalam negeri, 5% di luar negeri dan sisanya bekerja di
memproduksi tenaga keperawatan sekitar 12.000 perawat per tahun. Jumlah ini
akan menjadi potensi besar bagi Indonesia untuk mengirim perawat dalam negeri
pembekalan bagi calon TKI perawat yang belum pernah mendapatkan bekal
bahasa Jepang. Hal ini dibuktikan dengan adanya hasil secara kualitatif bahwa
tantangan besar bagi mereka. Mereka menyadari bahwa jika kontrak sudah
berakhir atau gagal lulus dalam ujian Kangoshi mereka harus kembali ke
yang berminat bekerja di Jepang dengan kemampuan berbahasa asing Inggris aktif
pasif sebesar 40%. Dari data diatas menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan
salah satunya Indonesia. Bekerja di luar negeri juga merupakan salah satu peluang
bagi perawat Indonesia. Hal ini ditandai dengan tingginya permintaan tenaga
perawat untuk bekerja ke luar negeri (Efendi et all, 2015). Berdasarkan Undang-
Indonesia dan peluang kerja bagi tenaga kesehatan warga negara Indonesia di luar
saling menguntungkan, baik antara Indonesia dan negara lain yang menjadi mitra,
sama Indonesia dan Jepang dalam kegiatan penempatan perawat dan tenaga
kesehatan yang sudah dilaksanakan sejak 2008 sampai sekarang. Dalam kurun
waktu tersebut, sebanyak 547 perawat profesional dan 966 tenaga keperawatan
Indonesia yang kembali dari Jepang berjumlah 152 perawat dari total 363 perawat
(Efendi et all, 2013). Dalam penelitian ini perawat yang kembali ke Indonesia
4
bahwa saat ini hanya ada sebagian kecil calon tenaga keperawatan yang tertarik
untuk kembali pada IJEPA karena khawatir atas proses perekrutan yang panjang
karakteristik dan keinginan / minat perawat itu sendiri pergi ke luar negeri (bisa
kerja). Kedua, dasar pilihan dan persiapan responden yang ingin bekerja ke luar
negaranya, pemilihan waktu untuk tinggal di luar negeri, jenis keputusan pergi ke
luar negeri). Ketiga, prediksi bagi Sarjana Keperawatan yang berkeinginan dan
memiliki rencana yang pasti untuk bekerja ke luar negeri (bisa dipengaruhi oleh
berkeinginan dan memiliki rencana yang pasti untuk bekerja ke luar negeri (bisa
Migrasi perawat bisa jadi keinginan dari pribadi atau motif budaya sebagai
ungkapan kebebasan memilih dan Hak Asasi Manusia (HAM) atau mungkin
sebagai hasil dari kebutuhan keuangan, kebutuhan pekerjaan, dan tantangan untuk
dengan baik khususnya bahasa internasional (bahasa Inggris) dan bahasa yang
sesuai dengan negara tujuan sebagai tempat kerja (bahasa Jepang). Dalam hal ini
komunikasi sekaligus menambah kualitas dari tenaga kerja asing itu sendiri. Oleh
sebab itu IJEPA telah memberikan pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan dan
juga hidup dalam masyarakat Jepang selama lebih dari 1 tahun. Meskipun
demikian ini bukan jaminan bagi mereka untuk lulus ujian Kangoshi (ujian
banyak SDM. Jumlah penduduk Kabupaten Jombang 1,236 juta jiwa pada tahun
2014. Sekitar 1.115 diantaranya adalah tenaga kesehatan termasuk 845 orang
Jombang, Stikes Insan Cendekia Medika, Stikes Husada Jombang, Stikes Bahrul
Ulum Jombang (Jombangkab, 2015). Dari beberapa perguruan tinggi yang ada di
peluang yang besar bagi calon tenaga keperawatan di Kabupaten Jombang untuk
Jombang (FIK UNIPDU) adalah salah satu perguruan tinggi di bidang kesehatan
6
letaknya yang strategis sehingga mudah dijangkau dari berbagai daerah. FIK
UNIPDU mempunyai visi pada tahun 2015 menjadi fakultas yang berdaya saing
berakhlaqul karimah. Dan salah satu tujuannya adalah menghasilkan lulusan yang
di luar negeri. Selain itu FIK UNIPDU juga mempunyai beberapa program studi
Dinkes dan BAN-PT), dan Pendidikan Profesi Ners (FIK UNIPDU, 2013).
cukup besar untuk bekerja di Jepang. Di sisi lain pemerintah Indonesia dengan
Pada penelitian ini, penulis menaliti hanya terbatas pada minat mahasiswa
masalah pada penelitian ini adalah kemampuan berbahasa asing yaitu bahasa
Inggris.
yang akan meneliti lebih lanjut tentang minat perawat untuk bekerja ke
Jepang.