PENDAHULUAN
1
serta merupakan penyebab ketidak mampuan pada kebanyakan negara industri.
Morbiditas yang lebih parah dan mortalitas yang lebih tinggi terdapat pada
stroke hemoragik dibandingkan stroke iskemik. Hanya 20% pasien yang
mendapatkan kembali kemandirian fungsionalnya.2
Resiko terjadinya stroke meningkat seiring dengan usia dan lebih tinggi
pada pria dibandingkan dengan wanita pada usia berapa pun. Faktor resiko
mayor meliputi hipertensi arterial, penyakit diabetes mellitus, penyakit jantung.
Faktor resiko minor meliputi usia, jenis kelamin, genetik, perilaku merokok,
hiperlipidemia dan obesitas.3
Diagnosis dari lesi vascular pada stroke bergantung secara esensial
pada pengenalan dari sindrom stroke, dimana tanpa adanya bukti yang
mendukungnya, diagnosis tidak akan pernah pasti. Riwayat yang tidak adekua
tadalah penyebab kesalahan diagnosis paling banyak. Bila data tersebut tidak
dapat dipenuhi, maka profil stroke masih harus ditentukan dengan
memperpanjang periode observasi selama beberapa hari atau minggu.4
Tujuan dari penatalaksanaan stroke secara umum adalah menurunkan
morbiditas dan menurun kan tingkat kematian serta menurunnya angka
kecacatan. Salah satu upaya yang berperan penting untuk mencapai tujuan
tersebut adalah pengenalan gejala-gejala stroke dan penanganan stroke secara
dini dimulai dari penanganan pra rumah sakit yang cepat dan tepat. Dengan
penanganan yang benar-benar pada jam-jam pertama paling tidak akan
mengurangi kecacatan sebesar 30% pada penderita stroke.1