Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SENAM HAMIL

================================================
1. Topik : Senam Hamil

2. Sasaran
a. Sasaran Penyuluhan : Ny. L
b. Sasaran Progam : Ny. L

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberi pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan Ny.
L mampu memahami tentang Senam Hamil
b. Tujuan Khusus
Setelah diberi penyuluhan tentang Senam Hamil, diharapkan ibu-ibu
hamil dapat:
1) Menjelaskan pengertian Senam Hamil
2) Menjelaskan Tujuan Senam Hamil
3) Menjelaskan syarat senam hamil
4) Menjelaskan waktu senam hamil

4. Materi
a. Pengertian Senam Hamil
b. Tujuan Senam hamil
c. Syarat Senam Hamil
d. Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
e. Tempat Latihan Senam Hamil
f. Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan
g. Kontraindikasi Senam Hamil
h. Langkah-langkah Senam Hamil

5. Metode
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
6. Media
a. Leaflet

7. Alat
a. Buku catatan
b. Alat tulis

8. Waktu
Hari, tanggal : Senin, 3 April 2017
Jam : 15:00-15:30 WIB

Tahap Pembicara Peserta Waktu

1. Mengucapkan salam 1. Membalas salam 1 menit


Pembukaan 2. Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
3. Apersepsi materi 3. Mendengarkan
dan menanggapi

1. Pengertian Senam Memperhatikan 17 menit


Hamil
2. Tujuan Senam
hamil
3. Syarat Senam
Hamil
4. Waktu Pelaksanaan
Penyampaian
Senam Hamil
materi
5. Tempat Latihan
Senam Hamil
6. Tanda dan Gejala
Senam Hamil Harus
Dihentikan
7. Kontraindikasi
Senam Hamil
8. Langkah-langkah
Senam Hamil
1. Memberi kesempatan 1. Bertanya 12 menit
kepada peserta untuk 2. Mendengarkan
bertanya 3. Menjawab salam
2. Menyimpulkan kembali
Penutup
materi yang disajikan
3. Evaluasi dan
pembagian leaflet
4. Memberi salam

9. Tempat
a. Tempat : Ruang tamu rumah Ny. L
b. Setting Tempat :
Kursi dan meja penyaji terletak di bagian tengah depan klien, dan
kursi peserta penyuluhan berbanjar menghadap penyaji

10. Evaluasi
a. Aspek Kognitif
1)Apakah yang dimaksud dengan Senam Hamil?
2)Sebutkan Tujuan Senam Hamil !
3)Sebutkan Syarat Senam Hamil!
4)Apa saja yang tidak memungkinkan untuk melakukan senam
hamil?
b. Aspek Afektif
LEMBAR OBSERVASI

No. Kegiatan Ya Tidak

Sudah dapat melakukan senam hamil dengan


1.
benar
2. Mengetahui tujuan senam hamil
3. Menggunakan waktu untuk senam hamil
4. Melakukan senam hamil saat kondisi sakit
5. Memeriksakan kandungan ke dokter/ puskesmas

c. Aspek psikomotorik
Redemonstrasi langkah Senam Hamil dengan baik dan benar
MATERI SENAM HAMIL

A. Pengertian

Senam hamil merupakan latihan fisik yang berupa tindakan relaksasi


yang berguna bagi ibu hamil agar dapat mempersiapkan tubuhnya bagi
persalinan serta belajar bernafas dan istirahat pada waktu yang tepat selama
persalinan untuk membantu proses persalinan yang alamiah.

B. Tujuan
Dalam kehidupan seorang wanita, Hamil dan Persalinan merupakan
suatu pengalaman yang paling indah, tetapi juga merupakan suatu tugas
biologis yang terberat dalam kehidupannya.Banyak perubahan yang terjadi
setelah wanita tersebut hamil, misalnya perubahan pada genetalia, adanya
hiperpigmentasi, bertambah besarnya perut, dsb.Demikian juga perubahan-
perubahan psikis, misalnya ketegangan jiwa, seperti takut atau cemas
menghadapi persalinan dan sebagainya. Ketegangan jiwa ini dibawa terus
samapi kepada proses persalinan, sehingga bisa menyebabkan persalinan
tidak lancar.
Oleh karena itu, sejak hamil wanita tersebut memerlukan kesehatan yang
optimal untuk janin dan dirinya sendiri dalam menghadapi
persalinan.Persalinan yang alami dan lancar ini dapat dicapai jika terus
berkontraksi dengan baik, ritmis dan kuat segmen bawah rahim, serviks, dan
otot-otot dasar panggul dalam keadaan relaksasi, sehingga bayi dengan
mudah melalui jalan lahir.Keadaan ini dapat dicapai dengan mengikuti latihan
senam hamil.
Selain untuk menjaga kebugaran, senam hamil juga diperlukan untuk
mempersiapkan ibu hamil mencapai ketenangan fisik maupun mental agar
proses persalinan dapat berlangsung dengan cepat, tenang, aman dan
spontan. Berikut beberapa tujuan senam hamil:

1. Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut,


ligamen-ligamen, otot-otot dasar panggul dan sebagainya yang
berhubungan dengan proses persalinan.
2. Membentuk sikap tubuh.
3. Memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna dengan memberikan latihan-
latihan kontraksi dan relaksasi.
4. Menguasai teknik-teknik pernafasan yang mempunyai peranan penting
dalam persalinan, selama hamil dan untuk mempercepat relaksasi tubuh
(yang terakhir diatasi dengan pernafasan dalam) dan untuk mengatasi
rasa nyeri dari his.
5. Pada akhir latihan, terdapat latihan penenangan dan latihan relaksasi.
Latihan ini selain memperoleh relaksasi tubuh yang sempurna sehari-hari,
juga untuk memperoleh sikap tubuh yang relaks dan ketenangan selama
melahirkan.

C. Syarat Senam Hamil


Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum
mengikuti senam hamil. Menurut Mochtar (1998), syarat tersebut antara lain:

a. Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan dan kehamilan oleh dokter atau


bidan.
b. Latihan dilakukan setelah kehamilan mencapai 22 minggu.
c. Latihan dilakukan secara teratur dan disiplin, dalam batas kemampuan
fisik ibu.
d. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin dibawah
pimpinan instruktur senam hamil.
D. Waktu Pelaksanaan Senam Hamil
Senam hamil dianjurkan dilakukan ketika janin dalam kandungan telah
berusia lebih dari 3 bulan, karena sebelum usia kandungan menginjak 3
bulan perlekatan janin di dalam uterus belum terlalu kuat. Hal ini
dimaksudkan untuk menghindari resiko abortus (Kushartanti dkk, 2004).
E. Tempat Latihan Senam Hamil

Dalam melakukan senam hamil menurut Hening (1992) memerlukan


tempat untuk melakukan latihan tersebut, adapun syarat dari tempat senam
hamil tersebut adalah:

1. Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih.


2. Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat.
3. Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu
untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengkoreksi
gerakannya sendiri.
4. Alat dan perkakas di dalam ruangan dipilih yang berwarna muda untuk
memberi suasana tenang.
5. Ada iringan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi.

F. Tanda dan Gejala Senam Hamil Harus Dihentikan


Menurut Hening (1992), ada beberapa tanda dan gejala senam hamil
harus dihentikan, antara lain:

1. Timbul rasa nyeri, terutama nyeri dada, nyeri kepala dan nyeri pada
persendian.
2. Kontraksi rahim yang lebih sering (interval <20 menit).
3. Perdarahan pervaginam, keluarnya cairan ketuban.
4. Nafas pendek yang berlebihan.
5. Denyut jantung yang meningkat (> 140 x/menit).
6. Mual dan muntah yang menetap.
7. Kesulitan jalan.
8. Pembengkakan yang menyeluruh.
9. Aktifitas janin yang berkurang.
G. Kontraindikasi Senam Hamil
Ada beberapa kontraindikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara
lain:
1. Kontraindikasi Absolute atau Mutlak
Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit paru,
serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan, pervaginam
pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti plasenta previa,
preeklamsi maupun hipertensi.
2. Kontra Indikasi Relative
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak
teratur, paru bronchitis kronis, riwayat DM, obesitas, terlalu kurus,
penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
3. Segera menghentikan senam hamil
Bila terjadi gejala perdarahan pervaginam, sesak saat senam, sakit
kepala, nyeri dada, nyeri otot, gejala kelahiran premature, penurunan
gerakan bayi intra uterin (Adi Wiyono, 2004).
H. Cara Latihan Senam Hamil
1. Latihan Pendahuluan
Tujuannya adalah untuk mengetahui daya kontraksi otot-otot tubuh, luas
pergerakan persendian, dan mengurangi serta menghilangkan nyeri dan
kekakuan tubuh.Ada 7 latihan gerakan dalam latihan pendahuluan ini.

2. Latihan Inti

I. Klasifikasi dan tujuan dari latihan ini adalah:

a) Latihan pembentukan sikap tubuh


Untuk mendapatkan sikap tubuh yang baik selama hamil, karena
sikap tubuh yang baik menyebabkan tulang panggul naik, sehingga
janin berada dalam kedudukan normal. Sedangkan sikap tubuh yang
tidak baik akan menyebabkan tulang panggul turun, sehingga
kedudukan janin kurang baik.

b) Latihan pernafasan
Untuk melatih berbagai teknik pernafasan supaya dapat dipergunakan
pada waktunya sesuai kebutuhan.Syarat guna mendapatkan
pernafasan yang sempurna adalah relaksasi seluruh tubuh,
berkonsentrasi, dan untuk melemaskan otot-otot dinding perut dan
pernafasan maka kedua lutut harus ditekuk.

Selama kehamilan bentuk-bentuk latihan ini dilakukan secara terpadu


dan cara latihannya dibagi menurut umur kehamilan, yaitu latihan
pada kehamilan minggu ke 22-25, minggu ke 26-30, minggu ke 31-
34, dan minggu ke 35 sampai saat akan melahirkan.

3. Latihan Penenangan dan Relaksasi


Latihan ini berguna untuk menghilangkan tekanan (stress) pada waktu
melahirkan.Dengan latihan ini diharapkan ibu dapat menjadi tenang dan
memperoleh relaksasi sempurna menghadapi persalinan.
J. Langkah-langkah Senam Hamil
1. Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan rileks.
Dilakukan sebanyak mungkin sebagai posisi sehari-hari.
2. Terdapat 3 gerakan dalam latihan ini:
a. Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak
antara kedua bahu, keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai
dan sejajar dengan lantai.
b. Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pinggang diangkat
sambil mengempiskan perut dan mengerutkan lubang dubur.
c. Kemudian turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil
melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan
gerakan ini sebanyak 8 kali.
3. Sikap merangkak, letakkan kepala di antara kedua tangan lalu menoleh
ke samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada
menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin ke samping.
Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan
menjadi 5-10 menit (sesuai kekuatan ibu hamil).
4. Berbaring miring ke kiri, lebih baik ke arah punggung bayi, lutut kanan
diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal. Lutut kanan
ditekuk di depan lutut kiri (lebih baik diganjal bantal). Lengan kanan
ditekuk di depan dan lengan kiri diletakkan di belakang badan.
5. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala
diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal, agar perut
tidak menggantung. Tutupkan mata, tenang dan atur pernapasan dengan
teratur dan berirama.
6. Berbaring telentang, kedua lutut dipegang oleh kedua tangan dan rileks.
Buka mulut secukupnya tarik napas dalam semaksimal mungkin,
kemudian mulut ditutup lalu mengejan seperti buang air besar.
Gerakannya ke bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat
menahan karena lelah, kembali ke posisi awal, ulangi latihan ini sebanyak
3-4 kali, dengan interval 2 menit.

Anda mungkin juga menyukai