PROFESIONALISME GURU
DISUSUN OLEH
Penyusun,
Kelompok XII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
Sifatnya mutlak dalam kehidupan, baik dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun
bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya
pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat pentingnya kehidupan, maka pendidikan harus
dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Untuk
melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidikan sampai pada
usaha peningkatan mutu tenaga kependidikan. Kemampuan guru sebagai tenaga
kependidikan, baik secara personal, sosial, maupun profesional, harus benar-benar dipikirkan
karena pada dasarnya guru sebagai tenaga kependidikan merupakan tenaga lapangan yang
langsung melaksanakan kependidikan dan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan.
Untuk itu, ilmu pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan ilmu
yang mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesinal, sebab kemampuan professional
bagi guru dalam melaksanakn proses belajar mengajar merupakan syarat utama.
Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah sekaligus
memegang tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Sebagai
pengajar guru hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak
didik, sedangkan sebagai pendidik guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak
didik agar menjadi manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri (Deden, 2011).
Namun demikian, untuk mengetahui keterlaksanaan tugas guru tersebut, diperlukan penilaian
kinerja dengan kriteria-kriteria penilaian yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Masalah kesejahteraan.
Guru sekarang masih banyak yang belum sejahtera. Banyak guru yang tak bertambah
pengetahuannya karena tak sanggup membeli buku. Untuk biaya hidupnya saja mereka sudah
kembang kempis apalagi memiliki buku. Banyak pula guru yang tak sanggup menyekolahkan
anaknya hingga ke perguruan tinggi, karena kecilnya penghasilan yang didapatnya setiap
bulan. Dengan adanya sertifikasi guru dalam jabatan, semoga kesejahteraan guru ini dapat
terwujud.
3. Kurang kreatifnya guru dalam membuat alat peraga dan media pembelajaran.
Profesionalitas guru dalam menciptakan proses pendidikan persekolahan yang
bermutu merupakan prasyarat terwujudnya sumber daya manusia Indonesia yang kompetitif
dan mandiri di masa datang. Oleh karena itu diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dan
kontinyu bagi peningkatan dan pengembangan kemampuan profesional guru.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru yang
profesional adalah guru yang kompeten menjalankan profesi keguruannya dengan
kemampuan tinggi. Akan tetapi sering muncul problematika-problematika pengembangan
profesi guru.
Problematika pengembangan profesionalisasi guru dapat dilihat dari kurangnya minat
guru untuk meneliti, guru sekarang masih banyak yang belum sejahtera, kurang kreatifnya
guru dalam membuat alat peraga dan media pembelajaran.
Faktor-faktor penyebab rendahnya profesionalisme guru ada lima antara lain:masih
banyak guru yang tidak menekuni profesinya secara utuh, belum adanya standar profesional
guru sebagaimana tuntutan di negara-negara maju, kurangnya motivasi guru dalam
meningkatkan kualitas diri.
Meningkatkan kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan yang lebih tinggi bagi
tenaga pengajar mulai tingkat persekolahan sampai perguruan tinggi.
Program sertifikasi
Meningkatkan profesionalisme guru, misalnya PKG (Pusat Kegiatan Guru, dan KKG
(Kelompok Kerja Guru)
B. Saran
Mahasiswa hendaknya menyiapkan diri sebagai calon guru dalam menunjukan sikap
yang profesional.
Guru harus menunjukkan upaya untuk meningkatkan keprofesionalismenya.
Guru hendaknya menciptakan hubungan yang harmonis serta dapat meningkatkan
kualitas profesinya.