Anda di halaman 1dari 10

PERSAHABATAN

Suasana di dalam kelas 3 ribut. Ada yang berlari-lari saling berkejaran dan ada pula yang
memukul-mukul meja. Ibu Guru pun masuk ke kelas. Ketua kelas mengkomandoi untuk
mengucapkan salam.

Ketua Kelas : Duduk siap! Memberi salam!

Semua : Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh..

Ibu Guru : Walaikum salam warohmatullahiwabarokatuh. Bagaimana kabarnya hari ini anak-
anak?

Semua : Alhamdulillah luar biasa, Allahuakbar yeess !! ( dengan semangat tinggi )

Ibu Guru : Hari ini siapa yang tidak masuk?

Semua : Masuk semua Bu!

Ibu Guru : Baiklah kalau begitu coba kalian kumpulkan tugas prakarya kalian!

Semua siswa mengumpulkan prakarya tetapi Krisna kebingungan mencari tugasnya yang
disimpan di dalam tas. Krisna mengeluarkan semua isi yang ada di dalam tasnya dan mencarinya
berulang-ulang. Ibu guru mendekati Krisna.

Ibu Guru : Krisna, ada apa? Mana tugasmu?

Krisna : Aaaanu Bu eemmm. (wajah krisna gugup)

Ibu Guru : Ada apa Krisna?


Krisna : Iiini Bu tugaas saya hilang. (Krisna menundukkan wajah)

Ibu Guru : Hilang???? Bagaimana bisa hilang? Hilang atau kamu tidak mengerjakannya??
(dengan nada sedikit tinggi )

Krisna : Saya mengerjakan Bu.

Rendy : Ah!!!! Bohong Bu!!! Dia kan malas, paling juga dia tidak mengerjakan tugas Bu!

Dinda : Husssttt!!! Rendy jangan menuduh seperti itu.

Krisna : (Diam menunduk) awas yah kamu nanti saya balas! (gerutu krisna dalam hati)

Ibu Guru : Iyaa sudah Krisna besok pagi kumpulkan tugas kamu di meja Ibu.

Krisna : Siap, baik Bu!!

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 , dan Teng teng teng bel tanda
istirahat berbunyi. Semua anak berlari berhamburan keluar kelas.
Rendy, Dinda, dan Rozy sedang berjalan sambil mengobrol asyik. Dari arah berlawanan Krisna
datang menghampiri mereka bertiga. Krisna sengaja menanbrak Rozy.

Rozy : Aduh!! (Rozy terjatuh)

Krisna : (Menoleh sambil senyum sinis)

Rendy : Heh!! Krisna kamu sengaja yah menabrak Rozy??? ( berjalan menghampiri krisna )

Krisna : Enggak! Ngapain juga saya nabrak pencuri seperti dia. (tangan Krisna menunjuk ke
arah Rozy)
Dinda : Apa maksud kamu Krisna?? Kamu menuduh Rozy mencuri tugas kamu?

Krisna : Menurut kalian? Kalian pikir dia anak baik??

Rendy : (Tangan kiri Rendy memegang kerah baju Krisna dan tangan kanan Rendy mengepal
siap untuk memukul Krisna dengan mata melotot (marah)).

Krisna : Maling dibela!!!

Rendy : (memukul wajah Krisna dan Krisna terjatuh)

Rendy dan Krisna berkelahi saling membalas pukulan. Rozy dan Dinda berusaha melerai
mereka. Ketika itu juga Ibu Guru datang menghampiri mereka.

Ibu Guru : Stop!! Stop!! Stop!!! Ada apa ini??? Apa pantas pelajar berkelahi seperti ini??

Rendy : Maaf Bu! Saya hanya merasa tidak terima kalau Krisna menuduh Rozy mencuri
tugasnya.

Rozy : (Diam menunduk dengan wajah panik)

Krisna : Saya tidak menuduh Bu, tetapi saya mengenali tugas prakarya yang saya kerjakan Bu.
Dan prakarya itu seperti yang dikumpulkan oleh Rozy.

Ibu Guru : Rozy??? Apa benar itu??

Rozy : (Gugup sambil menunduk) Bebebenar Bu! Maaf Bu saya tidak mengerjakan tugas
karena sudah tiga hari Ibu saya sakit jadi saya tidak sempat mengerjakan tugas dan
saya juga takut dimarahi karena tidak mengerjakan tugas jadi saya mengambil tugas
Krisna saat kelas kosong Bu!
Dinda dan Rendy : (Terkejut)

Ibu Guru : Ya sudah sekarang Rozy meminta maaf kepada Krisna dan Rozy harus berjanji tidak
akan pernah mencuri lagi karena mencuri adalah perbuatan dosa.

Rozy : Iya Bu!! ( sambil menunduk malu )

Ibu Guru : Dan untuk krisna dan Rendy kalian sekarang saling memaafkan dan ingat jangan
pernah mengulangi lagi perkelahian seperti ini. Kalian mengerti???

Rendy dan Krisna : Iya Bu mengerti

Rendy : Krisna maafkan saya yah?

Rozy : Maafkan saya juga Kris sudah mencuri tugas kamu.

Krisna : Iyah sama-sama (Krisna memeluk Rendy dan Rozy)

Dinda : Nah gitu dong! Kita harus saling memaafkan karena kita adalah sahabat untuk sekarang
dan selamanya.

Bel berbunyi tanda masuk kelas, semua murid segera masuk kedalam kelas mereka
masing-masing. Rozy, Rendy, Krisna dan Dinda masuk ke alam kelas dengan rasa senang tanpa
ada perasaaan kesal satu dengan lainnya.

Ibuu Guru : Assalamualaikum !!

Semua : Waalaikum salam Bu !

Ibu Guru : Baik anak-anak sekarang keluarkan buku Bahasa Indonesia, dan buka halaman 65
Dinda : Sudah Bu..

Ibuu Guru : Sekarang kalian baca puisi IBU lalu nanti satu persatu maju kedepan untuk
membacakannya

Semua : Iyaa Bu..

Sekitar kurang lebih 20 menit anak anak membaca puisi, Ibu Guru mulai memanggil
satu persatu untuk maju membacakan puisi. Rendy terus menunduk saat Ibu Guru memanggil
nama mereka satu persatu

Ibu Guru : Dinda !! silahkan maju kedepan

Dinda : (maju kedepan kelas dan mulai membacakan puisi )

Ibu Guru : Baik, tepuk tangan untuk Dinda

Semua : Prookk..prokk...prokk ( bertepuk tangan )

Ibu Guru : Baik selanjutnya, Rendy !

Rendy : (terkejut)

Ibu Guru : Rendy?? Silahkan maju kedepan

Rendy : (maju dan mulai membacakan puisi, ditengah tengah Rendy menangis)

Ibu Guru : Rendy, kamu kenapa menangis ?? (mengampiri dan memeluk Rendy)

Rendy : Saaa..yaaa.. rindu Ibu, Bu. ( menangis sambil memeluk Ibu Guru)
Ibu Guru : Memang ibu kamu kemana Rendy ? Sudah jangan menangis (menenagkan Rendy)

Rendy : Ibu saya lagi sakit, sekarang ada di rumah sakit Bu.

Ibu Guru : Sudah berapa lama ibu kamu dirawat dirumah sakit?

Rendy : Sudah sekitar 1 minggu Bu..

Ibu Guru : Baiklah, sekarang kamu tenang jangan nangis, kembali ke tempat duduk kamu.

Tengtengteng.. bel jam pulang sekolah telah berbunyi. Anak-anak kelas 3


membereskan buku mereka masing-masing lalu berdoa dan bersiap untuk pulang. Dinda, Rozy,
dan Krisna berkumpul membahas masalah Rendy, mengapa ia menangis.

Ibu Guru : Baik, sebelum pulang marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-
masing, berdoa mulai..berdoa selesai!

Dinda : Eh Rendy tadi kok nangis yaa, ada apa?

Rozy, Krisna : iya yaa, ada apa kok tiba-tiba Rendy menangis.

Dinda : Coba kita Tanya ke Bu Guru, mungkin Buguru mau memberitahu kita. Bagaimana?

Rozy. Krisna : Setuju (mengangkat jempol)

Akhirnya Dinda, Rozy, Krisna berjalan menuju ruang guru dan mencari Bu Melati. Tapi
sesampainya diruang guru ternyata Bu Melati sudah pulang sedari tadi karena ada urusan
mendadak. Dinda. Rozy, dan Krisna akhirnya memutuskan untuk pulang saja. Dan menanyakan
masalah Rendy besok pagi.
Keesokkan harinya, bel pertanda masuk kelas telah berbunyi semua murid berlarian
masuk kedalam kelas. Dinda, Rozy, dan Krisna sudah tidak sabar ingin bertanya dan tau tentang
masalah Rendy ke Bu Melati. Tapi pagi ini Rendy tidak masuk dan tidak ada yang tau kenapa
Rendy tidak masuk.

Ibu Guru : Assalamualiakum warahmatullahi wabarakatu

Semua : Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu..

Ibu Guru : Selamat pagi anak-anak?? Bagaimana kabarnya hari ini ??

Semua : Selamat pagi Bu.. Alhamdulillah luar biasa allahuakbar.

Ibu Guru : (mengabsen kehadiran siswa)

Dinda : Bu, Rendy tidak ada.

Ibu Guru : Kemana Rendy?? Ada yang tahu?

Semua : (saling bertanya satu sama lain) tidak Bu

Ibu Guru : Tidak ada yang tahu?? Oke baiklah. Sekarang dibuka buku matematika halaman 68

Jam menunjukkan pukul 10.00 dan tengteng..teng.. bel istirahat pun berbunyi semua
anak-anak berhamburan keluar kelas sedangkan Dinda, Rozy, dan Krisna tetap berada didalam
kelas.

Rozy : Tuhkan sekarang Rendy nggak masuk kelas.

Dinda : iyaa kenapa yaa, cari tau yuk Kris, Roz !


Rozy, Krisna : Hayuukkk!!

Bel masuk telah berbunyi, pelajaran kembali dimulai. Sampai saat bel pertanda pulang
berbunyi semua anak-anak bergegas untuk membereskan buku mereka dan berdoa. Setelah
semua pulang, tinggal Dinda, Rozy, dan Krisna didalam kelas. Mereka ingin sekali mencari tau
tentang Rendy.

Ibu Guru : Dinda, Rozy, Krisna, kenapa kalian masih disini?

Rozy : Emm itu anu Bu, kita bertiga ingin bertanya soal Rendy!

Ibu Guru : Soal Rendy yang mana Rozy? Yang hari ini ia tidak masuk? Kalau soal itu Ibu sendiri
juga belum tau mengapa Rendy tidak masuk.

Dinda : Bukan Bu, sebenarnya kita ingin tau kenapa Rendy menangis saat membacakan puisi
didepan kelas waktu itu.

Rendy. Krisna : Iyaaa Bu

Ibu Guru : jadi begini, Rendy sedih teringat ibunya yang sakit dan sedang dirawat dirumah sakit,
ia rindu dengan ibunya maka dari itu Rendy menangis.

Dinda : Oh jadi begitu ceritanya. Bu kenapa kita tidak kerumah Rendy saja, barangkali Rendy
tidak masuk karena sedang menjaga ibunya dirumah sakit.

Ibu Guru : Emm.. ide bagus Dinda, baiklah besok kita kerumah Rendy saat jam istirahat yaa.

Dinda : Baik Bu..


Setelah bercerita dengan Bu Melati, Dinda, Rozy, dan Krisna bergegas pulang karena
mungkin mereka sudah ditunggu orang tuanya dirumah. Pagi harinya Ibu Guru memberikan
informasi kepada anak kelas 3 bawasannya pada saat jam istirahat akan menjenguk Rendy. Dan
Bu guru meminta sumbanngan seikhlasnya dari uang saku anak-anak.

Ibu Guru : Anak-anak uang yang terkumpul dari uang saku kalian, mudah-mudahan bermanfaat
untuk Rendy, dan semoga kalian mendapat balasan dari Allah.

Semua : Amin YaAllah

Teng..tengteng.. bel istirahat telah berbunyi anak-anak kelas 3 bersiap siap untuk pergi
kerumah Rendy. Bu Melati meminta izin kepada kepala sekolah untuk mengajak anak-anak
menjenguk dirumah Rendy. Sesampainya dirumah Rendy, ternyata Rendy tidak ada disana. Ibu
guru mencari informasi dengan bertanya kepada tetangga Rendy dan akhirnya anak-anak kelas 3
dan Bu guru bertemu dengan Rendy di rumah sakit.

Ibu Guru : Ayoo anak-anak kita berangkat kerumah Rendy. Semua sudah selesai membereskan
buku-bukunya??

Semua : Sudah Bu

Ibu Guru : Baik, kalau begitu silahkan ke depan gerbang dan naik mobil yang sudah disiapkan
oleh sekolah. Tapi ingat harus tertib tidak boleh berebut !

Semua : Baik, siap Bu(murid murid berhamburan menuju pintu gerbang sekolah)

Ibu Guru : Anak-anak sekarang kita sudah sampai di depan rumah Rendy. Kalian bisa turun
bergantian dan hati hati.

Dinda : Bu.. itu Rendy (menunjuk ke arah Rendy)


Ibu Guru : Oh iyaa itu Rendy alhamdulillah. Ayok anak-anak kita kesana (menghampiri Rendy)

Dinda, Rozy, Rendy, Krisna : Selamanya kita sahabat!!!


Mereka berempat saling bergandengan tangan dan menyanyikan lagu
Dulu kita sahabat. Dengan begitu hangat mengalahkan sinar mentari. Dulu kita sahabat.
Berteman bagai ulat. Berharap jadi kupu-kupu. Kini kita berjalan berjauh-jauhan. Kau jauhi
diriku karena sesuatu. Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan. Namun itu karena ku sayang
Persahabatan bagai kepompong. Mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Persahabatan bagai
kepompong. Hal yang tak mudah berubah jadi indah. Persahabatan bagai kepompong. Maklumi
teman hadapi perbedaan. Persahabatan bagai kepompong.

Anda mungkin juga menyukai