PENDAHULUAN
menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari. Gangguan kepribadian adalah suatu
varian dari sifat karakter seseorang yang tidak seperti umumnya yang ditemukan pada
Gangguan kepribadian yang merupakan pola kronis dari perasaan dan tingkah
laku secara mencolok menyimpang dari kebiasaan dan harapan yang berlaku dalam
kehidupan, baik norma secara kelompok atau pribadi. Mereka yang mengalami
perilaku maladaptifnya, karena orang tersebut tidak secara rutin merasakan sakit dari
apa yang dirasakan oleh masyarakat sebagai gejalanya, mereka sering kali dianggap
sebagai tidak bermotivasi untuk pengobatan dan tidak mempan terhadap pemulihan.1
1
Setiap orang mempunyai sifat curiga, sedikit atau banyak. Sifat ini masih
normal jika masih dapat diterima oleh lingkungan sosial individu serta ia sendiri
dan lingkungannya masih tidak merasa terganggu. Ada yang bersifat curiganya
diperbatasan, masih rasional. Akan tetapi asal individu yang sifat curiganya begitu
besar, sudah diluar proporsi dari situasi dan lingkungan (bukan tidak realistik)
sehingga merugikan individu itu sendiri dan masyarakat. Dalam hal ini dapat
sifat curiga yang menonjol. Orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang lain
menahan harga diri, sering ia mengancam orang lain sebagai akibat rasa proyeksi rasa
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
terhadap orang lain, tetapi tidak memiliki latar belakang psikotik gangguan seperti
skizofrenia.2
Kepribadian paranoid adalah suatu gangguan kepribadian dengan sifat curiga yang
menonjol, orang seperti ini mungkin agresif dan setiap orang lain yang dilihatnya
untuk menahan diri, sering ia mengancam orang lain sebagai akibat dari proyeksi rasa
berbentuk kesalahan dalam mengartikan perilaku orang lain sebagai suatu hal yang
bertujuan menyerang atau merendahkan dirinya. Gangguan biasa muncul pada masa
dewasa awal yang mana merupakan manifestasi dari rasa tidak percaya dan
3
kesalahpahaman atas tindakan orang lain sebagai sesuatu yang akan merugikan
dirinya.3
kemampuan untuk menyatakan perasaaan negatif yang mereka miliki terhadap orang
lain, selain itu mereka pada umumnya juga tidak kehilangan hubungan dengan dunia
nyata, dengan kata lain berada dalam kesadaran saat mengalami kecurigaan yang
mereka alami walau secara berlebihan. Penderita akan merasa sangat tidak nyaman
untuk berada bersama orang lain, walaupun di dalam lingkungan tersebut merupakan
lingkungan yang hangat dan ramah. Dimana dan bersama siapa saja mereka akan
memiliki perasaan ketakutan akan dikhianati dan dimanfaatkan oleh orang lain.3
2.2 Epidemiologi
pada populasi umum, 10% - 30% pada mereka yang rawat inap pada bagian kejiwaan,
dan 2% - 10% pada mereka yang rawat jalan pada bagian kejiwaan.2
2.3 Etiologi
tampaknya lebih umum dalam keluarga dengan gangguan psikotik seperti skizofrenia
dan gangguan delusi. Hal ini menunjukkan gen mungkin terlibat. Faktor-faktor
lingkungan mungkin memainkan peran juga. Kondisi ini tampaknya lebih sering
4
Faktor Genetika
dan sikap sosial, kembar monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira
Faktor Temperamental
caraa membesarkan anak. Sebagai contoh, seorang anak pencemas dibesarkan oleh
Faktor Biologis
5
Neurotransmitter dan endorfin memiliki efek yang serupa dengan morfin eksogen,
Faktor Psikoanalitik
Sebagai contoh, suatu karakter oral adalah pasif dan dependen karena terfiksasi
pada stadium oral, dimana ketergantungan pada orang lain untuk asupan makanan
adalah menonjol. Karakter anal adalah keras kepala, kikir, dan sangat teliti karena
melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, menolak sifat-sifat orang lain yang
tidak suka melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, menolak sifat-sifat orang
lain yang tidak memenuhi ukuran yang telah dibuatnya sendiri. Untuk
mempertahankan rasa harga dirinya, ia membuat keterangan yang tidak masuk akal
lain adalah :5
6
2. Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain.
5. Isolasi sosial.
8. Rasa permusuhan.
10. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi
orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang.
2.5 Diagnosis
ciri-ciri:
7
c. Kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsikan pengalaman
dengan menyalahartikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai
d. Perasaan bermusuhan dan ngotot tentang hak pribadi tanpa memperhatikan situasi
bermanifestasi dalam sikap yang selalu merujuk ke diri sendiri ( self referential
attitude)
dari suatu peristiwa baik, yang menyangkut diri pasien sendiri maupun dunia pada
umumnya.
kepribadian paranoid.
berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain seperti pasien
8
ambang. Pasien paranoid tidak memiliki karakter antisosial sepanjang riwayat
perilaku antisosial.2
2.7 Terapi
Psikoterapi
Pasien paranoid tidak bekerja baik dalam psikoterapi kelompok, karena itu
ahli terapi harus berhadapan langsung dalam menghadapi pasien, dan harus diingat
Farmakoterapi
Pada sebagian besar kasus suatu obat antiansietas seperti diazepam (valium)
seperti thioridazine (Mellaril) atau haloperidol (Haldol), dalam dosis kecil dan
dalam periode singkat untuk menangani agitasi parah atau pikiran yang sangat
9
2.8 Prognosis
Hasil biasanya tergantung pada apakah orang itu mau menerima bantuan.
Terapi bicara dan obat kadang-kadang dapat mengurangi paranoid dan membatasi
10
BAB III
KESIMPULAN
terhadap orang lain, tetapi tidak memiliki latar belakang psikotik gangguan seperti
skizofrenia.
lain. Komentar dan tindakan bahwa orang sehat tidak akan memperhatikan tampil
tersebut.
4. Adapun terapi yang bisa diberikan pada pasien gangguan kepribadian paranoid
11