1. Belum ada korelasi indeks kesiapan antara provinsi dengan Kab/Kota. Kesiapan indeks
provinsi belum tentu berbanding lurus dengan indeks kesiapan Kab/kota, demikian juga
sebaliknya. Hal ini setidaknya menunjukkan kurangnya koordinasi simpul jaringan Provinsi
dan Kabupaten
5. Penyamaan persepsi antar SKPD, di dalam internal Bappeda dan legislative mengenai
pentingnya data geospasial.
6. Pembinaan berkelanjutan mengenai IDS dari Provinsi kepada Kab/Kota atau antar SKPD
untuk meningkatkan sinergi dan operasionalisasi simpul jaringan dapat dilakukan melalui
forum-forum data.
9. Mengurangi kesenjangan antara tuntutan daerah (penyusunan RDTR) dan kesiapan BIG
dalam penyediaan data dasar
10. Meningkatkan peluang koordinasi antara PPIDS dengan pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi SDM pengelola IG.
11. Pentingnya standar penyusunan peta yang bisa diacu oleh daerah.
12. Mengingat pentingnya One Map Policy sebagai suatu gerakan penyediaan IG nasional
yang handal dan mudah diakses, maka One Map Policy akan segera diformulasikan
dalam bentuk perundang-undangan yang lebih kuat.
13. KELEMBAGAAN:
a) SETNEG, SDDKN Sistem Dasar Kebijakan Nasional
b) KEMENDAGRI, SIPD Sistem Informasi Pembangunan Daerah
c) BAPPENAS,
SIMPADU Sistem Managemen Pendataan Terpadu
P3PBM Pro Poor Planning and Budgeting Monitoring
d) LEMHANAS KURTANAS Pengukuran Ketahanan Nasional
e) ATR, SIMTARU, Sistem Informasi Managemen Tata Ruang
f) KEMENRISTEKDIKTI, SIDA
g) INA GEOPORTAL,