BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mental). Hal tersebut membantu memperkecil resiko operasi karena hasil akhir
2013).
sedang yaitu (37,9%) sedang prosentase yang paling sedikit pada tingkat
kecemasan berat sekali (3,5 % ). Perawatan pre operasi yang efektif dapat
1
2
tekanan darah pasien. Menurut Feng et al, (2012), korelasi tekanan darah
terhadap kecemasan adalah sebesar 0,25. Korelasi ini penting karena pasien
fungsinya dengan baik termasuk perannya sebagai advokat bagi pasien. Pada
dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang dibuat
yaitu peran aksi dan nonaksi. Dalam menjalankan peran sebagi advokat
dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan atau keputusan sendiri dan
tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku profesional, dan
2
3
dirasakan klien. Hal ini sesuai dengan pendapat Daniel (2014), bahwa
penyampaian prosedur atau informasi sebagai salah satu unsur peran advokasi
Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu ditemukan bahwa perawat sering ragu-
ragu dalam pengambilan keputusan yang terbaik pada pasien pre operasi
tentang persiapan pasien pre operasi. Perawat sering tidak menjadi pembela
tentang status penyakitnya, keputusan operasi yang harus dijalani dan lain
kecemasan pre operatif di ruang perawatan bedah RSUD Batara Guru Belopa
3
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
perawatan bedah RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Luwu.
D. Manfaat Penelitian
4
5
3. Bagi Peneliti
bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik dan ruang lingkup terkait
sakit.
E. Keaslian Penelitian
oleh Suryani (2010) dengan judul Pemahaman dan perilaku perawat dalam
melaksanakan peran advokat klien di ruang rawat inap penyakit dalam dan
masalah pasien.
5
6
kesehatan dan lemahnya kode etik. Sementara itu faktor yang mendukung
rumah sakit.
pra bedah terhadap tingkat kecemasan pada pasien pra bedah mayor di bangsal
orthopedi RSUI Kustati Surakarta, dengan metode quasi exprimen (pre- post
pra bedah dengan penurunan tingkat kecemasan pada pasien pra bedah mayor.
6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Advokasi
7
8
pengertian, yaitu:
agar tidak ada tindakan tenaga kesehatan yang akan merugikan pasien
selama dirawat. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui
pasien.
pasien
pasien itu sendiri, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut pasien. Perawat
atau keputusan.
8
9
pasien.
9
10
dan berperasaan.
10
11
memiliki sikap yang baik agar perannya sebagai advokat pasien lebih
efektif.
a. Bersikap asertif
11
12
tujuan peran tersebut untuk menentukan hasil yang diharapkan bagi pasien.
pasien.
rumah sakit.
12
13
keputusan pasien.
penangnggungjawab pasien.
13
14
pasien, perawat akan lebih mengerti dan menghargai pasien dan hak-
membahayakan pasien.
harapan-harapannya.
pilihan-pilihannya.
14
15
a. Hak pasien
profesi kedokteran.
2) Hak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya serta
spiritual.
kasus malpraktik.
15
16
b. Kewajiban Pasien
petugas kesehatan.
B. Konsep Kecemasan
1. Pengertian
Bahasa Jerman dari kata angst yang artinya ketakutan. Secara konseptual,
16
17
a. Teori Biologi
memiliki peran ganda yaitu menunggu anak yang sakit di rumah sakit
b. Teori Perilaku
memiliki peran menunggu anak yang sakit serta harus merawat anak
17
18
3. Tingkat Cemas
a. Cemas ringan
takut dengan tanda perut terasa penuh dan dada terasa sesak.
b. Cemas sedang
terhadap sesuatu.
c. Cemas berat
18
19
d. Panik
a. Manifestasi fisik
1) Kardiovaskuler
2) Pernafasan
dan terengah-engah.
3) Neuromuskular
4) Gastrointestinal
19
20
5) Traktus Urinarius
6) Kulit
gatal, rasa panas dan dingin pada kulit, wajah pucat dan berkeringat
seluruh tubuh.
b. Manifestasi psikomotor
1) Perilaku
2) Kognitif
20
21
banyaknya kelainan GAD dan sampai saat itu, belum ada pengukuran
skala GAD terdahulu sesuai dengan tanda-tanda yang ada pada pasien
GAD yang kemudian diberikan kepada 2740 pasien yang dipilih dari
nama GAD 7.
21
22
Interpretasi GAD 7 ini adalah jika skornya 0-7, maka tidak ada
(STICSA)
kognitif dan somatik dari tingkat kecemasan saat ini dan secara umum.
sebagai alat ukur kecemasan dan depresi dengan hasil HADS valid
22
23
coefficient 0.944).
cronbach 0,80.
23
24
1. Pengertian
hospitalisasi dilakukan di klinik bedah dan unit bedah ambulatri. Fase pre
24
25
Pre operasi adalah fase ini dimulai ketika keputusan untuk intervensi
bedah dibuat dan berakhir ketika pasien dikirim kemeja operasi. Lingkup
2. Klasifikasi Bedah
yaitu :
internal, selain itu juga dapat diklasifikasi sesuai dengan lokasi sistem
25
26
meliputi :
anestesi
operasi.
2010).
mendukung keluarga.
26
27
b) Takut keganasan.
4. Persiapan intraoperatif. Fase ini dimulai ketika pasien masuk atau dipindah
aktivitas yang luas selama periode ini. Pada fase pascaoperatif langsung,
27
28
fokus termasuk mengkaji efek dari agens anestesia, dan memantau fungsi
28
29
BAB III
KERANGKA KONSEP
skematik. Model skematik atau yang disebut juga dengan model konseptual
anak panah atau simbol lain untuk menggambarkan hubungan antar konsep
Keterangan :
: Variabel independen
: Variabel dependen
B. Hipotesis
Luwu.
29
30
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia selama
sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi :
30
31
b. Kriteria ekslusi :
C. Variabel Penelitian
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
D. Defenisi Opersional
31
32
RSUD Batara Guru Belola Kabupaten Luwu, selama satu bulan mulai dari
F. Instrumen Penelitian
pernyataan yang diadopsi dari kuesioner Suryani (2010) terdiri dari peran
sebagai pembela hak pasien, peran mediator pasien dengan tenaga kesehatan,
1) dengan nilai 0 jika tidak dilakukan dan 1 jika melakukan. Selanjutnya total
total skor diklasifikasikan menjadi 1-14 cemas ringan, 15-28 cemas sedang,
32
33
1. Tahap persiapan
ke pihak terkait.
2. Tahap pelaksanaan
1. Pengolahan data
33
34
pada data.
program komputer.
2. Analisis data
komputer.
a. Analisa univariat
b. Analisa Bivariat
digunakan uji korelasi Pearson. Akan tetapi, jika p < 0,05 (data tidak
akan menghasilkan nilai p dimana jika nilai p < 0.05, maka korelasi
tidak signifikan. Selain itu, uji ini juga digunakan untuk mengetahui
34
35
2010) :
I. Etika Penelitian
pilihan ikut atau menolak penelitian (autonomy). Tidak boleh ada paksaan
atau penekanan tertentu agar subjek bersedia ikut dalam penelitian. Subjek
pelaksanaan penelitian.
35
36
confidentiality).
privasi subjek yang tidak ingin identitas dan segala informasi tentang
dirinya diketahui oleh orang lain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara
36
37
BAB V
pre operasi di ruang perawatan bedah RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu,
diperoleh hasil analisis variabel independen dan variabel dependen yang disajikan
dalam distribusi frekuensi dan tabulasi silang dengan mengunakan uji korelasi
Pearson (kemaknaan 0.05 ) karena data terdistribusi normal dengan hasil uji
A. Hasil Penelitian
Belopa. Visi RSUD Batara Guru adalah Terwujudnya Rumah Sakit yang
masyarakat.
kepuasan pelanggan.
37
38
2. Karakteristik Responden
Tabel 5.1.
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Ruang Perawatan Bedah
RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2015 (N : 22)
Karakteristik f (%)
Jenis kelamin :
Laki-laki 11 50.0
Perempuan 11 50.0
Umur :
15-20 tahun 3 13.6
21-25 tahun 7 31.8
26-30 tahun 3 13.6
31-35 tahun 4 18.2
36-40 tahun 3 13.6
41-45 tahun 2 9.1
Pendidikan :
SD 3 13.6
SMP 5 22.7
SMA 12 54.5
Sarjana 2 9.1
Pekerjaan :
Swasta 3 13.6
Wiraswasta 3 13.6
Petani/nelayan/buruh 6 27.3
IRT 6 27.3
Pelajar/mahasiswa 4 18.2
Kategori operasi
Ringan 6 27.3
Sedang 13 59.1
Berat 3 13.6
Pengalaman Operasi :
Tidak 16 72.7
Ya 6 27.3
Sumber : data primer 2015
(31.8 %), pendidikan lebih banyak adalah SMA yaitu 12 (54.5 %),
38
39
3. Analisa Univariat
Tabel 5.2
Distribusi Peran Advokasi Perawat Pada Pasien Pre operasi
di Ruang Perawatan Bedah RSUD Batara Guru
Kabupaten Luwu Tahun 2015
Peran Advokasi Perawat f (%)
Baik 9 40.9
Kurang 13 59.1
Total 22 100
Sumber: Data Primer, 2015
Tabel 5.3
Distribusi Tingkat Kecemasan Pasien Pre operasi di Ruang Perawatan
Bedah RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2015
39
40
kecemasan berat.
4. Analisa Bivariat
Tabel 5.4
Hubungan Peran Advokasi Perawat Dengan Tingkat Kecemasan Pre
Operatif Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Batara Guru Belopa
Kabupaten Luwu Tahun 2015
Peran
advokasi Tingkat Kecemasan Pasien Total
Perawat Ringan Sedang Berat
f % f % f % n %
Baik 7 77.8 2 22.2 0 0 9 100
Kurang 2 15.4 9 69.2 2 15.4 13 100
Total 9 40.9 11 50 2 9.1 22 100
Koefesien korelasi Pearson : 0.606, r : 0.003
Sumber: Data Primer, 2015
(69.2 %).
antara variabel peran advolasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre
40
41
Nilai p adalah 0,003 < 0,05 dengan demikian ada korelasi yang
diajukan diterima yang berarti ada hubungan yang kuat antara peran advolasi
B. Pembahasan
advokat bagi pasien khususnya pasien pre operasi sebagai bagian dari
perawat diruangan bedah RSUD Batara Guru bahwa peran advokasi yang
dokter. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Afidah, dkk (2013)
41
42
fisik dan mentalnya menurun. Pasien yang dalam kondisi lemah, kritis dan
kurang mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga ditujukan kepada pasien
dan masalah pasien di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah dewasa
RSU Husada-Jakarta.
keperawatan.
42
43
hak mendapatkan informasi secara benar, jelas, dan jujur tentang tindakan
43
44
yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Tingkat
tetap harus berpegang pada konsep bahwa pasien adalah manusia yang
dan spiritual.
prosentase yang paling sedikit pada tingkat kecemasan berat sekali (3,5
%).
44
45
yang terjadi pada pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan, dapat
kecemasan adalah sebesar 0,25. Korelasi ini penting karena pasien pre
kegagalan terapi.
operasi
bedah dengan penurunan tingkat kecemasan pada pasien pra bedah mayor.
45
46
sebagian besar dengan tingkat kecemasan sedang yaitu (69.2 %). Dari pola
karena itu perlu adanya dukungan dari berbagai pihak termasuk perawat.
Feng et al, (2012) bahwa perawatan pre operasi yang efektif dapat
melindungi hak klien agar tidak ada tindakan tenaga kesehatan yang akan
merugikan pasien selama dirawat. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai
46
47
hak pasien.
akan tetapi masih mengalami kecemasan tingkat sedang dan pasien yang
kecemasan ringan.
keseluruhan sangat tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan fase pre
akan berakibat fatal pada tahap berikutnya. Efek kecemasan pada pasien
operasi.
47
48
pasien.
atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri, hak menerima ganti
pasien pre operasi. Oleh sebab itu diperlukan upaya dari pihak RSUD
C. Keterbatasan penelitian
48
49
3. Jumlah sampel yang kecil sehingga hasil penelitian ini belum dapat
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Oleh sebab itu. Perawat
49
50
BAB VI
A. Kesimpulan
1. Perawat di ruang bedah RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu lebih banyak
2. Tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang bedah RSUD Batara Guru
3. Ada hubungan yang kuat antara peran advolasi perawat dengan tingkat
D. Saran-saran
advokasinya.
50
51
pre operasi.
3. Bagi Peneliti
salah satunya dengan desain quasi eksprimen (pre post tes) dan
51
52
DAFTAR PUSTAKA
52
53
53
54
ABSTRAK
Respon paling umum yang dialami pasien pre operasi adalah kecemasan.
Jika tingkat kecemasannya berat merupakan masalah serius karena dapat
meningkatkan tekanan darah pasien, sehingga akan lebih rentan mengalami
komplikasi dini serta kegagalan terapi. Kecemasan yang terjadi pada pasien dapat
diantisipasi baik jika perawat melaksanakan peran sebagai advokat bagi pasien.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan peran advokasi perawat
dengan tingkat kecemasan pre operatif di ruang perawatan bedah RSUD Batara
Guru Belopa Kabupaten Luwu.
Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-
sectional, jumlah responden sebanyak 22 pasien pre operasi perawat yang
ditetapkan dengan metode accidental sampling. Data dikumpulkan dengan
kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji
korelasi Pearson.
Kesimpulan penelitian membuktikan ada hubungan yang kuat antara peran
advolasi perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang perawatan
bedah RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu ( p : 0,003, r : 0.606).
Rumah sakit diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan perawat
tentang advokasi, meminimalkan kendala-kendala dalam pelaksanaan peran
advokasi dan mempertimbangkan untuk dibentuknya prosedur tetap pelaksanaan
advokasi khususnya pasien pre operasi.
54
55
Kepada Yth
Calon Responden
Di
Tempat
Dengan Hormat
Belopa , 2015
Hormat Saya
Nuralaela
55
56
LEMBAR PERSETUJUAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut
berpartisipasi dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh mahasiswa Program
Studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatah (STIKES) Kurnia
Jaya Persada Palopo Hubungan Peran Advokasi Perawat Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operatif Di Ruang Perawatan Bedah RSUD Batara
Guru Kabupaten Luwu Tahun 2015
Saya mengerti bahwa tidak ada resiko yang akan terjadi pada saya. Apabila
ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman atau
berakibat negatif terhadap saya, saya berhak menghentikan atau mengundurkan
diri dari penelitian ini tanpa adanya sanksi atau kehilangan hak.
Saya mengerti bahwa catatan/data mengenai penelitian ini akan dirahasiakan
dan hanya dipergunakan untuk pengolahan data pada penelitian ini saja.
Demikian secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya
berperan dalam penelitian ini.
.. , .. 2015
Tanda Tangan
...............................
56
57
KUESIONER PENELITIAN
Data Demografi
Petunjuk Pengisian Bagian A: Berilah tanda (x) pada jawaban yang Anda maksud.
57
58
58
59
tidur ?
5. Apakah anda banyak berkeringat menjelang
pelaksanaan operasi ?
6. Apakah anda merasa mual menjelang
pelaksanaan operasi ?
7. Apakah anda merasakan mulu kering
menjelang pelaksanaan operasi ?
8. Apakah anda sering ingin buang air kecil
menjelang pelaksanaan operasi ?
9. Apakah anda merasa lemas seluruh tubuh
menjelang pelaksanaan operasi ?
10. Apakah anda merasa tertekan didada/
tercekik menjelang pelaksanaan operasi ?
11. Apakah anda sering bertanya kepada
dokter/ perawat tentang rencana operasi
yang akan dijalani ?
12. Apakah anda merasakan tidak senang
dengan suasana diruangan menjelang
operasi yang akan dijalani ?
13. Apakah anda merasakan kekakuan pada
otot menjelang pelaksanaan operasi ?
14. Apakan anda kehilangan motivasi
menjelang pelaksanaan operasi ?
59
60
SKRIPSI
OLEH
NURLAELA
NIM. 01.2013.316
60
61
KATA PENGANTAR
Allah SWT atas segala nikmat, petunjuk dan bimbingan-Nya, sehingga penulis
Ruang Perawatan Bedah RSUD Batara Guru Kabupaten Luwu Tahun 2015
dukungan dari berbagai pihak, sehingga melalui pengantar ini kami mengucapkan
1. Ibu Hj. Nuraeni Azis.S.Kp. M.Kes selaku ketua STIKES Kurnia Jaya Persada
3. Bapak Lukman, S.Kep, Ns, selaku pembimbing II atas segala saran dan
4. Bapak Jumadil, S.Si. M.Kes, selaku penguji atas segala saran yang
konstruktif.
5. Direktur RSUD Batara Guru Belopa Kabupaten Luwu yang telah memberikan
6. Orang tuaku atas segala doa dan cinta kasihnya yang tulus yang tak mungkin
terbalaskan.
61
62
Persada Palopo.
8. Seluruh teman-teman dan pihak lain yang telah membantu dan memberikan
kelemahan olehnya diharapkan saran dan kritikan konstruktif dari berbagai pihak.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan.
Penulis
62
63
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun Oleh:
NURLAELA
NIM. 01.2013.316
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
63
64
DAFTAR ISI
64
65
Skripsi dengan judul : Studi Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien Di
Ruang Rawat Inap RSUD Siwa Kabupaten Wajo tahun 2013 telah mendapat
persetujuan untuk diuji dalam seminar hasil penelitian
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
KETUA
Program Studi S1 Keperawatan
(STIKES) KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
65
66
ABSTRAK
STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
SKRIPSI, SEPTEMBER 2013
ANDI SUSILASWATI
STUDI PERAN ADVOKASI PERAWAT DALAM MERAWAT
PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SIWA KABUPATEN WAJO
TAHUN 2013
DAFTAR ISI
66
67
67
68
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
K. Latar Belakang .................................................................................................... 1
L. Rumusan Masalah ............................................................................................... 4
M. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 4
N. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6
G. Konsep Keperawatan .......................................................................................... 6
H. Konsep Peran Advokasi Perawat ....................................................................... 12
BAB III KERANGKA KONSEP .......................................................................... 22
E. Kerangka Konsep ............................................................................................... 22
F. Variabel Penelitian ............................................................................................. 22
G. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif ........................................................ 23
BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 24
S. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................................... 24
T. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 24
U. Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 26
V. Metode Pengolahan Data ................................................................................... 28
W. Analisa Data ....................................................................................................... 29
68
69
69
70
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat
penelitian dengan judul Studi Peran Advokasi Perawat Dalam Merawat Pasien
Di Ruang Rawat Inap RSUD Siwa Kabupaten Wajo tahun 2013 sebagai salah
dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini kami mengucapkan
1. Ibu Hj. Nuraeni Azis.S.Kp. M.Kes selaku ketua STIKES Kurnia Jaya Persada
Palopo.
2. Ibu Grace Tedy Tulak, S.Kep. Ns, Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Direktur RSUD Siwa kabupaten Wajo yang telah memberikan izin melakukan
penelitian.
4. Bapak Lubis, S.Sos. M.A, selaku pembimbing II atas segala saran dan
70
71
6. Para civitas akademik Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Kurnia Jaya
Persada Palopo
7. Seluruh teman-teman dan pihak lain yang telah membantu dan memberikan
kelemahan olehnya diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
Penulis
Baca setiap pertanyaan dan tentukan jawabannya. Pada jawaban yang dipilih dibuat
tanda X (silang). Jika ingin mengubah jawaban, tandai jawaban yang telah dipilih
dengan tanda = (sama dengan), kemudian pilih jawaban dengan menggunakan tanda
X (silang). Jika terdapat pertanyaan yang tidak dimengerti, silakan bertanya kepada
pewawancara.
71
72
No PERNYATAAN 0 1 2 3
1 Merasa gelisah, cemas atau amat tegang
Tidak mampu menghentikan atau mengendalikan rasa
2
khawatir
3 Terlalu mengkhawatirkan berbagai hal
4 Sulit untuk santai
5 Sangat gelisah sehingga sulit untuk duduk diam
6 Menjadi mudah jengkel atau lekas marah
Merasa takut seolah-olah sesuatu yang mengerikan mungkin
7
terjadi
72