Dalam menjalankan sebuah perusahaan tentu ada sebuah proses untuk menghasilkan sebuah produk. Dimana, dalam sebuah proses produksi harus ada 6M yaitu material, man, money, machine, method, dan market yang saling berkaitan. Apabila salah satu dari rangkaian tersebut mempunyai masalah, maka proses produksi dapat terganggu. Selama ini kesalahan yang terjadi di dunia industri sering dikaitkan dengan kondisi mesin yang kurang begitu handal, namun tak pernah berfokus pada subjek pemeran aktivitas yaitu manusia. Human error yang terjadi pada manusia merupakan faktor internal penentu kesejahteraan industri. Manusia merupakan salah satu faktor ergonomi kognitif di mana setiap manusia dapat lalai dan berbuat kesalahan dalam melakukan suatu tindakan atau operatoran. Kelalaian atau kesalahan yang dilakukan manusia adalah satu fakta dalam hidup yang tidak bisa dipungkiri. Lalai atau berbuat salah adalah satu hal yang manusiawi. Walaupun berbuat kesalahan adalah manusiawi tetapi hal ini harus sedapat mungkin dihindari dan harus diminimalisir agar tidak terjadi kefatalan yang cukup serius. Keberadaan kesalahan manusia (human error) dapat menjadi masalah dalam beberapa hal yang berkaitan dengan keselamatan manusia, efektivitas, operasi, waktu, kerugian ekonomis dan lain-lain. Tidak seorang pun dapat melakukan suatu tindakan lebih dari sekali dengan ketepatan yang sama. Setiap tindakan error yang dilakukan seseorang merupakan suatu kemungkinan terjadinya error (Pulat, 1992). PT. Semen padang merupakan industri yang bergerak di bidang pengolahan semen. Disini penulis melakukan penelitian pada salah satu biro pembuatan semen, yaitu pada pembuatan kantong semen. ini tentu akan melalui beberapa tahapan proses di lantai produksi yang mengandalkan mesin sebagai sarana untuk proses produksi. Adanya kemungkinan kegagalan di lantai produksi yang sulit diprediksi kapan akan terjadi dan berapa kerugiannya, akan menjadi salah satu penyebab produksi akan terganggu atau terhenti. Kegagalan yang terjadi selama pengoperasian akan berdampak pada ketidaknyamanan dari operator dan pada lingkungan di mana peralatan sistem dapat dioperasikan. Keamanan dan keselamatan pengoperasian mesin-mesin yang ada di lantai produksi akan dapat terpenuhi jika sistem yang ada berfungsi sesuai dengan spesikasi yang telah ditentukan. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis dan melakukan penelitian dengan judul Pendekatan ergonomi dengan Metode Sherpa untuk menurunkan potensi Human Error operator mesin tubing dan mesin buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang
1.2 Batasan Masalah
Agar pembahasan dapat lebih terarah dan tersusun sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis memberi batasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan pada bagian lantai produksi kantong semen PT. Semen Padang, Khususnya pada operator mesin tubing dan buttomer line 3 biro perkantongan sesuai resiko sering terjadinya kesalahan/permasalahan. 2. Faktor-faktor penyebab terjadinya human error khususnya pada operator mesin tubing dan operator mesin buttomer line 3. 3. Saran serta usulan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pabrik, karena tidak mungkin mengubah sistem atau kondisi suatu perusahaan dalam seketika. Diakibatkan oleh beberapa hal seperti kendala terhambatnya performansi perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah yaitu sebagai berikut: 1. Apa saja bentuk human error yang terjadi pada operator mesin tubing dan buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang ? 2. Bagaimanakah usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya human error pada operator mesin tubing dan buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang ? 3. Menganalisis human error yang mungkin terjadi pada operator mesin tubing dan buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang ?
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengidentifikasi faktor penyebab human error yang terjadi pada operator mesin tubbing dan buttomer line 3 biro perkantongan. 2. Memberikan usulan perbaikan untuk mencegah terjadinya human error pada operator mesin tubbing dan buttomer line 3 biro perkantongan. 3. Melakukan implementasi dan evaluasi hasil usulan perbaikan
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat memberikan pertimbangan dan usulan perbaikan yang harus dilakukan untuk meminimasi potensi human error, serta dapat meningkatkan keandalan kerja operator pada lantai produksi. 2. Meningkatkan efektivitas kerja karyawan agar produktivitas perusahaan meningkat. 3. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dan membandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya di lapangan. 1.6 Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Memberi gambaran umum tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Berisi mengenai teori human error yang berkaitan tentang permasalahan yang diteliti. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang garis besar langkahlangkah pemecahan masalah yang ditetapkan dalam penelitian. Bentuk metodologi penelitian disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan teknik pemecahan masalah yang digunakan.