Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam menjalankan sebuah perusahaan tentu ada sebuah proses untuk
menghasilkan sebuah produk. Dimana, dalam sebuah proses produksi harus ada 6M
yaitu material, man, money, machine, method, dan market yang saling berkaitan.
Apabila salah satu dari rangkaian tersebut mempunyai masalah, maka proses produksi
dapat terganggu.
Selama ini kesalahan yang terjadi di dunia industri sering dikaitkan dengan
kondisi mesin yang kurang begitu handal, namun tak pernah berfokus pada subjek
pemeran aktivitas yaitu manusia. Human error yang terjadi pada manusia merupakan
faktor internal penentu kesejahteraan industri.
Manusia merupakan salah satu faktor ergonomi kognitif di mana setiap manusia
dapat lalai dan berbuat kesalahan dalam melakukan suatu tindakan atau operatoran.
Kelalaian atau kesalahan yang dilakukan manusia adalah satu fakta dalam hidup yang
tidak bisa dipungkiri. Lalai atau berbuat salah adalah satu hal yang manusiawi.
Walaupun berbuat kesalahan adalah manusiawi tetapi hal ini harus sedapat mungkin
dihindari dan harus diminimalisir agar tidak terjadi kefatalan yang cukup serius.
Keberadaan kesalahan manusia (human error) dapat menjadi masalah dalam
beberapa hal yang berkaitan dengan keselamatan manusia, efektivitas, operasi, waktu,
kerugian ekonomis dan lain-lain. Tidak seorang pun dapat melakukan suatu tindakan
lebih dari sekali dengan ketepatan yang sama. Setiap tindakan error yang dilakukan
seseorang merupakan suatu kemungkinan terjadinya error (Pulat, 1992).
PT. Semen padang merupakan industri yang bergerak di bidang pengolahan
semen. Disini penulis melakukan penelitian pada salah satu biro pembuatan semen,
yaitu pada pembuatan kantong semen. ini tentu akan melalui beberapa tahapan proses
di lantai produksi yang mengandalkan mesin sebagai sarana untuk proses produksi.
Adanya kemungkinan kegagalan di lantai produksi yang sulit diprediksi kapan akan
terjadi dan berapa kerugiannya, akan menjadi salah satu penyebab produksi akan
terganggu atau terhenti. Kegagalan yang terjadi selama pengoperasian akan
berdampak pada ketidaknyamanan dari operator dan pada lingkungan di mana
peralatan sistem dapat dioperasikan. Keamanan dan keselamatan pengoperasian
mesin-mesin yang ada di lantai produksi akan dapat terpenuhi jika sistem yang ada
berfungsi sesuai dengan spesikasi yang telah ditentukan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis dan melakukan
penelitian dengan judul Pendekatan ergonomi dengan Metode Sherpa untuk
menurunkan potensi Human Error operator mesin tubing dan mesin buttomer
line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang

1.2 Batasan Masalah


Agar pembahasan dapat lebih terarah dan tersusun sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka penulis memberi batasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan pada bagian lantai produksi kantong semen PT.
Semen Padang, Khususnya pada operator mesin tubing dan buttomer line 3
biro perkantongan sesuai resiko sering terjadinya kesalahan/permasalahan.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya human error khususnya pada operator
mesin tubing dan operator mesin buttomer line 3.
3. Saran serta usulan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
pabrik, karena tidak mungkin mengubah sistem atau kondisi suatu perusahaan
dalam seketika. Diakibatkan oleh beberapa hal seperti kendala terhambatnya
performansi perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat ditarik rumusan
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa saja bentuk human error yang terjadi pada operator mesin tubing dan
buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang ?
2. Bagaimanakah usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya human error
pada operator mesin tubing dan buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen
Padang ?
3. Menganalisis human error yang mungkin terjadi pada operator mesin tubing
dan buttomer line 3 biro perkantongan PT. Semen Padang ?

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi faktor penyebab human error yang terjadi pada
operator mesin tubbing dan buttomer line 3 biro perkantongan.
2. Memberikan usulan perbaikan untuk mencegah terjadinya human error pada
operator mesin tubbing dan buttomer line 3 biro perkantongan.
3. Melakukan implementasi dan evaluasi hasil usulan perbaikan

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari diadakannya penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Dapat memberikan pertimbangan dan usulan perbaikan yang harus dilakukan
untuk meminimasi potensi human error, serta dapat meningkatkan keandalan
kerja operator pada lantai produksi.
2. Meningkatkan efektivitas kerja karyawan agar produktivitas perusahaan
meningkat.
3. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dan
membandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya di lapangan.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, sistematika penulisan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Memberi gambaran umum tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi mengenai teori human error yang berkaitan tentang permasalahan
yang diteliti.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang garis besar langkahlangkah pemecahan masalah yang
ditetapkan dalam penelitian. Bentuk metodologi penelitian disesuaikan dengan
masalah yang diteliti dan teknik pemecahan masalah yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai