Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan

tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan (fitria, 2009).
Tanda dan Fisik: Muka merah dan tegang, Mata melotot/ pandangan tajam, Tangan mengepal,
gejala Rahang mengatup, Postur tubuh kaku, Jalan mondar-mandir
Ferbal: Bicara kasar, Suara tinggi, membentak atau berteriak, Mengancam secara verbal
atau fisik, Mengumpat dengan kata-kata kotor, Suara keras, Ketus
Perilaku: Melempar atau memukul benda/orang lain, Menyerang orang lain, Melukai diri
sendiri/orang lain, Merusak lingkungan, Amuk/agresif
Pengkajian Alasan Masuk
data focus Marah-marah tanpa sebab

Faktor Predisposisi
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu?
Ya
Tidak
2. Pengobatan sebelumnya:
Berhasil
Kurang berhasil
Tidak berhasil
3. Trauma:
Jenis Trauma Usia Pelaku Korban Saksi

Aniaya fisik Tahun

Aniaya seksual Tahun

Penolakan Tahun

Kekerasan dalam Tahun


keluarga
Tindakan kriminal Tahun

Lain-lain Tahun

Diagnosa keperawatan :
Perubahan pertumbuhan dan
perkembangan
Sindroma trauma perkosaan
Berduka antisipasi
Risiko tinggi kekerasan
Berduka disfungsional
Respon pasca trauma
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa?
Ada
Tidak ada
Bila ada : Hubungan keluarrga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :

Diagnosa keperawatan
Koping keluarga tidak efektif: ketidak mampuan
Koping keluarga tidak efektif: kompromi
Dan lain-lain

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan?


Masalah Keperawatan: resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Diagnosa keperawatan
Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
Berduka disfungsional
Berduka antisipasi
Respon pasca trauma
Pohon Resiko menciderai diri (efek)
masalah
Perilaku kekerasan (core problem)

Gangguan harga diri ( HDR ) (causa)

Koping individu tidak efektif koping keluarga tidak efektif

TUK 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.


2. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
3. Klien dapat mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan
4. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
5. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
6. Klien dapat mentoleransikan perilaku fisik untuk mencegah perilaku
kekerasan
7. Klien dapat mendemonstrasikan cara social untuk mencegah perilaku
kekerasan
SP 1) SP 1 pasien
1. Menyebutkan penyebab perilaku kekerasan
2. Menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan
3. Menyebutkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
4. Menyebutkan akibat perilaku kekerasan
5. Menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
6. Mempraktikkan cara latihan mengontrol fisik
7. Masuk jadwak kegiatan pasien
2) SP 2 pasien
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
2. Mempraktikkan latihan cara mengontrol fisik 2 Latih verbal (3 macam)
3. Masuk jadwal kegiatan pasien
3) SP 3 pasien
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)
2. Mempraktikkan latihan cara verbal/sossial (3 macam)
3. Masuk jadwal kegiatan pasien
4) SP 4 pasien
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1,2) dan verbal
2. Latian cara spiritual
3. Masuk jadwal kegiatan pasien
5) SP 5 pasien
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (F1,2) , verbal (SP 3), spiritual
2. Latian patuh obat
3. Masuk jadwal kegiatan pasien
6) SP 1 keluarga
1. Mengidentifikasi maslah yang disarankankeluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan PK, penyebab, tanda dan gejala
3. Menjelaskan cara merawat PK
4. Latihan (simulasi) 2 cara merawat
5. RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat
7) SP 2 keluarga
1. Evaluasi SP 1
2. Latihan (simulasi) 2 cara lain untuk merawat
3. Latihan (simulasi) ke pasien
4. RTL keluarga/jadwal keluarga untuk merawat
8) SP 3 keluarga
1. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1,2)
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga dengan Flollow Up dan Rujukan

Anda mungkin juga menyukai