PEMBAHASAN
A. DAFTAR MASALAH
1. Masalah aktif
a. Nyeri sendi pada kedua kaki, terutama lutut dan nyeri pada pinggang
Nyeri sendi dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Nyeri sendi yang serupa sudah
dirasakan sejak 10 tahun yang lalu dan kambuh-kambuhan, terutama setelah
aktivitas berat dan cuaca dingin. Nyeri sendi ini termasuk dalam masalah aktif
karena pada pasien ini keluhan sedang berlangsung dan memerlukan
pemeriksaan dan penanganan lain. Jika keluhan tidak dapat dikendalikan
dengan baik, kemungkinan dapat terjadi deformitas atau kaku sendi serta
pasien akan merasa sangat kesakitan pada waktu-waktu tertentu, seperti cuaca
dingin dan pada aktivitas tertentu.
b. Hipertensi
Hipertensi sudah diderita pasien sejak 10 tahun yang lalu. Kekambuhan
muncul beberapa hari yang lalu sejak assesment dibuat. Pasien mengeluhkan
sulit tidur ketika terjadi kekambuhan terhadap hipertensi yang dideritanya.
Hipertensi termasuk masalah aktif, karena pada pasien ini keluhan masih
sangat sering mengalami kekambuhan. Pasien pernah mengkonsumsi kaptopril
dan kemudian berhenti.
c. Vertigo
Vertigo sudah dirasakan pasien beberapa tahun yang lalu. Kekambuhan
muncul 2 minggu yang lalu. Keadaan membaik setelah pasien minum obat dan
beristirahat. Vertigo termasuk masalah aktif, karena pada pasien ini keluhan
masih mengalami kekambuhan. Keluhan inipun masih memerlukan
penanganan yang lebih lanjut lagi.
d. Gastritis
Gastritis sudah diderita pasien beberapa tahun yang lalu dan kambuh-
kambuhan. Gastritis merupakan masalah aktif pada pasien ini, karena
kekambuhan dapat terjadi, terutama saat pasien memakan makanan yang
pedas. Selama ini pasien mengkonsumsi ranitidin disaat gastritis kambuh
untuk mengobatinya.
2. Masalah pasif
a. Jatuh
Pasien pernah terjatuh saat sedang berjalan pada 5 tahun yang lalu dengan
bagian panggul yang terkena lantai. Kemudian pasien dilarikan di RS. Pasien
opname di RD dan mendapatkan penanganan fisioterapi selama 7 hari. Jatuh
merupakan masalah pasif, karena tidak sedang berlangsung dan tidak
mengalami keluhan lebih lanjut. Pasien memang menderita nyeri pada bagian
pinggang dan panggulnya. Tetapi dokter mengatakan tidak ada komplikasi
serius dari jatuhnya pasien ini.
B. DIAGNOSIS BANDING
1. Osteoartritis
a. Definisi
Osteoartritis merupakan penyakit sendi degeneratif yang berkaitan dengan
kerusakan kartilago sendi. Vertebra, panggul, lutut dan pergelangan kaki
paling sering terkena OA.
b. Faktor resiko
1. Umur
Dari semua faktor resiko untuk timbulnya OA, faktor ketuaan adalah yang
terkuat. Prevalensi dan beratnya OA makin meningkat dengan
bertambahnya umur. OA hampir tak pernah pada anak-anak, jarang pada
umur dibawah 40 tahun dan sering pada umur diatas 60 tahun.
2. Jenis kelamin
Perempuan lebih sering terkena OA lutut dan OA banyak sendi, dan laki-
laki lebih sering terkena OA paha, pergelangan tangan dan leher. Secara
keseluruhan, dibawah 45 tahun frekuensi OA kurang lebih sama pada laki-
laki dan perempuan, tetapi diatas 50 tahun (setelah menopause) frekuensi
OA lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki.
3. Suku bangsa
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada OA nampaknya terdapat
perbedaan diantara masing masing suku bangsa. Misalnya OA paha lebih
jarang pada orang-orang kulit hitam dan asia daripada kaukasia. Hal ini
mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada
frekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
4. Genetik
Faktor herediter juga berpengaruh pada timbulnya OA misalnya, pada ibu
dari seorang wanita dengan OA pada sendi-sendi interfalang distal terdapat
dua kali lebih sering OA pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anak
perempuan cenderung mempunyai 3 kali lebih sering, daripada ibu dan
anak perempuan-perempuan dari wanita tanpa OA tersebut.
5. Kegemukan dan penyakit metabolik
Berat badan yang berlebih sangat berkaitan dengan meningkatnya resiko
untuk timbulnya OA baik pada wanita maupun pada pria. Kegemukan
tidak hanya berkaitan dengan sendi yang menanggung beban, tapi juga
dengan OA sendi lain. Peran faktor metabolik dan hormonal pada kaitan
antara OA dan kegemukan juga didukung oleh adanya hubungan antara
OA dengan penyakit jantung koroner, DM dan hipertensi.
6. Cedera sendi, pekerjaan dan olah raga
Pekerjaan berat maupun dengan pemakaian suatu sendi yang terus
menerus berkaitan dengan peningkatan resiko OA tertentu. Demikian juga
cedera sendi dan olahraga yang sering menimbulkan cedera sendi
berkaitan dengan resiko OA yang lebih tinggi.
c. Gambaran klinis
Pada umumnya pasien OA mengatakan bahwa keluhan-keluhannya sudah
berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan-lahan.
1. Nyeri sendi
Keluhan ini merupakan keluhan utama yang seringkali membawa
pasien ke dokter. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan
sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang-
kadang menimbulkan rasa nyeri yang lebih dibanding gerakan lain.
2. Hambatan gerakan sendi
Gangguan ini biaanya semakin bertambah berat dengan pelan-pelan
sejalan dengan bertambahnya rasa nyeri.
3. Kaku pagi
Pada beberapa pasien, nyeri atau kaku sendi dapat timbul setelah
imobilitas, seperti duduk di kursi atau mobil dalam waktu yang cukup
lama bahkan setelah bangun tidur.
4. Krepitasi
Rasa gemertak (kadang-kadang dapat terdengar) pada sendi yang sakit.
5. Pembesaran sendi (deformitas)
Pasien mungkin menunjukan bahwa salah satu sendinya secara
perlahan-lahan membesar (sering terlihat di lutut atau tangan).
6. Perubahan gaya berjalan
Gejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien. Hampir semua
pasien OA pergelangan kaki, tumit, lutut, atau panggul berkembang
menjadi pincang, gangguan berjalan dan gangguan fungsi sendi yang
lain merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA
yang umumnya tua.
d. Diagnosis OA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan radiografis.
Gambaran radiografis sendi yang menyokong diagnosis OA ialah:
Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada
bagian yang menanggung beban)
Peningkatan densitas (sclerosis) tulang subkondral
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi sendi
Hasil pemeriksaan laboratorium pada OA biasanya tidak banyak berguna.
Darah tepi (hemoglobin, leukosit, LED) dalam batas-batas normal, kecuali OA
generalisata yang harus dibedakan dengan artritis peradangan.
dr. Sarjia
SIP 09711212
Jalan Kaliurang Km 6,5 Yogyakarta
Sudoyo,A.W., Setoyohadi, B., Alwi, I., Simadribata, M., Setiati, S., 2009. Buku Ajar Ilmu
Price, S.A., Wilson, L. M., Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, alih bahasa
Gunawan, S.G., 2007. Farmakologi dan Terapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008. Informatorium Obat Nasional
OSTEOARTRITIS
Disusun oleh :
SARJIA
09711212
Tutor :
FAKULTAS KEDOKTERAN