Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Kemampuan Dasar Mengajar Fisika AZMI ASRA,S.Si.,M.Pd

KETERAMPILAN BERTANYA LANJUT

Disusun Oleh

INDAH SUNDARI

(1531002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

T.A 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
Keterampilan Bertanya Lanjut. Meskipun banyak kesalahan dari penyusunan
makalah ini penulis mohon kritik dan saran yang dapat membangun dan
melengkapi makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah


Kemampuan Dasar Mengajar Fisika Azmi Asra, S.Si.,M.Pd yang telah
membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Pasir Pengaraian, April 2017

INDAH SUNDARI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. i

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang. 1
1.2 Rumusan Masalah.. 2
1.3 Tujuan.. 2
BAB II Kajian Pustaka
2.1 Referensi dari Al-Quran 3
2.2 Referensi menurut Pendapat Para Ahli. 4

BAB III Pembahasan


3.1 Pengertian Keterampilan Bertanya. 5
3.2 Jenis-jenis Keterampilan Bertanya. 5
3.3 Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Lanjut... 6
3.4 Hal-hal Yang Harus Dihindari 9
BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan. 10
4.2 Saran 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keterampilan dalam proses belajar mengajar berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan proses belajar. Teknik belajar yang terlalu monoton dan tidak
memiliki variasi akan membentuk suasana yang membosankan sehingga peserta
didik tidak tertarik dalam mengikuti pelajaran. Maka untuk menciptakan
kehidupan interaksi belajar mengajar yang efektif, Guru perlu menimbulkan
adanya dialog atau 4anya jawab. Dialog antara Guru dan peserta didik akan
menciptakan interaksi belajar yang lebih efektif dan akrab.
Adanya 4anya jawab yang dilakukan secara kelompok atau secara
individu diharapkan akan membentuk suasana belajar yang menyenangkan.
Dengan adanya 4anya jawab akan 4anya4 motivasi tersendiri kepada peserta didik
agar membangkitkan pemikiran dan cara pandang yang luas terhadap materi yang
sedang dipelajari di dalam kelas. Selain itu adanya 4anya jawab dapat terlihat
bahwa sejauh mana peserta didik memahami materi yang sedang didiskusikan.
Selama pelajaran berlangsung, siswa ikut serta secara aktif dalam
pembahasan materi yang diberikan oleh Guru. Pertanyaan yang berkaitan dengan
isi pelajaran atau juga pengalaman yang dihayati dengan 4anya jawab itu,
pelajaran akan lebih mendalam dan meluas. Adanya teknik 4anya jawab yang
dilakukan oleh guru bertujuan agar siswa dapat mengerti, atau mengingat terhadap
fakta-fakta yang dipelajari, didengar ataupun dibaca, sehingga memiliki
pemahaman yang mendalam terhadap fakta tersebut.
Dengan adanya 4anya jawab diharapkan dapat menjelaskan langkah-
langkah berpikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan soal atau masalah
sehingga dapat menjawab soal atau masalah dengan benar dan tepat.

1
Penggunaan teknik tanya jawab juga dilakukan oleh guru guna meneliti
sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi atau masalah yang dihadapi. Pada
hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi
tentang apa saja yang ingin kita ketahui.
Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab
antara guru dan siswa, antara siswa ini menunjukan adanya interaksi di kelas yang
dinamis dan multi arah. Keterampilan bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh
guru baik itu guru pemula maupun yang sudah profesional karena dengan
mengajukan pertanyaan baik guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik
dari materi serta juga dapat menggugah perhatian siswa atau peserta.
Pertanyaan yang baik memiliki kriteria-kriteria khusus seperti : jelas,
informasi yang lengkap, terfokus pada satu masalah, berikan waktu yang cukup,
sebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, berikan respon yang
menyenangkan sesegera mungkin dan yang terakhir tuntunlah jawaban siswa
sampai ia menemukan jawaban sendiri. Dari uaraian di atas dapat disimpulkan
bahwa keterampilan bertanya adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam
meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain.

1.2 Rumusan Masalah


a) Apa yang dimaksud dengan Keterampilan Bertanya?
b) Apa jenis-jenis Keterampilan Bertanya?
c) Apa hal-hal yang harus dihindari dalam mengajukan pertanyaan dalam
proses mengajar?
1.3 Tujuan
a) Mahasiswa dapat memahami apa itu Keterampilan Bertanya
b) Mahasiswa juga dapat mengetahui jenis keterampilan bertanya dan
hal-hal yang harus dihindari.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Referensi dari Al-Quran
Ayat yang menerangkan atau menjadi simbol seorang guru dalam Q.S.Al
Baqarah ayat 124 :

Artinya :
Dan (ingatlah) tatkala telah diuji Ibrahim oleh TuhanNya dengan beberapa
kalimat, maka telah dipenuhinya semuanya
Diapun berfirman :
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan engkau Imam bagi manusia. Dia berkata
Dan juga dari antara anak-cucuku
Berfirman Dia : Tidaklah akan mencapai perjanjianKu itu kepada orang-orang
yang zalim
Firman Allah dalam Q.S Al- Mujadillah ayat 11 :








Artinya :
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

3
2.2 Referensi menurut Pendapat Para Ahli
A. Keterampilan Bertanya
1. Brown menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan
yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa.

2. Sofa menyatakan bahwa keterampilan bertanya merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus
merupakan bagian dari keberhasilan dalam pengelolaan
instruksional dan pengelolaan kelas.

3. Albantati menyatakan bahwa keterampilan bertanya dapat


dibedakan menjadi 2 yaitu:

- Keterampilan Bertanya Dasar

- Keterampilan Bertanya Lanjut

4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Keterampilan Bertanya
Secara etimologis keterampilan bertanya dapat diurai menjadi dua suku
yaitu terampil dan Tanya. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Bertanya
berasal dari kata Tanya yang berarti antara lain permintaan keterangan.
Sedangkan kata terampil yang berarti memilki arti cakap dalam
menyelesaikan tugas atau mampu dan cekatan. Cara untuk mengajukan
pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan belajar peserta didik
merupakan suatu hal yang tidak mudah.
Oleh sebab itu, sebagai pendidik kita hendaknya berusaha agar memahami
dan menguasai penggunaan keterampilan dasar mengajar bertanya. Tujuan
pertanyaan yang diajukan guru ialah agar siswa belajar yaitu memperoleh
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir, baik berupa kalimat Tanya
atau suruhan yang menuntut respon siswa. Pertanyaan guru dapat mengaktifkan
siswa sehingga terlibat secara optimal dalam pembelajaran, di samping mengecek
pemahaman murid terhadap materi yang dibahas.
Keterlibatan ini akan mampu memotivasi murid untuk belajar karena ia
merasa ikut berperan dalam pembelajaran.

3.2 Jenis-jenis Keterampilan Bertanya


1. Keterampilan Bertanya Dasar
Pengertian keterampilan bertanya dasar secara etimologis diuraikan
menjadi dua suku kata yaitu terampil dan tanya. Menurut Kamus Bahasa
Indonesia bertanya berasal dari kata tanya yang berarti antara lain permintaan
keterangan. Sedangkan kata terampil memiliki arti cakap dalam penyelesaian
tugas ataupun mampu dan cekatan.

5
Dengan demikian keterampilan bertanya dasar secara sederhana dapat
diartikan dengan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam meminta
keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak yang menjadi lawan bicara.

2. Keterampilan Bertanya Lanjut


Dalam kegiatan pembelajaran di atas telah dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan pertama atau
pembuka untuk mendapatkan keterangan atau informasi dari siswa. Untuk
menindaklanjuti pertanyaan pertama diikuti oleh pertanyaan berikutnya atau
disebut dengan pertanyaan lanjut.

Dengan demikian, pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan


pertama (dasar) yaitu mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan
komperehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa). Keberhasilan
mengembangkan kemampuan berfikir yang dilakukan melalui bertanya lanjut
banyak dipengaruhi oleh hasil pembelajaran yang dikembangkan melalui
pengggunaan pertanyaan dasar.

Kemampuan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya dasar lebih


mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar
partisipasi dan mendorong lawan bicara agar lebih aktif dan kritis
mengembangkan kemampuan berfikirnya.

3.3 Komponen-komponen Keterampilan Bertanya Lanjut


1. Pengubahan tuntutan tingkatan kognitif

Pengubahan ini artinya agar seorang guru dalam mengajukan pertanyaan


dapat berusaha mengubah tingkat kognitif siswa dalam menjawab suatu
pertanyaan dari tingkat yang rendah ke tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Misalnya tingkat pemahaman, penerapan, analisis, sintesis maupun tingkat
evaluasi.

6
2. Urutan Pertanyaan

Dalam memberikan urutan pertanyaan seorang guru harus memberikannya


secara terurut, misalnya, pertama seorang guru mengajukan pertanyaan
pemahaman penerapan, analisis, sintesis dan yang terakhir lanjut ke pertanyaan
evaluasi. Selain itu, seorang guru hendaknya memberikan waktu yang cukup
untuk bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Pertanyaan Pelacak

Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh seorang guru :

a) Klarifikasi

Jika ada salah satu siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang
kurang tepat, maka guru memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa
untuk menjelaskan atau dengan kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi
lebih baik atau menyuruh siswa untuk mengulang jawabannya dengan kata yang
lebih lugas.

b) Meminta siswa memberikan alasan

Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang menunjang


kebenaran suatu pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan.

c) Meminta kesepakatan pandangan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk


menyatakan persetujuan atau penolakan siswa serta memberikan alasan-alasannya
terhadap suatu pandangan yang diungkapkan oleh seorang siswa, dengan maksud
agar diperoleh pandangan yang benar dan dapat diterima oleh semua pihak.

7
d) Meminta ketepatan jawaban

Jika jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk meninjau
kembali jawaban itu agar diperoleh jawaban yang tepat atau guru dapat
menggunakan metode pemberian pertanyaan dengan sistem bergilir.

e) Meminta jawaban yang lebih relevan

Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali


jawabannya atau mengemukakan kembali jawabannya menjadi lebih relevan.

f) Meminta contoh

Jika ada jawaban dari siswa yang kurang jelas maka guru dapat meminta
siswa untuk memberikan ilustrasi atau contoh yang konkret.

g) Meminta jawaban yang lebih kompleks

Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih kompleks


dan mampu menemukan ide-ide penting lainnya.

4. Peningkatan interaksi antar siswa

Ada 2 cara guru untuk menghilangkan peranannya sebagai penan sentral.

1. Guru mencegah pertanyaan dijawab langsung oleh seorang siswa tetapi


siswa diberi kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya untuk
didiskusikan.

2. Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab


pertanyaan dari murid, tetapi melontarkan kembali pertanyaan tersebut
kepada siswa untuk didiskusikan.

8
3.4 Hal-hal Yang Harus Dihindari

1. Mengulangi Pertanyaan Sendiri.

2.Mengulangi Jawaban Siswa.

Menyebabkan waktu terbuang, siswa tidak mendengar jawaban dari


temanya yang lain karena guru akan mengulanginya.

3.Menjawab Pertanyaan Sendiri.

Pertanyaan dijawab guru sebelum siswa mendapatkan kesempatan cukup


untuk memikirkan jawabanya sehingga anak beranggapan tidak perlu
memikirkan jawabanya karena guru akan memikirkan jawabanya.

4.Pertanyaan Yang Memancing Jawaban Serentak.

Akibatnya guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang benar dan
menuntut kemungkinan terjadi interaksi selanjutnya.

5.Pertanyaan Ganda.

Menetukan siswa tertentu untuk menjawabnya. Akibatnya anak yang tidak


ditunjuk tidak memikirkan jawabannya.

9
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Keterampilan bertanya merupakan kemampuan dalam memberikan


pertanyaan kepada siswa agar mencapai sasaran yang tepat dengan
maksud antara lain untuk memberikan dorongan kepada siswa agar
mereka mengemukakan pendapat, sekedar apersepsi, atau untuk
mendapatkan umpan balik dari penjelasan yang telah disampaikan.
keterampilan ini merupakan salah satu kunci untuk meningkatakan
mutu dan kebermaknaan pembelajaran.

2. Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2, yaitu keterampilan


bertanya dasar dan keterampilan bertanya lanjut.

3. Hal yang harus dihindari :

a. Pemberian Tuntutan

b. Pengubahan Tuntutan Tingkat Kognitif

c. Urutan Pertanyaan

d. Pertanyaan Pelacak

e. Peningkatan Interaksi Antar Siswa

4.2 Saran
Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik
dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Wiryawan, Sri Anitah dan Noorhadi. Strategi Belajar Menagajar. Jakarta: UT,
1999
Soetomo, Dasar Dasar Interaksi Belajar Mengajar, Surabaya: Usaha Nasional,
1993.

Anda mungkin juga menyukai