BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Jenis KB suntik
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
1. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
2. Suntikan / 3 bulan ; contoh : Depoprovera, Depogeston.
C. Cara Kerja KB suntik
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
Devo provera (3ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu)
Cara kerja : penghambatan pelepasan LH dan perintangan ovulasi serta pengentalan lendir
serviks
Penyimpanan : suhu 20-25 derajat
Cara pemberian : 6 minggu pasca bersalin , setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah
keguguran,haid pertama sampaihari ke-5 masa haid
Lokasi penyuntikan : daerah bokong / pantat dan daerah otot lengan atas (IM sampai daerah
glutus)
Noristeran (200mg) diberikan setiap 2 bulan (8 minggu)
Cyclofem 25mg medroksi progesteron asetat dan 5 mg estrogen sipinoat diberikan
setiap bulan
Tempat Pelayanan :
Rumah Sakit / Rumah Sakit Bersalin / Rumah Bersalin
Puskesmas / Balai kesehatan Masyarakat / Poliklinik Swasta / Poliklinik Pemerintah.
Poliklinik Keliling
Dokter / Bidan Praktek Swasta
G. Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian
kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat
ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin
menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan
kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati
masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan
kontrasepsi suntik.
H. Kontra Indikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan
KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang
menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan
darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain
itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah
yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan
yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini
BAB 3
PENUTUP
Kontrasepsi suntikan adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya kehamilan
dengan melalui suntikan hormonal. Kegagalan pada pemakai KB suntik hanya sekitar 0.3
kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama pemakaian. ( 1 dari 333 pemakai masih bisa
hamil)
Cara kerja KB suntik adalah dengan menghalangi terjadinya ovulasi / masa subur dengan
menghentikan keluarnya sel telur dari indung telur.Lendir vagina pun menjadi lebih kental
sehingga mempersulit sperma untuk masuk ke dalam rahim. Dengan demikian kontrasepsi
suntik mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan sperma.
DAFTAR PUSTAKA
Martini , Yetti Anggraini . 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Rohima Press, Yogyakarta