DAFTAR ISI.............................................................................................................................. I
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Falsafah .................................................................................................................... 1
C. Isu Strategis ............................................................................................................. 2
D. Dasar Hukum ................................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................ 6
PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ................................................................... 6
A. Pengertian PKRS ..................................................................................................... 7
B. Tujuan PKRS ........................................................................................................... 7
C. Sasaran PKRS .......................................................................................................... 7
D. Standar Edukator ........................................................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................... 8
STANDAR PROMOSI KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ............................................... 8
A. KEBIJAKAN MANAJEMEN ................................................................................. 8
B. KAJIAN KEBUTUHAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT ............................... 8
C. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RUMAH SAKIT ...................................... 9
D. TEMPAT KERJA YANG AMAN, BERSIH DAN SEHAT .................................. 9
E. KEMITRAAN ....................................................................................................... 10
BAB IV .................................................................................................................................... 11
PEMANTAUAN DAN EVALUASI ................................................................................... 11
A. Indikator Masukan (input) ..................................................................................... 11
B. Indikator Proses ..................................................................................................... 11
C. Indikator Keluaran (output) ................................................................................... 11
D. Indikator Dampak .................................................................................................. 11
BAB V ..................................................................................................................................... 12
PENUTUP................................................................................................................................ 12
A. Latar Belakang
Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit, yaitu hanya
menunggu sampai ada yang sakit. Barulah kemudian yang bersangkutan diberi pengobatan. Dalam
keadaan yang memerlukan. Orang sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah sembuh di pulangkan, ditimpa
oleh penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus
ini berlangsung terus, sampai kemudian di sadari, bahwa sebenrnya untuk memelihara kesehatan
masyarakat diperlukan suatu rangkaian usaha yang lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan di
rumah sakit hanyalah salah satu usaha kecil dari rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada
serta sikap dan keterampilan para pelaksananya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap, pola
hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerja sama yang positif antara petugas
kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan
tenyang cara-cara penyembuhan serta pencegahan penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau
berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
pada umumnya.
B. Falsafah
Setiap tindakan manusia selalu memiliki dasar filosofi yang sering tidak disadari. Dasar
pemikiran yang muncul dari filosofi tersebut merupakan pendorong kuat semua tindakannya. Filosofi
yang melandasi Promosi Kesehatan di Rumah Sakit ialah setiap individu atau kelompok mempunyai
hak dan potensi untuk menentukan pilihan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kesehatannya,
karena sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat dari perilaku individu atau kelompok itu
sendiri hal ini ditambah dengan insting pada individu atau kelompok untuk mempertahankan diri,
Rumah sakit dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan setiap orang agar bisa
mengendalikan dan memperbaiki kesehatan dirinya serta menjadikan Rumah Sakit sebagai tempat
kerja yang sehat. Hal ini bertujuan untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, staf,
pengunjung dan masyarakat.
C. Isu Strategis
Promosi kesehatan di Rumah Sakit telah diselenggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Ruah Sakit (PKMRS). Seiring dengan perkembangannya, pada
tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai
kegiatan telah dilakukan untuk pengembangan PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS, advokasi
dan sosialisasi PKRS kepada Direktur Rumah Sakit Pemerintah, pelatihan PKRS, pengembangan dan
distribusi media serta pengembangan model PKRS antara lain di Rumah Sakit Menteng Mitra Afia.
Namun demikian pelaksanaan PKRS dalam kurun waktu lebih dari 15 tahun belum memberikan hasil
yang maksimal dan kesinambungannya di rumah sakit tidak terjaga dengan baik tergantung pada kuat
tidaknya komitmen Direktur Rumah Sakit.
Berdasarkan hal tersebut, beerapa isu strategis yang muncul dalam Promosi Kesehatan di
Rumah Sakit yaitu :
1. Sebagian besar Rumah Sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit.
2. Sebagian besar Rumah Sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi tentang
pengobatan dan pencegahan yang berhubungan dengan penyakitnya.
3. Sebagian Rumah Sakit belum mewujudkan tempat kerja yang aman, bersih dan sehat.
4. Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan
yang bersifat preventif dan promotif.
D. Dasar Hukum
1. Undang undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggung jawab.
b. Pasal 8
c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan
yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.
d. Pasal 11
Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan, mempertahankan dan
memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.
e. Pasal 17
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
f. Pasal 18
Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat
dalam upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan.
h. Pasal 55
1) Pemerintah wajib menetapkan standar mutu pelayanan kesehatan
2) Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pad ayat (1) diatur dengan
peraturan-peraturan pemerintah
i. Pasal 62
1) Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan melalui kegiatan
penyuluhan, penyebarluasan informasi atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya
hidup sehat.
2) Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah, atau masyarkata untuk menghindari atau mengurangi resiko, masalah
dan dampak buruk akibat penyakit.
j. Pasal 115
1) Kawasan tanpa rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan
2) Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di wilayahnya.
k. Pasal 168
1) Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi
kesehatan
2) Informasi kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada sistem
informasi dan melalui lintas sektor
3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan peraturan pemerintah.
b. Pasal 4
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.
c. Pasal 10 ayat 2
Bangunan Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas ruang, ruang penyuluhan kesehatan
masyarakat Rumah Sakit
d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban, memberikan informasi yang benar tentang
pelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat.
e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembengunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarka pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan,
antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia (lansia), dan keluarga miskin.
Oleh karena itu kementerian kesehatan menetapkan visi yaitu masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan
dalam mencapai visi tersebut kementerian kesehatan juga menetapkan misi yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata,
bermutu, dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan
4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik
Untuk mewujudkan visi dan misi Kementerian Kesehatan pada tahun 2014 serta memperhatikan pencapaian
Prioritas Nasional Bidang Kesehatan (PNBK), maka akan dilaksanakan beberapa strategi antara lain.
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarkat, swasta dan masyarkat madani dalam pembangunan kesehatan
melalui kerja sama nasional dan global.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu, dan berkeadilan, serta berbasis
bukti, dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif.
Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan yang termasuk dalam Subsistem Upaya Kesehatan. Rumah Sakit
tidak boleh dipandang sebagai suatu entitas yang terpisah dan berdiri sendiri dalam sektor kesehatan. Peran
rumah sakit adalah mendukung pelayanan kesehatan dasar melalui penyediaan fasilitas rujukan dan mekanisme
bantuan. Menurut WHO Rumah Sakit harus terintegrasi dalam sistem kesehatan dimana ia berada, Fungsinya
adalah sebagai pusat sumber daya bagi peningkatan kesehatan masyarakat di wilayah yang bersangkutan
Reformasi perumahsakitan di Indonesia sangat diperlukan mengingat masih banyak rumah sakit yang hanya
menekankan pelayanannya kepada aspek kuratif dan rehabilitatif saja. Padahal keadaan ini menyebabkan
rumah sakit menjadi sarana kesehatan yang Elite dan terlepas dari sistem kesehatan dimana ia berada.
A. Pengertian PKRS
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah upaya Rumah Sakit untuk meningkatkan kemampuan pasien,
klien dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat mandiri dalam mempercepat kesembuhan
dan rehabilitasinya. Klien dan kelompok-kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan
kesehatan, mencegah masalah-masalah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat, melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama mereka, sesuai sosial budaya
mereka serta didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
B. Tujuan PKRS
Terciptanya masyarakat Rumah Sakit yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui
perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku pasien / klien / Rumah Sakit, serta pemeliharaan lingkungan
Rumah Sakit dan termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan Rumah Sakit.
C. Sasaran PKRS
Sasaran Promosi Kesehatan di Rumah Sakit adalah masyarakat di Rumah Sakit yang terdiri dari petugas,
pasien, keluarga pasien, pengunjung dan masyarakat yang tinggal / berada di sekitar Rumah Sakit.
D. Standar Edukator
A. KEBIJAKAN MANAJEMEN
Organisasi Rumah Sakit harus memiliki kebijakan tertulis untuk PKRS. Kebijakan ini di
implementasikan sebagai bagian dari peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat
Rumah Sakit secara keseluruhan.
Tujuan
adanya dukungan kebijakan untuk pelaksanaan PKRS sebagai bagian integral peningkatan
kualitas manajemen organisasi
Substandar
1.1 Rumah Sakit Memiliki kebijakan tertulis tentang PKRS
1.2 Rumah Sakit membentuk Unit Kerja PKRS
1.3 Rumah Sakit Memiliki Tenaga Pengelola PKRS
1.4 Rumah Sakit Memiliki alokasi anggaran untuk pelaksanaan PKRS
1.5 Rumah Sakit Memiliki perencanaan PKRS secara berkala
1.6 Rumah Sakit Memiliki sarana / peralatan untuk pelaksanaan PKRS
1.7 Rumah Sakit Mensosialisasikan PKRS diseluruh jajaran Rumah Sakit
1.8 Rumah Sakit Meningkatkan kapasitas tenaga pengelola PKRS
1.9 Rumah Sakit Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PKRS
Rumah Sakit melakukan kajian kebutuhan Promosi Kesehatan untuk pasien, keluarga pasien,
pengunjung Rumah Sakit dan masyarkat sekitar rumah sakit
Tujuan
Diperolehnya gambaran tentang informasi yang dibutuhkan pasien, keluarga pasien, pengunjung
rumah sakit dan masyarakat sekitar rumah sakit sebagai dasar pelaksanaan Promosi Kesehatan
Substandar
2.1 Rumah Sakit menyediakan instrumen kajian kebutuhan pasien, keluarga pasien, pengunjung
rumah sakit serta masyarakat sekitar rumah sakit
2.2 Rumah Sakit melakukan kajian Promosi Kesehatan
Tujuan
Meningkatknya daya dan peran serta masyarakat rumah sakit dalam mencegah dan atau
mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya
Substandar
3.1 Rumah Sakit memberikan informasi secara jelas tentang kondisi pasien termasuk
pengobatan, perawatan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan.
3.2 Rumah Sakit memastikan bahwa masyarakat Rumah Sakit memiliki akses informasi
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mereka.
3.3 Rumah Sakit melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit di dalam gedung dan
luar gedung
Tujuan
Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi masyarakat Rumah Sakit
Substandar
4.1 Rumah Sakit memelihara sarana dan prasarana kesehatan lingkungan Rumah Sakit beserta
kelengkapannya
4.2 Rumah Sakit menjadi kawasan tanpa rokok.
Tujuan
Terjalin kerja sama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelasanaan PKRS
Substandar
5.1 Rumah Sakit menidentifikasi mitra potensial dalam rangka menggalang kemitraan berkaitan
dengan pelaksanaan PKRS
5.2 Rumah Sakit mempunyai jejaring kerja sama dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta
lainnya.
5.3 Rumah Sakit mempunyai program kerja sama dengan sektor lain, dunia usaha dan swasta
lainnya
Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan standar Promosi Kesehatan di Rumah Sakit seperti yang telah
dijelaskan pada bab III. Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan dari masukan, proses, dan keluaran.
Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS yang telah diselenggarakan
B. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang meliputi PKRS untuk pasien, klien sehat,
dan PKRS di luar Gedung
D. Indikator Dampak
Indikator Dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya PKRS yaitu berubahnya pengetahuan, sikap,
dan perilaku pasien/klien Rumah Sakit, serta terpeliharanya lingkungan Rumah Sakit dan di manfaatkanya
dengan baik semua pelayanan yang di sediakan Rumah Sakit. Oleh sebab itu kondisi ini sebaiknya di nilai
setelah PKRS berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.
Secar rinci indikator masukan, proses, keluaran dan dampak dapat dilihat pada buku petunjuk tekhnik
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1426/Menkes/SK/XI/2006 (terlampir)
Demikianlah Standar Promosi Kesehatan di Rumah sakit yang telah di kembangkan dan dapat menjadi
acuan dalam penyusunan instrumen akreditasi Rumah Sakit yang berhubungan dengan petunjuk
tekhnis Promosi Kesehatan Rumah Sakit sesuai keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor/1426/Menkes/SK/XI /2006