Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA KASUS LEPTOSPIROSIS

Pengertian Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang menyerang manusia disebabkan oleh
mikroorganisme Leptospira interogans dan memiliki manifestasi klinis yang
luas. Spektrum klinis mulai dari infeksi yang tidak jelas sampai fulminan dan
fatal. Pada jenis yang ringan, leptospirosis dapat muncul seperti influenza
dengan sakit kepala dan myalgia

Tujuan a. Untuk menurunkan angka kejadian penyakit leptospirosis


b. Untuk mencegah penularan penyakit leptospirosis
Kebijakan PERMENKES No. 5 Tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
Persiapan 1. Alat dan bahan
a. Spighnomanometer
b. Stetoskop
c. Thermometer
d. Senter
e. Sarung tangan
2. Petugas
a. Cuci tangan (menggunakan 7 langkah yang benar)
b. Menggunakan sarung tangan
Prosedur 1. Melakukan anamnesis:
a. Apakah pasien mengalami demam disertai menggigil?
b. Apakah pasien mengalami sakit kepala?
c. Apakah pasien mengalami anoreksia?
d. Apakah pasien mengalami mialgia yang hebat pada betis, paha
dan pinggang disertai nyeri tekan?
e. Apakah pasien mengalami mual, muntah, diare dan nyeri
abdomen?
f. Apakah pasien mengalami fotofobia?
g. Apakah pasien mengalami penurunan kesadaran?
2. Melakukan pemeriksaan fisik:
a. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (apakah terdapat
febris)
b. Melakukan pemeriksaan palpasi (apakah terdapat nyeri tekan
otot, edema, limfadenopati, hepatomegali, splenomegali)
c. Melakukan pemeriksaan inspeksi (apakah terdapat ruam kulit,
konjungtiva suffusion)
d. Melakukan pemeriksaan terhadap adanya kemungkinan
gangguan perdarahan berupa petekie, purpura, epistaksis dan perdarahan
gusi, kaku kuduk sebagai tanda meningitis
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan meliputi:
a. Darah rutin: jumlah leukosit antara 3000-26000/L, dengan
pergeseran ke kiri, trombositopenia yang ringan terjadi pada 50% pasien
dan dihubungkan dengan gagal ginjal.
b. Urin rutin: sedimen urin (leukosit, eritrosit, dan hyalin atau
granular) dan proteinuria ringan, jumlah sedimen eritrosit biasanya
meningkat.
3. Tatalaksana
a. Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi
dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi,perdarahan dan gagal ginjal
sangat penting pada leptospirosis.
b. Pemberian antibiotik harus dimulai secepat mungkin. Pada kasus-
kasus ringan dapat diberikan antibiotika oral seperti doksisiklin,
ampisilin , amoksisilin atau erytromicin. Pada kasus leptospirosis berat
diberikan dosis tinggi penicillin injeksi.

Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum, Laboratorium, Farmasi

Anda mungkin juga menyukai