Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

MORFOLOGI SEL SEL DARAH

MATA KULIAH HEMATOLOGI

DOSEN PEMBIMBING:

SISWAN MANTO BADJO, M.SI

DISUSUN OLEH:

EKA BASANI HUTAURUK

NIM:

07.14.0008

AKADEMI ANALIS KESEHATAN

PUTRA JAYA BATAM

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan ini kami diberi

kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.

Pembuatan makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari Dosen

pengajar kami bapak Siswan Manto Badjo, M.Si Begitu pula pihak-pihak yang turut serta

membantu terselesaikan makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih karena mereka

semua kami punya motivasi dalam merampungkan tugas makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi kita dalam mempelajari

dan memahami mengenai hal hal yang berkaitan dengan pendekatan hematologi.

Kami menyadari makalah yang kami susun ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik

dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Batam, 11 Desember 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O 2
dan CO2 di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua.
Adanya O2 dalam darah diambil dengan jalan pernapasan, dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembongkaran atau metabolisme di dalam tubuh.
Darah merupakan jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Bahan intraseluler adalah cairan yang disebut dengan plasma.plasma darah adalah
cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Kandungan dari
plasma terdiri dari gas O2 dan CO2, hormone-hormon, enzim, antigen.
2. Unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis:
v Eritrosit (sel darah merah)
v Lekosit (sel darah putih)
v Trombosit (keeping-keping darah)
Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat
badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 % adalah cairan, sedangkan 45 % sisanya
dari sel darah. Dan jumlah ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel
darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40-47. Volume darah dalam kondisi
sehat adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam
pembuluh darah dan dalam jaringan.
Susunan darah, serum darah atau plasma terdiri atas:
Air terdiri dari 91 %.
Protein terdiri dari 8 % (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
Mineral terdiri dari 0,9 % (NaCl, Na2CO3, garam dari kalsium,fosfor, Mg dan
Fe, dan seterusnya).
Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organic, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, cholesterol, dan asam amino.
Fungsi darah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, O2, dan zat
makanan yang diperlukan untuk tubuh fungsinya normal dapat dijalankan dan
menyingkirkan CO2 dan hasil buangan lainnya.
2. Mengantarkan O2 ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbon dioksida.
3. Sel darah putih menyediakan bahan pelindung dan karena gerakan fagositosis dari
beberapa sel untuk melindungi tubuh terhadap serangan bakteri.
4. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan,
menstabilkan cairan jaringan karena melalui cairan sel tubuh menerima
makanannya dan sebagai pengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik
untuk dibuang.
5. Hormon, dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.
Pembekuan darah. Bila darah keluar dari vaskulernya maka cepat menjadi lekat
dan segera mengendap sebagai zat kental berwarna merah. Gumpalan mengerut
dan keluar cairan bening berwarna kuning jerami, yang disebut serum. Bila darah
tersebut diperiksa dibawah mikroskop, terlihat benang-benang fibrin yang tak larut
yang terbenttuk dari fibrinogen dalam plasma oleh kerja thrombin. Benang
tersebut, jerat sel darah dan bersamaan membentuk gumpalan, dan dikumpulkan
dalam tabung reaksi maka akan terapung dalam serum.
Trombin adalah alat dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin
tidak ada dalam darah normal yang berada dalam pembuluh darah, tetapi yang ada
adalah protombin, yang kemudian diubah menjadi zat aktif thrombin oleh kerja
trombokinase. Trombokinase atau tromboplastin adalah zat penggerak yang
dilepaskan ke darah di tempat yang luka. Dan ini terbentuk karena terjadinya
kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam darah akan
mengubah protombin menjadi thrombin sehingga terjadi pengumpalan darah.
Penggumpalan darah diperlukan empat faktor yaitu:
1. Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah,
2. Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase,
3. Trombin yang terbentuk dari protombin bila ada trombokinase, dan
4. Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen
Protombin dihasilkan dalam hati. Vitamin K diperlukan untuk mengahasilkan
protombin.
Pengumpalan (koagulasi) darah dipercepat oleh panas yang sedikit lebih tinggi dari
suhu badan, kontak dengan bahan kasar, atau dengan pembalut.
Diperlambat karena dingin, kalau disimpan dalam tabung berlapis lilin disebelah
dalamnya sebab darah memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi
basah oleh air sebelum dapat mengumpal sedangkan parafin tidak memiliki
permukaan yang basah oleh air, dapat ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang
meyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal.
Trombus adalah penggumpalan yang terbentuk dalam sirkulasi darah. Keadaan
adanya trombus ini disebut trombosis. Trombosis femoral dapat terjadi sesudah
operasi. Gumpalan dalam arteri koroner menyebabkan trombosis koroner. Bila
sebagian dari gumpalan ini dilepas dan masuk sirkulasi darah disebut embolus. Bila
gumpalan ini melewati jantung dan masuk ke paru-paru melalui salah satu arteri
pulmonalis, maka sebuah pembuluh kecil atau besar dapat tersumbat, dan terjadilah
emboli paru-paru.
1.2 Rumusan masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu trombosit, eritrosit, leukosit ?
2. Bagaimana morfologinya?
3. Apa fungsi trombosit, eritrosit, leukosit dan jenis leukosit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi dari trombosit, leukosit dan eritrosit
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DARAH
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai
jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat -zat sisa metabolisme, dan
mengandung berbagai b a h a n p e n y u s u n s i s t e m i m u n ya n g b e r t u j u a n
m e m p e r t a h a n k a n t u b u h d a r i b e r b a g a i penyakit. Hormon-hormon dari
sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.. Darah manusia berwarna
merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tuaapabila
kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh
hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam
bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia
memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti dar ah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung m e n u j u p a r u - p a r u u n t u k m e l e p a s k a n s i s a
m e t a b o l i s m e b e r u p a k a r b o n d i o k s i d a d a n menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung me lalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh
saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh melalui saluranhalus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian
kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava
inferior. D a r a h j u g a m e n g a n g k u t bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikanke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
B. MORFOLOGI ERITROSIT
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah
pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada
seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Sel darah merah(eritrosit)
bentuknya seperti cakram/ bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-
kira 7,7 unit (0,007 mm), tidak dapat bergerak. Banyaknya kirakira 5 juta dalam 1
mm (41/2 juta). Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu
zat yang disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya
banyak mengandung oksigen. Tiap-tiap sel darah merah mengandung 200 juta
molekul hemoglobin. Hemoglobin (Hb) merupakan suatu protein yang mengandung
senyawa besi hemin. Hemoglobin mempunyai fungsi mengikat oksigen di paru-paru
dan mengedarkan ke seluruh jaringan tubuh.
STRUKTUR ERITROSIT
Eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan
tidak berinti. Warna eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena
dalam sitoplasmanya terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin. Sel darah
merah (eritrosit) diproduksi di dalam sumsum tulang merah, limpa dan hati. Proses
pembentukannya dalam sumsum tulang melalui beberapa tahap. Mula-mula besar dan
berisi nukleus dan tidak berisi hemoglobin kemudian dimuati hemoglobin dan
akhirnya kehilangan nukleusnya dan siap diedarkan dalam sirkulasi darah yang
kemudian akan beredar di dalam tubuh selama kebih kurang 114 - 115 hari, setelah itu
akan mati. Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai menjadi dua
zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk membuat eritrosit baru
dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat didalam eritrisit yang berguna untuk
mengikat oksigen dan karbon dioksida. Jumlah normal pada orang dewasa kira- kira
11,5 15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan laki-laki 13,0
mg%. Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terdiri dari asam
amino dan memerlukan pula zat besi, sehingga diperlukan diit seimbang zat besi. Di
dalam tubuh banyaknya sel darah merah ini bisa berkurang, demikian juga banyaknya
hemoglobin dalam sel darah merah. Apabila kedua-duanya berkurang maka keadaan
ini disebut anemia, yang biasanya disebabkan oleh perdarahaan yang hebat, penyakit
yang melisis eritrosit, dan tempat pembuatan eritrosit terganggu.
C. MORFOLOGI LEUKOSIT
Sel darah putih sesungguhnya tidaklah berwarna putih, tetapi jernih. Disebut sel darah
putih untuk membedakannya dari sel darah merah yang berwarna merah. Sel darah
putih bentuknya tidak teratur atau tidak tetap. Tidak seperti sel darah merah yang
selalu berada di dalam pembuluh darah, sel darah putih dapat keluar dari pembuluh
darah. Kemampuan untuk bergerak bebas diperlukan sel darah putih agar dapat
menjalankan fungsinya untuk menjaga tubuh
Ciri-cirinya leukosit :
Sel darah putih berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir/mm3
Sel darah putih tidak memiliki warna atau tidak berwarna
Mempunyai inti sel atau nukleus
Memiliki bentuk yang banyak atau dapat dikatakan bentuknya tidak beraturan
Sel darah putih hanya dapat bertahan hidup antara 12-13 hari
Sel darah putih terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar
getah bening
Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
Dapat menembus dinding pembuluh
D. MORFOLOGI JENIS SEL LEUKOSIT
1. Monosit
Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-3% dalam tubuh kita yang
merupakan baris kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi bakteri dan benda
asing. Monosit adalah bagian dari kelompok sistem kekebalan tubuh kita yang
tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula). Dalam melawan infeksi bakteri
dan benda asing, monosit dapat melawan walaupun ukuran bakteri dan benda asing
lebih besar dengan memakannya.
Monosit beredar dalam darah sekitar 300-500 mikroliter darah yang diproduksi
didalam sumsum tulang manusia dan menyerbar keseluruh tubuh dalam 3 hari
dengan masuk ke jaringan tubuh tertentu yang mengalami pematangan menjadi
makrofag yang berfungsi sebagai kekebalan tubuh.
Fungsi Monosit
Menghancurkan sel-sel asing
Mengangkat jaringan yang telah mati
Membunuh sel-sel kanker
Pembersih dari fagositosis yang dilakukan neutrofil
Meransang jenis sel darah putih yang lain dalam melindungi tubuh
Menunjukkan perubahan dalam kesehatan pasien dengan banyak sedikitnya
monosit dalam tubuh.
Ciri-Ciri Monosit
Berjumlah 1-10% dalam sel darah putih
Mempunyai waktu hidup yang lebih lama dari neutrofil
Memiliki sifat fagosit dan motil dengan inti bulat
Monosit dapat bergerak atau berimigrasi dengan cepat
Memiliki bentuk yang persis sama dengan kacang
Beredar dalam darah sekitr 300-500 mikroliter
Tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula).
2. Basofil
Basofil adalah sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita. Basofil
memiliki banyak granula sitoplasmik dengan jumlah dua lobus. Basofil merupakan
kelompok dari granulosit yang dapat bergerak keluar menuju ke jaringan tubuh
tertentu. Basofil akan bekerja disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan
mengeluarkan histamin, sehingga pembuluh darah menjadi besar. Jumlah basofil
akan bertambah banyak atau meningkat jika meningkatnya jumlah alergi.
Bertambah banyak jumlah basofil disebut dengan basofilia
Fungsi Basofil
Basofil berfungsi memberi reaksi antigen dan alergi dengan mengaktifkan atau
mengeluarkan histamin sehingga terjadi peradangan
Mencegah adanya penggumpalan dalam pembuluh darah
Membantu dalam memperbaiki luka
Memperbesar pembuluh darah
Ciri-Ciri Basofil
Bersifat fagosit, dan basa
Basofil biasanya berwarna biru
Berbentuk U dan berbintik-bintik
Basofil berdiameter sekitar 12-15 mikrometer
Berjumlah 0,01-0,3% pada sel darah putih
Granula yang kasar
Inti yang tidak bersegmen
Basofil dibentuk di sumsum tulang
3. Neutrofil
Neutrofil adalah Sel darah putih yang berjumlah 50-60% dalam darah yang
merupakan kelompok granulosit karna memiliki butiran halus (granula). Neutrofil
juga diakatakan sebagai polymorphonuclear dikarenakan selnya memiliki bentuk
yang aneh. dan memiliki 3 inti sel. Neutrofil adalah sel yang paling pertama
menghadang dan melawan bakteri, virus dan benda asing lainnya yang berperan
dalam proses peradangan. Dari sifat fagosit yang dimilikinya, neutrofil menyerang
dengan menggunakan serangan respiratori yang memakai berbagai macam
substansi yang mengandung hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, hipoklorit.
Neutrofil diproduksi dalam sumsum tulang dengan hasil produksi neutrofil sekitar
100 milliar neutrofil dalam sehari, dan akan meningkat menjadi sepuluh kali lipat
jika terjadi inflamasi kuat. Setelah keluar dari sumsum tulang, akan mengalami 6
tahap morgolis, yakni mielocit, metameolocit, neutrofil non segmen (band),
neutrofil segmen
Fungsi Neutrofil
Menanggapi mikroba
Antibiotik dalam tubuh
Berfungsi dalam proses peradangan
Menghancurkan mikro organisme dan benda asing dengan memakannya atau
fagositosis
Sebagai sel pertahanan tubuh dalam melawan infeksi
Membantu menghapuskan stimulus yang berbahaya penyebab matinya sel
(nekrosis).
Membuat daerah yang kekurangan racun
Ciri-Ciri Neutrofil
Mempunyai 3 inti sel
Berjumlah 50-60% dalam darah
Sebagai polymorphonuclear
Merupakan kelompok granulosit.
Bersifat fagosit
Hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari
Neutrofil berukuran sekitar 8 mm
Memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam
4. Limfosit
Limfosit adalah sel darah putih berjumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan
jumlah terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit dibentuk di dalam sumsum
tulang dan di limfa. Limfosit juga dibagi menjadi dua macam yakni limfosit kecil
dan limfosit besar. Hasil dari produksi limfosit 1 kubik kurang lebih 8000 sel darah
putih. jika sel tersebut mengalami peningkatan atau bertambah banyak maka akan
menyebabkan penyakit leukimia atau kanker darah. Limfosit terbagi atas 6 jenis
yakni Limfosit B, Sel T Helper, Sel T sitotoksit, Sel T memori, dan Sel T Supresor.
Limfosit B memproduksi antibodi, Sel T Helper mengaktifkan dan mengarahkan
sistem kekebalan tubuh mikroorganisme, Sel T Sitotoksit mengeluarkan bahan
kimia dalam menghancurkan patogen, Sel T memori sistem kekebalan tubuh dalam
mengetahui patogen tertentu. Sel T Supresor untuk melindungi sel normal tubuh.
Fungsi Limfosit
Menghasilkan antibodi
Mengaktifkan sistem kekebalan tubuh
Mengeluarkan bahan kimia dan menghancurkan patogen
Melindungi sel normal tubuh
Mengetahui patogen tertentu
Berubah menjadi antibodi (sel Plasma)
Melawan kanker
Ciri-Ciri Limfosit
Limfosit berjumlah 20-25% dari keseluruhan sel darah putih
Dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfa
Berinti sel satu
Tidak dapat bergerak dengan leluasa
Memiliki warna biru pucat
Berbentuk oval/bulat,
Tidak bergranula dan tidak motil
5. Eosinofil
Eosinofil adalah sel darah putih berjumlah 7% dari dalam sel darah putih dan
mengalami peningkatan terkait dengan adanya asma, alergi dan demam. Eosinofil
memiliki diameter 10 hingga 12 mikrometer. Eosinofil merupakan kelompok dari
granulosit yang bertugas dalam melawan parasit yang memiliki jangka waktu 8
hingga 12 hari. Eosinofil memiliki sejumlah zat kimiawi seperti ribonuklease,
histamin, lipase, eosinofil peroksidase dan deoksribonuklease serta beberapa
macam asam amino.
Fungsi Eosinofil
Mencegah alergi
Menghancurkan antigen antibodi
Berfungsi dalam menghancurkan parasit-parasit besar
Berperan dalam respon alergi
Ciri-Ciri Eosinofil

Mempunyai nukleus dengan jumlah dua lobus


Bersifat fagosit dan bersifat asam
Biasanya berwarna merah
Berbentuk mirip seperti bola, dengan berukuran 9 mm dalam segar
Memiliki diamter 10-12 mikrometer
Mempunyai jangka waktu hidup dengan 8 sampai 12 hari
Dibentuk di sumsum tulang
Granula kasar dan padat
Inti berada ditengah
E. MORFOLOGI TROMBOSIT
Dalam keadaan inaktif trombosit bentuknya seperti cakram bikonveks dengan
diameter 2 4 m. Dengan mikroskop elektron, trombosit dapat dibagi menjadi 4
zone dengan masing-masing zone mempunyai fungsi khusus. Keempat zone adalah
zone perifer yang berguna untuk adhesi dan agregasi, zone sol gel menunjang struktur
mekanisme kontraksi, zone organel yang berperan dalam pengeluaran isi trombosit
serta zone membran yang keluar dari isi granola saat pelepasan. Trombosit berperan
dalam pembentukan sumbatan mekanis selama respon hemostatik normal terhadap
luka, vaskular. Hal ini terjadi karena fungsi trombosit : adhesi, pelepasan, agregasi,
aktivitas prokoagulan dan fusi.
Ciri-ciri trombosit :
1. Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses
pembekuan darah
2. Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
3. Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 400.000 trombosit.
4. Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
5. Mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Eritrosit

Eritrosit merupakan sel darah yang tidak berinti, tidak punya organel seperti sel
sel lain. Serta tidak dapat bergerak, tidak dapat melakukan mitosis, fosforilasi
oksidatif sel/pembentukan protein. Proses pembentukan eritrosit disebut
eritropoiesis. Dibentuk di tulang belekang, sternum (tulang dada), tulang rusuk,
tengkorak, tulang belikat, tulang panggul, serta tulang anggota badan (kaki dan
tangan). Eritrosit memiliki komponen, yaitu membran eritrosit, sistem enzim, serta
hemoglobin. Hemoglobin sendiri mengandung zat besi untuk mengikat oksigen.
Eritrosit memiliki waktu hidup relatife pendek, rata rata 120 hari. Meskipun
demikian, eritrosit memiliki jumlah yang tinggi dalam darah dibandingkan dengan
darah yang lain.Terdapat berbagai macam kelainan eritrosit yang disebabkan oleh
kelaian yang disebabkan oleh anemi. Diantaranya: Normosit, Retikulosit, Mikrosit,
Makrosit, Cabot Ring, Howell Jolly, Sickle Cell, dll.
2. Leukosit
Sel darah putih, leukosit (bahasa inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah
sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk
membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh.
Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat
bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-
macam inti sel sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening
(tidak berwarna).
Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit
/ bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat
pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu
mengangkut / membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke
pembuluh darah.
3. Trombosit
Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti
berdiameter 2-4 mm yang berasal dari megakariosit. Hitung trombosit normal
dalam darah tepi adalah 150.000 400.000 /l dengan proses pematangan selama
7-10 hari di dalam sumsum tulang. Trombosit dihasilkan oleh sumsum tulang
(stem sel) yang berdiferensiasi menjadi megakariosit.
Trombosit memiliki banyak fungsi, khususnya dalam mekanisme hemostasis.
Berikut fungsi dari trombosit : mencegah kebocoran darah spontan pada pembuluh
darah kecil dengan cara adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi (hemostasis). Sitotoksis
sebagai sel efektor penyembuhan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.artikelsiana.com/2014/12/fungsi-dan-ciri-ciri-dari-jenis-jenis.html
https://zakariadardin.wordpress.com/tag/morfologi-eritrosit/
http://www.scribd.com/doc/60316627/Pengertian-Darah-Secara-Umum)
http://www.slideshare.net/AntoFreistyawan/makalah-seldarahmerah
http://mata-fariz.blogspot.co.id/2014/04/morfologi-fungsi-dan-nilai-normal-sel.html

Anda mungkin juga menyukai