Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

MORFOLOGI SEL SEL DARAH

Mata Kuliah Hematologi


Dosen Pembimbing:
Siswan Manto Badjo, M.Si

Disusun oleh:
EKA BASANI HUTAURUK
NIM:
07.14.0008

AKADEMI ANALIS KESEHATAN


PUTRA JAYA BATAM
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan ini kami diberi
kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini.
Pembuatan makalah ini tidak lepas dari kerjasama berbagai pihak, baik itu dari Dosen
pengajar kami bapak Siswan Manto Badjo, M.Si Begitu pula pihak-pihak yang turut serta
membantu terselesaikan makalah ini. Kami mengucapkan banyak terima kasih karena mereka
semua kami punya motivasi dalam merampungkan tugas makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi kita dalam mempelajari
dan memahami mengenai hal hal yang berkaitan dengan pendekatan hematologi.
Kami menyadari makalah yang kami susun ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Batam, 11 Desember 2015

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Darah adalah suatu jaringan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh darah yang
warnanya merah. Warna merah keadaannya tidak tetap tergantung pada banyaknya O 2
dan CO2 di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua.
Adanya O2 dalam darah diambil dengan jalan pernapasan, dan zat ini sangat berguna
pada peristiwa pembongkaran atau metabolisme di dalam tubuh.
Darah merupakan jaringan cair yang terdiri atas dua bagian yaitu:
1. Bahan intraseluler adalah cairan yang disebut dengan plasma.plasma darah adalah
cairan berwarna kuning yang dalam reaksi bersifat sedikit alkali. Kandungan dari
plasma terdiri dari gas O2 dan CO2, hormone-hormon, enzim, antigen.
2. Unsur-unsur padat, yaitu sel darah. Sel darah terdiri atas tiga jenis:
v Eritrosit (sel darah merah)
v Lekosit (sel darah putih)
v Trombosit (keeping-keping darah)
Volume darah secara keseluruhan kira-kira merupakan satu perdua belas berat
badan atau kira-kira 5 liter. Sekitar 55 % adalah cairan, sedangkan 45 % sisanya
dari sel darah. Dan jumlah ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel
darah yang dipadatkan yang berkisar antara 40-47. Volume darah dalam kondisi
sehat adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh tekanan osmotik dalam
pembuluh darah dan dalam jaringan.
Susunan darah, serum darah atau plasma terdiri atas:
Air terdiri dari 91 %.
Protein terdiri dari 8 % (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)
Mineral terdiri dari 0,9 % (NaCl, Na2CO3, garam dari kalsium,fosfor, Mg dan
Fe, dan seterusnya).
Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organic, yaitu glukosa, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, cholesterol, dan asam amino.
Fungsi darah adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sistem transport dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia, O2, dan zat
makanan yang diperlukan untuk tubuh fungsinya normal dapat dijalankan dan
menyingkirkan CO2 dan hasil buangan lainnya.
2. Mengantarkan O2 ke jaringan dan menyingkirkan sebagian dari karbon dioksida.
3. Sel darah putih menyediakan bahan pelindung dan karena gerakan fagositosis dari
beberapa sel untuk melindungi tubuh terhadap serangan bakteri.
4. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan,
menstabilkan cairan jaringan karena melalui cairan sel tubuh menerima
makanannya dan sebagai pengangkut bahan buangan ke berbagai organ exkretorik
untuk dibuang.
5. Hormon, dan enzim diantarkan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.
Pembekuan darah. Bila darah keluar dari vaskulernya maka cepat menjadi lekat
dan segera mengendap sebagai zat kental berwarna merah. Gumpalan mengerut
dan keluar cairan bening berwarna kuning jerami, yang disebut serum. Bila darah
tersebut diperiksa dibawah mikroskop, terlihat benang-benang fibrin yang tak larut
yang terbenttuk dari fibrinogen dalam plasma oleh kerja thrombin. Benang
tersebut, jerat sel darah dan bersamaan membentuk gumpalan, dan dikumpulkan
dalam tabung reaksi maka akan terapung dalam serum.
Trombin adalah alat dalam mengubah fibrinogen menjadi benang fibrin. Trombin
tidak ada dalam darah normal yang berada dalam pembuluh darah, tetapi yang ada
adalah protombin, yang kemudian diubah menjadi zat aktif thrombin oleh kerja
trombokinase. Trombokinase atau tromboplastin adalah zat penggerak yang
dilepaskan ke darah di tempattt yang luka. Dan ini terbentuk karena terjadinya
kerusakan pada trombosit, yang selama ada garam kalsium dalam darah akan
mengubah protombin menjadi thrombin sehingga terjadi pengumpalan darah.
Penggumpalan darah diperlukan empat factor yaitu:
1. Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah,
2. Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase,
3. Trombin yang terbentuk dari protombin bila ada trombokinase, dan
4. Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen
Protombin dihasilkan dalam hati. Vitamin K diperlukan untuk mengahasilkan
protombin.
Pengumpalan (koagulasi) darah dipercepat oleh panas yang sedikit lebih tinggi dari
suhu badan, kontak dengan bahan kasar, atau dengan pembalut.
Diperlambat karena dingin, kalau disimpan dalam tabung berlapis lilin disebelah
dalamnya sebab darah memerlukan kontak dengan permukaan yang dapat menjadi
basah oleh air sebelum dapat mengumpal sedangkan parafin tidak memiliki
permukaan yang basah oleh air, dapat ditambah kalium sitrat atau natrium sitrat yang
meyingkirkan garam kalsium yang dalam keadaan normal.
Trombus adalah penggumpalan yang terbentuk dalam sirkulasi darah. Keadaan
adanya trombus ini disebut trombosis. Trombosis femoral dapat terjadi sesudah
operasi. Gumpalan dalam arteri koroner menyebabkan trombosis koroner. Bila
sebagian dari gumpalan ini dilepas dan masuk sirkulasi darah disebut embolus. Bila
gumpalan ini melewati jantung dan masuk ke paru-paru melalui salah satu arteri
pulmonalis, maka sebuah pembuluh kecil atau besar dapat tersumbat, dan terjadilah
emboli paru-paru.
1.2 Rumusan masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa itu trombosit, eritrosit, leukosit ?
2. Bagaimana morfologinya?
3. Apa fungsi trombosit, eritrosit, leukosit dan jenis leukosit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi dari trombosit, leukosit dan eritrosit
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DARAH
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat -zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai b a h a n p e n y u s u n s i s t e m i m u n
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari b e r b a g a i penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah..
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen
sampai merah tuaapabila kekurangan oksigen . Warna merah pada darah
disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-
molekul oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang
berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh
jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk
m e l e p a s k a n s i s a m e t a b o l i s m e b e r u p a k a r b o n d i o k s i d a d a n menyerap
oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke
jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh
tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke
seluruh tubuh melalui saluranhalus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah
kemudian kembali ke jantung melalui p e m b u l u h d a r a h v e n a c a v a s u p e r i o r
d a n v e n a c a v a i n f e r i o r . D a r a h j u g a m e n g a n g k u t bahan bahan sisa
metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikanke ginjal
untuk dibuang sebagai air seni.
B. Morfologi Eritrosit

Sel Darah Merah (Red Blood Cell (RBC)) atau eritrosit adalah sel darah tanpa
nucleus ang bebentuk bi-concave disc shaped cell. Berwarna merah karena ada
hemoglobin yang berwarna merah. RBC tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
tetapi dapat dilihat dengan mikroskop. Fungsi eritrosit adalah mengangkut oksien dari
paru-paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Eritrosit mampu mengangkut oksigen ke
seluruh tubuh karena memiliki hemoglobin (Hb). Hemoglobin merupakan suatu
protein khusus yang mengandung zat besi yang mampu mengikat oksigen.

Ciri-ciri eritrosit :
Eritrosit normal berbentuk bulat atau agak oval
diameter 6-8 (normosit)
Dilihat dari samping eritrosit tampak seperti cakram atau bikonkaf dengan sentral
akromia kira-kira 1/3 -1/2 diameter sel.
Dalam sediaan apus, eritrosit normal berukuran sama dengan inti limfosit kecil
dengan area di tengah berwarna pucat.
Tidak berinti.
Mengandung Hb (hemoglobin), yaitu suatu protein yang mengandung senyawa
hemin dan Fe.

C. Morfologi Trombosit
Dalam keadaan inaktif trombosit bentuknya seperti cakram bikonveks dengan
diameter 2 4 m. Dengan mikroskop elektron, trombosit dapat dibagi menjadi 4
zone dengan masing-masing zone mempunyai fungsi khusus. Keempat zone adalah
zone perifer yang berguna untuk adhesi dan agregasi, zone sol gel menunjang struktur
mekanisme kontraksi, zone organel yang berperan dalam pengeluaran isi trombosit
serta zone membran yang keluar dari isi granola saat pelepasan. Trombosit berperan
dalam pembentukan sumbatan mekanis selama respon hemostatik normal terhadap
luka, vaskular. Hal ini terjadi karena fungsi trombosit : adhesi, pelepasan, agregasi,
aktivitas prokoagulan dan fusi.
Ciri-ciri trombosit :
1. Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses
pembekuan darah
2. Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.
3. Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 400.000 trombosit.
4. Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.
5. Mempunyai waktu hidup sekitar 8 hari.

D. Morfologi Leukosit
Sel darah putih sesungguhnya tidaklah berwarna putih, tetapi jernih. Disebut sel darah
putih untuk membedakannya dari sel darah merah yang berwarna merah. Sel darah
putih bentuknya tidak teratur atau tidak tetap. Tidak seperti sel darah merah yang
selalu berada di dalam pembuluh darah, sel darah putih dapat keluar dari pembuluh
darah. Kemampuan untuk bergerak bebas diperlukan sel darah putih agar dapat
menjalankan fungsinya untuk menjaga tubuh
Ciri-cirinya leukosit :
Sel darah putih berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir/mm3
Sel darah putih tidak memiliki warna atau tidak berwarna
Mempunyai inti sel atau nukleus
Memiliki bentuk yang banyak atau dapat dikatakan bentuknya tidak beraturan
Sel darah putih hanya dapat bertahan hidup antara 12-13 hari
Sel darah putih terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar
getah bening
Bergerak secara ameboid (seperti dengan amoeba)
Dapat menembus dinding pembuluh

E. Morfologi Jenis Sel Leukosit


1) Monosit
Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-3% dalam tubuh kita yang merupakan baris
kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi bakteri dan benda asing. Monosit adalah bagian
dari kelompok sistem kekebalan tubuh kita yang tidak mempunyai butiran halus dalam sel
(granula). Dalam melawan infeksi bakteri dan benda asing, monosit dapat melawan walaupun
ukuran bakteri dan benda asing lebih besar dengan memakannya.

Ciri-ciri monosit :
Berjumlah 1-10% dalam sel darah putih
Mempunyai waktu hidup yang lebih lama dari neutrofil
Memiliki sifat fagosit dan motil dengan inti bulat
Monosit dapat bergerak atau berimigrasi dengan cepat
Memiliki bentuk yang persis sama dengan kacang
Beredar dalam darah sekitr 300-500 mikroliter
Tidak mempunyai butiran halus dalam sel (granula).

2) Basofil
Basofil adalah sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita. Basofil memiliki
banyak granula sitoplasmik dengan jumlah dua lobus. Basofil merupakan kelompok dari
granulosit yang dapat bergerak keluar menuju ke jaringan tubuh tertentu. Basofil akan
bekerja disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan mengeluarkan histamin, sehingga
pembuluh darah menjadi besar. Jumlah basofil akan bertambah banyak atau meningkat jika
meningkatnya jumlah alergi. Bertambah banyak jumlah basofil disebut dengan basofilia.

Ciri-Ciri Basofil

Bersifat fagosit, dan basa


Basofil biasanya berwarna biru
Berbentuk U dan berbintik-bintik
Basofil berdiameter sekitar 12-15 mikrometer
Berjumlah 0,01-0,3% pada sel darah putih
Granula yang kasar
Inti yang tidak bersegmen
Basofil dibentuk di sumsum tulang
3) Neutrofil
Neutrofil adalah Sel darah putih yang berjumlah 50-60% dalam darah yang merupakan
kelompok granulosit karna memiliki butiran halus (granula). Neutrofil juga diakatakan
sebagai polymorphonuclear dikarenakan selnya memiliki bentuk yang aneh. dan memiliki 3
inti sel. Neutrofil adalah sel yang paling pertama menghadang dan melawan bakteri, virus
dan benda asing lainnya yang berperan dalam proses peradangan. Dari sifat fagosit yang
dimilikinya, neutrofil menyerang dengan menggunakan serangan respiratori yang memakai
berbagai macam substansi yang mengandung hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas,
hipoklorit.

Ciri-Ciri Neutrofil

Mempunyai 3 inti sel


Berjumlah 50-60% dalam darah
Sebagai polymorphonuclear
Merupakan kelompok granulosit.
Bersifat fagosit
Hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar neutrofil dalam sehari
Neutrofil berukuran sekitar 8 mm
Memiliki waktu hidup sekitar 6-20 jam

4) Limfosit
Limfosit adalah sel darah putih berjumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan jumlah
terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang dan di limfa.
Limfosit juga dibagi menjadi dua macam yakni limfosit kecil dan limfosit besar.

Ciri-Ciri Limfosit

Limfosit berjumlah 20-25% dari keseluruhan sel darah putih


Dibentuk di dalam sumsum tulang dan limfa
Berinti sel satu
Tidak dapat bergerak dengan leluasa
Memiliki warna biru pucat
Berbentuk oval/bulat,
Tidak bergranula dan tidak motil
5) Eosinofil
Eosinofil adalah sel darah putih berjumlah 7% dari dalam sel darah putih dan mengalami
peningkatan terkait dengan adanya asma, alergi dan demam. Eosinofil memiliki diameter 10
hingga 12 mikrometer. Eosinofil merupakan kelompok dari granulosit yang bertugas dalam
melawan parasit yang memiliki jangka waktu 8 hingga 12 hari. Eosinofil memiliki sejumlah
zat kimiawi seperti ribonuklease, histamin, lipase, eosinofil peroksidase dan
deoksribonuklease serta beberapa macam asam amino.

Ciri-Ciri Eosinofil

Mempunyai nukleus dengan jumlah dua lobus


Bersifat fagosit dan bersifat asam
Biasanya berwarna merah
Berbentuk mirip seperti bola, dengan berukuran 9 mm dalam segar
Memiliki diamter 10-12 mikrometer
Mempunyai jangka waktu hidup dengan 8 sampai 12 hari
Dibentuk di sumsum tulang
Granula kasar dan padat
Inti berada ditengah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Eritrosit

Eritrosit merupakan sel darah yang tidak berinti, tidak punya organel seperti sel sel lain.
Serta tidak dapat bergerak, tidak dapat melakukan mitosis, fosforilasi oksidatif
sel/pembentukan protein. Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoiesis. Dibentuk di
tulang belekang, sternum (tulang dada), tulang rusuk, tengkorak, tulang belikat, tulang
panggul, serta tulang anggota badan (kaki dan tangan). Eritrosit memiliki komponen, yaitu
membran eritrosit, sistem enzim, serta hemoglobin. Hemoglobin sendiri mengandung zat besi
untuk mengikat oksigen. Eritrosit memiliki waktu hidup relatife pendek, rata rata 120 hari.
Meskipun demikian, eritrosit memiliki jumlah yang tinggi dalam darah dibandingkan dengan
darah yang lain.Terdapat berbagai macam kelainan eritrosit yang disebabkan oleh kelaian
yang disebabkan oleh anemi. Diantaranya: Normosit, Retikulosit, Mikrosit, Makrosit, Cabot
Ring, Howell Jolly, Sickle Cell, dll.
Leukosit
Sel darah putih, leukosit (bahasa inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang
membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan
berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

Bentuk dan sifat leukosit berlainan dengan sifat eritrosit apabila kita lihat di bawah
mikroskop maka akan terlihat bentuknya yang dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam- macam inti sel
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya, warnanya bening (tidak berwarna).

Fungsinya sebagai pertahanan tubuh yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit /
bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem retikuloendotel), tempat pembiakannya di
dalam limpa dan kelenjar limfe; sebagai pengangkut yaitu mengangkut / membawa zat lemak
dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah.

Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam perlindungan badan terhadap
mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan
bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop adakalanya dapat
dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu
menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit. dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia
dapat bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari
seluruh bagian tubuh.

Trombosit

Trombosit (keping-keping darah) adalah fragmen sitoplasmik tanpa inti berdiameter 2-4 mm
yang berasal dari megakariosit. Hitung trombosit normal dalam darah tepi adalah 150.000
400.000 /l dengan proses pematangan selama 7-10 hari di dalam sumsum tulang. Trombosit
dihasilkan oleh sumsum tulang (stem sel) yang berdiferensiasi menjadi megakariosit.

Trombosit memiliki banyak fungsi, khususnya dalam mekanisme hemostasis.


Berikut fungsi dari trombosit : mencegah kebocoran darah spontan pada pembuluh darah
kecil dengan cara adhesi, sekresi, agregasi, dan fusi (hemostasis). Sitotoksis sebagai sel
efektor penyembuhan jaringan.
Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/60316627/Pengertian-Darah-Secara-Umum )
http://www.slideshare.net/AntoFreistyawan/makalah-seldarahmerah
http://mata-fariz.blogspot.co.id/2014/04/morfologi-fungsi-dan-nilai-normal-sel.html
http://www.artikelbiologi.com/2013/01/darah.html
http://www.artikelsiana.com/2014/12/fungsi-dan-ciri-ciri-dari-jenis-jenis.html#

Anda mungkin juga menyukai