Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PEMBAHASAN

Akibat tingginya prevalensi diare di wilayah kerja Puskesmas Pintu Angin berada di
wilayah Kecamatan Sibolga Utara, maka dibutuhkan usaha-usaha untuk menekannya. Usaha
yang dapat dilakukan adalah dengan penyuluhan yang tepat untuk pencegahan terjadinya
diare itu sendiri sehingga jumlah penderita diare dapat diminimalkan dan bisa terkontrol
dengan baik. Seperti hal nya dengan jumlah penderita diare di Kecamatan Sibolga Utara,
jumlah penduduk 21.650 jiwa terhitung diare termasuk kedalam salah satu penyakit peringkat
ke 4 dari 10 penyakit terbesar di wilayah kerja Puskesmas Pintu Angin dengan 450 penderita
diare, terbanyak bulan Febuari dengan jumlah penderita 100 orang.
Penelitian ini menggunakan populasi sebagai sampel dari semua pasien usia 10 50
tahun yang dapat memenuhi kriteria restriksi dan berada di wilayah kerja Puskesmas Pintu
Angin Kecamatan Sibolga Utara.. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak
100 responden. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah Cluster Random
Sampling.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penderita diare tertinggi (38%)
pada kelompok usia 10-19 tahun dan terendah pada (12%) pada kelompok usia 30-39 tahun,
sedangkan menurut jenis kelamin angka kejadian diare tertinggi (56%) pada pria dan (44%)
pada wanita.
Berdasarkan hasil dari penelitain menunjukkan sebesar (81%) responden mengetahui
syarat-syarat air besih dan (6%) tidak mengetahuimya. Sedangkan mengenai cara mencuci
tangan sebanyak (77%) pasien mengetahui dengan sangat baik dan sebanyak (23%) kurang
baik.
Dari latar belakang diatas, maka diare perlu diberikan perhatian khusus oleh tim
kesehatan untuk melakukan penyuluhan ke desa-desa dan melakukan edukasi di Poli Umum
agar masyarakat memahami tentang penyebab terjadinya diare. Penyuluhan sangat di
butuhkan oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pintu Angin, khususnya masyarakat
awam supaya dengan penyuluhan tim kesehatan bisa menekan jumlah penderita diare.
Tujuan pengobatan diare adalah untuk menurunkan mortalitas dan morbiditas dengan
megetahui dan mengenali tanda dan gejala derajat dehidrasi untuk pemberian terapi cairan
yang tepat. Strategi yang efektif untuk membantu masalah tingginya kasus diare di
puskesmas Pintu Angin adalah dengan kombinasi beberapa strategi seperti edukasi,
modifikasi sikap dan sistem yang mendukung. Strategi konseling untuk menurunkan angka
kejadian diare adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penyuluhan ke desa yang ditargetkan oleh Puskesmas
b. Mendengarkan motivasi dan pendapat pasien
c. Melibatkan pasien dalam masalah penanganan kesehatan
d. Menggunakan keahlian untuk mendengarkan secara aktif sewaktu pasien menjelaskan
masalahnya
e. Membicarakan keluhan pasien tentang kesehatan lingkungannya
f. Membantu pasien dengan cara tertentu agar dapat memenuhi jamban sehat di rumahnya
dengan membentuk arisan Jamban Sehat
g. Memberikan informasi tentang keuntungan Kesehatan Lingkungan termasuk Jamban
Sehat
h. Memberitahu kemungkinan yang terjadi karena seringnya terjadi diare bagi masyarakat
khususnya balita mereka
i. Memberikan informasi tentang Diare dan pencegahan serta penanganan untuk mencegah
terjadinya komplikasi
j. Memberi informasi keluarga pasien tentang pencegahan diare dengan pemberian tablet
Zink kepada Balita mereka
k. Melibatkan keluarga dan kerabatnya tentang penanganan diare yang tepat dengan
mengenali gejala dan tanda dehidrasi dan pemberian cairan atau oralit sesuai derajat
dehidrasi.

Anda mungkin juga menyukai