Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KERJA SDM TIM PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI

KOMPREHENSIF

A. PENDAHULUAN
PONEK merupakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif,
dari proses pelayanan berkesinambungan yang berorientasi pada keselamatan pasien.
Dalam perkembangan masyarakatyang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit
tidak hanya dinilai dari aspek klinisnya saja namun juga dari aspek keselamatan
pasien dan pemberian asuhan serta pelayanannya.
Dalam menghadapi pasar global dan persaingan pada pelayanan kesehatan
yang semakin ketat, rumah sakit harus mampu memenuhi tuntutan terhadap pelayanan
moderen. Untuk mempertahankan dan meningkatkan niloai-nilai yang baik dan
konsisten. Rumah sakit mengadakan suatu program pengembangan bagi semua
pegawai rumah sakit yang dilaksanakan secara jelas dan terarah.
Hal penting yang perlu diperhatikan adalah dalam pemberian pelayanan oleh
tenaga yang profesional dan didukung ilmu pengetahuan serta skill yang kompeten.
Maka diperlukan mutu personil melalui pelatihan, seminar dan lain-lain.

B. LATAR BELAKANG
Kementrian Kesehatan telah menyusun strategi untuk mencapai target-target
tersebut. Kematian bayi baru lahir umumnya dapat dihindari penyebabnya seperti
BBLR (40,4%), asfiksia (24,6%) dan infeksi (10%). Hal tersebut
kemungkinandisebabkan olehketerlambatan pengambilan keputusan, merujuk dan
mengobati, sedangkan kematian ibu umumnya disebabkan perdarahan (25%),
preeklamsia/eklamsia (15%) persalinan macet dan abortus.
Mengingat perkembangan ilmukedokteran yang semakin majudan canggih
serta terapi yang selalu mengikuti perkembanagn ilmu dan teknologi maka petugas
medis perlu mengikuti perkembangan ilmu tersebut. Sehingga rumah sakit
mempunyai tenaga medis yang terampil dan profesional dalam memberikan
pelayanan kesehatan.
Untuk memenuhi standar kualifikasi tenaga medis di unit pelayanan obstetri
neonatal emergensi komprehensif diperlukan pelatihan yaitu bagi dokter, bidan dan
perawat sehingga menjadi tenaga medis yang terlatih pada pelayanan terutama dalam
penanganan kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk memenuhi hal tersebut adalahdengan mengadakan kegiatan
pelatihan, penyegaran dan simulasi bagi dokter, bidan dan perawat yang ada di unit
pelayanan obstetri neonatal emergensi komprehensif. Melalui kegiatan
tersebutdiharapkan dapat menangani kasus-kasus pada maternal dan neonatal yang
memerlukan penanganan dengan segera.

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien yang dapat
diberikan oleh dokter, bidan dan perawat kepada ibu hamil dan bayi baru lahir
sehingga dapat menurunkan angka kematian bayi
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan
b. Menekan angka kesalahan (medical error) dalam memberikan pelayanan
c. Terlaksananya program-program pelayanan obstetrineonatal emergensi
komprehensif yang sesuai standar

D. KEGIATAN
1. Melaksanakan kegiatan diklat pelatihan dan seminar
2. Melaksanakan kegiatan drill emergensi
3. Melaksanakan kehiatan Audit Maternal Perinatal (AMP)
4. Melaksanakan kegiatan penyegaran update klinik oleh dokter
5. Melaksanakan kegiatan sosialisasi hasil palatihan

E. RINCIAN KEGIATAN
1. Diklat pelatihan dan seminar
Pelatihan atau seminar yang diikuti dengan materi sebagai berikut :
a. Pelatihan PONEK
b. Pelatihan resusitasi neonatal
c. Pelatihan managemen laktasi
d. Pelatihan NICU
e. Pelatihan penatalaksanaan BBLR dan perawatan metode kanguru
f. Menyelenggarakan pelatihan internal bagi bidan atau perawat yang telah
mengikuti pelatihan
2. Drill Emergensi
Melaksanakan pelatihan drill emergensi dalam penanganan
kegawatdaruratanmaternal dan neonatal dengan sistem pembagian tim yaitu tim
merah, kuning dan hijau sesuai tanggungjawabnya masing-masing. Pelaksanaan
drillemergensi ini dilakukan sevara berkala dan koordiansi dengan unti-unit yang
terkait yaitu :
a. IGD atau VK IGD
b. Ruang bersalin
c. Ruang perawatan maternal
d. Reuang perinatal
3. Audit Maternal Perinatal (AMP)
Dilakukannya audit maternal dan perinatal bukan hyanya membicarakan kasus
kematian ibu dan bayi tetapi jug ditujukan bagi kasus yang nyaris mati. Audit
maternal perinatal dibagi menjadi tiga yaitu AMP level I, AMO level II dan AMP
level III

4. Penyegaran update klinik oleh dokter


Penyegaran update dilakukan oleh dokter obsgyn maupun spesialis anak minimal
satu tahun sekali
5. Sosialisasi hasil pelatihan
Sasialisasi hasil pelatihan kepada petugas pemberi pelayanan obstetri neonatal
emergensi komprehensif yaitu di ruang IGD atau VK IGD, ruang maternal, kamar
berslin, ruang perintal dan poli klinik

F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelatihan dan Seminar
Kegiatan pelatihan dilaksanakan dengan membuat prokera tahunan kemudian
diajukan ke diklat melalui bagian keperawatan, apabila pengajuan disetujui maka
mencari informasi pelatihan yang sesuai dengan rencana
2. Drill Emergensi
Kegiatan dilaksanakan dengan membuat jadwal dan tempat pelaksanaannya,
membuat skenario terlebih dahuluatau spontanitas peserta yang mengikuti drill
emergensi adalah unit terkait dan melibatkan petugas lain misalnya supir, tenaga
administrasi dan satpam
3. Audit Maternal Perinatal
Kegiatan dilakukan dengan membuat laporan audit kematian maupun nyaris mati
oleh ruangan masing-masing. Kemudian hasilnya dilaporkan kebagian komite
medik. Apabila audit cukup dengan level I maka dilakukan diruangan yaitu oleh
petugas ruangan dan dokter tersebut tetapi audit level II maka koordinasi dengan
komite medik, sedangkan audit level III melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten
4. Penyegaran Update Klinik
a. Menentukan waktu dan tempat melaksanakan kegiatan
b. Menentukan narasumber atau pembicara dalam kegiatan
c. Melakukan pemberitahuan tentang jadwal pelaksanaan kegiatan
d. Melaksanakan kegiatan penyegaran sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
5. Sosialisasi Hasil Pelatihan
Kegiatan sosialisasi hasil pelatihan dilaksanakan dalam bentuk pemaparan hasil
pelatihan kepada petugas lain yang berhubungan dengan pelayanan obstetrik
neonatal emergensi komprehensif dan diskusi

G. SASARAN
1. Pelatihan PONEK untuk Tim PONEK 100%
2. Pelatiahan resusitasi neonatus untuk tenaga :
a. Dokter IGD 50%
b. Bidan VK IGD 50%
c. Perawat perinatal 100%
d. Pelatihan menegemen laktasi untuk ruang nifas dan perinatal 50%
e. Pelatihan penatalaksanaan BBLR dan perawatan metode kanguru untuk ruang
perinatal 50%
f. Pelatihan NICU 1 orang perawat perinatal
g. Penyegaran update klinik oleh dokter minimal 1 tahun sekali
h. Pelaksanaan AMP dilakukan apabila ada kasus
i. Drill emergensi dapat dilakukan satu bulan sekali
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan terlampir

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dilakukan oleh tim pelayanan obstetri
neonatal emergensi komprehensif tiap trieulan agar pelayanan dapat berjalan dengan
optimal. Sedangkan pelaporan hasil pelatihan dibuat oleh pelaksana pelatihan
maksimal satu bulan setelah pelatihan selesai. Untuk laporan audit dibuat apabila ada
kasus kematian dan yang nyaris mati oleh ruangan yang bersangkutan

J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Setiap triwulan membuat laporan pelaksanaan hasil kegiatan palatihan dan
seminar, drill emergensi dan AMP
2. Pelaksana pelatihan membuat laporan dan bertanggung jawab setelah
melaksanakan pelatihan langsung ke direktur melalui bagian diklat
3. Dilakukan analisis setiap 6 bulan sekali
4. Laporan disampaikan kedirektur melalui bagian administrasi umum

K. PENUTUP
Demikian program kerja SDM Tim PONEK RSU Wiradadi Husada Sokaraja tahun
2017 ini dibuat untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan
meningkatkan keselamatan pasien.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai