PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Good character is more to be praised than outstanding talent. Most talents are to some
axtent a gift. Good character, by contranst, is not given to us. We have to build it peace
by peace by thought, choice, courage and determination. (John Luther, dikutip dari
Ratna Megawangi, Semua Berakar Pada Karakter (Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,
2007).
Saat ini, betapa memprihatinkan kondisi bangsa kita dengan berbagai pengungkapan
terkait korupsi dan penyuapan yang menjadikan sebagian wajah bangsa kita berkurang
kolusi, nepotisme menjadi kebiasaan bagi setiap anak bangsa di bumi pertiwi yang kita cintai
ini. Lantas mengapa pengelolaan di negeri kita ini menjadi kian memprihatinkan? Mengapa
masyarakat dihadapkan dengan segala macam uang pelicin, ekonomi pun menjadi berbiaya
tinggi, harga barang kian melambung dan akhirnya hidup rakyat menjadi susah. Apakah
selama ini mereka yang mengurus negara ini kurang berpendidikan? Tentu tidak.Mereka
adalah kaum terpelajar yang merupakan putra-putri terbaik pilihan bangsa. Pakar di
bidangnya masing-masing dan tentu saja menguasai permasalahan yang ditangani. Lalu
mengapa negara kita seakan menjadi salah satu negara yang tinggi korupsinya dan
masyarakatnya masih banyak yang miskin? Jawabannya adalah moral dan karakter para
kognitif.Hal ini dapat dilihat dari orientasi sekolah-sekolah yang ada masih disibukkan
dengan ujian, mulai dari ujian mid, ujian akhir hingga ujian nasional. Ditambah latihan-
1Kurikulum 2013
latihan soal harian dan pekerjaan rumah untuk memecahkan pertanyaan di buku pelajaran
yang biasanya tak relevan dengan kehidupan sehari-hari para siswa. Saatnya para pengambil
kebijakan, para pendidik, orang tua dan masyarakat senantiasa memperkaya persepsi bahwa
ukuran keberhasilan tak melulu dilihat dari prestasi angka-angka. Hendaknya institusi
sekolah menjadi tempat yang senantiasa menciptakan pengalaman pengalaman bagi siswa
selama ini dirasakan, proses pendidikan dirasakan belum berhasil membangun manusia
Indonesia yang berkarakter. Bahkan, banyak yang menyebut, pendidikan telah gagal, karena
banyak lulusan sekolah atau sarjana yang piawai dalam menjawab soal ujian, berotak cerdas,
tetapi mental dan moralnya lemah. Banyak pakar bidang moral dan agama yang sehari-hari
mengajar tentang kebaikan,tetapi perilakunya tidak sejalan dengan ilmu yang diajarkannya.
Sejak kecil, anak-anak diajarkan menghafal tentang bagusnya sikap jujur, berani, kerja keras,
kebersihan, dan jahatnya kecurangan. Tapi, nilai-nilai kebaikan itu diajarkan dan diujikan
sebatas pengetahuan di atas kertas dan dihafal sebagai bahan yang wajib dipelajari, karena
Pendidikan karakter bukanlah sebuah proses menghafal materi soal ujian, dan teknik-
berbuat baik, pembiasaan untuk berlaku jujur, ksatria, malu berbuat curang, malu bersikap
malas, malu membiarkan lingkungannya kotor. Karakter tidak terbentuk secara instan, tapi
harus dilatih secara serius dan proporsional agar mencapai bentuk dan kekuatan yang ideal.
Dan saat ini sedang ditawarkan kurikulum pendidikan terbaru berbasis karakter, kurikulum
2013.
2Kurikulum 2013
2. RUMUSAN MASALAH
SMA/MA ?
6) Bagaimana bentuk kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013
untuk SMA/ MA ?
3. BATASAN MASALAH
6. Bentuk kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 untuk
SMA/MA
4. TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi kepada para pembaca mengenai :
3Kurikulum 2013
4. Struktur kurikulum 2013 untuk SMA/ MA
6. Bentuk kompetensi inti dan kompetensi dasar dalam kurikulum 2013 untuk
SMA/MA
4Kurikulum 2013
BAB II
ISI
a. Aspek filosofis
kompetensi
b. Aspek yuridis
c. Aspek konseptual
Relevansi
Model KurikulumBerbasisKompetensi
Proses pembelajaran
- Aktivitas belajar
- Output belajar
5Kurikulum 2013
- Outcome belajar
Permasalahan kurikulum KTSP yang terdeteksi antara lain adalah sebagai berikut :
matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui
Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan
pengetahuan.
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
6Kurikulum 2013
Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
Ada berbagai alasan yang menjadi acuan diadakannya pengembangan kurikulum, yaitu
sebagai berikut :
masalahlingkunganhidup
kemajuanteknologiinformasi
konvergensiilmudan teknologi
ekonomiberbasispengetahuan
kebangkitanindustrikreatifdanbudaya
pergeserankekuatanekonomidunia
pengaruhdanimbasteknosains
mutu, investasidantransformasipadasektorpendidikan
Kemampuan berkomunikasi
7Kurikulum 2013
Memiliki kesiapan untuk bekerja
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
d. Persepsi masyarakat
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar
per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep
pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam
sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan adalah
posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
8Kurikulum 2013
pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum menggambarkan posisi belajar seorang siswa
yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam
struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai
pilihan.
Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban
- Mata pelajaran wajib diikuti oleh seluruh peserta didik di satu satuan pendidikan pada
- Mata pelajaran pilihan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan pilihan mereka.
Mata pelajaran wajib merupakan mata pelajaran yang harus diambil oleh setiap peserta
didik di SMA/MA dan SMK/MAK. Sedangkan mata pelajaran pilihan untuk SMA/MA
berbeda dengan untuk SMK/MAK. Untuk SMA/MA mata pelajaran pilihan bersifat
akademik, sedangkan SMK/MAK mata pelajaran pilihan bersifat akademik dan vokasi.
- Kelompok mata pelajaran wajib yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A adalah
mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan
afektif sedangkan kelompok B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek
- Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu Peminatan
- Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta
didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya. Misalnya bagi peserta didik yang memilih Kelompok
9Kurikulum 2013
Peminatan Bahasa dapat memilih mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Sosial
- Mata Pelajaran Pendalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu mata pelajaran
- Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan Mata Pelajaran Pendalaman bersifat opsional,
menengah yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bangsa, bahasa, sikap
sebagai bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan logika dan kehidupan
pribadi peserta didik, masyarakat dan bangsa, pengenalan lingkungan fisik dan alam,
Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai
berikut:
ALOKASI WAKTU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
10 K u r i k u l u m 2 0 1 3
Kelompok B (Wajib)
Kelompok C (Peminatan)
kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai
dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya
Struktur mata pelajaran peminatan dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut:
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
C. Kelompok Peminatan
1 Matematika 3 4 4
I
2 Biologi 3 4 4
11 K u r i k u l u m 2 0 1 3
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
II
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa
4 Antropologi 3 4 4
BEBAN BELAJAR
Dalam struktur kurikulum SMA/MA ada penambahan jam belajar per minggu sebesar
4-6 jam sehingga untuk kelas X bertambah dari 38 jam menjadi 42 jam belajar, dan untuk
kelas XI dan XII bertambah dari 38 jam menjadi 44 jam belajar. Sedangkan lama belajar
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar,
12 K u r i k u l u m 2 0 1 3
berorientasi siswa aktif belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang
lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu bertambahnya jam belajar
UNTUK SMA/ MA
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan, pilihan Lintas Minat, dan/atau
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial,
dan Peminatan Bahasa. Sejak kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok
peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs
dan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau hasil tes
penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat oleh
psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih
peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran
13 K u r i k u l u m 2 0 1 3
dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk
kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok
Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah
jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan
a. Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat
dan/atau Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan
pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama
14 K u r i k u l u m 2 0 1 3
yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif,
dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk
Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang
pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu
akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari siswa. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten
Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu berkenaan
dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial (kompetensi 2), pengetahuan
(kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan (kompetensi 4). Keempat kelompok itu
menjadi acuan dari Kompetensi Dasar dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa
pembelajaran secara integratif. Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan
sosial dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik
15 K u r i k u l u m 2 0 1 3
mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran agama
cinta damai, responsif dan cinta damai, responsif dan cinta damai, responsif dan
sikap sebagai bagian dari sikap sebagai bagian dari sikap sebagai bagian dari
dan alam serta dalam dan alam serta dalam masyarakat dalam
16 K u r i k u l u m 2 0 1 3
kemanusiaan, kebangsaan, humaniora dengan wawasan humaniora dengan wawasan
spesifik sesuai dengan bakat prosedural pada bidang prosedural pada bidang
dan minatnya untuk kajian yang spesifik sesuai kajian yang spesifik sesuai
memecahkan masalah dengan bakat dan minatnya dengan bakat dan minatnya
konkret dan ranah abstrak konkret dan ranah abstrak dalam ranah konkret dan
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi
yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata
pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai kompetensi bersifat
terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang sangat berorientasi
hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat dijadikan organisasi
17 K u r i k u l u m 2 0 1 3
konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin ilmu yang
diperbolehkan menurut filosofi rekonstruksi sosial, progresif atau pun humanisme. Karena
filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian landasan
filosofi maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang akan
dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.
Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata pelajaran untuk setiap kelas
yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar SMA/MA untuk setiap mata
pelajaran tercantum pada Lampiran 1A s.d. Lampiran 5F yang mencakup: mata pelajaran
18 K u r i k u l u m 2 0 1 3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan kurikulum yang terjadi di negara ini disebabkan oleh berbagai aspek,
antara lain :
a. Tantangan masa depan
masalahlingkunganhidup
kemajuanteknologiinformasi
konvergensiilmudan teknologi
ekonomiberbasispengetahuan
kebangkitanindustrikreatifdanbudaya
pergeserankekuatanekonomidunia
pengaruhdanimbasteknosains
mutu, investasidantransformasipadasektorpendidikan
Kemampuan berkomunikasi
19 K u r i k u l u m 2 0 1 3
Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Plagiarisme
d. Persepsi masyarakat
B. SARAN
Perkembangan dan perubahan kurikulum mungkin sudah sering dilakukan pemerintah,
hanya saja transfaransi tujuan dan hakekat perubahan dan perkembangan nya saja yang belum
dengan dunia pendidikanlah yang sekarang diperlukan untuk mencapai tujuan utama
20 K u r i k u l u m 2 0 1 3
DAFTAR PUSTAKA
Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas (SMA) / Madrasah Aliyah (MA). 2013.
21 K u r i k u l u m 2 0 1 3