Makalah Biokim 1
Makalah Biokim 1
PENDAHULUAN
2.1 Metabolisme
Metabolisme adalah suatu proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh
makhluk hidup. Proses metabolisme adalah pertukaran zat atau organisme
dengan lingkungannya. Istilah Metabolisme berasal dari bahasa Yunani,
yaitu dari kata metabole yang berarti perubahan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa metabolisme adalah makhluk hidup mendapat, mengolah dan
mengubah suatu zat melalui proses kimiawi untuk mempertahankan
hidupnya. Dalam dunia ilmu pengetahuan, secara sederhana metabolisme
diartikan sebagai proses kimiawi yang berlangsung di dalam tubuh makhluk
hidup yang bertujuan untuk menghasilkan energi.
2.2 Karbohidrat
Secara Alamiah,Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis.Zat
makanan ini merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof(makhluk
hidup yang memperoleh energi dari sumber senyawa organik di
lingkungannya). Secara sederhana karbohidrat didefinisikan sebagai polimer
gula Karbohidrat adalah senyawa karbon yang mengandung sejumlah besar
gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa berupa aldehid (disebut
polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut
polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti
diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H dan O. Adapun rumus
umum dari karbohidrat adalah:
Cn(H2O)n atau CnH2nOn
Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka
pendek (gula merupakan sumber energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat
22
adalah sebagai cadangan energi jangka menengah (pati untuk tumbuhan dan
glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah sebagai
komponen struktural sel.
3
4. Heksosa (tersusun atas 6 atom C)
5. Heptosa (tersusun atas 7 atom C)
6. Oktosa (tersusun atas 8 atom C)
Contoh monosakarida
22
1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)
Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid
(aldosa) sehingga dinamakan aldotriosa.
2. D-glukosa
Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai
dekstrosa, gula anggur ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan
di alam.
5
D-fruktosa (perhatikan bahwa fruktosa mengalami siklisasi membentuk
struktur cincin)
22
Perbedaan pokok antara D-glukosa dan D-galaktosa (perhatikan daerah
berarsis lingkaran)
7
-maltosa (ikatan antara kedua monosakarida merupakan ikatan C1-4.
Atom C nomor 1 yang tak berikatan dengan glukosa lain dalam posisi
beta)
2. -laktosa
Laktosa sering disebut sebagai gula susu. Disakarida ini tersusun atas
glukosa dan galaktosa. Kita tidak dapat menggunakan galaktosa secara
langsung, tetapi harus diubah menjadi glukosa.
3. Sukrosa
Sukrosa merupakan gula terbanyak yang bisa didapatkan dari tumbuhan.
Tumbuhan yang banyak dimanfaatkan karena kandungan sukrosa adalah
tebu dan bit.
22
Sukrosa (berbeda dengan maltosa dan laktosa, ikatan yang
menghubungkan kedua monosakarida adalah ikatan C1-2)
9
Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)
2. Glikogen
Glikogen merupakan polimer glukosa dengan ikatan (1-6). Polisakarida
ini merupakan cadangan energi pada hewan dan manusia yang disimpan di
hati dan otot sebagai granula. Glikogen serupa dengan amilopektin.
22
3. Selulosa
Selulosa tersusun atas rantai glukosa dengan ikatan (1-4). Selulosa lazim
disebut sebagai serat dan merupakan polisakarida terbanyak.
Struktur selulosa yang merupakan polimer dari glukosa (bandingkan dengan pati)
11
BAB III
PEMBAHASAN
22
4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka
glukosa tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer
glukosa (disebut glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot
sebagai cadangan energi jangka pendek. Jika kapasitas penyimpanan
glikogen sudah penuh, maka karbohidrat harus dikonversi menjadi
jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka
glikogen dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami
glikolisis, diikuti dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam
sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun juga
habis, maka sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus
digunakan. Jalur ini dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa
baru) karena dianggap lipid dan protein harus diubah menjadi glukosa
baru yang selanjutnya mengalami katabolisme untuk memperoleh
energi.
13
Dalam mitokondria, piruvat di dekarboksilasi secara osidatif menjadi
asetil-KoA. Reaksi ini dikatalisis oleh beberapa enzsim yang berbeda
yang bekerja secara berurutan dalam kompleks multienzim. Enzim-
enzim ini secara kolektif disebut kompleks piruvat dehidrogenase dan
analog dengan kompleks alfa-ketoglutarat dehidrogenase dari siklus
asam nitrat. Piruvat mengalami dekarboksilasi dengan adanya tiamin
difosfat menjadi derivat hidroksietil cincin tiazol dari tiamin difosfat
yang berikatan dengan enzim, yang selanjutnya bereaksi dengan
lipoamida teroksidasi membentuk asetil lipoamida. Dengan adanya
dihidrolipoil transasetilase, asetil lipoamida bereaksi dengan koenzim
A membentuk asetil-KoA dan lipoamida tereduksi.
22
5. Hexose monophosphate shunt
Jalan lain disamping jalan Embden-Meyerhof untuk oksidasi glukosa.
Fungsi utamanya adalah sintesia perantara penting seperti NADPH dan
ribosa.
6. Glukoneogenesis
Pembentukan glukosa atau glikogen dari sumber bukan karbohidrat.
Jalan yang tersangkut dalam glukoneogenesis terutama siklus asam
nitrat dan kebalikan glikolisis. Substrat utamanya adalah asam amino
glokogenik, laktat, dan gliserol.
15
reaksi sebagai berikut. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam
reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor.
2. Fosfoheksoisomerase
Reaksi berikutnya adalah isomerasi, yaitu pengubahan glikosa-6-fosfat
menjadi fruktosa-6-fosfat dengan enzim fosfoglukoisomerase. Enzim
ini tidak memerlukan kofaktor dan telah diperoleh dari ragi dengan cara
kristalisasi enzim fosfoheksoisomerase terdapat pada jaringan otot dan
mempunyai berat molekul 130.000.
3. Fosfofruktokinase
Fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim
fosfofruktokinase dibantu oleh ion Mg++ sebagai kofaktor. Dalam reaksi
ini gugus fosfat dipindahkan dari ATP kepada fruktosa-6-fosfat dan
ATP sendiri akan berubah menjadi ADP. Fosfofruktokinase dapat
dihambat atau dirangsang oleh beberapa metabolit, yaitu senyawa yang
terlibat dalam proses metabolisme ini. Sebagai contoh, ATP yang
berlebih dan asam sitrat dapat menghambat, di lain pihak adanya AMP,
ADP dan fruktosa-6-fosfat dapat menjadi efektor positif yang
merangsang enzim fosfofruktokinase. Enzim ini adalah suatu enzim
alosterik dan mempunyai berat molekul kira-kira 360.000
4. Adolase
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah
penguraian molekul fruktosa-1,6-difosfat membentuk dua molekul
triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseral-dehida-3-
fosfat. Dalam tahap ini enzim aldolase yang menjadi katalis, telah
ditemukan dan dimurnikan oleh Warburg. Enzim ini terdapat dalam
jaringan tertentu dan dapat bekerja sebagai katalis dalam reaksi
penguraian beberapa ketosa dan monofosfat, misalnya fruktosa-1,6-
difosfat, sedoheptulosa-1,7-difosfat, fruktosa-1-fosfat, eritrulosa-1-
fosfat, hasil reaksi penguraian tiap senyawa tersebut yang sama adalah
dihidroksi aseton fosfat.
22
5. Triosafosfat Isomerase
Dalam reaksi penguraian oleh enzim aldolase terbentuk dua macam
senyawa, yaitu D-gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiasetonfosfat.
Yang mengalami reaksi lebih lanjut dalam proses glikolisis ialah D-
gliseraldehida-3-fosfat. Andaikata sel tidak mampu mengubah
dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-3-fosfat, tentulah
dihidroksiaseton fosfat akan bertimbun dalam sel. Hal ini tidak
berlangsung karena dalam sel terdapat enzim triosafosfat isomerase
yang dapat mengubah dihidroksiasetonfosfat menjadi D-gliseraldehida-
3-fosfat. Adanya keseimbangan antara kedua senyawa tersebut
dikemukakan oleh Meyerhof dan dalam keadaan keseimbangan
dihidroksiasetonfosfat terdapat dalam jumlah dari 90%.
6. Gliseraldehida-3-Fosfat Dehidrogenase
Enzim ini bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidasi gliseraldehida-3-
fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan
koenzim NAD+ , sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat.
Reaksi oksidasi ini mengubah aldehida menjadi asam karboksilat.
Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase telah dapat diperoleh dalam
bentuk Kristal dari ragi dan mempunyai berat molekul 145.000.Enzim
ini adalah suatu tetramer yang terdiri atas empat subunit yang masing-
masing mengikat satu molekul NAD+ , jadi pada tiap molekul enzim
terikat empat molekul NAD+.
7. Fosfogliseril Kinase
Reaksi yang menggunakan enzim ini ialah reaksi pengubahan asam 1,3-
difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk
satu molekulATP dari ADP dan ion Mg++ diperlukan sebagai kofaktor.
Oleh karena ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi yang
dihasilkan leh proses glikolisis dalam benuk ATP.
8. Fosfogliseril Mutase
Fosfogliseril Mutase bekerja sebagai katalis pada reaksi pengubahan
asam 3-fosfogliserat menjadi 2-fosfogliserat. Enzim ini berfungsi
memindahkan gugus fosfat dari satu atom C kepada atom C lain dalam
17
satu molekul. Berat molekul enzim fosfogliseril mutase yang diperoleh
dari ragi ialah 112.000.
9. Enolase
Reaksi berikutnya ialah reaksi pembentukan asam fosfoenol-piruvat
dari asam 2-fosfogliserat dengan katalis enzim enolase an ion Mg++
sebagai kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah
reaksi dehidrrasi. Adanya ion F- dapat menghambat kerjanya enzim
enolase, sebab ion F- dengan ion Mg++ dan fosfat dapat membentuk
kompleks magnesium flourofosfat, dengan begitu akan mengurangi
jumlah ion Mg++ dalam campuran reaksi dan akibat berkurangnya ion
Mg++ maka efektifitas reaksi berkurang.
10.Piruvat kinase
Piruvat kinase merupakan katalis pada reaksi pemindahan gugus fosfat
dari asam fosfoenolpiruvat kepad ADP sehingga terbentuk molekul
ATP dari molekul asam piruvat. Piruvat kinase telah dapat diperoleh
dari ragi dalam bentuk kristal. Enzim ini adalah suatu tetramer dengan
berat molekul 165.000. dalam reaksi tersebut di atas, diperlukan ion
Mg++ dan K+ sebagai aktivator.
11. Laktat Dehidrogenase
Reaksi yang menggunakan enzim laktat dehidrogenase ini ialah reaksi
tahap akhir glikolisis, yaitu pembentukan asam laktat dengan cara
reduksi asam piruvat. Dalam reaksi ini digunakan NADH sebagai
koenzim.
22
massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan
glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak.
Proses glikogenesis adalah sebagai berikut :
a. Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi
yang lazim terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini
dikatalisir oleh heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
b. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi
dengan bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu
sendiri akan mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan
mengambil bagian di dalam reaksi reversible yang intermediatnya
adalah glukosa 1,6-bifosfat. Enz-P + Glukosa 1-fosfatEnz +
Glukosa 1,6-bifosfatEnz-P + Glukosa 6-fosfat
c. Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP)
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir
oleh enzim UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPiUTP + Glukosa 1-fosfat
d. Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase
inorganik akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
e. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk
ikatan glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal
glikogen, sehingga membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim glikogen sintase. Molekul glikogen yang
sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer) harus ada untuk
memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk
pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
2. Glikogenolisis
Glikogenolisis merupakan lintasan metabolisme yang digunakan oleh
tubuh, selain glukoneogenosis untuk menjaga keseimbangan kadar
glukosa di dalam plasma darah untuk menghindari
simtomahipoglisemia. Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi
kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa
19
sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi
sebenarnya tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu
demi satu dari glikogen diperlukan enzim fosforilase. Enzim ini spesifik
untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen untuk menghasilkan
glukosa 1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar
molekul glikogen dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4
buah residu glukosa yang tersisa pada tiap sisi cabang 16.
Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan
pada organisme aerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan
metabolisme yang berperan dalam konversi kimiawi terhadap karbohidrat,
lemak dan protein - menjadi karbon dioksida, air, dalam rangka
menghasilkan suatu bentuk energi yang dapat digunakan. Reaksi lain pada
lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam
piruvat dan fosforilasi oksidatif.
22
Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis
senyawa organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan
asam lemak, asam ketoglutarat-alfa merupakan prekursor dari asam
glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-KoA merupakan
prekursor dari heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor
dari asam aspartat, purina, pirimidina dan beberapa asam amino.
21
menjadi asam ketoglutarat sehingga keseimbangan akan bergeser ke
kanan.
22
Asam malat terbentuk dari asam fumarat dengan cara adisi molekul air.
Enzim fumarase bekerja seagai katalis dalam reaksi ini.
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Metabolisme karbohidrat yaitu proses yang terdiri dari dua cakupan yakni
reaksi pemecahan atau katabolisme dan reaksi pembentukan atau
anabolisme.
2. Tahapan metabolisme terdiri atas beberapa bagian yakni glikolisis,
oksidasi piruvat ke asetil-KoA, glikogenesis, glikogenolisis, hexose
monophosphate shunt dan terakhir adalah Glukoneogenesis.
3. Glikolisis merupakan reaksi tahap pertama secara aerob (cukup oksigen)
yang berlangsung dalam mitokondria.
4. Proses glikogenesis adalah proses pembentukan glikogen dari glukosa
kemudian disimpan dalam hati dan otot. Sedangkan, glikogenolisis yaitu
pembentukan glukosa dari glikogen yang mana glukosa tersebut sebagai
sumber energi.
5. Siklus asam sitrat (siklus krebs) adalah serangkaian reaksi kimia dalam
sel, yaitu pada mitokondria, yang berlangsung secara berurutan dan
berulang, bertujuan mengubah asam piruvat menjadi CO2, H2O dan
sejumlah energi.
22
DAFTAR PUSTAKA
25