a+bi0
((a+bi)(d+ei) )-((a+bi)(f+gi) )=0 (a+bi)((d+ei)-(f+gi) )=0
(d+ei)-(f+gi)=0
Karena (a+bi)0 maka (d+ei)=(f+gi)
Terpenuhi hukum pencoretan terbatas kiri.
Jika (d+ei)(a+bi)=(f+gi)(a+bi) dengan (a+bi)0 maka,
(d+ei)(a+bi)-(f+gi)(a+bi)=0
((d+ei)-(f+gi) )(a+bi)=0
(d+ei)-(f+gi)=0
Karena a+bi0
(d+ei)=(f+gi)
Terpenuhi hukum pencoretan terbatas kanan.
II. Misal G merupakan Ring yang memenuhi hukum kanselasi kanan-kiri, akan
dibuktikan G merupakan RTPN.
Misal (a+bi)(d+ei)=0 dan a0 akan dibuktikan bahwa b0
(a+bi)(d+ei)=0 ((a+bi)(d+ei) )-a0=0
(a+bi)((d+ei)0)=0
(d+ei)-0=0 karena (a+bi)0
(d+ei)=0
Begitu juga, jika
((a+bi)(d+ei) )=0 dan b0, maka
((a+bi)(d+ei) )=0=0(d+ei) ((a+bi)(d+ei) )-0(d+ei)=0
((a+bi)-0)(d+ei)=0
(a+bi)-0=0 karena (d+ei)0
(a+bi)=0
Dapat disimpulkan bahwa G tidak memiliki pembag nol baik kiri ataupun kanan, sehingga G
merupakan RTPN.
f(p+q) = f((a+bi)+(d+ei))
=2((a+bi)+(d+ei))
=2(a+bi)+2(d+ei)
=f(p)+f(q)
II. f (pq)=f(p)f(q)
f(pq) = f((a+bi)(d+ei))
=2((a+bi)(d+ei))
=2(a+bi)2(d+ei)
=f(p)f(q)
Sehingga f merupakan isomorfisme.