Laporan 1
Laporan 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klasifikasi pada hewan memiliki tingkat sub filum vertebrata dan yang
dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan sirip.
Hidup di air tawar dan air asin (laut). Berdasarkan tulang penyusun, kelas ini
dibedakan atas ikan bertulang sejati (Osteichtyes) dan ikan yang bertulang
dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi,
Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan
(kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya
yang selanjutnya diberi nama ilmiahnya sehingga diakui oleh para ahli
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
insang ada juga ikan yang memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya
sama dengan paru-paru. Ikan apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi
menjadi tujuh bagian yaitu bentuk tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip,
sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya. Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat
dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus), dan ekor (Hayati, 2011).
Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air
tawar dan ikan air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan
sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan
salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan ini berbeda dengan
yang bertujuan menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari
seluruh spesies ikan diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang
cepat yang menjadikan habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali.
(Purawningsih, 2010).
Kelas ikan (pisces) terbagi atas 3 sub kelas yaitu agnatha (ikan tak
rawan). Agnatha adalah vertebrata pertama yang ditemukan sebagai fosil. Hewan
ini adalah ikan pipih yang relatif kecil yang mungkin hidup dengan menghisap
zat-zat organik dari dasar sungai tempat mereka hidup. Air masuk melalui mulut
dan setelah itu melalui insang dan keluar melalui serangkaian kantung insang
yang bermuara dipermukaan. Ikan ini tidak mempunyai sirip dan berenang dengan
gerakan undulasi satu-satunya. Ikan tak berahang yang sekarang masih hidup
adalah lamprey dan ikan hag (hag fish). Tubuh ikan ini diseliputi oleh sisik dan
untuk mengatasi masalah kekeringan atau dihidrasi yang dialami oleh kelas
Kelas chondrichtyes meliputi hiu biasa dan pari. Ikan ini juga disebut
dengan ikan yang bertulang rawan karena tidak mempunyai rangka sama sekali
baik di dalam maupun si luar sisiknya. Ikan bertulang rawan ini mudah dibedakan
dengan ikan lainnya karena kotak-ktak taknya pepat, pola percabangan dan
pembuluh darah berhubungan dengan insang dan punya sisik yang seperti duri-
duri kecil. Gigi pada ikan ini berlainan dengan ikan lainnya karena melekat pada
kulit dan hanya terdapat pada pinggir rahang . Ikan ini biasanya punya
sedangkan kelas osteichtyes disebut juga dengan ikan yang bertulang sejati.
Kebanyakan ikan dari kelas ini mempunyai tengkorak, vertebrata, gelang anggota,
penyokong sirip dan sisik yang kesemuanya dari tulang. Ikan-ikan pada kelas ini
adalah yang paling banyak jumlahnya, baik dalam jumlah inividu maupun dalam
jumlah spesies (sekitar 30.000). Berukuran antara 1 cm dan lebih dari 6 m, ikan
bertulang keras sangat melimpah di laut dan di hampir setiap habitat air tawar.
kalsium fosfat yang keras. Kulitnya sering kali tertutupi dengan sisik pipih
bertulang yang berbeda strukturnya dari sisik berbentuk gigi pada ikan hiu.
Kelenjar pada kulit ikan bertulang keras mensekresikan mukus yang memberikan
hewan itu kulit licin yang khas, suatu adaptasi yang mengurangi gesekan selama
1. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Pisces dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 2.
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan ikan mujair (Tilapia mosambica L.) yaitu jantan dan betina
2. Mengambil ikan mujair (Tilapia mosambica L.) yang ada dalam kantung
A. Kesimpulan
berbeda-beda dari setiap jenis ikan, baik ikan mujair dan ikan nila.
B. Saran
Saran yang dapat di ajukan pada praktikum pisces adalah agar praktikan
Barnes, Walker dan Villee, 2000, Zoologi Umum, Edisi keenam jilid 1, Erlangga,
Jakarta.