Anda di halaman 1dari 6

Agar selalu beroperasi dengan baik, trafo anda sebaiknya selalu dirawat dengan teratur.

Harus ada
perhatian khusus jika trafo beroperasi dengan beban penuh dan/atau di kondisi-kondisi tertentu yang
berbahaya

Catatan :

Sebelum dilakukan pekerjaan, trafo harus dilepaskan dari rangkaian eksternal dan harus ditanahkan
dengan baik

A. Pemeliharaan Berkala 1 Tahun

Harus diadakan perawatan tahunan, yang mencakup :

1. Pemeriksaan Bagian Luar

a. Periksa kondisi tangki trafo, termasuk semua baut, mur, dan bagian yang dilas. Pastikan tidak ada
kebocoran.

b. Periksa sambungan kabel/konduktor pada terminal-terminal dan pentanahan

c. Periksa keadaan silica gel dalam breather. Sedikitnya 3/4 dari silicagel harus masih berwarna biru. Jika
kurang dari itu, silica gel harus diganti seluruhnya atau diaktifkan kembali.

d. Periksa tinggi permukaan oli, pastikan masih berada di atas batas yang ditunjukkan di oli level
indicator/gauge.

e. Jika dilengkapi dengan nitrogen, periksa tekanan nitrogen tersebut, seharusnya diantara +2 Psi dan +3
Psi.

2. Pembersihan

a. Bersihkan isolator terminal dengan kain pembersihan yang kering.

b. Bersihkan tangki dan radiator trafo. Gunakan angin atau udara bertekanan untuk menghembuskan
debu dan keringkan kembali dengan angin.

c. Jika ditemukan bagian yang berkarat, hapus karat dengan amplas dan segera cat kembali.
3. Pemeriksaan Perlengkapan Trafo

a. Periksa apakah perlengkapan-perlengkapan trafo masih bekerja dengan baik.

b. Jika dilengkapi dengan relay pengaman, periksa kondisi dari contact point.

B. Pemeliharaan Berkala Empat Tahun

Pemeliharaan berkala empat tahun mencakup semua hal diatas, namun perhatikan pula hal-hal di
bawah ini :

1. Perhatikan secara seksama kondisi tangki trafo, karena biasanya dibutuhkan pengecatan ulang.

2. Perlu pemeriksaan terhadap kualitas oli trafo. Oli trafo harus bisa menahan tegangan 30kV/2.5 mm
selama satu menit, sesuai dengan dtandard IEC. Pengukuran tegangan tembus minyak hanya dapat
dilakukan dengan peralatan yang sesuai (oli dielectric strength tester).

C. Pemeriksaan Rutin pada Trafo

Untuk menjaga agar trafo anda beroperasi dengan baik dan effisien, sebaiknya diadakan pemeriksaan
sendiri secara rutin.

Khususnya hal-hal di bawah ini harus diberi perhatian :

1. Suhu

Suhu oli trafo sebaiknya sering diperiksa, terutama bila trafo beroperasi pada beban penuh. Jika
dilengkapi dengan thermometer khusus dan/atau winding thermometer, periksalah indikator, apakah
ada tanda-tanda terjadinya beban yang terlampau berat.

2. Tinggi Permukaan Oli

Tingggi permukaan oli sebaiknya sering diperiksa dan dipastikan pada level yang sesuai.

3. Kualitas Oli

Oli trafo harus diperiksa secara berkala, tergantung kepada kondisi operasi trafo. Terut0ama periksalah
tegangan tembus oli dan apakah oli tersebut sudah harus di filter.
4. Silica Gel

Jika trafo anda dilengkapi dengan conservator, periksalah silica gel pada breather. Jika telah berubah
warna, silica gel harus diganti/diaktifkan kembali. Frekuensi untuk pemeriksaan ini sebaiknya
disesuaikan dengan pengalaman, tergantung kepada beban dan kondisi lainnya.

Pemeriksaan Fisik Trafo

Pemeriksaan Fisik Sebelum Pemasangan dan Penyambungan Trafo

1. Periksa kembali kondisi trafo. Pastikan tidak ada kebocoran, kencangkan semua baut dan mur, dan
periksa kembali kondisi alat-alat perlengkapan trafo.

2. Untuk trafo jenis conservator, periksalah keadaan silica gel (pengering udara) yang terdapat di
breather. Warna silica gel yang siap pakai adalah biru. Bila warnanya berubah merah, silica gel tersebut
harus diganti. Silica gel tersebut bisa juga dipanaskan hingga suhu antara 150 C-200 C hingga warnanya
menjadi biru kembali.

Penyekat karet penutup flange silica gel harus dikeluarkan sebelum trafo digunakan.

3. Untuk trafo jenis hermetically-sealed dengan nitrogen (tanpa conservator), periksalah pressure
vacuum gauge. Pada suhu keliling 30 C, pressure harus pada posisi antara +2 Psi hingga +3 Psi

Posted 11th November 2010 by rhmd

Pemeriksaan Fisik Trafo

Pemeriksaan Fisik Sebelum Pemasangan dan Penyambungan Trafo

1. Periksa kembali kondisi trafo. Pastikan tidak ada kebocoran, kencangkan semua baut dan mur, dan
periksa kembali kondisi alat-alat perlengkapan trafo.

2. Untuk trafo jenis conservator, periksalah keadaan silica gel (pengering udara) yang terdapat di
breather. Warna silica gel yang siap pakai adalah biru. Bila warnanya berubah merah, silica gel tersebut
harus diganti. Silica gel tersebut bisa juga dipanaskan hingga suhu antara 150 C-200 C hingga warnanya
menjadi biru kembali.

Penyekat karet penutup flange silica gel harus dikeluarkan sebelum trafo digunakan.

3. Untuk trafo jenis hermetically-sealed dengan nitrogen (tanpa conservator), periksalah pressure
vacuum gauge. Pada suhu keliling 30 C, pressure harus pada posisi antara +2 Psi hingga +3 Psi

Posted 11th November 2010 by rhmd

Pengetesan Trafo (Factory Acceptance Test)

Sebelum trafo diserah terimakan terlebih dahulu dilakukan FAT. Pengetesan tersebut meliputi :

1. Transformer Turn Ratio

2. Vector group & tapping

3. Insulation & winding resistance, no-load and full-load loss

4. Withstand voltage test

5. Induced over-voltage test

6. Tank leakage test

Pemeriksaan & Penyambungan Trafo

Pemeriksaan Electrical Sebelum Instalasi dan Penyambungan Trafo

1. Periksalah tahanan isolasi antara kumparan primer dan sekunder dengan titik pentanahan
(grounding), dan antara kedua kumparan primer dan sekunder tersebut dengan menggunakan megger.
Sebelum di megger, bersihkanlah bushing dengan lap. Jika hasil megger terlampau rendah, ikutilah
langkah-langkah berikut :

a. Bersihkanlah bushing dan terminalnya dengan baik. Gunakan cairan pembersih jika perlu.

b. Keringkan bushing dan terminal tersebut dengan angin panas/kering.


2. Tap Changer Trafo

a. Dengan menggunakan ohm meter, periksa kesempurnaan kontak dari masing-masing sadapan
(tapping).

b. Periksalah masing-masing posisi sadapan (tapping), yang ditandai dengan angka 1 hingga 5. Masing-
masing menunjukkan tingkat tegangan sesuai dengan yang tercantum di name plate trafo. Posisi
sadapan harus disesuaikan dengan tegangan kerja yang diinginkan.

c. Untuk merubah posisi sadapan, cara pengoperasian tap changer adalah sbb :

1. Buka kunci tap changer dengan mengendorkan sekrup pengamannya

2. Angkat sekrup utama dan putar ke posisi yang diinginkan

3. Turunkan kembali sekrup utama dan pastikan posisinya telah pas

4. Kunci kembali tap changer dengan mengencangkan sekrup pengamannya

d. Dalam hal sisi primer yang bertegangan ganda, maka terdapat 2 buah tap changer. Untuk pengaturan
tegangan sadapan yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 5 posisi tegangan sadapan. Untuk
pengaturan tegangan kerja yang diinginkan, gunakan tap changer dengan 2 posisi tegangan kerja.

e. Untuk memastikan bahwa posisi sadapan sudah sesuai (yaitu adanya rasio yang sesuai antara
tegangan primer dan tegangan sekunder), periksalah rasio tersebut dengan jalan memberi tegangan
380V atau 220V pada sisi tegangan tinggi dan ukurlah tegangan pada sisi tegangan rendah. Rasio yang
terukur akan membuktikan sesuai tidaknya posisi sadapan tersebut.

f. Bila dua atau lebih trafo akan diparalel, perhatikanlah hal-hal di bawah ini :

1. Vector group kedua trafo harus sama

2. Rasio tegangan harus sama

3. Polaritas dan rotasi harus sama

4. Impedansi tegangan harus sama


g. Periksalah kondisi dan setting HH fuse/Oil Circuit Breaker/LBS pada sisi tegangan primer, dan periksa
kondisi circuit breaker/NFB/MCCB/fuse di sisi tegangan rendah.

II. PEMERIKSAAN OLI TRANSFORMER

Pemeriksaan tegangan tembus oli transformer

Oli transformer berguna untuk mengisolasi tegangan antara winding dan core, body antara bagian-
bagian yang bertegangan lainnya.( isolator ) dan Oli juga berfungsi untuk memindahkan panas yang
ditimbulkan oleh core dan winding keperalatan pendingin ( pendingin ) Oli dalam tansformer lambat
laun akan mengalami pencemaran sesuai dengan umur pakainya. Penyebabnya adalah, oli akan
beroksidasi bila terjadi hubungan langsung dengan udara dan prosesnya akan dipercepat dengan
kenaikan temperature( kondensasi ). sedangkan kontak dengan metal didalam tangki akan menimbulkan
percampuran dengan logam tembaga, besi, kertas dan larutan varnis. Tindakan untuk mencegah
terjadinya pencemaran karena oksidasi pada oli trasformer adalah :

Menghindarkan hubungan langsung oli dengan udara. untuk itu dibuat konservator yang berfungsi
mencegah kontak langsung antara oli dengan udara luar Uap air juga mencemari. oli transformer, oleh
sebab itu dipasang dehydrating breather yang diisi silicagel. Tangki yang tertutup rapat ( hermetically
sealed) dan diisi dengan nitrogen.tangki yang tertutup rapat dan diisi oli sampai penuh ( totally filled).
Karena pentingnya oli transformer, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala, IEC-156 (SPLN -
1/1982), tegangan tembus (dielectric strength) untuk :

1. Oli transformer sebelum diolah > 30 KV / 2,5 mm

2. Oli yang telah diolah > 50 KV / 2,5 mm

3. Oli yang telah digunakan > 30 KV / 2,5 mm

Pengukuran tingkat isolasi minyak transformer (tegangan tembus)

Pengukuran ini di anjurkan untuk dilakukan rutin setiap tahun sekali, dengan langkah sebagai berikut :
bukalah kran yang berada dibagian bawah dasar tangki, setelah mengalir keluar 1 atau 2 liter segera
ditutup, kemudian dari sini diambil contoh secukupnya untuk memenuhi tester, tester yang dimaksud
mempunyai elektroda-elektroda bulat dengan diameter 12,5 mm dan terpisah satu sama lain dalam
jarak 2,5 mm Harga rata-rata, dari beberapa kali test tersebut diambil hasilnya. Harga ini harus
serendah-rendahnya (30KV/2,5 mm). Jika dibawah harga ini maka minyak tersebut harus di lakukan
PURIFIYING/ TREATMENT atau kalau oil trafo sudah lebih dari 10 tahun beroperasi dan warna oil trafo
sudah coklat kehitaman, maka di anjurkan untuk segera di ganti dengan yang baru. Proses purifikasi
minyak trafo bertujuan untuk meningkatkan nilai tegangan tembus oli transformer

Anda mungkin juga menyukai