Anda di halaman 1dari 5

Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April 1974; umur 34 tahun) adalah penyanyi Indonesia

yang sekarang memiliki kewarganegaraan Perancis. Hingga saat ini ia masih satu-satunya
penyanyi Indonesia yang berhasil menerobos pasar musik dunia. Saat ini ia bermukim di Paris,
Perancis dan Montreal, Kanada untuk melanjutkan karir internasionalnya. Hingga tahun 2005, ia
telah sukses menjual sebanyak 3 juta kopi album internationalnya di seluruh dunia,
menjadikannya artis Asia paling sukses di luar Asia. 

Masa kecil dan karir di Indonesia 

Anggun merupakan putri dari pasangan Darto Singo, seorang seniman Indonesia, dengan Dien
Herdina, sorang ibu rumah tangga berdarah Keraton Yogyakarta. Anggun menempuh pendidikan
dasarnya di sebuah sekolah Katolik di Jakarta, walaupun Anggun adalah Muslim. Anggun hidup
dalam keluarga yang penuh seni. Sejak usia 7 tahun Anggun digembleng latihan vokal setiap hari
oleh ayahnya. Anggun diajarkan berbagai latihan teknik vokal dengan penuh disiplin. Ibunya
kemudian bertindak sebagai manajer dan bertugas menerima order menyanyi untuk Anggun. Pada
usia 9 tahun, Anggun mulai menciptakan lagu-lagunya sendiri dan mulai merekan album anak-
anak. 

Saat menginjak usia 12 tahun, Anggun meluncurkan album rock pertamanya berjudul Dunia Aku
Punya (1986). Album tersebut diterbitkan oleh produser terkenal Indonesia, Ian Antono. Album
pertamanya mendapat sambutan yang lumayan meskipun belum melambungkan nama Anggun.
Nama Anggun baru benar-benar meroket di tahun 1990, setelah merilis album-singel berjudul
Mimpi, kemudian disusul Tua Tua Keladi dan Takut yang sukses besar di pasaran dan melejitkan
Anggun sebagai penyanyi rock remaja papan atas. Anggun berhasil meraih penghargaan sebagai
"Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991". Anggun kemudian meluncurkan album keduanya, Anak
Putih Abu Abu (1991), lalu kemudian Nocturno (1992), Anggun C. Sasmi... Lah!!! (1993), dan
yang terakhir Yang Hilang (1994). Pada usia 19 tahun, Anggun juga telah berhasil mendirikan
perusahaan rekaman sendiri, PT Bali Cipta Record untuk merilis album-albumnya. Di Indonesia,
Anggun telah berhasil menjual lebih dari 5 juta kopi albumnya hingga saat itu. Menjadikannya
salah satu penyanyi rock paling populer di era awal 1990-an.

Perjuangan menuju karir internasional 

Pada tahun 1992, Anggun menikah muda dengan Michel de Ghea, seorang warga negara Perancis.
Anggun bertemu dengan Michel saat mengadakan tour ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada
tahun 1994, Anggun bertekad untuk mewujudkan mimpinya sebagai artis bertaraf internasional.
Setelah menjual perusahaan rekamannya, Anggun hijrah ke Eropa bersama suaminya dan
meninggalkan segala popularitas yang dimilikinya di Indonesia. 

Anggun menetap di London, Inggris selama setahun. Selama di Inggris Anggun rajin mengirim
demo rekaman ke berbagai studio di Inggris. Di London Anggun mengalami yang namanya
"culture shock". Uang hasil penjualan perusahaan rekamannya habis sedikit demi sedikit akibat
tingginya biaya hidup di London. Anggun pun harus menerima kekecewaan tatkala semua demo
rekaman yang dikirmnya tidak mendapat sambutan yang positif. Hingga akhirnya Anggun berada
pada kesimpulan bahwa karirnya tidak akan pernah tumbuh di Inggris dan berencana untuk
memulai karir di negara lain. Anggun kemudian memutuskan untuk pindah ke Belanda, dimana
lebih banyak terdapat orang Indonesia. Di perjalanan menuju Belanda, Anggun singgah dulu di
Paris, Perancis, kampung halaman suaminya. Namun kemudian, Anggun akhirnya membatalkan
niatnya ke Belanda dan memutuskan untuk menetap dan memulai karir di Perancis. 

Pada tahun 1996, akhirnya Anggun berhasil bertemu dengan Erick Benzi, salah seorang produser
besar Perancis yang pernah menangani album sejumlah penyanyi terkenal seperti Celine Dion,
Jean-Jacques Goldman, Jhonny Hallyday dan lainnya. Benzi pun terpikat oleh kemampuan vokal
Anggun, dan menawarkannya rekaman album solo di Perancis. Setelah mempelajari bahasa
Perancis di Alliance Français selama sebulan, Anggun dan Benzi mulai membuat rekaman album. 

Setelah rekaman itu selesai, Sony Music France pun tertarik dan merekrut Anggun sebagai artis
rekaman mereka. Tidak hanya itu, Anggun pun dikontrak dalam 2 album, yaitu album berbahasa
Perancis dan album berbahasa Inggris. 

Au Nom de la Lune, Snow on the Sahara, dan kesuksesan internasional 

24 Juni 1997 merupakan tanggal keramat bagi Anggun ketika album pertamanya Au Nom de la
Lune (Atas Nama Bulan) dilepas ke pasaran Perancis. Single pertama Anggun, "La Neige au
Sahara", mendapat tempat di hati peminat musik Perancis bahkan hingga Belgia, Swiss, dan
Kanada. Single ini tercatat sebagai lagu yang paling sering diputar di radio-radio Perancis tahun
1997 dan menjadi salah satu Hit Summer '97. Album yang memuat elemen pop ditambah bunyi-
bunyian instrumen tradisional Indonesia (tambur, seruling, kemiri) ini berhasil mereguk sukses
dengan penjualan lebih dari 150.000 kopi di Perancis, menjadikannya seorang artis berbangsa
Indonesia pertama yang berhasil meletakkan nama sejajar dengan artis-artis Perancis yang ada. 

Tahun berikutnya, Anggun meluncurkan album berbahasa Inggris pertamanya, Snow on the
Sahara. Album ini dirilis di lebih dari 33 negara di Eropa, Asia, dan Amerika. Khusus untuk Jepang,
Indonesia dan Malaysia, album ini dirilis dalam edisi spesial bertajuk Anggun (Di Indonesia disertai
dengan single berjudul "Kembali"). Single Snow on the Sahara pun seketika menjadi hits besar.
Single ini melayang hampir seluruh tangga lagu di Eropa sepanjang 1998 hingga 1999.[2] Single
ini sempat mencapai posisi 1 di Italia, Spanyol dan beberapa negara di kawasan Asia Timur. Di
Eropa, single ini bahkan berhasil menduduki Top 5 pada UK Club Charts, Inggris. 

Di Amerika Serikat, Snow on the Sahara dirilis pada Mei, 1998 oleh Epick Record. Kiprah Anggun
di Amerika Serikat dimulai saat ia tampil di acara TV Rossie O'Donnel Show. Anggun juga tampil di
acara New York Session West 54th dan dikupas sejumlah media diantaranya CNN, Billboard, dan
Rollingstone. Anggun juga diundang oleh Sarah McLachlan untuk tampil di panggung Lilith Fair,
festival musik wanita berkeliling Amerika dan menjadi satu-satunya penyanyi Asia yang mendapat
kehormatan tampil pada acara Divas Live di Las Vegas. Meskipun demikian, Snow on the Sahara
tidak meraih kesuksesan yang berarti di Amerika dan terjual sebanyak 200.000 kopi saja. Namun,
Anggun berhasil membuat sejarah dengan menjadi artis Asia pertama yang menembus tangga
lagu Billboard di posisi #16 (disusul 7 tahun kemudian oleh Utada Hikaru). Sementara album Snow
on the Sahara sendiri berada di posisi #23 Billboard Heat Seekers Charts. 

Album Snow on the Sahara telah sukses meraih sejumlah platinum di beberapa negara dengan
total penjualannya melebihi angka 1 juta kopi di seluruh dunia, menjadikan Anggun sebagai artis
Asia dengan penjualan album paling tinggi di luar Asia (rekor yang masih dipegang Anggun hingga
saat ini). Snow on the Sahara juga menjadi album tersukses Anggun sepanjang karirnya. 

Désirs Contraires, Chrysalis 

Pada tahun 1999, Anggun resmi bercerai dengan Michel de Ghea. Pada September, 2000, Anggun
kembali merilis album keduanya berjudul Désirs Contraires (versi bahasa Perancis) dan Chrysalis
(versi bahasa Inggris). Album kedua Anggun ini masih diproduseri Erick Benzi dan Anggun menulis
semua lirik berbahasa Ingggris. Di album ini, Anggun menjagokan single pertama "Still Reminds
Me" untuk pasaran internasional dan "Un Geste D'amour" untuk Perancis. Untuk pasaran Asia
Tenggara, Anggun juga merilis single berbahasa Indonesia berjudul "Yang Ku Tunggu". Single
"Still Reminds Me" kemudian berhasil menduduki Top 5 dalam The Music & Media Europe Brokers
Breakers Charts dan mencapai puncak Asian United Chart selama beberapa minggu. Sayangnya,
Chrysalis tidak dirilis di Amerika Serikat meskipun "Still Reminds Me" mengudara di beberapa radio
Amerika. Meskipun demikian, album kedua ini masih multiplatinum album dan terjual lebih dari 1
juta kopi (di Italia berhasil menyabet Gold dalam waktu seminggu). 

Pada akhir tahun 2000, Anggun mendapat undangan untuk tampil pada konser Natal di Vatikan
bersama Bryan Adams. Pada tahun 2001, Anggun menggelar tour pertamanya keliling Eropa dan
Asia. Konser pertama Anggun dimulai di Le Bataclan, Perancis pada 1 Februari 2001 dan berakhir
di Kallang Theater, Singapura pada 30 April 2001. 

Open Hearts dan era kolaborasi 

Pada tahun 2002, Anggun merilis album Open Hearts yang merupakan original soundtrack dari
film "Open Hearts" arahan sutradara Denmark, Susanne Bier. Album ini juga menjadi album kedua
Anggun yang dirilis di Amerika Serikat, meskipun sayangnya gagal di pasaran Amerika. Single
pertama album ini, "Open Your Heart" sempat dinominasikan sebagai "Best Song" pada Danish
Movie Awards 2003, dan Academy Awards. Selain Open Hearts, sebelumnya Anggun juga turut
menyumbang lagu berjudul "Rain" untuk soundtrack film Belanda, "Anja and Viktor" (2001). 

Sepanjang tahun 2001 hingga 2003 Anggun juga terlibat banyak kolaborasi, diantaranya duet
dengan DJ Cam dalam lagu jazz "Summer in Paris" di album "Soulshine" (2001). Kemudian
kolaborasi dengan Deep Forest pada lagu bercengkok Sunda, "Deep Blue Sea" di album "Music
Detected" (2002). Pada tahun 2003 Anggun juga melakukan duet dengan penyanyi rock terkenal
Italia, Piero Pelù dalam single berjudul "Amore Immaginato". Single ini berhasil menduduki posisi
puncak National Italian Airplay Chart selama sebulan. Kolaborasi Anggun lainnya yaitu dengan
Serge Lama dan Tri Yann pada tahun 2003. 

Pada tahun 2002, Anggun mendapatkan penghargaan "The Cosmopolitan Asia Women Award".
Kemudian "The Women Inspire Award" sebagai penyanyi yang memberi inspirasi kepada seluruh
wanita Asia atas karirnya sebagai penyanyi solo asal Asia yang sukses di dunia internasional. Pada
tahun 2003, Anggun juga menerima penghargaan "The International Exhibition of the Music
Industry", penghargaan khusus yang diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Perancis, dan
Diamond Export Sales Award untuk angka penjualan albumnya yang mencapai lebih 1,5 juta kopi
di luar Perancis. 

Pada tahun 2003, Anggun mengakhiri kerjasamanya dengan Sony Columbia. Anggun juga
memutuskan pindah ke Montreal, Kanada untuk memperlebar sayapnya di Amerika. Di sini pula
Anggun kemudian bertemu jodoh dengan Olivier Maury, seorang sarjana politik Kanada dan
mereka menikah di tahun 2004. 

Luminescence dan Best Of 

Setelah nyaris 5 tahun tidak merilis album studio, Anggun kembali mengobati rindu para
penggemarnya dengan merilis album ketiganya Luminescence pada tahun 2005.[5] Berbeda
dengan album-album sebelumnya, untuk versi bahasa Perancis dan bahasa Inggris dirilis dengan
judul yang sama. Single pertama untuk edisi Perancis "Être une Femme" dirilis lebih awal dari
albumnya dan telah dinobat sebagai Lagu Paling Populer Tahun 2004 oleh Radio France
International, sebuah stasiun radio bertaraf internasional di Perancis. Untuk versi bahasa Inggris,
Luminescence menjagokan 3 single, yaitu "In Your Mind", "Undress Me" dan "Saviour". Album ini
juga mendapat sambutan hangat di Timur Tengah, bahkan "In Your Mind" dan "Undress Me"
mencapai posisi puncak di tangga lagu Turki, Uni Emirat Arab, dan Lebanon. "Saviour" juga terpilih
menjadi soundtrack film The Transporter 2 dan menjadi hits di Rusia, Yunani, dan Italia. Album
ketiga Anggun ini tidak lagi ditangani Erick Benzi. Di album ini, Anggun telah bergabung dengan
nama-nama tersohor dalam dunia musik Perancis seperti Jean-Pierre Taieb, Lionel Florence,
Evelyn Kraal, dan Jean Faque. Album ini beredar di seluruh negara Eropa, Kanada, Jepang, Timur
Tengah, dan Asia Tenggara. Pada Juni 2006, Anggun juga menggelar konser besar-besaran di
Jakarta dengan tajuk "Konser Untuk Negeri" yang dipadati hingga 5.000 pengunjung.[6] 

Setahun berikutnya, Anggun merilis edisi repackage Luminescence berjudul Luminescence -


Special Edition. Pada edisi ini, Anggun menyisipkan tiga buah lagu baru. Single terbarunya, I'll Be
Alright telah pun diputar di radio Indonesia manakala klip videonya direkam secara rahasia di
Jakarta dan Bali sewaktu Anggun berada di Indonesia untuk menyukseskan konsernya. Sebuah
buku foto Anggun disertakan dengan setiap pembelian album tersebut. 

Pada tahun 2005, Anggun menerima sebuah penghargaan prestisius, "Chevalier des Arts et
Lettres" dari Menteri Kebudayaan Perancis atas prestasi karir dan kontribusinya pada budaya
Perancis di seluruh dunia. Anggun juga menerima penghargaan khusus dari Anugerah Musik
Indonesia (AMI Awards) 2006 sebagai "Artis Internasional Terbaik". Anugerah khas itu diberikan
atas keberhasilannya mengukir nama di luar negeri dan menaikan nama industri musik Indonesia
dan Asia di mata dunia. Anggun juga terpilih sebagai jurubicara PBB bagi program "Skim
Mikrokredit" serta menjadi ikon dan brand ambassador bagi Audemars Piguet, sebuah perusahaan
jam tangan mewah dari Swiss. 

Menandai 20 tahun karirnya di blantika musik, Anggun merilis album Best Of-nya di akhir tahun
2006. Di album ini selain menampilkan sejumlah hits selama karir internasionalnya, Anggun juga
mengaransemen ulang 3 lagu lawasnya yang dulu populer di tahun 1990, yaitu "Mimpi", "Bayang
Bayang Ilusi", dan "Takut". Album ini meraih Double Platinum di Indonesia hanya dalam waktu
sebulan. Album Best Of Anggun juga dirilis Italia dengan daftar track yang berbeda. 

Elevation 

Pada akhir tahun 2008, Anggun meluncurkan album internasional keempatnya berjudul Elevation.
Album ini memainkan warna musik urban mulai dari hip hop, rap, R&B, dan dance, jauh berbeda
dengan album-album Anggun sebelumnya yang didominasi warna etnik dan world music.[11] Di
album ini Anggun menggandeng 2 produser bertangan dingin asal Amerika Serikat, Tefa dan
Masta. Selain itu Anggun juga berkolaborasi dengan Pras Michel (salah seorang personel The
Fugees), DJ Laurent Wolf dan Big Ali. Single pertama dari album ini yaitu "Si Tu L'avoues" untuk
pasaran Perancis, "Crazy" untuk pasaran internasional, dan "Jadi Milikmu" untuk pasaran
Indonesia. 

Kehidupan pribadi 

Anggun menikah muda dengan Michael de Gea, seorang warga negara Perancis pada tahun 1992.
Konon pernikahan ini kurang disetujui oleh pihak keluarganya karena perbedaan usia yang besar.
Bersama Michel, Anggun kemudian hijrah ke Eropa untuk mewujudkan mimpinya. Pasangan ini
lalu menetap di London (sejak 1995), lalu di Paris. Namun sayangnya setelah 7 tahun, pernikahan
ini kandas pada tahun 1999. 

Pada tahun 2003 Anggun bertemu dengan Olivier Maury, seorang sarjana politik Kanada.
Hubungan ini berlanjut ke jenjang perkawinan pada tahun berikutnya melalui upacara sederhana
di Bali. Maury kemudian menjadi manajernya. Namun demikian semenjak pertengahan 2006
hubungan keduanya juga berakhir dalam perceraian. 

Sejak 8 November 2007, Anggun dikarunia seorang anak perempuan yang dinamai Kirana dari
hubungannya dengan Cyril Montana.[12], seorang penulis Perancis. 

Diskografi

Album 
Sampul Album Mimpi 

* Dunia Aku Punya (1986) 


* Mimpi (1990) 
* Tua Tua Keladi (1990) 
* Takut (1990) 
* Anak Putih Abu Abu (1991) 
* Nocturno (1992) 
* Anggun C. Sasmi... Lah!!! (1993) 
* Yang Hilang (1994) 
* Au Nom de la Lune (1997) 
* Snow on the Sahara (1998) 
* Anggun (Indonesia, Malaysia dan Jepang) (1998) 
* Désirs Contraires (2000) 
* Chrysalis (2000) 
* Open Hearts - Original Soundtrack (2002) 
* Luminescence (2005) 
* Best Of (2006) 
* Elevation (2008) 

Penampilan Lain 

1993: Semestinya - album Achmad Albar, lagu "Kucari Bayangmu" karya Donky & Robby 1998:
Ensemble, lagu "Sa Raison D'etre" dan "La Ligne des Sens" 1998: OST Anastasia, lagu "C'est Le
Debut" 2000: Derniere Edition Avant L'an 2000, lagu "Le Sud" 2000: Solydays: L'album, lagu "Qui
Sait?" 2001: OST Gloups! Je Suis un Poisson, lagu "Ton Amour Ocean" 2001: Echoes From Earth,
lagu "Over the Hill of Secrets" dan "Songe D'argile" 2001: OST Anja and Viktor, lagu "Rain" 2002:
L'uomo Della Strada - album Piero Pelú, duet dalam lagu "Amore Immaginato" 2002: Music
Detected - album Deep Forest, duet dalam lagu "Deep Blue Sea" 2002: Soulshine - album DJ Cam,
duet dalam lagu "Summer in Paris" 2003: Gaia - album amal, lagu "World" (duet dengan
Zucchero) dan "Wish, The" 2003: Pluri Elles - album Serge Lama, duet dalam lagu "Une Ile" 2004:
Genesis II, lagu "Eden", "Lullaby", "The Stone" dan "Sacred Silence" 2005: Soundtrack Transporter
2, lagu "Saviour" 2005: Tandem - album Lynnsha, duet dalam lagu "Tandem" 2005: Ma Quando
Dici Amore - album Ron, duet dalam lagu "Catch You" 2006: L'or de Nos Vies, lagu "Un Noel pur
Tous" 2006: Romantic Classics - album Julio Iglesias, duet dalam lagu "Al of You" 2007: OST "Un
Jour Sur Terre", lagu "Un Jour Sur Terre" 2008: Wash My World - album DJ Laurent Wolf, duet
dalam lagu "No Stress"=== Lagu === 

Lagu 

Perancis 

* La Neige au Sahara 
* La Rose des Vents 
* Au Nom de la Lune 
* La Ligne des Sens 
* Un Geste D'Amour 
* Derierre la Porte 
* Être Une Femme 
* Cesse la Pluie 
* Juste Avant Toi 
* Garde Moi 
* Ton Amour Ocean 
* Ête en Paris (bersama DJ Cam) 

Internasional 

* Snow on Sahara 
* A Rose in the Wind 
* Dream of Me 
* Life on Mars 
* Still Reminds Me 
* Chrysalis 
* Summer in Paris (bersama DJ Cam) 
* Your Ocean Love 
* Open Hearts 
* Deep Blue Sea (bersama Deep Forest) 
* Kirana (bersama Jose Barinaga) 
* Sang Penari (bersama Jose Barinaga) 
* In Your Mind 
* Undress Me (Italia) 
* Saviour 
* Kembali (Indonesia dan Malaysia) 
* Yang Aku Tunggu (Indonesia dan Malaysia) 
* Mantra (Indonesia dan Malaysia) 
* I'll be Alright 
* Mimpi (Rekaman kembali bagi Indonesia) 
* Takut (Rekaman kembali bagi Indonesia) 
* Bayang Bayang Ilusi (Rekaman kembali bagi Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai