Gelombang Bunyi
DISUSUN OLEH :
1. Bofa Widya Oct (11307144021)
2. Yuri Melantika Azizah (11307144025)
3. Zakiya Ammalia F (11307144035)
Perubahan volume fraksional itu dikaitkan dengan fluktuasi tekanan oleh modulus bulk
B. sehingga diperoleh :
P(x, t) = -B y(x, t)
x
Tanda negatif muncul karena ketika y(x, t)/ x positif, pergeseran itu lebih besar di x +
x daripada di x, yang bersesuaian dengan suatu pertambahan volume dan pengurangan
tekanan.
y, p pergeseran fluktuasi tekanan
O x
Gambar tersebut memperlihatkan y (x, t) dan p(x, t) untuk sebuah gelombang sinus
sinusoidal pada t = 0. Walaupun y(x, t)dan p(x, t) melukiskan gelombang yang sama,
namun kedua fungsi ini berbeda fasa sebesar seperempat siklus; pada suatu waktu
tertentu, pergeseran itu paling besar saat fluktuasi tekanan adalah nol, dan sebaliknya.
Bila kita menghitung y(x, t)/ x untuk gelombang sinusoidal dari persamaan yang
sebelumnya kita dapat
p(x, t) = BkA cos (t kx)
Dalam gelombang berjalan yang diperlihatkan pada gambar diatas, pola fluktuasi
tekanan dan pola pergeseran bergerak bersama ke arah x positif . Di seberang titik x
partikel berosilasi dalam gerak harmonik sederhana, dan tekanan berubah secara
sinusoidal. Sebaliknya dalam gelombang bunyi berdiri, pola p(x, t) dan pola y(x, t) tidak
bergerak ; ada titik titik dimana pergeseran selalu nol dan ada titik-titik lainnya dimana
fluktuasi tekanan selalu nol (titik simpul tekanan).
Pmaks = BkA
Intensitas bunyi
Intensitas menurut definisi adalah nilai rata-rata dari p(x, t) vy(x, t). Untuk sebarang nilai
x, nilai rata-rata daro fungsi cos2 (t kx) pada satu periode T = 2/ adalah setengah
sehingga
I = B kA2
Dengan menggunakan hubungan = vk dan v2 = B/, kita dapat mentransformasikan
persamaan diatas dalam bentuk
I = B2 A2
Biasanya lebih berguna untuk menyatakan I dalam amplitudo tekanan pmaks :
I = pmaks 2 = v pmaks2
2Bk 2B
I = pmaks 2 = pmaks 2
2v 2B
Jika sebuah sumber bunyi dapat ditinjau sebagai sebuah titik, maka intensitas di
suatu jarak r dari sumber itu berbanding terbalik dengan r 2. ini secara langsung didapat
dari kekekalan energi: jika daya keluaran dari sumber itu adalah P, maka intensitas rata-
rata I1 melalui sebuah bola dengan jari-jari r1 dan luas permukaan 4r12 adalah
I1 = P
4r12
Intensitas rata-rata I2 melalui sebuah bola dengan jari-jari r2 yang berbeda
diberikan oleh pernyataan yang serupa. Jika tidak ada energi yang diserap antara kedua
bola itu, maka daya P haruslah sama untuk keduanya
4r12 I1 = 4r22 I2
I1 = r22
I2 r12
Hubungan kuadrat terbalik ini juga berlaku untuk berbagai situasi aliran energi
lainnya dengan sumber titik, seperti cahaya yang dipancarkan oleh sebuah sumber titik.
Skala Desibel
Layangan
Kita bicara tentang efek interferensi yang terjadi bila dua gelombang yang
berbeda dengan frekuensi yang sama saling tumpang tindih dalam daerah ruang yang
sama. Bila dua garpu tala dengan frekuensi yang sedikit berbeda dibunyikan bersama-
sama frekuensi nya menjadi sedikit tidak selaras. Sebagai contoh amplitudo melalui dua
maksimum dan dua minimum dalam satu detik sehingga frekuensi perubahan amplitudo
ini adalah 2 Hz. Perubahan amplitudo ini menyebabkan kenyaringan yang dinamakan
layangan, dan frekuensi dimana kenyaringan itu berubah dinamakan frekuensi layangan.
Frekuensi layangan adalah selisih kedua frekuensi. Jika frekuensi layangan adalah
beberapa hertz maka kita mendengarnya sebagai goncangan atau denyutan nada. Kita
dapat membuktikan bahwa frekuensi layangan selalu sama dengan selisih kedua
frekuensi fa dan fb. Misalkan fa lebih besar daripada fb; periode-periode yang bersesuaian
adalah Ta dan Tb, dengan Ta < Tb. Jika kedua gelombang itu bermula sefasa pada waktu t =
0, maka kedua gelombang itu sekali lagi akan sefasa bila gelombang pertama telah
bergerak tepat satu siklus lagi melebihi gelombang kedua. Ini akan terjadi pada nilai t
yang sama dengan Tlayangan, yakni periode layangan itu; maka banyaknya siklus
gelombang kedua dalam waktu sama adalah (n-1), didapat :
Flayangan = fa fb
Efek Doppler
Bila sebuah sumber bunyi dan seorang pendengar bergerak relatif terhadap satu
sama lain, maka frekuensi bunyi yang didengar oleh pendengar itu tidak sama dengan
frekuensi sumber. Untuk menganalisis efek doppler pada bunyi, kita akan mengerjakan
hubungan antara pergeseran frekuensi dan kecepatan sumber dan pendengar relatif
terhadap medium yang dilalui perambatan gelombang bunyi.
Pendengar yang bergerak
Mari kita mula-mula membayangkan seorang pendengar L bergerak dengan
kecepatan vL menuju sebuah sumber stasioner S. Sumber itu memancarkan sebuah
gelombang bunyi dengan frekuensi fs dan panjang gelombang =v/fs. Puncak-puncak
gelombang memperlihatkan beberapa puncak gelombang yang terpisah sejauh yang
sama. Puncak-puncak gelombang yang mendekati pendengar yang bergerak itu
mempunyai laju perambatan relatif terhadap pendengar itu sebesar (v + vL). Maka
frekuensi fL dimana puncak-puncak itu tiba di posisi pendengar adalah
fL = v + vL = v + vL
v/fs
fL = (v + vL) fs = (1 + vL/v ) fs
1
Maka seorang pendengar yang bergerak menuju sumber (vL >0), mendengar
frekuensi yang lebih tinggi daripada yang didengar oleh seorang pendengar stasioner.
Seorang pendengar yang bergerak menjauhi sump\ber itu (v L < 0 ) mendengar frekuensi
yang lebih rendah.
Dalam daerah sebelah kiri sumber, yakni di belakang sumber. Panjang gelombang itu
adalah
= v + vs
fs
Untuk mencari frekuensi yang di dengar oleh pendengar di belakang sumber itu dengan
mensubtitusi persamaan :
f L = v + vL = v + v L
(v + vS)/ fs
didapat
fL = v + vL fs
v + vS
Persamaan tersebut memasukkan semua kemungkinan untuk gerak sumber dan
pendengar (relatif terhadap medium) sepanjang garis yang mengubungkan sumber dan
pendengar. Jika pendengar itu secara kebetulan diam, vL adalah nol. Bila sumber dan
pendengar keduanya diam atau mempunyai kecepatan sama relatif terhadap medium
tersebut maka vL = vS dan fL = fS. Ketika arah kecepatan sumber atau kecepatan
pendengar berlawanan dengan arah dari pendengar menuju sumber maka kecepatan yang
bersesuaian yang akan digunakan dalam persamaan tersebut adalah negatif.
Soal-soal
1. Pada planet Arrakis seekor burung jantan terbang menuju jodohnya dengan laju 25,0
m/s sambil bernyanyi pada frekuensi sebesar 1200 Hz. Jika betina yang stasioner itu
mendengar sebuah nada sebesar 1240 Hz, berapakah laju bunyi dalam atmosfer
Arrakis itu ? (Sears zemansky,2003)
1200 = v - 25 1240
v+0
1200v = 1240v -31000
40v = 31000
v = 775 m/s
2. Mobil polisi dengan frekuensi sirene 300 Hz bergerak menjauhi gudang dengan laju 20
m/s. Frekuensi berapakah yang didengar oleh pengemudi mobil polisi itu yang
direfleksikan dari gudang itu ? (Sears zemansky,2003)
Diketahui : fs = 300 Hz
v = 20 m/s
fL = 0
Ditanya : fw = ?
Jawab :
FW = v + 0 fs
v + vS
FL = v + v L f W
v
= 340 20 283,3 = 266,6 Hz
340
3. Cari intensitas gelombang bunyi dengan Pmaks = 3,0 x 10-2 Pa jika suhu adalah 20C
sehingga kerapatan udara adalah =1,20 kg/m3 dan laju bunyi adalah v = 344 m/s. (Sears
zemansky,2003)
Diketahui :Pmaks = 3,0 x 10-2 Pa
=1,20 kg/m3
v = 344 m/s
Ditanya :I=?
Jawab :
I = Pmaks2
2 v
= 3,0 x 10-2 Pa = 1,1 x 10 -6 W/m2
2 (1,20)( 344)
Jadi intensitas gelombang bunyi nya adalah 1,1 x 10 -6 W/m2
4. Sebuah kereta api berjalan dengan laju 30,0 m/s dalam udara tenang. Frekuensi nada
yang dipancarkan oleh peluit kereta api itu adalah 262 Hz. Frekuensi berapakah di dengar
oleh seorang penumpang pada sebuah kereta api yang bergerak dalam arah yang
berlawanan terhadap kereta api pertama dengan laju 18,0 m/s dan a) yang mendekati
kereta api pertama? b) yang semakin jauh dari kereta api pertama ? (Sears
zemansky,2003)
Diketahui : vs = 30 m/s ;fs = 262 Hz
vL = 18 m/s
Ditanya : fL = ?
Jawab :
a. fL = v + vL . fs
v + vS
fL = 340 + 18 . 262
340 + 30
fL = 253,5 Hz
b. fL = 340 - 18 . 262
340 + 30
fL = 228 Hz
Jadi frekuensi yang di dengar pada sebuah kereta api yang bergerak dalam arah
yang mendekati kereta api pertama adalah 253,5 Hz dan yang menjauhi kereta api
frekuensi yang didengar adalah 228 Hz
5. Mendengar bunyi 120 db selama sepuluh menit akan menggeser ambang pendengaran
anda pada 1000 Hz dari 0 dB sampai ke 28 dB untuk sementara waktu. Mendengar bunyi
92 dB selama sepuluh tahun akan menyebabkan pergeseran permanen sampai ke 28 dB.
Intensitas berapakah yang bersesuaian dengan 28dB dan 92 dB ?(Sears zemansky,2003)
Jawab :
I = I0 10 (10 dB)
Bila = 28 dB
I = (10 -12 W/m2) 10 (28 dB/10 dB)
I = (10 -12 W/m2) 10 2,8
= 6,3 x 10 -10 W/m2
Untuk = 92 dB,
I = (10 -12 W/m2) 10 (92 dB/10 dB)
= 1,6 x 10 -3 W/m2