Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

BAB II

AKTIFITAS KONTRAKTOR

2.1. Narasi

Pada bulan Agustus ini kontraktor terfokus pada pekerjaan fisik yang dapat
dilakukan pada segmen 1,segmen 2 dan segmen 3.
Adapun kegiatannya adalah melakukan Penyiapan Badan Jalan dan Land
Clearing

2.2. Realisasi Fisik / Kemajuan Pekerjaan


Realisasi fisik pada Paket Pelebaran Jalan Lanjak Mataso ( Benua
Martinus ) Selama Bulan Agustus 2015 Mayoritas adalah Pekerjaan Galian Tanah
Biasa sebagai proyeksi pelebaran jalan sesuai nama paket tersebut diatas.
Adapun realisasi pekerjaan berikut lokasinya yang telah dilaksanakan
pada bulan Agustus 2015 adalah sebagai berikut :

No. Uraian Pekerjaan Sta s/d Sta Lokasi


1. Galian Tanah Biasa 0+000 s/d 0 + 250 Kanan
0 + 300 s/d 0 + 575 Kanan
0 + 900 s/d 1 + 000 Kanan
0 + 000 s/d 0 + 250 Kiri
0 + 300 s/d 0 + 575 Kiri
0 + 900 s/d 1 + 000 Kiri
0 + 000 s/d 0 + 250 Kiri
2. Timbunan Pilihan 0 + 250 s/d 0 + 500 Kanan
0 + 250 s/d 0 + 500 Kiri
0 + 465 s/d 0 + 540 Kanan
0 + 746 s/d 0 + 765 Kanan
0 + 400 s/d 0 + 465 Kanan

2.6. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan

Tahapan pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan adalah merupakan


instruksi kerja intern kontraktor pelaksana. Adapun instruksi kerja yang dilakukan
adalah sebagai berikut :

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

INSTRUKSI KERJA

PT. CITRA BANGKIT INDONESIA


Pekerjaan : Pasangan Batu Mortar
Tata Cara Pelaksanaan
a. Pondasi atau galian parit untuk tumit ( cut off wall ) harus disiapkan sesuai
ketentuan.
b. Batu harus dibersihkan dari kotoran atau bahan yang merugikan dan dapat
mengurangi kelekatan.
c. Batu harus dibersihkan dari kotoran atau bahan yang merugikan dan dapat
mengurangi kelekatan.
d. Pondasi atau galian parit untuk tumit ( cut off wall ) harus disiapkan sesuai
ketentuan.
e. Tebal landasan atau adukan semen minimal 3 cm pada formasi yang telah
disiapkan.
f. Batu harus ditanamkan dengan kuat pada landasan dan berdekatan antara
satu dengan yang lainnya.
g. Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas dan setelah
pengerasan awal harus disapu dengan sapu yang kaku.
h. Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan
dirapikan untuk memberikan drainase yang lancar dan mencegah gerusan
serta tidak menimbulkan sedimentasi pada dasar saluran.

Bahan
a. Batu harus dari batu alam, utuh, keras, awet, padat, dan tahan terhadap air
dan udara.
b. Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh direksi dan sedapat mungkin
berbentuk persegi.

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

Toleransi Dimensi
a. Sisi muka masing-masing batu tidak boleh melebihi 1 cm dari profil
permukaan rata-rata pasangan batu di sekitarnya.

Pekerjaan : Galian Tanah Biasa


Tata Cara Pelaksanaan
a. Pemanfaatan kembali bahan galian harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari Direksi Pekerjaan sebelum bahan tersebut dipandang cocok
untuk proses daur ulang, Spesifikasi pasal 3.1.1.1).g).
b. Galian harus dijaga agar bebas dari air dan pompa siap pakai di lokasi
pekerjaan harus senantiasa dipelihara untuk menjamin bahwa tak akan
terjadi gangguan dalam pengeringan dengan pompa, Spesifikasi pasal
3.1.1.7)
c. Galian yang tidak memenuhi ketentuan harus diperbaiki sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi 3.1.1.8).
d. Utilitas bawah tanah yang masih berfungsi harus dijaga dan dilindungi,
Spesifikasi pasal 3.1.1.9).
e. Bila bahan yang terekspos pada garis formasi atau tanah dasar tidak
memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus dipadatkan atau dibuang dan
diganti, Spesifikasi pasal 3.1.2.1).c).
f. Bila dijumpai lapisan keras pada garis formasi atau tanah dasar, maka
bahan tersebut harus digali 15 cm lebih dalam sampai permukaan yang
mantap dan merata, Spesifikasi pasal 3.1.2.1).d).
g. Tonjolan batu runcing pada permukaan yang diameternye lebih dari 15 cm
harus dibuang.

Pekerjaan : Timbunan Biasa / Pilihan

Tata Cara Pelaksanaan


a. Pekerjaan ini mencakup pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan tanah atau bahan berbutir.

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

b. Timbunan tidak boleh dihampar lebih dari 20 cm dan apabila kurang dari 40
cm harus dibagi dua layer.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan pada saat cuaca cerah.
d. Elevasi dan kelandaian akhir tidak boleh lebih dari 2 cm.
e. Hasil timbunan harus tetap kering dan terawat serta memiliki saluran air
yang baik apabila terjadi hujan.

Bahan
a. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi, yang
diklasifikasi sebagai A-7-6 menurut SNI -03-6797.
b. Timbunan harus memiliki CBR tidak kurang dari 6 % untuk Timbunan Biasa dan 12
% untuk Timbunan Pilihan.

Penghamparan dan Pemadatan


a. Kecuali tanah lunak, dasar pondasi timbunan harus dipadatkan sampai 15
cm bagian atas permukaan dasar pondasi.
b. Apabila kelandaian lereng yang akan ditimbun lebih dari 10 %, maka harus
dipotong dan dibuat bertangga sehingga memungkinkan lereng untuk
dipadatkan dengan alat.
c. Apabila kelandaian lereng yang akan ditimbun lebih dari 10 %, maka harus
dipotong dan dibuat bertangga sehingga memungkinkan lereng untuk
dipadatkan dengan alat.
d. Tangga-tangga tersebut tidak boleh memiliki kelandaian lebih dari 4 %
dengan jarak vertikal tidak lebih dari 30 cm.
e. Timbunan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat
gilas, harus dihampar dengan lapisan horisontal dengan tebal maksimal 10
cm dan dipadatkan dengan tamper.
f. Timbunan harus mulai dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak ke dalam
searah sumbu jalan.
g. Pemadatan timbunan harus dilaksanakan dengan kadar air berada dalam
bentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1 % di atas kadar air
optimum.
h. Penimbunan kembali di atas pipadan di belakang struktur harus
dilaksanakan dengan sistematis dan secepat mungkin segera setelah
pemasangan pipa atau struktur.

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

Pengendalian Mutu Bahan


a. Jumlah data pendukung hasil pengujian disyaratkan paling sedikit tiga
contoh yang mewakili sumber bahan yang diusulkan.
b. Pengujian bahan harus dilakukan untuk setiap 1000 meter kubik bahan
timbunan yang diperoleh dan jumlah pengujian harus seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan.

Ketentuan Kepadatan untuk Tanah Timbunan


a. Lapisan tanah yang lebih dari 30 cm harus dipadatkan sampai 95 % dari
kepadatan kering maksimum sesuai SNI 03-1742-1989.
b. Lapisan tanah pada kedalaman 30 cm atau kurang dari elevasi tanah dasar
harus dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering maksimum.
c. Pengujian kepadatan harus dilakukan setiap lapis sesuai SNI 03-2828-1992
dan dilakukan tidak boleh berselang lebih dari 200 m.

Pekerjaan : Penyiapan Badan Jalan


Tata Cara Pelaksanaan
a. Pekerjaan ini mencakup penyiapan, penggaruan dan pemadatan permukaan
tanah dasar atau permukaan jalan kerikil lama sebagai pondasi peletakan
lapis agregat.
b. Permukaan badan jalan yang dilaksanakan harus memiliki CBR minimum
6% dan memiliki kelandaian melintang sesuai arahan Direksi Pekerjaan.

Pengendalian Lalu Lintas


a. Penyedia Jasa bertanggung jawab atas seluruh konsekuensi dari lalu lintas
yang diijinkan lewat dan harus menyediakan jalan alternatif apabila
melarang dilalui lalu lintas.

Pekerjaan : Lapis Pondasi Agregat


Tata Cara Pelaksanaan
a. Bahan
1. Abrasi kelas A, B dan S adalah 0 - 40%.

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

2. Indeks plastisitas kelas A ( 0-6 ) ; B ( 6-10 ) ; S ( 4-15 )


3. Perbandingan persen lolos #200 dan #40 Kelas A, B dan S max 2/3.
b. Formasi dan Penghamparan

1. Pencampuran lapis pondasi agregat harus merata dan homogen.


2. Dikerjakan di lokasi instalasi pemecah batu atau pencampur yang
disetujui.
3. Lapis Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar dan
dipadatkan sewaktu turun hujan.
4. Lokasi harus disiapkan untuk persetujuan minimal 100 m ke depan.
5. Bila lapis pondasi agregat dihampar diatas permukaan aspal lama,
diperlukan penggaruan.
6. Lapis Pondasi Agregat harus dihampar pada kadar air dalam rentang
yang disyaratkan.
7. Bila dihampar lebih dari 1 lapis, maka lapisan harus sama tebal.
8. Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan metode
yang telah disetujui, yang
9. Tebal padat minimum setiap lapis harus 2 kali ukuran terbesar agregat.
10. Tebal padat maksimum tidak boleh lebih dari 20 cm.
c. Pemadatan
1. Mesin gilas roda karet harus digunakan untuk pemadatan akhir, roda
baja mengakibatkan kerusakan atau degredasi
2. Pemadatan harus dilakukan dengan rentang kadar air -3% sampai +1%
dari kadar air optimum.
3. Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi menuju kesumbu.
4. Operasi pengilasan pada bagian superelevasi, harus dari bagian yang
rendah.
5. Bahan sepanjang kerb, tembok dan tempat yang tak terjangkau mesin
gilas harus dipadatkan
6. Pemadatan harus minimal 100% dari kepadatan kering maksimum
modified.
d. Perbaikan
1. Tebal atau kerataan yang tidak memenuhi toleransi harus diperbaiki.

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

2. Lapis Pondasi Agregat yang terlalu kering untuk pemadatan, harus


digaru, disemprot air dan men- campurnya sampai rata.
3. Lapis Pondasi Agregat yang terlalu basah untuk pemadatan, harus
digaru berulang-ulang pada cuaca kering disertai waktu jeda dalam
pelaksanaannya.
4. Bila pengeringan tersebut diatas tidak dapat diperoleh, bahan tersebut
dibuang dan diganti dengan bahan yang memenuhi ketentuan.
5. Lapis Pondasi Agregat yang tidak memenuhi kepadatan, perbaikan
meliputi kadar air dan pemadatan, penggantian bahan.
e. Toleransi Dimensi
1. Permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B +0 cm, -2 cm.
2. Permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas A +1 cm, -1 cm.
3. Lapis Pondasi Agregat Kelas S (Bahu Jalan Tanpa Penutup Aspal) harus
memenuhi Pasal 4.2.1.3
4. Semua Lapis Pondasi Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang
dapat menampung air, dan camber permukaan harus sesuai gambar.
5. Tebal total minimum LPA kelas A dan B tidak boleh kurang dari 1 cm.
6. Tebal minimum LPA kelas A tidak boleh kurang dari 1 cm.
7. Tebal minimum LPA kelas B tidak boleh kurang dari 2 cm.
8. Penyimpangan kerataan permukaan LPA kelas A dengan mistar 3 m,
maksimum 1 cm.
9. Untuk bahu jalan tanpa laburan aspal, permukaan akhir tidak boleh lebih
dari 1,5 cm dibawah atau diatas elevasi rancangan.
10. Permukaan akhir bahu jalan tidak boleh lebih tinggi maupun lebih rendah
dari 1 cm terhadap tepi jalur lalu lintas yang bersebelahan.
f. Pengujian
1. Setiap 1000 m3, minimal dilakukan 5 pengujian indeks plastisitas, 5
pengujian gradasi, 1 penentuan kepadatan kering.
2. Pengujian CBR harus dilakukan dari waktu ke waktu
3. Kepadatan dan kadar air bahan yang dipadatkan,sampai seluruh
kedalaman lapis yang tidak boleh berselang lebih dari 200 m.

Pekerjaan : Lapis Resap Pengikat dan Lapis Perekat


Tata Cara Pelaksanaan

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

a. Kondisi Cuaca, Spesifikasi 6.1.1.4)


1. Lapis Resap Pengikat harus disemprotkan ke permukaan yang kering/
mendekati kering.
2. Lapis Perekat harus disemprotkan ke permukaan yang benar-benar
kering.
3. Lapis Resap Pengikat atau Lapis Perekat tidak boleh dilaksanakan waktu
angin kencang, akan turun hujan atau hujan.

b. Tidak boleh ada genangan aspal atau lapis tipis aspal atau aspal tercampur
agregat halus yang cukup tebal sehingga mudah dikupas dengan pisau
(Spesifikasi 6.1.15)).
c. Distributor Aspal - Batang Semprot, Spesifikasi 6.1.3.2) :
1. Kendaraan harus beroda ban angin bermesin sendiri.
2. Alat penyemprot harus bisa diatur variasi lebarnya dengan takaran 0,15 -
2,4 Ltr/ m2.
3. Distributor aspal harus dilengkapi batang semprot yang dapat diatur
kearah vertikal dan horizontal.
4. Batang semprot harus terpasang minimal 24 nosel dengan jarak 101
cm.
d. Perlengkapan Distributor aspal harus meliputi, Tachometer untuk pengukur
kecepatan putaran, Meteran tekanan, Tongkat celup yang sudah dikalibrasi,
Termometer untuk mengukur suhu isi tangki, Pengukur kecepatan lambat,
Spesifikasi 6.1.3.3).
e. Distributor Aspal, Spesifikasi 6.1.3.6) :
1. Distributor yang bila dioperasikan sesuai Grafik Takaran dan Buku Petunjuk
Pelaksanaan tidak memenuhi ketentuan, tidak diperkenankan dioperasikan.
2. Penyemprotan harus diuji dengan melintaskan batang semprot diatas
lembaran resap yang kedap ukuran 25 x 25 cm, dan perbedaan tiap lembar
terhadap takaran rata-rata tidak boleh melampaui 15% takaran rata-rata.

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT
LAPORAN PERTAMA AGUSTUS 2015

3.1 Kegiatan Konsultan Di Lapangan

a). Paket Pelebaran Jalan Lanjak Mataso (Benua Martinus)

PT. DIANTAMA REKANUSA


PAKET : 40. APBN P / 2015 PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Anda mungkin juga menyukai