Anda di halaman 1dari 6

A.

HASIL
Komponen Biotik Komponen Abiotik
Populasi Ayam (Gallus gallus) Cahaya Matahari
Populasi Tungau Tropis (Sieur) Suhu
Populasi Phthirus pubis Angin
Populasi Semut Hitam (Dolichoderus sp.) Air
Populasi entok (Cairina moschata) Tanah
Populasi Garangan (Herpestes javanicus) Kelembaban

Interaksi Antar Populasi


Ayam dan Entok Netral
Ayam dan Tungau Tropis Simbiosis Parasitisme
Ayam dan Phthirus pubis Simbiosis Parasitisme
Ayam dan Semut Hitam Netral
Ayam dan Garangan Predasi

B. PEMBAHASAN
Praktikum ekologi hewan kali ini dilakukan pengamatan terhadap
keanekaragaman populasi dan mengetahui interaksi yang terjadi antar populasi
pada suatu komunitas.
Komunitas merupakan kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada
suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain(Resosoedarmo,1990).
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di
bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Selain faktor biotik, faktor abiotik juga
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup dalam suatu komunitas seperti, cahaya
matahari, suhu, kelembaban, angin, air dan tanah. Keduanya membutuhkan
keseimbangan agar ekosistem di bumi tetap stabil(Heddy,1986).
Keanekaragaman populasi, struktur komunitas dan Dominansi adalah
beberapa hal yang ada dalam suatu komunitas. Berdasarkan hal tersebut, bahwa
komunitas yang diamati terdapat beberapa kelompok individu sejenis yaitu,
ayam yang menjadi populasi utama dalam praktikum ini, populasi Tungau
tropis, Phthirus pubis, Entok, Semut hitam dan Garangan. Dengan
memperhatikan keanekaragaman dalam komunitas dapat diperoleh gambaran
tentang kedewasaan organisasi komunitsas tersebut(Umar, 2004).
Struktur komunitas dapat dibedakan menjadi struktur fisik da struktur biologi.
Struktur fisik merupakan struktur yang tampak pada komunitas itu,bila mana
komunitas itu diamati atau dikunjungi. Sedangkan struktur biologi meliputi
komposisi spesies, perubahan temporaldalam komunitas dan hubungan antar
spesies dalam suatu komunitas. Berdasarkan fedelitasnya, kelompok Ayam
dalam komunitas yang diamati termasuk Ubiquitos, yakni suatu spesies
penyebarannya sama dalam berbagai komunitas(Odum, 1994).
Dominansi merupakanpengendalian nisbi yang diterapkan makhluk hidup
atas komposisi spesies dalam komunitasnya. Spesies dominan adalah spesies
yang secara ekoligik sangant berhasil dan yang mampu menentukan kondisi
yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Kelompok yang dominan pada
komunitas ini adalah kelompok ayam karena spesies ini yang paling
berpengaruh dan yang mampu dari jumlah maupun aktivitasnya dalam
komunitas(Pringgoseputro,1998).
Populasi setiap organisme yang menempati daerah tertentu dan berinteraksi
satu dengan yang lainnya di sebut dengan komunitas. Dalam suatu komunitas
terdapat berbagai macam makhluk hidup yang menempati tempat tersebut dan
membentuk hubungan interaksi(Pringgoseputro,1998).
Interaksi netral merupakan hubungan tidak saling mengganggu
antarorganisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan
tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Berdasarkan hasil
pengamatan interaksi netral ditunjukan oleh interaksi populasi ayam dengan
entok dan populasi ayam dengan semut hitam(Tim dosen, 2012).
Simbiosis parasitisme merupakan hubungan yang terjadi apabila salah satu
populasi menjadi parasit terhadap populasi yang lain. Interaksi seperti ini
biasanya hidupnya sangat bergantung pada makhluk yang ditumpanginya.
Apabila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil
makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya.
Berdasarkan pengamatan bahwa ayam sangat di rugikan dengan keberadaan
populasi tungau tropis dan Phthirus pubis karena keduanya menyerap nutrisi
dari ayam. Populasi tungau tropis terbentuk karena dampak dari proses
pengeraman telur oleh induk ayam(Odum, 1994).
Predasi adalah hubungan di mana anggota dari satu spesies (predator)
mengkonsumsi anggota spesies lain (mangsa). Berdasarkan keterangan peternak
bahwa garangan menjadi predator bagi ayam yang ada di suatu komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

Heddy, S. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta : CV Rajawali.

Odum, E. P., 1994., Dasar-Dasar Ekologi, Yogjakarta : UGM Press

Pringgoseputro, S. , 1998, Ekologi Umum, Yogjakarta: UGM Press

Resosoedarmo, S. 1990. Pengantar Ekologi. Jakarta :PT Remaja Rosdakarya.

Tim Dosen. 2012. Dasar Dasar Ekologi Hewan. Medan : FMIPA Unimed.

Umar, M. R. 2004. Ekologi Umum Dalam Praktikum. Makassar : Universitas


Hasanuddin.
Lampiran
LAPORAN PRAKTIKUM
EKOLOGI HEWAN
KOMUNITAS

Oleh
Kelompok 2
Widyantari Anggraini 131810401009
Muhtar Gunawan W. 131810401021
Ahmad Alfan Abdullah 131810401031
Mazaya Dzati Hulwani 131810401050
Firna Putri Mandasari 131810401054

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2016

Anda mungkin juga menyukai