Anda di halaman 1dari 16

Nama : Suma wijaya

NPM : 13013011
Tugas Elemen Mesin III

PENGENALAN KOMPONEN MESIN DAN ISTILAH-ISTILAH OTOMOTIF


STRUKTUR MATERI

PENGENALAN
KOMPONEN ENGINE DAN
ISTILAH OTOMOTIF

KOMPONEN MESIN ISTILAH


AUTOMOTIVE

Komponen Umum
Fungsi Tehnik
Dimensi
MESIN
Konstruksi Mesin
Konstruksi Kepala silinder

2
3

7
17
8

9 16

10
15
11

12 14
13
Nama-nama komponen

4
2
5

1 6

3
7
14
8

10

11 12
11
13

Nama-nama komponen

1. Intake valve
2. Valve spring retainer lock
3. Oil seal
4. Spark plug
5. Adjusting shim
6. Valve lifter
7. Valve spring
8. Valve guide
9. Intake manifold
10. Exhaust manifold
11. Combustion chamber
12. Gasket
13. Water jacket
14. Exhaust valve

Nama-nama komponen

1. Rocker arm
2. Valve spring
3. Valve
4. Push rod
5. Valve lifter
6. Camshaft
Konstruksi Blok Mesin

Nama-nama komponen

1. Ring piston 13. Connecting rod cap


2. Piston & piston pin 14. Nut
3. Engine block 15. Main bearing cap
4. Camshaft 16. 5th main bearing cap
5. Camshaft gear / camshaft sprocket 17. Thrust washer / thrust bearing
6. Timing chain 18. Pilot bearing
7. Camshaft bushing 19. Cooling driened plug
8. Crankshaft 20. Cooling driened plug
9. Crankshaft gear 21. Main bearing
10. Main bearing 22. Bolt
11. Connecting rod bearing 23. Connecting rod
12. 1st Main bearing cap 24. Lock pin

Nama-nama komponen
1

2
1. Piston ring
2. Piston
3. Small end
3
4. Piston pin
5. Connecting rod
6. Connecting rod bearing
4
7. Connecting rod journal
5
8. Connecting rod cap

Fungsi Komponen-komponen Mesin


1. Blok Silinder (Cylinder Block)

Fungsi : Sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran

2. Torak (Piston)

Fungsi : memindahkan tenaga yang diperoleh dari pembakaran ke poros engkol (crank shaft)
melalui batang piston (connecting rod)

3. Cincin Torak (Ring Piston)


Fungsi : - Mencegah kebocoran gas saat langkah kompressi dan usaha
- Mencegah oli masuk keruang bakar
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder

4. Batang Torak (Connecting Rod)

Fungsi : Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran dan meneruskannya ke
poros engkol (crank shaft)

5. Poros Engkol (Crankshaft)

Fungsi : Merubah gerak turun naik piston menjadi gerak putar yang akhirnya menggerakkan
roda-roda

1. Bantalan (Bearing)

Fungsi : Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol (crank shaft)

2. Roda Penerus (Flywheel)

Fungsi : Menyimpan tenaga putar (inertia) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros
engkol (crank shaft) tetap berputar terus pada langkah lain nya

3. Katup (Valve)

Fungsi : Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang


4. Pegas Katup (Valve Spring)

Fungsi : Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula

5. Tuas Katup (Rocker arm)


Fungsi : Menekan katup-katup sehingga dapat membuka

6. Batang penumbuk (Push rod)

Fungsi : Meneruskan gerak lifter ke rocker arm

7. Penumbuk katup (Valve Lifter)

Fungsi : Memindahkan gerak cam shaft ke rocker arm melalui push rod

8. Poros Bubungan (Camshaft)

Fungsi : Membuka dan menutup katup sesuai timming yang ditentukan

9. Karter (Oil Pan)

Fungsi : Menampung oli untuk pelumasan

10. Piston Pin

Fungsi : Menghubungkan piston dengan connecting rod melalui lubang bushing

11. Bantalan Luncur Aksial (Thrust Washer)

Fungsi : Menahan poros engkol (crank shaft) agar tidak bergerak maju-mundur

12. Timing Chain / Timing Belt

Fungsi : Menghubungkan gerakan putar poros engkol (crank shaft) ke poros cam shaft
13. Kepala Silinder (Cylinder Head)

Fungsi : Menempatkan mekanisme katup, ruang bakar dan juga sebagai tutup silinder
14. Dudukan Katup (Valve Seat).
Fungsi : Merapatkan (mencegah kebocoran) pada saat katup menutup
Istilah-istilah Otomotif

1. Compression Ratio : Jumlah volume ruang bakar dan volume silinder dibagi
dengan volume ruang bakar

2. Top Dead Center (TDC) / TMA : Posisi paling atas piston ketika bergerak naik

3. Combustion Chamber : Ruang bakar

4. Bore : Diameter silinder

5. Displacement : Volume total silinder

6. Bottom Dead Center (BDC) : Posisi paling bawah piston ketika bergerak turun
7. In Line engine : Silinder disusun dalam satu garis
8. V type Engine : Silinder disusun dalam dua garis yang membentuk
sudut V

9. Boxer type engine : Silinder disusun dalam dua garis mendatar yang
berlawanan arah

10. OHV : Over head Valve

11. OHC : Over head Cam shaft


12. SOHC : Single over head Cam shaft

13. DOHC : Doble over head Cam shaft

14. Vanos : Variabel Nokkenwelle steurung

15. Four Valve Technologi : Mekanisme katup menggunakan multi valve (4 valve)

16. Four Wheel Drive (4WD) : Kendaraan yang ke empat rodanya dapat digunakan
sebagai tenaga penggerak

17. API (American Petroleum- : Standard yang menentukan kwalitas oli


Institute)

18. SAE (Society of Automotive- : Angka indek yang menunjukan keken- Engineers)
talan oli
19. CBU : Completely Built Up

20. CKD : Completely Knock Down

21. CO : Carbon Monoksida

22. : Lambda

23. HC : Hidro Carbon

24. DOT : Departement of transportation

25. Four Wheel Steering (4WS) : sistem kemudi yang ke-4 rodanya dapat berbelok.

26. Angka Octane : Angka yang menunjukan kemampuan bertahan bahan


bakar bensin terhadap Knocking
27. Knocking : Waktu pembakaran tertunda yang panjang, dan tekanan
kompresi tinggi sekali yang mengakibatkan putaran
mesin kasar
28. Angka Cetane : Angka yang mengontrol bahan bakar solar dalam
kemampuan pencegah terjadinya knocking
29. RHD : Right Hand Drive, kemudi terletak di sebelah kanan.
30. RON : Research Octane Number, cara untuk mengetahui angka
oktan.
31. Coefisien of drag : Besarnya hambatan udara.
32. LHD : Left Hand Drive

33. PK : Parden Kraft , tenaga kuda satuan Belanda.

34. PS : Pferde Starke, tenaga kuda satuan Jerman.

35. HP : Horse Power, tenaga kuda satuan Inggris.

36. Nm : Newton meter

37. Stroke : Langkah

38. VTEC : Variable valve Timing Electronic Control

39. ABS : Anti-lock Brake System

40. CO2 : Carbon dioksida

41. O2 : Oksigen

42. Pb : Plumbum (timah hitam)

43. Pb O2 : Plumbum oksida, Plat positif battery

44. Pb : Plat negatif battery

45. LSD : Limited Slip Differential

46. FO : Firing Order

47. FB : Firing Bench (FO pada mesin diesel)

48. DIS : Diagnostic Station


49. EFI : Electronic Fuel Injection

50. MPI : Multi Point Injection

51. CDI : Capasitor Discharge Ignition

52. TCI : Transistor Control Ignition

53. IC : Integrated Circuit

54. 1.8 L : 1,8 liter (1800 cc)


Dimensi Kendaraan

a OL = Overall Length
Panjang keseluruhan kendaraan termasuk bumper

b OW = Overall Width
Lebar kendaraan termasuk bumper, molding, tonjolan dan lain lain

c OH = Overall Height
Tinggi kendaraan diukur dalam kondisi tanpa beban
d WB = Wheel base
Jarak antara garis tengah axle depan dengan axle belakang
e FT = Front tread
Jarak antara garis tengah ban depan kanan dengan ban depan kiri
f RT = Rear tread
Jarak antara garis tengah ban belakang kanan dengan ban belakang kiri
g FO = Front overhang
Jarak dari sumbu roda depan sampai bagian ujung terdepan kendaraan termasuk
bumper
h RO = Rear overhang
Jarak dari sumbu roda belakang sampai bagian ujung terbelakang kendaraan
termasuk bumper
i MGC = Minimum ground clearance
Jarak terrendah yang diukur dari lantai dengan kendaraan dalam kondisi berat
kotor kendaraan
j AOA = Angle of approach
Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda depan ke titik pertama
singgungan
k AOD = Angle of departure
Sudut antara lantai dengan garis tengah dari roda belakang ke titik pertama
singgungan
l CW = Curb weight
Berat kosong kendaraan tanpa beban atau pengemudi tetapi termasuk sejumlah
maksimum bahan bakar dan perlengkapan standar termasuk ban serep dan alat-alat
m GVW = Gross vehicle weight
Berat total kendaraan maksimum yang diizinkan, berdasarkan pertimbangan
hukum dan kekuatan bahan

Anda mungkin juga menyukai