Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Batubara merupakan sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-


tumbuhan yang telah mati dan mengalami proses biokimia dan geokimia selama
puluhan tahun. Di Indonesia cadangan batubara masih sangat berlimpah dan
memiliki potensi untuk dijadikan alternatif bahan bakar. Akan tetapi, banyak
orang yang tidak tahu cara pengolahan batubara yang benar, jenis-jenis tumbuhan
yang bisa dibuat batubara, dan manfaatnya bagi manusia.

1.2 Rumusan Masalah

Dikarenakan banyaknya permasalahan yang ada maka, dalam pembahasan ini


saya ingin membahas :
1. Bagaimana proses penghilangan kotoran pada batubara ?
2. Apa saja alat- alat yang digunakan dalam pencucian batubara ?
3. Bagaimana tahapan-tahapan dalam pencucian batubara ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Penghilangan Kotoran pada batubara

2.1.1 Proses Pencucian Batubara

Pencucian ialah usaha yang dilkakukan untuk memperbaiki kualitas

batubara, agar batubara tersebut memenuhi syarat penggunaan tertentu. Termasuk

didalamnya pembersihan untuk mengurangi impurities anorganik.Karakteristik

batubara dan impurities yang utama ditinjau dari segi pencucian secara mekanis

ialah komposisi ukuran yang disebut size consist, perbedaan berat jenis dari

material yang dipisahkan, kimia permukaan, friability relatif dari batubara dan

impuritiesnya serta kekuatan dan kekerasan.

Ada beberapa cara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia kekuningan yang

ada sedikit di batubara, pada beberapa batubara yang ditemukan di Ohio,

Pennsylvania, West Virginia dan eastern states lainnya, sulfur terdiri dari 3

sampai 10 % dari berat batu bara, beberapa batu bara yang ditemukan di

Wyoming, Montana dan negara-negara bagian sebelah barat lainnya sulfur hanya

sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batubara. Penting bahwa sebagian

besar sulfur ini dibuang sbelum mencapai cerobong asap.

Satu cara untuk membersihkan batubara adalah dengan cara mudah

memecah batubara ke bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa

sulfur yang ada sebagai bintik kecil di batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur "

karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi bentuk iron pyrite, selain itu

dikenal sebagai "fool's gold dapat dipisahkan dari batubara. Secara khusus pada

2
proses satu kali, bongkahan batubara dimasukkan ke dalam tangki besar yang

terisi air , batubara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.

Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan

batubara dari pengotor-pengotornya.

Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur

pada batubara adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya,

tipe sulfur ini disebut "organic sulfur," dan pencucian tak akan

menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba untuk mencampur batubara

dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari molekul batubara, tetapi

kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih bekerja untuk

mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.

Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang

dibangun setelah 1978 telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang

dipasang untuk membuang sulfur dari gas hasil pembakaran batubara sebelum gas

ini naik menuju cerobong asap. Alat ini sebenarnya adalah "flue gas

desulfurization units," tetapi banyak orang menyebutnya "scrubbers" karena

mereka men-scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap yang dikeluarkan oleh

tungku pembakar batubara.

Dalam pencucian batubara, yang harus dipertimbangkan ialah metode

pencucian mana yang akan diterapkan untuk mempersiapakan batubara sesuai

keperluan pasar, dan apakah pencucian masih diperlukan, karena pada prinsipnya

batubara dapat dijual langsung setelah ditambang. Kenyataannya penjualan

langsung setelah ditambang tidak berarti produser memperoleh keuntungan

maksimum. Oleh karena itu dalam memutuskan ini perlu dimasukan juga

3
pertimbangan komersial.Untuk menentukan kesesuaian alat yang digunakan

dalam mencuci batubara syarat yang diperlukan adalah ukuran butir dari batubara

yang akan dicuci, spesifik gravity dan kapasitas produksi yang digunakan. Alat-

alat tersebut antara lain dapat dipilih Dense Medium Separation, Concentration

Table, Jig dan Flotasi.

Dalam proses pencucian batubara untuk memisahkan dari mineral

pengotor, dipakai berbagai jenis peralatan konsentrasi berdasarkan sifat-sifat

batubara dari mineral pengotor. Perbedaan tersebut dapat berupa sifat fisik atau

mekanik dari butiran tersebut, seperti halnya berat jenis, ukuran, warna, gaya

sentripetal, gaya sentrifugal ataupun desain peralatan itu sendiri.

Pencucian batubata dilakukan karena batubara hasil penambangan

bukanlah batubara yang bersih, tetapi masih banyak mengandung material

pengotor. Pengotor batubara dapat berupa pengotor homogen yang terjadi di alam

saat pembentukan batubara itu sendiri, yang disebut dengan Inherent Impurities,

maupun pengotor yang dihasilkan dari operasi penambangan itu sendiri, yang

disebut extraneous impurities.

Dengan demikian pencucian batubara bertujuan untuk memisahkan dari

material pengotornya dalam upaya meningkatkan kualitas batubara sehingga nilai

panas berrtambah dan kandungan air serta debu berkurang. Batubara yang terlalu

banyak pengotor cenderung akan menurunkan kualitas batubara itu sendiri

sehingga tidak dapat diandalkan dalam upaya penjualan ke konsumen. Pada

umumnya persyaratan pasar menghendaki kandungan abu tidak lebih dari 10 %,

dan pada umumya menghendaki nilai panas yang berkisar antara 6000-6900

kcal/kg.

4
Batubara dari tambang terbuka dan tambang dalam harus dipisahkan

terlebih dahulu dari material pengotornya yang ditimbun terlebih dahulu di Coal

Yard. Dengan bantuan Whell Looader, raw coal dimuat ke hopper, umpan dari

hopper ini dipisahkan melalui grizzly, sehingga batubara yang memiliki ukuran

diatas 75 mm akan dimuat ke Picking Belt yang selanjutnya akan dipisahkan dari

material pengotornya melalui hand picking secara manual, sedangkan batubara

yang berukuran -75 mm akan dijadikan umpan pencucian.

2.2 Macam-Macam Alat Pencucian Batubara

1. Jig

Pencucian dengan alat ini didasarkan pada perbedaan spesific gravity. Proses

yang dilakukan Jig ini adalah adanya stratifikasidalam bed sewaktu adanya air

hembusan. Kotoran cenderung tenggelam dan batubara bersih akan timbul di atas.

Basic jig, Baum jig sesuai digunakan untuk pencucian batubara ukuran besar,

walaupun Baum Jig dapat melakukan pencucian pada batubara ukuran besar tetapi

lebih efektif melakukan pencucian pada ukuran 10 35 mm dengan spesifik

5
gravity 1,5 1,6. Modifikasi Baum jig adalah Batac jig yang biasa digunakan

untuk batubara ukuran halus.

Untuk batubara ukuran sedang, prinsipnya sama yaitu pulsing (tekanan) air

hembusan berasal dari samping atau dari bawah bed. Untuk menambah bed atau

mineral keras yang digunakan untuk meningkatkan stratifikasi dan menghindari

percampuran kembali, mineral yang digunakan biasanya adalah felspar yang

berupa lump silica dengan ukuran 60 mm.

2. Dense Medium Separator (DMS)

Dense medium ini juga dioperasikan berdasarkan perbedaan spercific

gravity. Menggunakan medium pemisahan air, yaitu campuran magnetite dan air.

Medium campuran ini mempunyai spesific gravity antara batubara dan

pengotornya. Slurry magnetite halus dalam air dapat mencapai densitas relatif

sekitar 1,8 ukuran batubara yang efektif untuk dilakukan pencucian adalah 0,5

150 mm dengan Spesifik gravity 1,3 1,9 type dense-medium separator yang

digunakan dapat berupa bath cyclone dan cylindrical centrifugal. Untuk cylinder

centrifugal separator digunakan untuk pencucian batubara ukuran besar .

6
Dense medium cyclone bekerja karena adanya kecepatan dense medium,

batubara dan pengotor oleh gaya centrifugal. Batubara bersih ke luar menuju ke

atas dan pengotornya menuju ke bawah. Gambar 2 menunjukkan contoh dense

medium bath dan dense medium cyclone. Faktor penting dalam operasi berbagai

dense medium sistem didasarkan pada magnetite dan efisiensi recovery magnetite

yang digunakan lagi.

3. Hydrocyclone

Hydrocyclone adalah water based cyclone dimana partkel-partikel berat

mengumpul dekat dengan dinding cyclone dan kemudian akan ke luar lewat cone

bagian bawah. Partikel-partikel yang ringan (partikel bersih) mennuju pusat dan

kemudian ke luar lewat vortex finder. Diameter cyclone sangat berpengaruh

terhadap efektifitas pemisahan. Kesesuaian ukuran partikel batubara yang akan

dicuci adalah 0,5 150 cm dengan spesifik gravity 1,3 1,5.

4. Concentration Tables

Proses konsentrasi table adalah konsentrasi dengan meja miring terdiri dari

rib-rib (tulang-tulang) bergerak ke belakang dan maju terus menerus dengan arah

yang horisontal. Partikel-partikel batubara bersih (light coal) bergerak ke bawah

7
table, sedangkan partikel-partikel kotor (heavy partical) merupakan partikel yang

tidak diinginkan terkumpul dalam rib dan bergerak ke bagian akhir table.

Batubara ukuran halus dapat dicuci dengan alat ini secara murah tetapi

kapasitasnya kecil dan hanya efektif untuk melakukan pencucian pada batubara

dengan spesific gravity lebih besar 1,5 dengan ukuran partikel batubara yang

dicuci 0,5 15 mm.

5. Froth Flotation

Froth Flotation merupakan metode pencucian batibara yang banyak

digunakan untuk ukuran batubara halus. Froth flotation cell digunakan untuk

membedakan karakteristik permukaan batubara. Campuran batubara dan air

dikondisikan dengan reagen kimia supaya gelembung udara melekat pada

batubara dan mengapung sampai ke permukan, sementara itu partikel-partikel

yang tidak diinginkan akan tenggelam. Gelembung udara naik ke atas melalui

slurry di dalam cell dan batubara bersih terkumpul dalam gelembung busa berada

di atas. Kesesuaian ukuran butir batubara yang dicuci < 0,5 mm dengan spesifik

gravity 1,3.

8
Proses pencucian batubara pada washing plant dapat diuraikan sebagai

berikut :

1. Tahap preparasi

Tahap preparasi umpan (persiapan umpan) pada pencucian perlu dilakukan

dengan tujuan :

a. memperoleh ukuran butir yang cocok dengan desain peralatan pencucian

b. supaya kotoran mudah terliberasi dari tubuh batubara.

Dalam tahap preparasi kegiatan yang dilakukan pemisahan Raw Coal kasar (+75

mm) pemisahan raw coal kasar ini terjadi di Chain Conveyor yang dibawahnya di

pasang grizzly yang berukuran 75 mm.

2. Tahap Pra pencucian

Tujuan dari tahap ini adalah menghilangkan material pengotor yang

melekat pada batubara dan mengurangi batubara yang berukuran -0,5 mm.

Dalam tahap pencucian kegiatan yang dilakukan meliputi :

9
a. Prewetting (pembahasan awal)

b. Descliming

3. Tahap pencucian dan pengurangan kandungan air

Tahap pencucian ini terjadi di dalam baum jig dan hydrocyclone

a. Baum Jig

Batubara pretreatment yang berukuran -75 mm dialirkan ke baum jig melalui

lubang umpan (jig fedd sluice). Pada baum jig, umpan mengalami konsentrat gaya

berat, sehingga diperoleh tiga macam produk yaitu :

1. Batubara tercuci

Batubara tercuci hasil konsentrasi gaya berat berukuran -75 mm + 0,5 mm

diteruskan ke dalam static screen dan double deck vibrating screen untuk

dikurangi kandungan airnya, serta dilakukan pemisahan ukuran partikelnya.

Double deck vibrating screen mempunyai lubang bukaan sebelah atas 5 mm dan

lubang bukaan sebelah bawah 0,5 mm, sehingga terjadi pemisahan ukuran batubra

tercuci setelah melewati double deck vibrating screen sebagai berikut :

a). batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm

batubara tercuci ukuran -75 mm + 5 mm ini diangkut oleh belt conveyor.

b). Batubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mm

batubara tercuci ukuran -5 mm + 0,5 mm ini dibawa oleh belt conveyor dan

selanjutnya bersama produk kasat di bawa ke storage.

c). Batubara tercuci ukuran -0,5 mm

batubara tercuci ukuran -0,5 mm ini ditampung pada dua macam sumuran (sump).

Untuk yang lolos dari descliming screen ditampung effluent sump, sedangkan

yang lolos dari sizing screen ditampung pada main sump. Batubara yang masuk ke

10
effluent sump, bersama-sama dengan air dipompakan ke effluent cyclone dan yang

masuk ke main sump dipompakan ke classifying cyclone untuk kemudian diproses

lebih lanjut pada unit pencucian berikutnya.

2. Produk menengah (middling)

Produk menengah dari baum jig diangkut dengan elevator A. dan ditumpahkan ke

dalam bak penampung kotoran (discard bin)

3. Batuan pengotor (Discard)

Batuan pengotor dari pengotor produk baum jg diangkut dengan elevator B yang

kemudian ditumpahkan ke dalam discard bin. Selanjutnya produk menengah dan

produk pengotor ini dibuang ke tempat pembuangan dengan alat angkut truck.

b. Hydrocyclone

Umpan (feed) dari hydrocyclone berasal dari effluent sump dan main sump.

Material yang masuk ke dalam hyrocylone tersebut akan mengalami konsentrasi

gaya karena adanya gaya sentrifugal yang terjadi di dalam cyclone, sehingga akan

menghasilkan produk limpahan atas (overflow) dan produk limpahan bawah

(under flow). Limpahan bawah tersebut selanjutnya akan menjadi umpanm pada

slurry screen.

Produk limpahan atas dari hydrocyclone selanjutnya diproses pada peralatan

sebagai berikut :

1. Head box

Pada head box produk limpahan atas dari cyclone tersebut terbagi lagi

menjadi dua macam produk, yaitu produk limpahan atas dari head box yang

dipompakan lagi pada lounder untuk dipakai pencucian kembali dan produk

limpahan bawah yang selanjutnya dialirkan ke thickener.

11
2. Bak pengendap (thickener)

Over flow dari cyclone dialirkan ke bak penampungan (thickener). Material

yang masuk ke thickener merupakan material pengotoryang telah bercampur

membentuk lumpur, walau pada kenyataannya masih banyak produk batubara

umuran 0,5 mm yang terbawa bersama kotorannya. Didalam thickener dengan

bantuan flocculant terjadi proses pengendapan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi diatas, dapat kita simpulkan bahwa batubara merupakan


sumber daya alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah mati dan
mengalami proses biokimia dan geokimia selama puluhan tahun. Proses
penghilangan kotoran pada batubara dapat dilakukan dengan cara pencucian
batubara. Pencucian batubata dilakukan karena batubara hasil penambangan
bukanlah batubara yang bersih, tetapi masih banyak mengandung material
pengotor. Pencucian batubara bertujuan untuk memisahkan dari material
pengotornya dalam upaya meningkatkan kualitas batubara sehingga nilai panas
bertambah dan kandungan air serta debu berkurang.

3.2 Saran

Berdasarkan pembahasan tersebut saya menyarankan :


1. Sebagai generasi muda, kita harus bisa memanfaatkan batubara dengan bijak.
2. Perlunya kesadaran untuk menggunakan batubara dengan benar agar tidak
merusak lingkungan.
3. Dianjurkan agar kita untuk menjaga batubara sebagai salah satu kekayaan alam
yang diperlukan untuk kehidupan kita.
4. Gunakan batubara sesuai dengan aturan yang ada agar tidak menimbulkan
efek yang negatif bagi kehidupan manusia.

13

Anda mungkin juga menyukai