PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
plak ateromatosa yang pecah dan ruptur(Prasetyo, Syafri, & Efrida, 2014).
non fatal dari infark miokard kira-kira 2-3 kali lebih tinggi pada perokok
1
dokter atau gejala lebih tinggi pada perempuan yaitu 0,5% dan 1,5%.
obesitas, kurang aktivitas fisik dan tekanan darah tinggi atau hipertensi
karena itu, beraktivitas fisik secara rutin dapat menurunkan resiko PJK
koroner (PJK). Hal ini sesuai deengan hasil penelitian analisis data
meenurunkan morbiditas dan mortalitas akibat PJK sebesar 25% dan 21%
2
sehari-hari. Perokok yang berat akan cenderung mempunyai pola
3
kesehatan fisik, dan mengembalikan emosional dan spiritual (Perry dan
potter, 2005).
B. Tujuan Penulisan
tahun 2017
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
4
pada pasien dengan infark miokard di Ruang Xaverius Rumah
dilakukan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian
Nanda, 2016 )
2. Klasifikasi
6
dalam waktu lama sebagai akibat perubhan derajat penyempitan
7
Sumber : http://www.newsfarras.com/2014/11/Kerja-Fungsi-Anatomi-
Fisiologi-Jantung.html
c. Darah, sebagai alat transport yag befungsi mengangut zat zat yang
diperlukan tubuh.
dari paru. Darah dari ventrikel kiri yang kaya akan oksigen menuju
venula inilah wara darah berbah yang semla merah terang kaya akan
melalui arteri pulmonal menuju paru, dari paru melalui pulmonali dan
a. Jantung
8
dari atrium kanan dan kiri, serta vetrikel kanan dan kiri. Antara
penyebab dari kerja jantung ini diatasi maka secara perlahan tapi
9
4) Daya rangsang, jaringan konduksi jantung memiliki
tubuh kita.
pacu jantung
antara 40-60/menit.
10
b) Fase ejeksi: Tekanan dalam ventrikel melebihi tekanan
kembali ke ventrikel
atrium
sedikit ke ventrikel
diatrium
4. Etiologi
11
1) Aktifitas berlebihan
2) Emosi
4) Hipertiroidisme
1) Kerusakan miocard
2) Hipertropimiocard
3) Hipertensi diastolic
Faktor predisposisi
3) Hereditas
5. Patofisiologi
jantung akibat suplai darah yang yang tidak adekuat sehingga aliran
12
akibat ppenyempitan kritis arteri koroner karena ateroklerosis atau
darah koroner juga bisa diakibatkan oleh syok atu perdarahan. Pada
iskemia yang ada disekitar area infark mungkin tersusun oleh sel sel
normal atau sel sel abnormal. Area iskemia ini dapat membalik
zone nekrosis.
13
serta retensi air tuntutan dengn mokardial. Tapi direncanakan untuk
oksigen.
Degradasi jaringan dan nekrosis terjadi pada hari kedua atau ketiga.
14
a. Nyeri dada yang terjadi secara mendadak dan terus tidak mereda,
biasanya diatas regio stenal bawah dan abdomen bagian atas, ini
c. Nyeri ini sangat sakit, seperti ditusuk - tusuk yang dapt menjalar
berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual serta muntah.
7. Pemeriksaan Diagnostik
15
2) CK-MB (Creatinin kinase-MB) > 10 u/L
digoxin).
j. EKG.
miokard
iskemia miokard
k. Radiologi.
16
1) Thorax rontgen : menilai kardiomegali (dilatasi sekunder)
8. Penatalaksanaan medik
a. Terapi trombolitik
b. Terapi antiplatelet
1) Aspirin
17
penghambatanagrgrasi platelet diberkan dosis awal paling
2) Tiklopidin
3) Clopidogrel
menyebabkan neutropenia
d. Terapi antitrombin
1) Unfractioned heparin
3) Direct antithrombin
18
e. Terapi nitrat
1) Nitrogliserin
oral 6,5-13 mg
2) Isosorbid dinitrat
3) Isosorbid mononitrat
19
obat yang biaa digunakan. Mulai kerja setelah 15 menit dan
9. Komplikasi klinik
a. Distritmia
1) Iskemia jaringan
2) Hipoksemia
4) Asidosis laktat
5) Kelainan hemodinamik
6) Keracunan obat
c. Tromboemboli
mesenterium
d. Pericarditis
20
Sindrom ini dihubungkan dengan IM yang digambarkan
e. Ruptura miokardiuam
septum ventrikel
f. Aneorisme ventrikel
21
rupture dan menimbulkantamponade jantung, tetapi biasanya
B. Konsep Aktivitas
selalu) sesuai kekuatan. Salah satu masalah yang biasa timbul pada
1. Mobilitas
kesehatan(Heriana, 2014)
2. Jenis mobilitas
22
tersebut dapat disebabkan oleh trauma reversibel pada sistem
tulang.
a. Gaya hidup
gerakan
c. Kebudayaan
d. Tingkat energi
23
Energi adalah sumber untuk melakukan mobilitas. Agar seseorang
cukup.
C. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
pengobatannya
a. Pola eliminasi
air besar
24
Susah tertidur atau mudah tertidur, mudah terbangun atau tidak,
Keluahan nyeri verbal dan non verbal : cemas, tampak lelah ada
2. Diagnosa keperawatan
1) Definisi
2) Batasan Karakteristik
25
(2) Perubahan EKG takikardi
b) Perubahan Preload
(1) Keletihan
c) Perubahan Afterload
(1) Dispnea
(2) Oliguria
d) Perilaku / Emosi
(1) Ansietas
(2) Gelisah
pernapasan
1. Definisi
2. Batasan Karakteristik
a) Dipsnea
c) Takipnea
1. Definisi
26
Rentan terhadap penyebab internal atau eksternal yag merusak
Faktor Resiko
Diabetes mellitus
Hipertensi
dicegah
Merokok
Usia 65
1. Definisi
Faktor Resiko
Diabetes militus
Hipertensi
Merokok
27
e. Resiko gangguan fungsi kardiovaskuler berhubungan dengan
1. Definisi
Faktor Resiko
Diabetes mellitus
Hipertensi
Merokok
Usia 65
3. Intervensi keperawatan
jantung
Kriteria hasil
28
Intervensi
frkuensi jantung.
pernapasan
Tujuan : Setelah 7x24 jam pasien dapat bernafas dengan baik dan
Kriteria hasil
Intervensi
29
Rasional : Mengetahui perubahan tanda vital pada pasien
memaksimalkan ventilasi
tambnahan.
pada pernapasan.
kebutuhan oksigen
Kriteria hasil :
30
2) Berpartisipasi dalam aktivitas fsik tanpa disertai peningkatan
Intervensi
roda.
beraktifitas.
aktivias.
31
e. Resiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan
Tujuan : Setelah 7x24 jam pompa jantung lebih efektiv dan Setelah
Kriteria hasil :
Intervensi
4. Implementasi keperawatan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang
32
hasil yang diharapkan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan
5. Evaluasi keperawatan
lainnya.
keperawatan.
kebutuhan klien.
33