Anda di halaman 1dari 3

Penataan Banten Lama, Tahun Ini Perbaikan Jalan dan Pembangunan 1000 Kios

SERANG Penataan kawasan wisata religi dan cagar budaya Banten Lama mulai dilakukan

tahun ini. Rencananya, penataan dimulai dengan perbaikan ruas jalan menuju kawasan

wisata yang terletak di Kecamatan Kasemen, Kota Serang tersebut.

Walikota Serang TB Haerul Jaman mengungkapkan, Pemkot Serang telah membesakan

lahan seluas 4,5 hektar. Diatas lahan tersebut tahun ini akan dibangun 1000 pertokoan

untuk pedagang kaki lama yang saat ini masih belum tertata.

Target total tanah sebanyak 9 hektar, yang baru kita bebaskan 4,5 hektar. Nanti di situ

kita bangun 1000 kios sekaligus terminal, ujar Jaman, Jumat (21/7).

Dikatakan Jaman, pembangunan kios dilakukan diawal agar para PKL yang berada dekat

area Masjid Agung Banten Lama dan menara Banten bisa dipindahkan sehingga penataan

akan lebih mudah.

Selain kios, tahun ini, perbaikan ruas jalan pun dilakukan. Ruas jalan yang menjadi

kewenangan Provinsi Banten sedang dalam perbaikan, yang menjadi kewenangan Pemkot

Serang pun menurut Jaman ditarget tahun ini. Kita pun akan membangun drainase, kata

Jaman.

Pemkot Serang, lanjut Jaman telah membuat desain penataan Banten Lama. Desain

tersebutpun sudah diberikan kepada Pemprov Banten untuk dibahas oleh tim bersama.

Nanti akan ditentukan mana yang prioritas dari desain itu. Intinya kami menyambut baik,

membangun perlu kebersamaan, ujarnya. (Bayu Mulyana/coffeandchococake@gmail.com)


Bagikan ini:
Cerita Gadis Baduy Mudik Lebaran

Sejumlah perempuan Suku Baduy Luar berjalan di lokasi bekas kebakaran Kampung
Cisaban II, Desa Kanekes, Banten, Kamis (01/6). Warga Baduy Luar mulai membangun
kembali rumah mereka yang terbakar beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Liputan6.com, Lebak - Gadis dari Suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten
mulai mau bekerja ke luar lingkungan guna membantu ekonomi keluarga. Sebagian
bekerja sebagai asisten rumah tangga di Jakarta.
"Kami sudah tiga tahun terakhir bekerja di Jakarta bersama adik untuk meringankan
beban ekonomi keluarga," kata Nani (20) seorang gadis Badui warga Kampung Cipiit
Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak saat ditemui di Stasiun
Rangkasbitung, Selasa 11 Juli 2017, dilansir Antara.
Bekerja sebagai asisten rumah tangga tentu bisa meringankan beban ekonomi keluarga
dengan pendapatan gaji Rp1 juta per bulan. Ia bisa mengirimkan uang ke orangtuanya di
pemukiman Baduy di Lebak setiap tiga
Saat ini, orangtuanya kesulitan ekonomi setelah pertanian padi ladang huma tahun 2016
terserang hama. "Dengan mengirimkan uang itu tentu orangtua bisa memenuhi
kebutuhan bahan pokok, seperti membeli beras dan lauk pauk," katanya.
Nani bersama adiknya kembali ke kampung halaman di permukiman kawasan Baduy
seminggu sebelum lebaran. Meski dirinya tidak berlebaran karena memeluk agama
Sunda Wiwitan, tetapi umumnya selama lebaran pekerja libur panjang.
Liburan panjang dia pulang ke kampung halaman sekalian melihat kondisi keluarga juga
kerabat serta teman-teman. "Kami senang bisa kembali bekerja di Jakarta juga kebetulan
majikannya sangat baik," katanya.
Begitu juga Yanti (17) adik Nani mengaku dirinya terpaksa kembali bekerja di Kemayoran,
Jakarta Pusat setelah rencana mau nikah dibatalkan oleh orangtua. Pembatalan
pernikahan itu karena kakaknya Nani belum menikah.
Karena itu, dirinya bekerja kembali sebagai asisten rumah tangga. Namun, beruntung
majikan menyambut kedatangannya untuk bekerja lagi.
"Kami bekerja bersama kakak itu untuk membantu ekonomi orangtua," katanya.
Sementara itu, orangtua kakak beradik gadis Baduy Santa (45) mengatakan dirinya kini
terbantu ekonomi keluarga dari kedua anak perempuan yang bekerja di Jakarta.
"Kami hari ini mengantar kedua anaknya ke Jakarta karena khawatir sesat di jalan,"
katanya.
Polisi Sampaikan Bahaya Narkoba dari
4 Aspek

TRIBRATANEWS POLDA BANTEN Panit Binmas Polsek Pasarkemis menggelar acara


penyuluhan dan pembinaan bahaya narkoba kepada Para Ketua Rt/Rw, Desa Sukamantri,
Kecamatan Pasarkemis, Kabupaten Tangerang di Aula Desa Sukamantri, Rabu, (19-07-2017).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Sukamantri H. Nana Ibnu Holdun, Panit Binmas Polsek
Pasarkemis Ipda Edy Wahyudi, Kapolsek Pasarkemis, Kompol Kosasih, Bhabinkamtibmas Desa
Sukamantri, Aiptu Mashabi, staf desa dan seluruh ketua Rt/Rw Desa Sukamantri.

Kegiatan penyuluhan bahaya Narkoba tersebut disampaikan langsung oleh Panit Binmas Edy
Wahyudi sebagai Narasumber yang dalam penyampaiannya kepada peserta ketua Rt/Rw Ibu,
menjelaskan bahaya Narkoba ditinjau dari 4 aspek diantaranya :
Yang pertama aspek kesehatan dan aspek kesehatan dibagi dua yaitu, yang dibolehkan dan yang
tidak di bolehkan. Kedua aspek Sosial, ketiga aspek hukum, dan keempat aspek Agama.
Penyalahgunaan khamar (narkoba) dilaknat oleh Allah, entah itu pembuatnya, pemakainya,
penjualnya, pembelinya, penyuguhnya, dan orang yang mau disuguhi, terang Iptu Edy Wahyudi.

Selain menjelaskan tentang bahaya Narkoba Panit Binmas juga menyampaikan tentang bahaya
radikal dan berita hoax dimedsos.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk perhatian Bhabinkamtibmas dalam rangka Bimbingan dan
penyuluhan terhadap orang tua yang memiliki peran strategis dalam membimbing putra putrinya
dalam memerangi narkoba. Melalui kegiatan ini, kesadaran orang tua untuk membimbing generasi
muda secara langsung disentuh, sehingga mereka tidak terjerumus menjadi pemakai, apalagi jadi
pengedar. Untuk membentengi generasi muda dari ancaman Narkoba, Polsek Pasarkemis terus
melakukan penyuluhan terhadap pelajar maupun masyarakat Kecamatan Pasarkemis dan
kecamatan Sindangjaya.

Anda mungkin juga menyukai