Anda di halaman 1dari 62

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH


KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN
KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir
Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

PUTRI NURJANAH
NIM. B10.161

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH
KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN
KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

PUTRI NURJANAH
NIM. B10.161

Telah diperiksa dan disetujui


Pada tanggal 25 Juli 2013

Pembimbing

(RETNO WULANDARI, S.ST)


NIK. 200985034

ii
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH
KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN
KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013

Diajukan Oleh :

PUTRI NURJANAH
NIM. B10.161

Telah dipertahankan di depan dewan penguji


Program Studi Diploma III Kebidanan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta

Pada tanggal Agustus 2013

Penguji I Penguji II

(ERNAWATI, SST) (RETNO WULANDARI, SST)


NIK.200886033 NIK. 200985034

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi DIII Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)


NIK. 200582015

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun 2013. Karya Tulis Imiah ini

disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat

kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa

bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak

diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Retno Wulandari, SST selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis.

4. Bapak Samuji, SH, selaku Kepala Desa Keden yang telah memberi ijin kepada

penulis untuk pengambilan data awal dan Penelitian dalam pembuatan Karya

Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas

segala bantuan yang telah diberikan.

iv
6. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua teman-teman angkatan 2010 yang telah membantu dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah

8. Seluruh responden yang telah bersedia diambil datanya guna penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini

9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi

kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

v
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Putri Nurjanah
B10.161
TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DI DUKUH
KEDEN WETAN KELURAHAN KEDEN KECAMATAN
KALIJAMBE KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013

xiii + 46 halaman + 17 lampiran + 4 tabel + 5 gambar

ABSTRAK
Latar Belakang : Capaian rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat tahun
2011 Jawa Tengah jumlah rumah tangga sebanyak 8.674.200 sedangkan rumah
tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) 2.528.896..
Perilaku hidup sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa
memperhatikan dan menjaga kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga
anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri. Hasil survey
pendahuluan dilakukan wawancara terhadap 15 ibu tentang Perilaku Hidup Sehat
dan Bersih (PHBS) 6 ibu rumah tangga mengetahui tentang Perilaku Hidup Sehat
dan Bersih (PHBS) sedangkan 9 ibu rumah tangga belum mengetahui tentang
Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS)
Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden
Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tahun 2013 pada tingkat baik,
cukup dan kurang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif.
Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen.
pada tanggal 5-19 April 2013. Populasi 38 ibu rumah tangga. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 38 ibu dengan teknik sampling jenuh. Instrumen penelitian
ini adalah kuesioner dan penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu
tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang PHBS. Analisa menggunakan
analisa univariat dan menghasilkan distribusi prosentase.
Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan
Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat baik sebanyak 6 responden (15,8%),
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (71,1%), tingkat pengetahuan
kurang 4 responden (13%).
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang PHBS di Dukuh
Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada
tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27 responden (71,1%).

Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)


Kepustakaan : 24 literatur (tahun 2003 2012)

vi
MOTTO

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah


ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu
akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh
permasalahan akan rusak.
(Khalifah 'Ali)

Tanda-tanda orang bijaksana antara lain adalah lidahnya


selalu basah dengan dzikrullah.
(Utsman bin Affan)

Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik
daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak
menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang
segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada
memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan
rezki yang lebih baik daripada sabar.
(Khalifah 'Umar)

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan


kepada :
1. Kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Kepada Bapak - Ibu yang aku sayang terima
kasih atas doa nya tanpamu diriku bukanlah
apa-apa.
3. Kakakku dan adik aku tercinta terima kasih
supportnya
4. Kepada Ibu Retno Wulandari, SST, yang
telah memberi bimbingan dengan penuh
kesabaran.
5. Buat sahabatku Lili, Endah, Tika, Riesa, Eva,
kamu akan selalu di relung hati semoga ini
kan abadi
6. Almamater tercinta

vii
CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Putri Nurjanah

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 9 Februari 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Keden RT 14/RW I Kalijambe Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 1 Keden Kalijambe Sragen Lulus tahun 2004

2. SMP Negeri 1 Gemolong Sragen Lulus tahun 2007

3. SMA Batik 1 Surakarta Lulus tahun 2010

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan 2010

viii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................. vi

MOTTO PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

CURRCULUM VITAE ............................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................................. 5

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .......................................................................... 7

1. Pengetahuan ......................................................................... 7

2. Ibu Rumah Tangga .............................................................. 15

ix
3. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) ................................... 16

B. Kerangka Teori .......................................................................... 25

C. Kerangka Konsep ..................................................................... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................ 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 27

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 28

D. Instrumen Penelitian ................................................................. 29

E. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31

G. Variabel Penelitian ................................................................... 32

H. Definisi Operasional ................................................................. 32

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ....................................... 33

J. Etika Penelitian ......................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 39

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 40

C. Pembahasan .............................................................................. 42

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 44

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 45

B. Saran ........................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ..................................................................... 26

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pernyataan .................................................................. 29

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................. 33

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ......................................................... 40

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan

Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ...... 41

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas

Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas

Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16. Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Lampiran 17. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masih tingginya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit menular

dan tidak menular disebabkan oleh masih buruknya kondisi kesehatan

lingkungan, perilaku masyarakat yang belum mengikuti pola perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS), dan belum optimalnya upaya-upaya penanggulangan

penyakit. Capaian rumah tangga berperilaku hidup sehat tahun 2011 sekitar

53,89% dari jumlah rumah tangga di Indonesia yaitu sebanyak 59.118.900.

sedangkan jumlah rumah tangga yang menerapkan Perilaku Hidup Bersih

Sehat (PHBS) yaitu sebayak 7.961.965 rumah tangga. Capaian rumah tangga

berperilaku hidup bersih sehat tahun 2011 Jawa Tengah jumlah rumah tangga

sebanyak 8.674.200 sedangkan rumah tangga yang menerapkan Perilaku

Hidup Bersih Sehat (PHBS) 2.528.896 (Kemenkes RI, 2012)

Konsep PHBS yang ditandai dengan sepuluh (10) indikator yaitu:

pertolongan ibu melahirkan oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif

pada bayi umur 0-6 bulan, kebiasaan merokok, aktivitas fisik, konsumsi sayur

dan buah, penggunaan jamban sehat, akses terhadap air bersih, kesesuaian luas

lantai dengan penghuni, jenis lantai rumah bukan tanah (kedap air), dan

kepemilikan jaminan kesehatan (BAPPENAS, 2010).

xiv
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat. Hal

ini berarti bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan ini baik

kesehatan individu, kelompok atau masyarakat harus diupayakan. upaya

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah

pelayanan kesehatan yang disebut sarana atau pelayanan kesehatan (health

services) (Notoatmodjo, 2005).

Perilaku hidup sehat merupakan cerminan pola hidup keluarga yang

senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kesehatan. Hal ini tidak hanya memfokuskan pada sumber makanan sehat

namun juga terkait dengan kebiasaan sehat dalam menjalani kehidupan serta

tidak kalah penting adalah kepemilikan pola pikir positif. Manusia yang

memandang kehidupan dengan lebih optimis diyakini sangat mempengaruhi

kondisi kejiwaan yang pada akhirnya membebaskan dari beban pikiran yang

mungkin dialaminya sehingga mampu menghindarkan penyakit

(Proverawati, 2012).

Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di Dukuh Keden Wetan

Kalijambe Sragen dengan melakukan wawancara terhadap 15 ibu tentang

Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) 6 ibu rumah tangga mengetahui

tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) sedangkan 9 ibu rumah

tangga belum mengetahui tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS).

xv
Berdasarkan uraian di atas masyarakat banyak yang memiliki

pengetahuan yang kurang tentang Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS),

sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Tingkat

Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe

Kabupaten Sragen tahun 2013.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan

Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus pada penelitian, yaitu:

a. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan

Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat baik.

xvi
b. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan

Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat cukup.

c. Mengetahui tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan

Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan ilmu tentang Perilaku

Hidup Bersih Sehat (PHBS) khususnya perilaku hidup sehat di rumah

tangga dan dapat menambah wacana kepustakaan mengenai pengetahuan

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

2. Bagi diri sendiri

Menambah pengetahuan peneliti tentang tingkat pengetahuan Ibu rumah

tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden

Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen.

3. Bagi Institusi

a. Desa

Dapat digunakan sebagai masukan kepada masyarakat di Dukuh Keden

Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen

dalam upaya meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga tentang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

xvii
b. Pendidikan

Menambah bahan bacaan atau referensi bagi peneliti selanjutnya

khususnya tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS), pernah dilakukan, yaitu :

1. Siti Nur Ramdaniati (2008), dengan judul Pengetahuan dan Sikap

Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga RW 4

Kelurahan Manggarai Jakarta Selatan. Variabel bebas pada penelitian ini

adalah karakteristik (umur, pendidikan, mata pencaharian), pengetahuan

tentang PHBS dan sikap tentang PHBS. Sedangkan variabel terikat adalah

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Desain penelitian yang digunakan adalah

cross sectional dan menggunakan uji chi square (tingkat kemaknaan 0,05)

untuk melihat adanya hubungan antara varisbel bebas dan terikat. Hasil

penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat

pendidikan, pengetahuan dan sikap tentang PHBS terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat pada ibu rumah tangga RW04 Kelurahan Manggarai.

2. Hilya Haniek (2011), dengan judul Hubungan Pengetahuan dan Sikap

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Ibu Rumah Tangga di

Kecamatan Lubuk Sikaping. Metode penelitian bersifat studi cross

sectional. Sampel adalah ibu rumah tangga yang dipilih berdasarkan

metode cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan

xviii
pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang

berpengetahuan baik sebanyak 17,6%, cukup sebanyak 70,6%, dan kurang

sebanyak 11,8%; bersikap baik sebanyak 8,8%, cukup sebanyak 77,5%,

dan kurang sebanyak 13,7%; berperilaku baik sebanyak 12,7%, cukup

sebanyak 76,5%, dan kurang sebanyak 10,8%.

Perbedaan penelitian ini adalah tempat, subyek, teknik pengambilan sample

dan variabel penelitan sedangkan persamaan yaitu untuk meneliti tentang

pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 (lima) BAB,

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian

dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan

diteliti yaitu pengetahuan, ibu rumah tangga, teori tentang PHBS,

serta kerangka teori, kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi

penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel,

instrumen penelitian, pengumpulan data, variabel penelitian,

xix
definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta

etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xx
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil tahu pengindraan manusia

terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior)

(Notoatmodjo, 2010).

b. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk

memperoleh pengetahuan, yaitu:

1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan

dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut

tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan

kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba

kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut

dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode

xxi
trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah

coba-coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak.

Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari

generasi ke generasi berikutnya, dengan kata lain pengetahuan

tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik

tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-

ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri.

Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut

menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah,

pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan

sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara

untuk memperoleh pengetahuan.

4) Melalui Jalan Pikiran

xxii
Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia

pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan

penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata

lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun

deduksi.

5) Cara Moderen dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih

sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian

ilmiah, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research

methodology).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Erfandi (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang, antara lain:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan

berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk

menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan

cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun

dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin

banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

xxiii
Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana

diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut

akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan

bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak

berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak

diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek

juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua

aspek inilah yang akhirnya akan menentukan sikap seseorang terhadap

obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang

diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek

tersebut .

2) Media Massa / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun

non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate

impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan

pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam

media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat

tentang inovasi baru.

Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa

seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai

pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang.

Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa

xxiv
membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat

mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai

sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya

pengetahuan terhadap hal tersebut.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa

melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan

demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak

melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,

sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi

karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan

direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah

xxv
yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang

dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan

professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan

manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang

bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir

seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang

diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan

lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta

lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya

menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan

lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca.

Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal

dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

d. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2007), dalam domain kognitif berkaitan

dengan pengetahuan yang bersifat intelektual (cara berpikir,

berintraksi, analisa, memecahkan masalah dan lain-lain) yang

berjenjang sebagai berikut :

1) Tahu (Knowledge)

xxvi
Menunjukkan keberhasilan mengumpulkan keterangan apa adanya.

Termasuk dalam kategori ini adalah kemampuan mengenali atau

mengingat kembali hal-hal atau keterangan yang pernah berhasil di

himpun atau dikenali (recall of facts).

2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan dicapainya pengertian (understanding)

tentang hal yang sudah kita kenali. Karena sudah memahami hal

yang bersangkutan maka juga sudah mampu mengenali hal tadi

meskipun diberi bentuk lain. Termasuk dalam jenjang kognitif ini

misalnya kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan,

menafsirkan, meramalkan dan mengeksplorasikan.

3) Menerapkan (Aplication)

Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang

sudah dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai.

4) Analisa (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi

rincian yang terdiri unsur-unsur atau komponen-komponen yang

berhubungan antara yang satu dengan lainnya dalam suatu bentuk

susunan berarti.

5) Sintesis (Syntesis)

xxvii
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun kembali bagian-

bagian atau unsur-unsur tadi menjadi suatu keseluruhan yang

mengandung arti tertentu.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk membandingkan hal

yang bersangkutan dengan hal-hal serupa atau setara lainnya,

sehingga diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal

yang sedang dinilainya.

e. Pengukuran Pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

1) Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

2) Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD

3) Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean 1 SD

2. Ibu Rumah Tangga

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ibu rumah tangga dapat

diartikan sebagai seorang wanita yang mengatur penyelenggaraan

berbagai macam pekerjaan rumah tangga, atau dengan pengertian lain

ibu rumah tangga merupakan seorang istri (ibu) yang hanya mengurusi

berbagai pekerjaan dalam rumah tangga (tidak bekerja di kantor)

(Purwodarminta, 2005).

b. Tips bagi ibu rumah tangga

xxviii
Menurut Dinendra (2010), tips ibu rumah tangga yang profesional:

1) Menikmati peran ibu rumah tangga

Ini merupakan titian pertama, yang dapat mengantarkan ke gerbang

kehidupan aman, tentram, damai, dan rileks tanpa dihinggapi stres

ataupun beban ketika terjun menjalankan karier full time mother.

Untuk menciptakan kadar profesional, menikmati peran kerja

sangat diperlukan. Dimana dia mengetahui dengan jelas seluk

beluk, tantangan dan reward jika menjalankan aktivitas tersebut.

2) Memiliki visi dan motivasi

Menjadi ibu rumah tangga adalah profesi, sama halnya dengan

pekerjaan di luar rumah. Karena butuh keahlian, pengetahuan dan

ketrampilan dalam menjalankannya. Agar semuanya berjalan

secara profesional tanpa ada perasaan malu, risih ataupun jengah,

seorang ibu rumah tangga juga perlu memiliki visi dan motivasi

yang jelas, tidak semata-mata dijalankan karena keterpaksaan. Visi

adalah wawasan jauh ke depan yang ingin dicapai dalam kurun

waktu tertentu. Visi adalah sumber motivasi yang menggerakan

hati untuk berbuat sesuatu. Dengan adanya visi dan motivasi

tersebut, maka paradigma bahwa peran ibu rumah tangga adalah

menjemukan akan hilang sedikit demi sedikit.

3) Pendidik yang terdidik

Ibu adalah sekolah yang pertama bagi anak-anak. Dengan ilmu

pengetahuannya, seorang ibu rumah tangga akan tahu bagaimana

mendidik anak (memberikan ilmu dan hal-hal yang dibutuhkan

xxix
anak), sehingga kelak mampu mengantar anak pada gerbang

kesuksesan.

4) Mampu mengaktualisasikan diri

Diharapkan seorang ibu rumah tangga tidak merasa terkukung pada

rutinitas. Aktualisasi dapat berupa menyalurkan hobi, melakukan

pekerjaan yang disenangi, atau memiliki waktu pribadi, dengan

tanpa megabaikan peran utamanya sebagai ibu rumah tangga.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga

a. Pengertian

Menurut Proverawati (2012), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan perilaku

hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di

masyarakat.

Menurut Sudayasa (2009), Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam

kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan

kegiatan kesehatan di masyarakat

b. Indikator PHBS dalam rumah tangga

Menurut Sudayasa (2009), rumah tangga ber-Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) adalah rumah tangga yang melakukan 10

PHBS di rumah tangga yaitu: persalinan ditolong oleh tenaga

xxx
kesehatan, memberi ASI ekslusif, menimbang bayi dan balita,

menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,

menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan

buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan

tidak merokok di dalam rumah.

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Menurut Proverawati (2012), persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan

yaitu bidan, dokter dan para medis lainnya.

2) Memberi ASI Eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak bayi

dilahirkan sampai sekitar 6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan

mendapat tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, air

teh , madu, air putih. Pada pemberian ASI eksklusif bayi juga tidak

diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu,

tim dan sebagainya (Suradi, 2004).

Menurut Suradi (2004), manfaat pemberian ASI, meliputi:

a) Manfaat ASI untuk Ibu

Menyusui secara murni (eksklusif) dapat membantu

menjarangkan kehamilan. Ditemukan rerata jarak kelahiran ibu

yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak

menyusui 11 bulan. Hormon yang mempertahankan laktasi

xxxi
bekerja menekan hormon ovulasi, sehingga dapat menunda

kembalinya kesuburan. Ibu yang sering hamil kecuali menjadi

beban bagi ibu sendiri, juga merupakan risiko tersendiri bagi ibu

untuk mendapatkan penyakit seperti anemia, risiko kesakitan

dan kematian akibat persalinan.

b) Manfaat ASI untuk Keluarga

ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya

digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk

keperluan lain. Kecuali itu, penghematan juga disebabkan

karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehingga

mengurangi biaya berobat.

c) Manfaat ASI untuk Negara yaitu mengurangi subsidi untuk

rumah sakit

Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung

akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi

komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi

biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang

mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit

dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula.

d) Manfaat ASI untuk bayi

menurut Roesli (2008), manfaat ASI untuk bayi yaitu

xxxii
(1) ASI sebagai nutrisi ASI merupakan sumber gizi yang sangat

ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan

dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.

(2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi Bayi yang baru

lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin dari ibunya

melalui plasenta. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali

menurun segera setelah bayi lahir. Pada saat kadar zat

kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh

badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi

kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan

hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI

adalah cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri,

virus, parasit dan jamur.

(3) ASI eksklusif meningkatkan kecerdasan. Memberikan ASI

secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan

menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan

anak secara optimal.

(4) ASI eksklusif meningkatkan jalinan kasih sayang yaitu bayi

yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu

akan merasakan kasih sayang ibunya.

3) Menimbang balita setiap bulan

xxxiii
Penimbangan bayi dan Balita setiap bulan dimaksudkan untuk

memantau pertumbuhan Balita tersebut setiap bulan. Penimbangan

ini dilaksanakan di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) mulai usia 1

bulan hingga 5 tahun. Setelah dilakukan penimbangan, catat

hasilnya di buku KMS (Kartu Menuju Sehat)

4) Menggunakan air bersih

Gunakan air bersih dalam kehidupan sehari-hari seperti memasak,

mandi, hingga untuk kebutuhan air minum. Air yang tidak bersih

banyak mengandung kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan

berbagai macam penyakit (Sudayasa, 2009).

Menurut Notoatmodjo (2007), agar air minum tidak menyebabkan

penyakit, maka air tersebut hendaknya diusahakan memenuhi

persyaratan kesehatan. Air yang sehat harus memenuhi persyaratan

yaitu sebagai berikut:

a) Syarat fisik yaitu persyaratan air untuk minum yang sehat adalah

bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu udara

di luarnya.

b) Syarat bakteriologis yaitu air minum yang sehat harus bebas ari

segala bakteri.

c) Syarat kimia yaitu air minum yang sehat harus mengandung zat-

zat tertentu dalam jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau

kelebihan salah satu zat kimia dalam air akan menyebabkan

gangguan fisiologis pada manusia.

xxxiv
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Mencuci tangan di air mengalir dan memakai sabun dapat

menghilangkan berbagai macam kuman dan kotoran yang

menempel di tangan sehingga tangan bersih dan bebas kuman.

Cucilah tangan setiap kali sebelum makan dan melakukan aktifitas

yang menggunakan tangan, seperti memegang uang dan hewan,

setelah buang air besar, sebelum memegang makanan maupun

sebelum menyusui bayi (Sudayasa, 2009).

Menurut (Sudayasa, 2009) waktu untuk cuci tangan pakai sabun

yang harus diperhatikan, yaitu:

a) Sebelum makan

b) Sebelum menyiapkan makanan

c) Setelah buang air besar

d) Setelah menceboki bayi/anak

e) Setelah memegang unggas/hewan

f) Sebelum menyusui bayi

g) Setelah battuk/bersin dan membersihkan hidung

h) Setelah membersihkan sampah

i) Setelah bermain di tanah atau lantai (terutama bagi anak-anak)

Ada beberapa manfaat yang diperoleh setelah seseorang melakukan

cuci tangan pakai sabun, yaitu antara lain:

a) Membunuh kuman penyakit yang ada ditangan

xxxv
b) Mencegah penularan penyakit, seperti disentr, flu burung, flu

babi, typhus dan lain-lain.

c) Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

Menurut Proverawati (2012,) Cara mencuci tangan yang benar

yaitu:

a) Cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai

sabun seperlunya.

b) Gosok tangan setidaknya selama 15 20 detik

c) Besihkan bagian pergelagnan, tangan, punggung tangan, sela-

sela-sela jari dan kuku.

d) Basuh tangan sampai bersih dengan air yang mengalir

6) Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas

pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau

tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung)

yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk

membersihkannya. Ada beberapa syarat untuk jamban sehat, yakni

tidak mencemari sumber air minum, tidak berbau, tidak dapat

dijamah oleh serangga dan tikus, tidak mencemari tanah sekitarnya,

mudah dibersihkan dan aman digunakan, dilengkapi dinding dan

xxxvi
atap pelindung, penerangan dan ventilasi udara yang cukup, lantai

kedap air, tersedia air, sabun, dan alat pembersih.

7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

Lakukan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di lingkungan rumah

tangga. PJB adalah pemeriksaan tempat perkembangbiakan nyamuk

yang ada di dalam rumah, seperti bak mandi, WC, vas bunga,

tatakan kulkas, dan di luar rumah seperti talang air, dll yang

dilakukan secara teratur setiap minggu. Selain itu, juga lakukan

Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M (Menguras,

Mengubur, Menutup) (Dinkes, 2010)

8) Makan buah dan sayur setiap hari

Konsumsi sayur dan buah sangat dianjurkan karena banyak

mengandung berbagai macam vitamin, serat dan mineral yang

bermanfaat bagi tubuh (Dinkes, 2010).

Menurut Proverawati (2012), sayur dan buah-buahan merupakan

sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur

berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A).

semakin tua warna hijaunya, maka semakin banyak kandungan

karotennya.

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Aktifitas fisik, baik berupa olahraga maupun kegiatan lain yang

mengeluarkan tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar

xxxvii
tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Jenis aktifitas fisik yang dapat

dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yakni berjalan kaki,

berkebun, mencuci pakaian, dan lain-lainnya (Dinkes, 2010).

10) Tidak merokok di dalam rumah.

Satu puntung rokok yang diisap, akan dikeluarkan lebih dari 4.000

bahan kimia berbahaya, diantaranya adalah nikotin, tar, dan karbon

monoksida (CO). Jika ada anggota keluarga yang merokok

(perokok aktif), terlebih di dalam rumah, maka asap yang dihasilkan

dari rokok tersebut tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri,

melainkan juga orang-orang disekitarnya (perokok pasif) yang tentu

saja berefek buruk bagi kesehatan. Rumah sebagai tempat

berlindung bagi keluarga, termasuk dari asap rokok. Oleh karena

itu, perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk bebas

dari kepulan asap rokok (Dinkes, 2010).

b. Manfaat Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Menurut Proverawati (2012), manfaat rumah tangga yang

melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), yaitu

1) Setiap rumah tangga akan meningkat kesehatannya dan tidak

mudah sakit.

2) Rumah tangga yang sehat apat meningkatkan produktivitas kerja

anggota keluarga.

3) Biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk

biaya investasi yang lain seperti pendidikan dan usaha lain.

xxxviii
4) Meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga.

B. Kerangka Teori

Perilaku Hidup Bersih dan


Sehat (PHBS), meliputi :
Pengetahuan Ibu 1. Pengertian
Rumah tangga 2. Indikator PHBS
3. Manfaat

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media Massa / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
xxxix
5. Pengalaman
6. Usia
Gambar 2.1 Kerangka teori
Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010) dan Proverawati (2012)

C. Kerangka Konsep

Baik

Pengetahuan ibu Rumah


tangga tentang Perilaku Cukup
Hidup Bersih Sehat (PHBS)

Kurang

xl
Faktor yang mempengaruhi
pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Media Massa / informasi
3. Sosial budaya dan ekonomi
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia

Keterangan:

= variabel diteliti

= variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.4
Kerangka Konsep

xli
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut

Nursalam (2008), penelitian deskritptif bertujuan untuk mendeskripsikan

(memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini.

Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada

data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang

digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil

pengukurang maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Penelitian ini

mendeskripsikan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data

selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di

Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten

Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian

ini dilaksanakan pada tanggal 5-19 April 2013.

xlii
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di

Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten

Sragen pada bulan April 2013 berjumlah 38 ibu rumah tangga.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik

diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil

10 15% atau 20-25%. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 38

responden di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe

Kabupaten Sragen.

3. Teknik sampling

Tehnik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan

dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007). Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut

Sugiyono (2010), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

xliii
D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh

responden. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal

yang ia ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Kuesioner

diambil dari sumber teori Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Kuesioner

dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) skor 1 jika responden

meilih jawaban benar dan skor 0 bila responden memilih jawaban salah,

pernyataan negatif (unfavorable) skor 0 jika responden memilih jawaban benar

dan skor 1 bila responden memilih jawaban salah.

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Pernyataan

Pernyataan Jumlah
Variabel Indikator
Favourable Unfavourable Soal
Tingkat 1. Pengertian PHBS 1,2,4 3 4
pengetahuan 2. Indikator PHBS 5,7*,8,9*,11, 6,10*,13,15* 27
Ibu rumah 1214,16,17,1 18,20,21,24,
tangga tentang 9, 27,28*,29,31
Perilaku Hidup 22,23,25*,26
Bersih Sehat 30*,31
3. Manfaat PHBS 32,33,34,35 32,33 4
Jumlah 20 15 35
Keterangan : *) tidak valid

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan

reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah

xliv
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya

hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

product moment, yaitu:


N . XY - X.Y
rxy =
2 2
{ N X 2 (X ) } {N Y 2 - (Y ) }
Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika nilai rhitung > rtabel. Setelah dilakukan uji

validitas di Dukuh Keden Krajan terhadap 30 ibu rumah tangga dengan 35

item pernyataan. Uji validitas menggunakan SPSS for windows versi 16.0

didapatkan nomor 7, 9,10 15, 25, 28, 30 tidak valid karena nilai rhitung <

rtabel (0,361) dengan taraf signifikan 5%. Untuk selanjutnya nomor yang

tidak valid tidak digunakan sebagai kuesioner dalam penelitian, sehingga

item pernyataan yang digunakan dalam penelitian sebanyak 28 item

pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen

cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban

xlv
tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya,

maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2006).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha

Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus

Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

k b
2
r11 = 1
k 1 2t

Keterangan:

r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = Jumlah varian butir

t2 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbachs > rkriteria (0,60)

(Ghozali, 2005). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapat nilai alpha

cronbachs sebesar 0,880 > 0,60, sehingga instrumen dikatakan reliabel

untuk penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar

pertanyaan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu rumah tangga di

Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten

Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh

mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh

peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

xlvi
1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek

penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2006).

Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner

tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat yang diisi Ibu Rumah Tangga di

Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten

Sragen.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006). Data sekunder didapatkan dari data

demografi yaitu jumlah ibu rumah tangga di Dukuh Keden Wetan

Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen.

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Dalam

penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu

rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup

atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti

(Notoatmodjo, 2010).

xlvii
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Nama Definisi Skala Alat Indikator
Variabel Operasional Ukur
Pengetahuan Kemampuan Ibu Ordinal Kuesioner 1. Baik : Bila nilai
Ibu tentang menjawab dengan responden yang
Perilaku benar kuesioner diperoleh (x) > mean +
Hidup tentang Perilaku 1 SD
Bersih Sehat Hidup Bersih 2. Cukup : Bila nilai
(PHBS) Sehat meliputi: responden mean -1 SD
1. Pengertian x mean + 1 SD
2. Indikator 3. Kurang : Bila nilai
PHBS responden yang
3. Manfaat PHBS diperoleh (x) < mean
1 SD
(Riwidikdo, 2009)

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmodjo (2010), Setelah data terkumpul, maka langkah

yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Sebelum melaksanakan

analisa data beberapa tahapan harus dilakukan terlebih dahulu guna

mendapatkan data yang valid sehingga saat menganalisa data tidak

mendapat kendala. Menurut pada umumnya langkah-langkah pengolahan

yaitu:

a. Editing (penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Secara umum editing

adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian

formulir atau kuesioner.

xlviii
b. Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting selanjutnya dilakukan

pengkodean atau coding yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau

atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam

bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau

soffware komputer.

d. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi. Proses ini disebut pembersihan data

(data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2005), analisa univariat yaitu menganalisa

terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan

distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya

mendeskirpsikan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih Sehat (PHBS).

xlix
Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai

berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD x mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean 1 SD

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu:

Rumus : X =
x
n
Keterangan :
X : rata-rata ( mean )

x : Jumlah seluruh jawaban responden


n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat

dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap

rata-ratanya.

Rumus :
n

(x
i =1
1 x) 2
SD =
n 1
Keterangan:

x : nilai responden

n : jumlah responden

l
Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu Rumah

Tangga tentang Perilaku Hidup Bersih Sehat digunakan rumus persentase.

Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi
Persentase = x 100
n

fi = Frekuensi

n = total kasus

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2007), meliputi :

1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan,

lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek

penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan

tetap menghormati haknya.

li
2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan

inisial dan memberi nomor pada masingmasing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian

dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan

disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

lii
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Keden Kecamatan Kalijambe

Kabupaten Sragen. Secara keseluruhan Desa Keden luasnya 792.1367 Ha

yang terdiri dari tanah pekarangan 580 Ha, sawah 37252.

Desa Keden secara atmisitratif berbatasan langsung disebalah Utara

yaitu desa Donoyudan, batas sebelah Timur berbatasan dengan Desa

Trobayan, sebelah selatan berbatasan dengan desa Ketitang kecamatan

Nogosari Kabupaten Boyolali dan batas sebelah barat berbatasan dengan Desa

Pulutan Nogosari Boyolali. Sumber pendapat secara umum masyarakat Desa

Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen mayoritas sebagai petani.

Tanaman bahan makanan pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah

satu sektor dimana produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup

rakyat. Demi menunjang kesehatan masyarakat desa Keden terdapat 1

pelayanan kesehatan yaitu terdapat 1 Posyandu, 1 Puskesmas dan terdapat

1 BPM

liii
B. Hasil Penelitian

1. Hasil Perhitungan

Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan

Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten

Sragen pada kategori baik, cukup dan kurang. Untuk memperoleh data

dalam penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada

responden dan kemudian kuesioner dikembalikan kepada peneliti untuk

diolah data. Berdasarkan perhitungan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi


Standar
Variabel N Maximal Minimal Mean
Deviasi
Tingkat Pengetahuan Ibu
rumah tangga tentang 38 27 10 20,47 4,08
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)

2. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan nilai mean dan standar deviasi dapat dikategorikan 3 tingkat

pengetahuan yaitu:

a. Baik : (x) > mean+1 SD

(x) > 20,47 + 1 x 4,08

(x) > 24,55

Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,55

b. Cukup : mean 1SD x mean + 1 SD

20,47 1 x 4,08 x 20,47 + 1 x 4,08

(x) 16,39 x 24,55

Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 16,39 x 24,55

liv
c. Kurang : (x) < mean1 SD

(x) < 20,47 1 x 4,08

(x) < 16,39

Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 16,4

Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen, tingkat pengetahuan dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan
Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen

Persentase
No Pengetahuan Jumlah
(%)
1 Baik 6 15,8
2 Cukup 27 71,0
3 Kurang 5 13,2
Total 38 100
Sumber: Data Primer, 2013

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan

baik sebanyak 6 responden (15,8%), pengetahuan cukup sebanyak 27

responden (71,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden

(13,2%).

lv
C. PEMBAHASAN

Berdasarkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan

baik sebanyak 6 responden (15,8%), pengetahuan cukup sebanyak

27 responden (71,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden (13,2%).

Jadi dapat disimpulkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden

Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen mayoritas dengan pengetahuan

cukup yaitu sebanyak 27 responden (71,0%).

Menurut Notoatmodjo (2010), Pengetahuan merupakan hasil tahu

pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over

behavior).

Menurut Erfandi (2009), faktor yang mempengaruhi pengetahuan

seseorang, antara lain pendidikan dan pekerjaan. Diharapkan seseorang dengan

pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan

memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman

belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil

lvi
keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah

dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

Berdasarkan hasil penelitian responden dengan tingkat pengetahuan

cukup mayoritas responden dapat menjawab dengan benar pada pernyataan

pengeritan tentang PHBS. Menurut Sudayasa (2009), Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya

sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan

kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di

masyarakat.

Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan

Kalijambe Kabupaten Sragen dapat dikategorikan pengetahuan cukup

sebanyak 27 responden (71,0%). Faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu

rumah tangga adalah lingkungan yang berada di pedesaan sehingga informasi

melalui media elektronik yaitu akses internet belum bisa dijangkau sehingga

informasi tentang PHBS yang didapat terbatas. Lingkungan berpengaruh

terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan tersebut. Kurangnya penyuluhan tentang PHBS di Dukuh Keden

Wetan Kelurahan Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen dari tenaga

kesehatan terkait menjadikan pengetahuan responden pada tingkat cukup.

lvii
D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala

Waktu pengambilan data saat pengisian kuesioner ada sebagian

responden mengisi pernyataan tidak lengkap sehingga peneliti harus

mengunjungi ke rumah responden untuk pengisian kuesioner yang

terlewati.

2. Kelemahan

Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada pengetahuan. Penelitian ini akan berbeda hasil

jika menggunakan lebih dari 1 variabel penelitian. Kuesioner yang

digunakan kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab

ya atau tidak dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur

pengetahuan secara mendalam.

lviii
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bab ini penulis akan menuliskan kesimpulan dan saran dari hasil

penelitian judul dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu rumah tangga tentang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan

Keden Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen tahun 2013. Tingkat

pengetahuan responden dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan

Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan baik sebanyak 6

responden (15,8%).

2. Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan

Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan cukup sebanyak 27

responden (71,0%).

3. Tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan

Kalijambe Kabupaten Sragen pada tingkat pengetahuan kurang sebanyak 5

responden (13,2%).

lix
B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas saran yang diberikan penulis yaitu:

1. Responden

Diharapkan kepada responden dapat meningkatkan pengetahuan dengan

banyak membaca, aktif mengikuti penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dan sehingga dapat menunjang produktivitas kerja anggota

keluarga

2. Institusi

a. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dijadikan bahan bacaan atau referensi

bagi peneliti selanjutnya khususnya tentang Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).

b. Bagi Desa

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan kepada

masyarakat di Dukuh Keden Wetan Kelurahan Keden Kecamatan

Kalijambe Kabupaten Sragen dalam upaya meningkat kesehatannya

dan agar masyarakat tidak mudah sakit

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan lebih meningkatkan penelitian yang serupa dengan menambah

variabel penelitian sehingga didapat hasil penelitian yang lebih sempurna.

lx
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta

. 2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka


Cipta

BAPPENAS, 2010. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

--. 2010. Prosedur Pendekatan Suatu Praktek, Edisi II, Jakarta : Rineka
Cipta

Budiarto, E. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran. Jakarta : EGC

Dinendra. 2010. Tips menjadi Ibu Rumah Tangga yang Baik dan Professional.
http://www.sebuahtips.info/ diakses 23 November 2012

Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,


http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 2 November
2012

Hidayat, A. A A. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.


Jakarta : Salemba Medika

Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Menggunakan SPSS.


Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Kemenkes RI, 2012, Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta

. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka


Cipta

. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka


Cipta.

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

lxi
Poerwodarminta, W.J.S. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka

Proverawati, A. 2012. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Yogyakarta:


Nuha Medika

Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: Pustaka Bunda

Riwidikdo, H. 2006. Statistik Kesehatan Yogyakarta: Mitra Cendikia

,
2009. Statistik Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan
SPSS. Yoyakarta: Pustaka Rihana

Silalahi, U, 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama

Sudayasa, P. 2009. 10 Indikator Phbs Tatanan Rumah Tangga.


http://www.puskel.com. Diakses 20 November 2012

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suradi, R. 2004. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta: Perinasia

lxii

Anda mungkin juga menyukai