Anda di halaman 1dari 14

IKATAN KIMIA

Jumlah unsur yang terdapat pada tabel sistem periodik sebanyak 118 unsur, tetapi
jumlah unsur yang terdapat di alam lebih dari 118 unsur. Hal ini disebabkan karena atom-
atom dapat bereaksi antara satu atom dengan atom yang lain membentuk substansi baru yang
disebut dengan senyawa. Bila dua atau lebih atom-atom berikatan dan membentuk ikatan
kimia menghasilkan senyawa yang unik yaitu memiliki sifat kimia dan sifat fisika yang
berbeda dari sifat asalnya ( sifat dari unsur-unsur sebelum bereaksi). Misalnya senyawa gula,
alkohol, NaCl, HCl dan sebagainya. Gula dan alkohol tersusun oleh unsur-unsur yang sama
yakni karbon (C), hidrogen (H) dan Oksigen (O), begitu juga dengan NaCl dan HCl dimana
unsur Na dan H sama-sama mengikat satu atom Cl, tetapi sifat kedua senyawa tersebut sangat
berbeda.

Pertanyaannya adalah bagaimana unsur-unsur tersebut bergabung


membentuk senyawa-senyawa yang berbeda?

Pengertian Ikatan Kimia

Unsur-unsur di alam biasanya ditemukan dalam keadan tidak stabil dan unsur-unsur
cenderung untuk membentuk senyawa yang lebih stabil. Hanya unsur-unsur golongan VIII A
(gas mulia) yang sukar bersenyawa, atau dengan kata lain unsur gas mulia terdapat di alam
dalam bentuk unsur bebas yang stabil. Unsur-unsur lain dalam bentuk senyawa, atom-
atomnya bergabung melalui suatu ikatan yang disebut ikatan kimia. Ikatan kimia adalah gaya
tarik kuat yang mengikat atom-atom bersama-sama dalam senyawa maupun unsur poliatom.

Sendiri Berteman

Gambar 1. Analogi Ikatan Kimia

Ikatan Kimia SMA Kelas X 1


Berdasarkan analogi gambar diatas dapat dijelaskan bahwa pada kenyataannya di
alam, unsur-unsur tidak selalu dalam keadaan tunggal, melainkan cenderung bergabung
dengan atom unsur lain membentuk ikatan kimia untuk mencapai kondisi stabil.

Ikatan kimia mengajarkan kita nilai peduli sosial dan


bersahabat. Setiap unsur selain gas mulia ingin memiliki
konfigurasi elektron yang stabil menyerupai gas mulia. Unsur
di alam stabil jika mereka bersenyawa, oleh sebab itu kita
sebagai manusia harus saling menghargai dan tidak
berpecah belah agar stabil seperti senyawa kimia

Peranan Elektron Pada Pembentukan Ikatan

a. Konfigurasi Elektron Gas Mulia

Kemiripan sifat unsur dalam suatu golongan terkait dengan konfigurasi elektronnya.
Fakta menunjukkan di alam, gas mulia (golongan VIII A) berada sebagai atom tunggal. Hal
ini berarti gas mulia sulit bereaksi dengan atom gas mulia atau unsur lainnya. Dikatakan gas
mulia bersifat stabil. Dasar pemikiran ini digunakan oleh G.N.Lewis dan W.Kossel di tahun
1916 untuk menjelaskan kecenderungan atom-atom unsur di alam untuk bergabung dengan
atom-atom unsur lainnya melalui ikatan kimia membentuk unsur atau senyawa. Menurut
mereka, atom unsur berikatan dengan atom unsur lainnya dalam upaya untuk mendapatkan
konfigurasi elektron yang stabil seperti yang dimiliki gas mulia. Berikut adalah konfigurasi
elektron gas mulia.

Tabel 1. Konfigurasi Elektron Gas Kimia

Ikatan Kimia SMA Kelas X 2


Dari konfigurasi gas mulia diatas:
Unsur-unsur gas mulia sangat stabil,memiliki elektron valensi 8 kecuali He. Dengan
demikian, unsur-unsur lain berusaha memperoleh konfigurasu elektron seperti gas
mulia untuk mencapai kestabilan. Hal ini dirumuskan menjadi aturan Oktet.
Unsur gas mulia He memiliki 2 elektron valensi. Unsur-unsur dengan nomor atom
kecil, yakni H dan Li berusaha memiliki konfigurasi elektron gas mulia terdekat yaitu
He. Hal ini dirumuskan menjadi aturan Duplet.

Gambar 2. Aturan Oktet dan Duplet

Nilai religius dapat ditanamkan dengan menunjukkan


kesadaran bahwa keteraturan dalam alam disebabkan karena
Tuhan penciptanya. Disamping itu nilai rasa ingin tahu
dapat tertanam dengan mencari informasi lebih lanjut tentang
fenomena keteraturan dalam unsur di alam.

b. Simbol dan Struktur Lewis

Sistem titik yang disusun oleh Lewis digunakan untuk menggambarkan elektron
valensi dari atom-atom yang terlibat dalam pembentukan ikatan kimia dan untuk meyakinkan
bahwa jumlah total elektron yang terlibat tidak mengalami perubahan. Lambang titik Lewis
terdiri dari lambang unsur dan titik-titik yang setiap titiknya menggambarkan setiap elektron

Ikatan Kimia SMA Kelas X 3


valensi dari atom-atom unsur. Lambang titik Lewis beberapa unsur dan gas mulia dapat
dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Struktur Lewis Unsur Golongan Utama

Pada penulisan lambang Lewis, penempatan titik-titik secara khusus tidaklah penting.
Contohnya penempatan titik-titik elektron untuk unsur N, yang terletak pada golongan VA
(memiliki elektron valensi 5) dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 4. Simbol Lewis untuk Atom Nitrogen


Ikatan Ion

Ikatan ion adalah ikatan antara dua macam ion, ion positif (kation) dan ion negatif
(anion) oleh gaya elektrostatik. Adanya gaya elektrostatik menyebabkan kation dan anion
terikat dengan kuat dalam ikatan ion. Ikatan ion umumnya terbentuk antara atom unsur logam
dan nonlogam. Hal ini terkait dengan kecenderungan atom unsur logam untuk melepaskan
elektron membentuk ion positif, dan kecenderungan atom unsur nonlogam untuk menerima
elektron membentuk ion negatif. Contohnya ikatan ion yang terbentuk antara atom logam Na
dan atom nonlogam Cl pada senyawa NaCl (narium klorida).
Atom Na (Z=11) memiliki konfigurasi elektron (2 8 1). Gas mulia yang memiliki
konfigurasi elektron terdekat adalah [Ne] 2 8. Jadi, atom Na akan melepas 1 elektron
membentuk atom Na bermuatan +1, yang disebut ion Na+.
Na (2 8 1) Na+ (2 8) + e

Ikatan Kimia SMA Kelas X 4


Atom Cl (Z = 17) memiliki konfigurasi elektron (2 8 7). Gas mulia yang memiliki
konfigurasi elektron terdekat adalah Ar (2 8 8). Jadi, atom Cl akan menerima 1
elektron membentuk atom Cl bermuatan -1, yang disebut ion Cl-.
Cl (2 8 7) + e Cl- (2 8 8)
Dalam pembentukan ikatan ion, jumlah elektron yang dilepas harus sama dengan
jumlah elektron yang diterima. Pada contoh di atas, atom Na akan melepas 1 elektron
membentuk ion Na+. Elektron tersebut kemudian akan diterima oleh atom Cl sehingga
terbentuk ion Cl-. Adanya muatan Na+ dan Cl- yang berlawanan, menyebabkan timbulnya
suatu gaya tarik-menarik atau gaya elektrostatis yang kuat. Akibatnya, kedua ion tersebut
akan berikatan membentuk senyawa NaCl.

Gambar 5. Pembentukan Ikatan Ion

Ikatan ion dapat dianalogikan seperti gambar berikut ini.

Gambar 6. Animasi Ikatan Kimia

Proses pembentukan ikatan ion memberi pelajaran


kepada kita untuk peduli sosial dengan saling berbagi dari
yang memiliki kelebihan kepada yang kekurangan. Nilai
toleransi dan saling melengkapi akan menciptakan
persahabatan, seperti unsur yang bersahabat melalui ikatan
ion.

Ikatan Kimia SMA Kelas X 5


Ikatan Kovalen

Pada ikatan ion diatas dijelaskan bahwa terbentuknya ion positif karena atom
melepaskan elektron dan ion negatif terbentuk karena atom telah menarik elektron. Namun,
pada kasus yang lain di alam ditemukan seperti H2, O2, HCl, H2O, dan lainnya yang
berbentuk molekul netral. Dalam molekul H2, kedua atom H menggunakan elektron yang
dimiliki secara bersama sehingga masing-masing atom H memiliki konfigurasi duplet seperti
helium. Sama halnya pada molekul HCl. Satu elektron pada atom H serta satu elektron pada
atom Cl digunakan bersama membentuk pasangan elektron sehingga atom H memiliki
konfigurasi duplet seperti He dan atom Cl memiliki konfigurasi oktet.

Gambar 7. Penulisan Lambang dan Struktur Lewis dari Molekul Cl2

Gambar 8. Pembentukan Ikatan Kovalen Pada Molekul Cl2

Ikatan Kimia SMA Kelas X 6


Berdasarkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama (pasangan elektron
ikatan), ikatan kovalen yang terbentuk antara 2 atom unsur dapat berupa ikatan kovalen
tunggal dan ikatan kovalen rangkap.

Ikatan kovalen tunggal

Ikatan kovalen tunggal melibatkan penggunaan bersama 1 pasangan elektron oleh dua
atom yang berikatan. Contoh pada molekul H2O

Gambar 9. Ikatan Kovalen Tunggal (-) pada Molekul H2O

Ikatan kovalen rangkap

Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan bersama
2 atau lebih pasangan elektron ikatan oleh dua atom yang berikatan.

i. Ikatan kovalen rangkap dua

Ikatan rangkap dua terbentuk jika terjadi penggunaan bersama 2 pasangan


elektron oleh dua atom yang berikatan. Contoh pada molekul O2.

Gambar 10. Ikatan Rangkap Dua (=) pada Molekul

ii. Ikatan kovalen rangkap tiga

Ikatan rangkap tiga terebentuk jika terjadi penggunaan bersama 3 pasangan


elektron oleh dua atom yang berikatan.

Ikatan Kimia SMA Kelas X 7


Gambar 11. Ikatan Rangkap Tiga () pada Molekul N2

Ikatan kovalen mengajarkan nilai yang lebih dari


sekedar memberi dan menerima yaitu dengan saling berbagi
dan menggunakan bersama elektron untuk mencapai
kestabilan. Dalam kehidupan berbagi dengan sesama dan
peduli sosial perlu dilakukan karena hal ini akan membentuk
suatu ikatan yang erat dan saling membutuhkan.

Ikatan Kovalen Koordinasi

Pada ikatan kovalen tunggal, rangkap dua dan rangkap tiga diatas, pasangan elektron
yang digunakan bersama berasal dari kedua atom yang berikatan seperti ikatan antara atom c
dengan atom H pada molekul CH4, satu elektron berasal dari atom C dan satu elektron lagi
berasal dari atom H. Namun, pada beberapa kasus, pasangan elektron yang digunakan
bersama oleh kedua atom hanya berasal dari salah satu atom saja. Sebagai contoh pada ion
amonium (NH4+). Ion amonium terbentuk dari reaksi antara molekul NH3 dengan ion H+.

Ikatan Kovalen
Koordinasi

Gambar 12. Ikatan Kovalen Koordinasi NH4+

Ikatan antara atom N dan ion H+ dalam ion NH4+ dapat terbentuk karena ion H+
mempunyai tempat kosong pada kulit elektronnya. Ion H+ dapat menampung 2 elektron
untuk menampung 2 elektron untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia (aturan duplet).
Di sisi lain, atom N mempunyai 1 pasangan elektron bebas. Atom N dapat bertindak sebagai
donor dengan menggunakan pasangan elektronnya bersama dengan ion H+ .

Ikatan Kimia SMA Kelas X 8


Jadi, ikatan kovalen koordinat (biasanya juga disebut ikatan koordinat atau ikatan
kovalen koordinasi atau ikatan dativ) merupakan suatu ikatan kovalen yang pasangan
elektron ikatannya berasal dari sumbangan salah satu atom, sering dinyatakan secara khusus
dengan simbol panah yang berasal dari atom yang menyediakan pasangan elektron (atom
donor) menuju atom yang menerima pasangan elektron tersebut (akseptor).

Pembentukan ikatan kovalen koordinasi, salah satu


unsur yang memiliki kelebihan elektron akan memberikan
elektronnya untuk dipakai bersama walaupun unsur yang lain
tidak memberikan apa-apa. Seseorang yang memiliki
kelebihan bertanggung jawab untuk membantu orang yang
kekurangan. Dalam kehidupan harus saling tolong menolong
tanpa pamrih.

Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Nonpolar

Ikatan kovalen, seperti yang diungkapkan diatas, adalah penggunaan bersama


sepasang elektron oleh dua atom. Pada molekul seperti H2, yang kedua atomnya identik,
diharapkan elektron ikatan akan terbagi sama rata dalam hal ini, elektron tersebut
menghabiskan waktu yang sama banyak untuk berada di sekitar kedua inti atom. Keadaan
yang berbeda terjadi pada molekul HF. Walaupun H dan F juga berikatan kovalen, pasangan
elektron ikatan yang digunakan bersama tidak terbagi rata di antara kedua inti atom, karena H
dan F adalah dua atom yang berbeda:

Gambar 13. Ikatan HF

Ikatan Kimia SMA Kelas X 9


Ikatan kovalen yang terbentuk dalam HF disebut ikatan kovalen polar, atau
singkatnya ikatan polar, karena elektron-elekron menghabiskan lebih banyak waktunya untuk
berada di dekat salah satu atom. Data percobaan menunjukkan bahwa elektron ikatan dalam
molekul HF menghabiskan lebih banyak waktunya di dekat atom F. Pembagian elektron yang
tidak sama rata ini dapat dipandang sebagai transfer elektron sebagian, atau pergeseran
kerapatan elektron dari H ke F. Pembagian yang tak sama dari elektron ikatan ini
menyebabkan kerapatan elektron yang relatif lebih besar di sekitar atom F dan kerapatan
elektron yang relatif lebih kecil di sekitar atom H.

Pada molekul CCl4, keempat ikatan antara atom C dengan atom Cl (memiliki
perbedaan keelektronegatifan sebesar 0,4) merupakan ikatan kovalen polar. Namun, atom C
yang merupakan atom pusat yang berada di tengah dan mengikat keempat atom Cl secara
sistematis menyebabkan tidak terjadi pemisahan muatan sehingga dipol tidak terbentuk. Jadi
walaupun ikatannya bersifat polar, molekulnya bersifat nonpolar.

Gambar 14. Ikatan CCl4

Satu sifat yang dapat membantu kita dalam membedakan ikatan kovalen nonpolar
dengan ikatan kovalen polar adalah keelektronegatifan, yaitu kemampuan suatu atom untuk
menarik elektron dalam ikatan kimia. Berikut adalah gambar keelektronegatifan unsur dalam
sistem periodik.

Ikatan Kimia SMA Kelas X 10


Gambar 15. Keelektronegatifan Unsur

Gambar 16. Perbedaan Ikatan Kovalen Polar dan Kovalen Non Polar

Semakin besar perbedaan keelektronegativan antara dua atom, semakin polar ikatan
antara mereka. Ketika perbedaan ini cukup besar (lebih besar dari 1,7- 1,9 unit
elektronegatifitas), ikatan antara dua atom akan ionik (dengan beberapa pengecualian, tentu
saja). Jika perbedaan kurang dari 1,7 unit, ikatan tersebut adalah kovalen. Perbedaan
keelektronegatifan antara atom dapat juga memberi kita petunjuk untuk kekuatan relatif
ikatan kovalen. Perbedaan ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2. Perbedaan Keelektronegatifan Senyawa Hidrogen Halida

Senyawa Hidrogen Halida Perbedaan Keelektronegatifan


HF 2,0 (H = 2,1 ; F = 4,1)
HCl 0,8 (H = 2,1 ; Cl = 2,9)
HBr 0,7 (H = 2,1 ; Br = 2,8)
HI 0,4 (H = 2,1 ; I = 2,5)

Ikatan Kimia SMA Kelas X 11


Berdasarkan data pada tabel diatas, urutan tingkat kepolaran pada senyawa hidrogen
halida mulai dari yang paling polar ialah HF, HCl, HBr, dan HI. HF merupakan senyawa
hidrogen halida yang paling polar ditunjukkan dengan perbedaan keelektronegatifan yang
paling besar, yaitu 2,0 , sedangkan HI merupakan senyawa hidrogen halida yang memiliki
tingkat kepolaran terendah yang ditunjukkan dengan perbedaan keelektronegatifan terkecil
yaitu 0,4.

Ikatan Logam
Banyak teori yang telah dikemukakan untuk menjelaskan ikatan logam. Salah satu
teori yang sederhana adalah teori lautan elektron. Dalam teori ini, atom logam harus
berikatan dengan banyak atom logam lainnya untuk mencapai konfigurasi gas mulia. Sebagai
contoh atom Na, tempat kedudukan elektron valensi dari suatu atom Na dapat saling tumpang
tindih dengan tempat kedudukan elektron valensi dari atom-atom Na lainnya. Adanya
tumpang tindih memungkinkan elektron valensi dari setiap atom Na bergerak bebas dalam
ruang di antara ion-ion Na membentuk suatu lautan elektron. Oleh karena muatannya
berlawanan, maka terjadi gaya tarik-menarik (gaya elektrostatis) antara ion-ion Na+ dan
elektron-elektron bebas ini. Akibatnya, terbentuk ikatan kimia yang disebut ikatan logam.

Gambar17. Model kristal Na

Gambar 18. Ilustrasi Ikatan Logam dan Pergerakan Elektronnya


Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama
elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. Ikatan kimia yang dihasilkan dari daya
tarik antara atom logam dan lautan elektron sekitarnya disebut ikatan logam.

Ikatan Kimia SMA Kelas X 12


Nilai disiplin dapat ditanamkan dari perilaku elektron
dalam ikatan logam. Jumlah elektron yang mengelilingi inti
atom adalah tetap, artinya elektron berpindah ke inti atom
lain jika ada elektron lain yang menggantikannya.

Sifat Fisis Senyawa Ion, Senyawa Kovalen, Dan Logam

Sifat fisis suatu zat ditentukan oleh gaya antar partikel penyusun zat. Pada senyawa
ion dan logam, gaya antar partikel tersebut adalah ikatan ion dan ikatan logam itu sendiri.
Sedangkan pada senyawa kovalen, gaya antar partikel tersebut adalah gaya antar molekul.
Tabel 3. Perbedaan pada Senyawa Ion, Kovalen, dan Logam
Karakteristik Senyawa Ion Senyawa Kovalen Logam
Jenis ikatan kimia Ikatan ion Ikatan kovalen Ikatan logam
Partikel penyusun Ion-ion positif an Molekul-molekul Ion-ion positif yang
negatif dikelilingi oleh lautan
elektron
Gaya antar- Ikatan ion berupa gaya Gaya lektrostatis Ikatan logam berupa gaya
partikel elektrostatis yang kuat antar-molekul (gaya elektrostatis yang kuat
antar ion-ion positif van der Waals) yang antara ion-ion logam
dan negatif relatif lemah positif dan elektron-
elektron bebas
Bentuk pada suhu Padatan Gas, cairan, atau Padatan
ruang padatan
Kekerasan Keras tetapi rapuh Lunak dan tidak raouh Keras tetapi lentur/tidak
mudah patah jika ditempa
Titik leleh dan Tinggi Rendah Tinggi
titik didih
Konduktivitas Pada fase padat tidak Tidak menghantar Menghantar listrik dan
menghantar listrik, listrik panas yang baik
tetapi menghantar
listrik pada fase
cair/larut dalam air

Ikatan Kimia SMA Kelas X 13


Gambar 19. Gaya Antar-Partikel Senyawa Ion, Senyawa Kovalen, dan Logam

Ikatan Kimia SMA Kelas X 14

Anda mungkin juga menyukai