SINOPSIS
PROPOSALTESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
pendaftaran S2 Kebidanan
Oleh :
Fany Yanuarti
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Anemia
2.1.1 Pengertian
Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin darah
kurang dari normal ( <12 gr%) (Supariasa, 2001).
Anemia adalah seseorang dengan keadaan kadar hemoglobin dalam darah
kurang dari yang seharusnya. Anemia dapat dikatakan bilamana ukuran dan
jumlah eritrosit dalam hemoglobin kurang dari normal. Berikut ini batas normal
Hemoglobin seseorang yang dihitung berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Tabel 2.1 Batas normal Hb seseorang
Kelompok Umur Hemoglobin (g/100ml)
Anak 6 bulan sampai 6 tahun 11
6 14 tahun 12
Dewasa laki-laki 13
wanita 12
wanita hamil 11
(Akhmadi, 2006)
2.1.2 Etiologi
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam
pembentukan Hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena
gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah besi, protein, vitamin B6,
yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul
Hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari
transferin ke dalam jaringan tubuh, dan vitamin E yang mempengaruhi stabilitas
membran sel darah merah (Almatsier, 2001).
Menurut (Akhmadi, 2006) penyebab lain dari anemia gizi pada seseorang,
yaitu:
a. Banyaknya kehilangan darah
Kehilangan darah dalam hal ini biasanya disebabkan oleh karena
kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan banyak darah.Selain itu dapat
juga yang disebabkan karena perdarahan kronis yang terjadi sedikit demi
sedikit tapi terus menerus seperti pada kanker saluran pencernaan, peptic
ulser maupun ambeien.
Tak kalah pentingnya penyebab kehilangan darah ini karena cacing
tambang yang masih banyak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.Dan
yang terakhir adalah yang terjadi pada remaja putri dan wanita dewasa yaitu
datangnya haid yang terjadi tiap bulan sekali.
b. Kerusakan sel darah merah
Kerusakan berlangsung di dalam pembuluh darah akibat penyakit
tertentu seperti malaria dan thalasemia, yang dikatakan sebagi anemia
hemolitik.Pada kejadian ini sel darah merah telah rusak namun zat besi yang
ada di dalamnya tidak ikut rusak dan tetap bisa digunakan untuk membuat
sel-sel darah merah yang baru.Untuk kasus ini perlu adanya penambahan
asam folat karena asam folat yang ada dalam sel darah merah telah rusak.
c. Minimnya produksi sel darah merah
Pembuatan sel merah ini akan terganggu bila konsumsi seseorang
tentang zat besi tidak mencukupi kandungan zat besinya. Hal ini dapat
disebabkan karena konsumsi makanan kurang mengandung zat gizi yang
penting seperti zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin C, protein dan zat
gizi penting lainnya. Selain itu dapat juga disebabkan oleh tidak berfungsinya
pencernaan dengan baik sehingga mengganggu penyerapan makanan Selain
itu penyebab lainnya :
1) Pertumbuhan bakteri abnormal dalam usus halus yang menghalangi
penyerapan vitamin B12
2) Penyakit tertentu (misalnya penyakit Crohn)
3) Pengangkatan lambung atau sebagian dari usus halus dimana vitamin B12
diserap
4) Vegetarian
2.1.3 Tanda dan Gejala
Seseorang yang menderita anemia biasanya memiliki tanda dan gejala
sebagai berikut : Lelah, lesu, lemah, letih, lalai (5L), bibir tampak pucat, nafas
pendek, lidah licin, denyut jantung meningkat, susah buang air besar, nafsu makan
berkurang, kadang-kadang pusing, mudah mengantuk (Almatsier, 2001).
Kelebihan disimpan
sebagai feritin
Fe dalam alat transport
transferin reseptor
Kelebihan disimpan
Sebagian hilang
sebagai feritin &
dalam keringat,
hemosiderin
kulit, uria
Hati & limfa mengeluarkan Fe dari Sumsum tulang
sel darah merah dan mengikatkan mengikatkan Fe ke Hb sel
ke transferin darah merah
Menyimpan kelebihan
Sebagian tulang sebagai metalotionin
melalui darah Darah mengangkut Fe sebagai
Hb sel darah merah
Gambar 2.3 Skema Perjalanan Fe di dalam tubuh
(Whitney & Rolfes 1999)
Dalam tubuh, besi disimpan dalam bentuk feritin atau hemosiderin dalam
hati, limpa, dan sumsum tulang. Simpanan besi ada di hati, sumsum tulang yaitu
sebagai feritin dan hemosiderin. Simpanan zat besi sebagai feritin dan
hemosiderin sebanyak 30%, sumsum tulang belakang 30% dan selebihnya di
dalam limfa dan otot. Dari simpanan besi tersebut hingga 50 mg sehari dapat
dimobilisasi untuk keperluan tubuh seperti pembentukan Hb (Almatsier, 2002).
Metabolisme besi termasuk unik karena kecilnya pertukaran besi dengan
lingkungan setiap harinya. Hal ini tergambar dari hanya 1 mg yang harus diserap
tubuh untuk mempertahankan keseimbangan besi karena ekskresi. Rangkaian
metabolisme besi di dalam tubuh terdiri dari lima tahap yaitu penyerapan,
transportasi, pemanfatan/pengawetan, penyimpanan dan ekskresi.
Vitamin C
Gambar 2.5 Absorbsi Besi dan Vitamin C di Usus Halus (Andrews, 2005)
Remaja Putri
- SOSIAL EKONOMI
Suplementasi :
(Pendidikan,
- Zat besi
Pendpatan) - Vitamin C
Fe dalam saluran cerna
Keterangan:
n = Besar sampel tiap kelompok.
Z 1-/2 = Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat
kemaknaan (nilai Z pada = 0,05 adalah 1,96).
Z 1-= Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa (power)
sebesar yang diinginkan (nilai Z pada = 0,20 adalah 0,842).
= Standar deviasi kadar Hemoglobin = 0,8 g/dL.
c= Rata-rata kadar Hemoglobin sebelum intervensi.
I= Rata-rata kadar Hemoglobin setelah intervensi.
Tingkat kemaknaan yang digunakan adalah 95% atau
=0,05 dan tingkat kuasa atau power 80% atau
=0,20,
=0,8 ,
estimasi selisih antara rata-rata Hemoglobin = 0,6 (Sakti, dkk., 2003), maka
estimasi besar sampel tiap kelompok adalah :
n = 2(0,8)2(1,96 + 0,842)2
(0,6)2
= 27,9 dibulatkan 28 anak SD
Populasi
Seluruh mahasiswi Akademi Kebidanan Dharma Praja
Bondowoso yaitu sebanyak 114 orang
Sampel
Mahasiswa yang sesuai dengan kriteria inklusi
Pengolahan data
Analisis data
Hasil
Kesimpulan
Almatsier, Sunita (2003), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Anonymous (2007), Tujuh dari Sepuluh Wanita Terkena Anemia, diakses 2 Januari
2012.
Dahlan (2009), Fungsi Zat Gizi dan Sumber dalam Bahan Makanan, (http://www
Dahlan forum.Wordpress.com) diakses tanggal 20/12/2009
Herman (2003), Gizi, Anemia, dan Remaja Putri (http: www wnpg.org.c0.id).
Hughes dkk. (1996), Absorpstion Ascorbic Acid and Ferrous, England : Fishman.