Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS,

SOLVABILITAS, DAN OPINI AUDIT


TERHADAP AUDIT DELAY
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012)

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

Khairun Nisak
2009/12991

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Wisuda Periode Maret 2015
UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, DAN OPINI AUDIT
TERHADAP AUDIT DELAY

(Studi Empiris Pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012)

Khairun Nisak
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Emai: khairunnisak_icha90@yahoo.co.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengaruh ukuran perusahaan yang diukur dengan total
assets terhadap audit delay, (2) Pengaruh profitabilitas yang diukur dengan ROA terhadap audit delay, (3)
pengaruh solvabilitas yang diukur dengan DR terhadap audit delay, dan (4) pengaruh opini audit yang diukur
dengan variabel dummy terhadap audit delay.
Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2008 hingga 2012. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 42 perusahaan sampel. Jenis data adalah
data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id . metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi
berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, maka hasil penelitian ini menyimpulkan: (1) Ukuran
perusahaan yang diukur dengan total assets tidak berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (2) profitabilitas yang diukur dengan ROA berpengaruh signifikan
negatif terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (3)
Solvabilitas yang diukur dengan DR berpengaruh signifikan positif terhadap audit delay pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (4) Opini audit yang diukur dengan variabel dummy tidak
berpengaruh terhadap audit delay pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar: 1) Mengidentifikasi
faktor lain yang mempengaruhi audit delay. 2) Menggunakan program e-views.

Kata kunci: audit delay, ukuran perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, opini audit

ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of: (1) firm size as measured by total assets on audit delay, (2)
profitability as measured by ROA on audit delay, (3) solvency as measured by DR on audit delay, and (4 ) audit
opinion as measured by a dummy variable on audit delay.

This study classified as the causative research. The population in this study was all companies listed on
the Indonesian Stock Exchange from 2008 to 2012. Sampling was chosen by using purposive sampling method
and obtained 42 sample firms. This type of data was secondary data obtained from www.idx.co.id. Methods of
data analysis used was multiple regression analysis.
Based on the results of multiple regression analysis, the results of this study concluded: (1) The size of
the company as measured by total assets has not effect the audit delay in the manufacturing companies listed on
the Indonesian Stock Exchange, (2) profitability as measured by ROA has significant negative effect on audit
delay in the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange, (3) Solvency as measured by
DR has significant positive effect audit delay in the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock
Exchange, (4) audit opinion is measured by a dummy variable has not effect the audit delay in companies listed
the Indonesia Stock Exchange.
Based on the above results, it is recommended for further research: 1) identify other factors that affect
audit delay. 2) Using the e-views program.

Keywords: audit delay, firm size, profitabilitas, solvabilitas, audit opinion

1
I. PENDAHULUAN penundaan pengumuman laba dan
penerbitan laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan Fenomena lamanya proses audit
salah satu instrumen penting dalam dalam terminologi penelitian pengauditan
mendukung keberlangsungan suatu dikenal dengan audit delay. Menurut
perusahaan, utamanya yang telah go Subekti (2004) audit delay adalah rentang
public. Seiring pesatnya perkembangan waktu antara tahun fiskal perusahaan
perusahaan-perusahaan yang go public, sampai dengan tanggal laporan audit.
makin tinggi pula permintaan atas audit Dengan kata lain, audit delay adalah waktu
laporan keuangan yang menjadi sumber yang dibutuhkan oleh auditor untuk
informasi bagi investor. Informasi yang mengaudit laporan keuangan sejak tanggal
terkandung dalam laporan keuangan tutup buku perusahaan. Lamanya waktu
disebut bermanfaat jika disajikan secara penyelesaian audit dapat mempengaruhi
akurat dan tepat waktu, yakni tersedia saat ketepatan waktu (timeliness) informasi
dibutuhkan oleh investor. Menurut Givoly laporan keuangan yang dipublikasikan
dan Palmon (1982) dalam Aryati (2005), sehingga dapat mempengaruhi tingkat
nilai dari ketepatan waktu pelaporan ketidakpastian keputusan yang didasarkan
keuangan merupakan faktor penting bagi pada informasi yang dipublikasikan.
kebermanfaatan laporan keuangan Menurut Carslaw dan Kaplan (1991)
tersebut. dalam Sulthoni (2012), audit delay
Ketepatan waktu penyusunan dan merupakan jangka waktu antara tahun
pelaporan keuangan suatu perusahaan akan fiskal perusahaan sampai dengan tanggal
berpengaruh terhadap nilai laporan laporan audit. Semakin lama auditor
keuangan tersebut. Penyajian laporan menyelesaikan pekerjaan auditnya maka
keuangan yang tidak tepat waktu akan akan semakin panjang audit delay. Audit
menimbulkan reaksi negatif dari pelaku delay yang semakin panjang akan
pasar modal. Laporan keuangan yang telah menyebabkan perusahaan terlambat dalam
diaudit dapat memberikan kepercayaan melaporkan laporan keuangannya.
kepada para pelaku pasar modal bahwa Perusahaan paling lambat melaporkan
laporan keuangan telah disajikan secara laporan keuangannya 120 hari dari tahun
wajar dan informasi yang dihasilkan fiskal perusahaan. Hal ini berdasarkan
perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar peraturan BAPEPAM-LK nomor Kep-
untuk membeli atau menjual kepemilikan 431/BL/2012. Lamanya waktu
saham yang dimiliki investor. Perusahaan- penyelesaian audit dapat mempengaruhi
perusahaan yang sudah go public di ketepatan waktu (timeliness) dan
Indonesia telah mengalami perkembangan kerelevanan sebuah informasi yang
yang sangat pesat sehingga mengakibatkan dipublikasikan sehingga dapat
permintaan akan audit laporan keuangan mempengaruhi tingkat ketidakpastian
semakin meningkat. Ketepatan waktu keputusan yang didasarkan pada informasi
(timeliness) penyajian laporan keuangan yang dipublikasikan. Keterlambatan
merupakan syarat utama bagi peningkatan informasi yang diperlukan akan
harga pasar saham perusahaan-perusahaan mengakibatkan informasi tidak relevan
go public tersebut. Dengan demikian, bagi investor.
perkembangan pengauditan perusahaan go Ukuran perusahaan merupakan
public menjadi tidak mudah. Hal ini suatu indikator yang dapat menunjukkan
disebabkan oleh pengauditan yang kondisi atau karakteristik perusahaan
merupakan aktivitas atau suatu proses dimana terdapat beberapa parameter yang
sistematis yang membutuhkan waktu dapat digunakan untuk menentukan ukuran
sehingga mengakibatkan terjadinya (besar atau kecilnya) suatu perusahaan,
seperti banyaknya jumlah karyawan,

2
jumlah aktiva yang dimiliki dan jumlah (1995) dalam Respati (2004) menyatakan
saham yang beredar. Menurut Ashton bahwa rasio leverage mengukur tingkat
(1989) serta Owusu-Ansah (2000), aktiva perusahaan yang telah dibiayai oleh
perusahaan besar melaporkan lebih cepat penggunaan hutang. Dengan demikian
dibandingkan dengan perusahaan kecil. solvabilitas merupakan kemampuan suatu
Manajemen perusahaan berskala besar perusahaan untuk membayar semua
cenderung diberikan insentif untuk hutang-hutangnya baik jangka pendek
mengurangi audit delay dikarenakan maupun jangka panjang. Tingginya risiko
perusahaan-perusahaan tersebut dimonitori ini menunjukkan bahwa adanya
secara ketat oleh investor, pengawas kemungkinan bahwa perusahaan tersebut
permodalan, dan pemerintah. Oleh karena tidak bisa melunasi kewajibannya baik
itu perusahaan-perusahaan berskala besar berupa bayaran pokok maupun bunga.
cenderung mengalami tekanan eksternal Resiko perusahaan yang tinggi
yang lebih tinggi untuk mengumumkan mengindikasi bahwa perusahaan
laporan audit lebih awal. mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan
keuangan merupakan berita buruk yang
Profitabilitas adalah kemampuan akan mempengaruhi kondisi perusahaan di
perusahaan untuk menghasilkan mata masyarakat. Pihak manajemen
keuntungan pada tingkat penjualan, aset cenderung menunda penyampaian laporan
dan modal saham tertentu (Mamduh, keuangan dan membutuhkan waktu yang
2003). Profitabilitas menunjukkan lama untuk penyelesaian audit laporan
keberhasilan perusahaan dalam keuangan tahunan. Penemuan Caslaw
memperoleh keuntungan. Maka tingkat (1991) memperoleh hubungan yang
profitabilitas rendah ditenggarai signifkan antara solvabilitas dengan audit
berpengaruh terhadap audit delay. Hal delay perusahaan. Semakin tinggi rasio
tersebut berkaitan dengan akibat yang utang terhadap total aset, semakin lama
dapat ditimbulkan pasar terhadap rentang waktu yang dibutuhkan untuk
pengumuman rugi oleh perusahaan. penyelesaian audit laporan keuangan
Penelitian Naim (1998) memperlihatkan tahunan.
bahwa tingkat profitabilitas yang lebih Opini audit merupakan bagian dari
rendah memacu kemunduran publikasi laporan audit yang merupakan informasi
laporan keuangan. Demikian pula Caslaw utama dari laporan audit. Auditor
(1991) memaparkan perusahaan yang menyatakan pendapat berpijak pada audit
melaporkan kerugian mungkin akan yang dilaksanakan pada perusahaan
meminta auditor untuk mengatur waktu berdasarkan standar audit dan atas temuan-
yang lebih lama. Ditemukan oleh Owusu- temuannya pada perusahaan. Caslaw
Ansah (2000), perusahaan yang memiliki (1991) menyatakan bahwa terdapat
hasil gemilang (good news) cenderung hubungan negatif antara opini auditor
meminta auditor untuk menyelesaikan dengan audit delay. Perusahaan yang tidak
auditnya lebih cepat agar pihak menerima jenis pendapat audit wajar tanpa
manajemen melaporkan lebih cepat pengecualian akan menunjukkan audit
dibandingkan dengan perusahaan yang delay yang lebih panjang dibanding
mengalami kerugian (bad news). perusahaan yang menerima opini wajar
Ungkapan senada dikemukakan dalam tanpa pengecualian. Hal ini disebabkan
penelitian Annisa (2004), perusahaan karena banyaknya bukti yang harus
dengan hasil yang baik akan melaporkan dikumpulkan oleh auditor untuk
lebih cepat dari perusahaan yang gagal meyakinkan auditor dalam memberikan
operasi atau merugi. pendapat. Pada opini wajar tanpa
Solvabilitas acapkali disebut pengecualian, auditor tidak perlu
leverage ratio. Weston dan Copeland menambah bukti pemeriksaan laporan

3
keuangan yang telah direncanakan. Jakarta (BEJ). Halim memaparkan bahwa
Penambahan bahan bukti pemeriksaan faktor ukuran perusahaan, jenis industri,
terjadi apabila terdapat hal yang tidak tahun buku yang berakhir 31 Desember,
sesuai dengan apa yang diinformasikan opini auditor, tingkat profitabilitas,
pada laporan keuangan dengan bukti yang pengumuman rugi, dan lama menjadi klien
ada. Hal ini akan mengakibatkan audit Kantor Akuntan Publik (KAP)
delay akan lebih lama dari yang telah berpengaruh secara serentak terhadap audit
direncanakan. delay. Namun saat diuji dengan analisis
PT Davomas Abadi Tbk yang univariate, faktor yang berpengaruh pada
lambat dalam penyampaian laporan audit delay hanya perikatan, tahun buku
keuangannya pada tahun 2012. Rentang yang berakhir 31 Desember, dan
waktu yang dibutuhkan oleh auditor dalam pengumuman rugi.
mengaudit laporan keuangan PT Davomas Haron dkk (2006) melakukan pula
Abadi Tbk pada tahun 2012 adalah 151 penelitian mengenai karakteristk
hari dengan opini wajar dengan perusahaan di Indonesia yang diperkirakan
pengecualian, sedangkan batas waktu berpengaruh terhadap audit delay.
penyampaian laporan keuangan Menggunakan sampel penelitian
perusahaan maksimal 120 hari setelah perusahaan manufaktur dan financial,
tahun fiskal perusahaan. Penelitian Haron menguji karakteristik contingent
Purbowati (2009) juga menguji variabel liability, extraordinary item, reputasi
determinan audit delay dan dampaknya Kantor Akuntan Publik (KAP), opini
terhadap reaksi investor dimana hasilnya auditor, ukura perusahaan multinasional,
adalah ukuran perusahaan, jenis opini dan good corporate governance. Dari
auditor, jenis perusahaan, dan reaksi berbagai karakteristik tersebut, ada tiga
investor berpengaruh terhadap audit delay. faktor yang berpengaruh signifikan pada
Lamanya waktu penyelesaian audit dapat audit delay, ialah opini auditor, jenis
mempengaruhi ketepatan waktu informasi industri, dan anak cabang dari perusahaan
yang dipublikasikan sehingga berdampak multinasional.
pada reaksi pasar dan mempengaruhi Berdasarkan pada beberapa
ketidakpastian keputusan investasi. pengkajian yang pernah dilakukan,
Lawrence dan Bryan dalam Jeane (2007), penelitian kali ini bermaksud menguji
Audit delay akan semakin panjang untuk berbagai fenomena menarik terkait faktor-
perusahaan-perusahaan yang memiliki aset faktor yang berpengaruh pada audit delay.
yang besar, kondisi keuangan yang buruk Opini audit misalnya, ditengarai tidak
atau kesibukan yang padat menjelang akhir berpengaruh oleh Halim (2000), sementara
tahun buku. penelitian-penelitian lain menyebutkan
Subekti dan Widiyanti (2004) sebaliknya. Demikian pula faktor ukuran
mengkaji faktor profitabilitas perusahaan, perusahaan menunjukkan hasil yang
ukuran perusahaan, sektor industri inkonsisten dalam pengaruhnya terhadap
perusahaan, jenis pendapat akuntan publik, audit delay.
dan ukuran Kantor Akuntan Publik Faktor yang akan diuji kembali
(KAP). Menggunakan sampel tahun 2001 ialah pengaruh solvabilitas terhadap audit
dari perusahaan yang terdaftar di BEJ, delay. Menurut Wirakusuma (2004),
kelima faktor tersebut berpengaruh solvabilitas yang merupakan proporsi total
terhadap audit delay. hutang atas total aset memiliki pengaruh
Mengacu pada penelitian Ashton signifikan, konsisten dengan temuan
dkk (1987) di Amerika Serikat, Halim Caslaw dan Kaplan (1991). Faktor lain
(2000) menguji faktor-faktor yang yang diperkirakan berpengaruh adalah
mempengaruhi audit delay pada perusahaan yang mengumumkan rugi,
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek dengan kata lain memiliki profitabilitas

4
rendah. Perusahaan yang mengalami 2.Sejauhmana pengaruh profitabilitas
kerugian kemungkinan akan meminta terhadap audit delay pada perusahaan
auditornya agar menjadwalkan waktu audit manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
lebih lama dari biasanya. Hal ini berkaitan Indonesia?
dengan akibat buruk yang dapat 3.Sejauhmana pengaruh solvabilitas
ditimbulkan pasar terhadap perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan
karena adanya pengumuman rugi tersebut. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Sebaliknya apabila perusahaan Indonesia?
memperoleh laba tinggi, perusahaan akan 4.Sejauhmana pengaruh opini audit
berkeinginan agar good news segera terhadap audit delay pada perusahaan
disampaikan kepada investor maupun manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
pihak lain yang berkepentingan. Indonesia?
Berdasarkan fenomena yang terjadi Berdasarkan perumusan masalah di
dan penelitian sebelumnya, maka penulis atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
tertarik untuk melakukan penelitian memperoleh bukti empiris mengenai:
mengenai sejauhmana ukuran perusahaan, 1.Pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas, solvabilitas, dan opini audit audit delay pada perusahaan manufaktur
terhadap audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 2.Pengaruh profitabilitas terhadap audit
Indonesia untuk tahun 2008-2012. delay pada perusahaan manufaktur yang
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
manufaktur yang terdaftar di BEI dari 3.Pengaruh solvabilitas terhadap audit
tahun 2008 hingga tahun 2012 karena delay pada perusahaan manufaktur yang
perusahaan manufaktur sebagai sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
penelitian didasarkan pada pertimbangan 4.Pengaruh opini audit terhadap audit
bahwa perusahaan manufaktur mempunyai delay pada perusahaan manufaktur yang
operasi yang lebih kompleks dibandingkan terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
kelompok perusahaan lain yang dapat Adapun manfaat penelitian ini adalah
mempengaruhi pelaporan keuangan. Selain :
itu, perusahaan manufaktur juga 1.Bagi Penulis
merupakan kelompok perusahaan yang Meningkatkan pengetahuan dan
memiliki jumlah terbesar untuk perusahaan pemahaman penulis tentang pengaruh
yang terdaftar di BEI dibandingkan ukuran perusahaan, profitabilitas,
kelompok perusahaan lain, sehingga dapat solvabilitas, dan opini audit terhadap
terhindar dari terjadinya kekurangan data audit delay pada perusahaan manufaktur
dalam penelitian. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan latar belakang yang 2.Bagi Dunia Bisnis
telah dipaparkan di atas, maka peneliti Memberikan kontribusi bagi dunia
tertarik untuk melakukan penelitian yang bisnis, khususnya bagi para pemakai
berjudul Pengaruh Ukuran laporan keuangan agar dapat mengambil
Perusahaan, Profitabilitas, Solvabilitas, keputusan yang tepat serta bagi pihak
dan Opini Audit terhadap Audit Delay perusahaan untuk melakukan tindakan
Berdasarkan latar belakang yang tepat agar laporan keuangan dapat
masalah tersebut, maka rumusan masalah disampaikan secara tepat waktu.
yang dapat diambil adalah sebagai berikut 3.Bagi Dunia Pendidikan
: Memberikan kontribusi bagi dunia
1.Sejauhmana pengaruh ukuran pendidikan dalam hal pengembangan
perusahaan terhadap audit delay pada teori mengenai profitabilitas, ukuran
perusahaan manufaktur yang terdaftar di perusahaan, solvabilitas, opini audit
Bursa Efek Indonesia? terhadap audit delay.

5
4.Penelitian yang akan datang 2. Ukuran Perusahaan
Dapat membantu memberikan Secara umum ukuran
referensi bagi penelitian lebih lanjut. perusahaan (organization size) dapat
diartikan sebagai suatu
I. KAJIAN TEORI, KERANGKA perbandingan besar atau kecilnya
KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS suatu objek. Menurut
Poerwadarmita (2006) ukuran dapat
Kajian Teori diartikan sebagai Alat untuk
1. Audit Delay mengukur (seperti meter, jengkal,
Audit delay didefinisikan norma dsb); sesuatu yang dipakai
sebagai lamanya waktu untuk menentukan (menilai, dsb);
penyelesaian audit yang diukur dari pendapatan mengukur panjangnya
tanggal penutupan tahun buku (lebar, luas, besar) sesuatu atau
hingga tanggal diterbitkannya format. Sedangakan perusahaan
laporan audit (Halim, 2000). Senada menurut Soemarso (2002:25) adalah
dengan pernyataan Halim, Aryati organisasi yang didirikan oleh
(2005) menyebutkan audit delay seseorang atau sekelompok orang
adalah sebagai rentang waktu atau badan lain yang kegiatannya
penyelesaian laporan audit laporan adalah melakukan produksi dan
keuangan tahunan, diukur distribusi guna memenuhi
berdasarkan lamanya hari yang kebutuhan ekonomis manusia. Jadi,
dibutuhkan untuk memperoleh bila pengertian ukuran perusahaan
laporan keuangan auditor dikaitkan dengan perusahaan atau
independen atas laporan keuangan organisasi, maka ukuran perusahaan
perusahaan sejak tanggal tutup buku dapat diartikan sebagai suatu skala
perusahaan yaitu per 31 Desember pengklasifikasian besar atau
sampai tanggal laporan audit kecilnya suatu perusahaan atau
independen. organisasi yang didirikan oleh
Dyer dan McHugh dalam seseorang atau lebih untuk
Oviek (2012), menggunakan tiga mencapai tujuannya.
kriteria keterlambatan untuk melihat Berdasarkan uraian tentang
ketepatan waktu dalam ukuran perusahaan di atas, maka
penelitiannya: dapat disimpulkan bahwa ukuran
a. Preliminary lag: perusahaan merupakan suatu
Merupakan interval jumlah hari indikator yang dapat menunjukkan
antara tanggal laporan keuangan kondisi atau karakteristik
sampai penerimaan laporan akhir perusahaan dimana terdapat
preliminary lag oleh bursa. beberapa parameter yang dapat
b. Auditors report lag: digunakan untuk menentukan
merupakan interval jumlah hari ukuran (besar atau kecilnya) suatu
antara tanggal laporan keuangan perusahaan, seperti banyaknya
sampai tanggal laporan audit jumlah karyawan, jumlah aktiva
ditandatangani. yang dimiliki dan jumlah saham
c. Total lag: yang beredar.
Merupakan interval jumlah hari
antara laporan keuangan sampai 3. Profitabilitas
tanggal penerimaan laporan Profitabilitas adalah
dipublikasikan. kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan pada
tingkat penjualan, aset dan modal

6
saham tertentu (Mamduh, 2003). rasio yang menggambarkan
Sedangkan rasio profitabilitas kemampuan perusahaan dalam
(profitability ratio) menunjukkan membayar kewajiban jangka
pengaruh gabungan dari likuiditas, panjang atau kewajiban-
manajemen aktiva, dan hutang kewajibannya apabila perusahaan
terhadap hasil operasi (Brigham, dilikuidasi
2001). Cara pengukuran solvabilitas
Profitabilitas merupakan yaitu:
indikator dari keberhasilan operasi a. Debt to Equity dimana
perusahaan. Profitabilitas suatu menggambarkan sampai sejauh
perusahaan mencerminkan tingkat mana modal pemilik dapat
efektivitas yang dicapai oleh suatu menutupi hutang-hutangnya
operasional perusahaan (Santoso kepada pihak luar dan merupakan
dalam Nor, 2011). Gitman (2003) rasio yang mengukur hingga
mengungkapkan, salah satu ukuran sejauh mana perusahaan dibiayai
keberhasilan manajemen dalam dari hutang.
mengelola perusahaan adalah b.Debt Ratio dimana menunjukkan
profitabilitas. Profitabilitas beberapa bagian dari keseluruhan
merupakan kemampuan perusahaan kebutuhan dana yang dibelanjai
untuk memperoleh laba melalui dengan hutang atau beberapa
sumber daya yang ada seperti bagian aset yag digunakan untuk
penjualan, kas, modal, dan menjamin hutang.
sebagainya. c. Time Interest Earned dimana
Cara pengukuran profitabilitas: merupakan antara laba bersih
a. Gross Profit Margin yaitu sebelum bunga dan pajak dan
persentase laba kotor yang merupakan rasio yang
dibandingkan dengan penjualan. menecerminkan besarnya
b.Net Profit Margin merupakan jaminan keuangan untuk
perbandingan antara laba setelah membayar bunga hutang jangka
pajak dengan penjulan. panjang.
c. Retunt on Assets merupakan
kemampuan perusahaan untuk 5. Opini Audit
mengahasilkan laba dari aset Auditor menyatakan pendapat
yang dipergunakan. berpijak pada audit yang
d.Retunt on Equity merupakan dilaksanakan berdasarkan standar
kemampuan perusahaan dalam auditing dan atas temuan-
memperoleh laba yang tersedia temuannya. Standar auditing antara
bagi pemegang saham lain memuat empat standar
perusahaan. pelaporan (Arens, 2008).
Pendapat-pendapat auditor
4. Solvabilitas dijelaskan sebgai berikut:
Solvabilitas adalah suatu alat a. Pendapat wajar tanpa
ukur perusahaan untuk pengecualian menyatakan bahwa
menunjukkan kemampuannya laporan keuangan menyajikan
untuk memenuhi kewajiban secara wajar, dalam hal yang
financialnya baik jangka pendek material, posisi keuangan, hasil
maupun jangka panjang apabila usaha, dan arus kas entitas
sekiranya perusahaan dilikuidasi. tertentu sesuai dengan prinsip
Syafri (2008) menyatakan akuntansi yang berterima umum.
bahwa rasio solvabilitas adalah

7
b. Pendapat wajat tanpa terhadap rentang waktu penyelesaian
pengecualian dengan paragraf audit.
penjelasan meruakan suatu Dewi lestari dalam penelitian
keadaan tertentu yang tentang analisis faktor-faktor yang
mengharuskan auditor untuk mempengaruhi audit delay. studi
menambahkan suatu paragraf empiris pada perusahaan costumer
dalam laporan auditnya. goods yang terdaftar di BEI. Hasil
c. Pendapat wajar dengan penelitian menunjukkan bahwa
pengecualian merupakan bahwa profitabilitas, solvabilitas, dan kualitas
laporan keuangan menyajikan auditor yang berpengaruh terhadap
secara wajar dalam semua hal audit delay. sedangkan ukuran
yang material, posisi keuangan, perusahaan dan opini auditor tidak
hasil usaha, dan arus kas entitas berpengaruh terhadap audit delay.
sesuai dengan prinsip akuntansi Kerangka Konseptual
yang berterima umum, kecuali
untuk dampak hal-hal yang Kerangka konseptual dimaksud
berhubungan dengan yang sebagai konsep untuk menjelaskan,
dikecualikan. mengungkapkan dan menunjukkan
d. Pendapat tidak wajar merupakan keterkaitan antara variabel yang akan
laporan keuangan tidak diteliti yaitu audit delay sebagai
menyajikan secara wajar posisi variabel dependen, ukuran perusahaan,
keuangan, hasil usaha, dan arus profitabilitas, solvabilitas, dan opini
kas entitas sesuai dengan prinsip audit sebagai variabel independen.
akuntansi yang berterima umum. Untuk lebih menyederhanakan
e. Penyataan tidak memberikan kerangka pemikiran tersebut, maka
pendapat yaitu auditor yang tidak dibuatlah kerangka konseptual seperti
melaksanakan audit yang yang terlihat pada gambar di bawah ini:
berlingkup memadai intuk
memungkin auditor memberikan Ukuran
pendapat atas laporan keuangan. Perusahaan

Penelitian Terdahulu Audit delay


Profitabilitas
Subekti dan widiyanti (2004)
dalam penelitiannya tentang pengaruh
profitabilitas, ukuran perusahaan, sktor
industry, opini auditor, dan KAP big 5 Solvabilitas
terhadap audit delay. hasil penelitian ini
menunjukkan kelima variabel
Opini Audit
independen berpengaruh signifikan
terhadap audit delay.
Wira kusuma (2004) dalam Hipotesis
penelitian tentang pengaruh jenis opini,
solvabilitas, internal auditor, ukuran H1:Ukuran perusahaan berpengaruh
perusahaan, profitabilitas, reputasi negatif terhadap audit delay
auditor, jenis industri, dan jenis opini H2:Profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap rentang waktu penyelesaian terhadap audit delay
audit. Hasil penelitian ini menyatakan H3:Solvabilitas berpengaruh positif
bahwa solvabilitas, internal auditor, dan terhadap audit delay
ukuran perusahaan yang berpengaruh H4:Perusahaan dengan opini audit wajar
tanpa pengecualian memiliki

8
probabilitas audit delay yang timbulnya variabel terikat. Dalam
pendek penelitian ini yang menjadi variabel
bebas adalah ukuran perusahaan (X1),
II. METODE PENELITIAN Profitabilitas (X2), Solvabilitas (X3),
dan Opini Audit (X4)
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian Teknik Analisis Data
kausatif yang merupakan tipe penelitian ni 1. Uji Asumsi Klasik
untuk menganalisis pengaruh beberapa a. Uji Normalitas
variabel terhadap variabel lainnya. Uji normalitas dimaksudkan untuk
meghindari terjadinya bias, data yang
Populasi dan Sampel digunakan sebaiknya berdistribusi
Populasi dalam penelitian ini normal.
adalah perusahaan manufaktur yang b. Uji Multikolinieritas
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selma Uji multikolinieritas bertujuan untuk
tahun pengamatan yaitu dari tahun 2008 menguji apakah dalam regresi
hingga tahun 2012. ditemukan adanya korelasi
Sampel dalam penelitian ini adalah antarvariabel bebas.
penmilihan sampel dengan pertimbangan, c. Uji Heteroskedastisitas
yaitu pemilihan sampel tidak secara acak Uji heteroskedastisitas bertujuan
yang informasinya diperoleh dengan untuk menguji apakah dalam model
tujuan dan masalah penelitian. regresi terjadi ketidaksamaan varians
Berdasarkan kriteria, maka ada 42 dari residual satu pengamatan ke
perusahaan yang termasuk ke dalam penamatan lain.
sampel penelitian ini sehinga total d. Uji Autokorelasi
observasi 210. Uji Autokorelasi bertujuan menguji
Jenis Data dan Sumber data apakah dalam suatu model regresi
Jenis data dalam penelitian ini linier ada korelasi antara kesalahn
adalah data sekunder. Sumber data yang mengganggu periode t dengan
dipergunakan untuk penelitian ini adalah kesalahan pada periode t-1,
data documenter yang diperoleh melalui 2. Model Regresi Berganda
situs resmi Bursa Efek Indonesia. Pada penelitian ini, pengujian dilakukan
dengan analisis regresi berganda, yaitu
Teknik Pengumpulan data suatu metode statistik yang umum
Untuk memperoleh data yang digunakan untuk meneliti hubungan
dibutuhkan dlam penelitian ini penulis antara variabel dependen dengan
menggunakan teknik observasi beberapa variabel independen. Adapun
dokumentasi dengan melihat laporan model regesi yang digunakan adalah
keuangan perusahaan sampel. sebagai berikut:
AUDELAY=0+ 1SIZE+ 2PROF+
Variabel Penelitian 3SOLV+ 4OPIND1 0+
1. Variabel Dependen 3. Uji Kelayakan Model
Variabel terikat adalah variabel yang a. Uji Koefisien Determinan (R2)
menjadi perhatian utama dalam sebuah Koefisien determinasi bertujuan
pengamatan. Dalam penelitian ini yang untuk mengukur seberapa jauh
menjadi variabel terikat adalah audit kemempuan model dalam
delay (Y) menerangkan variasi variabel
2. Variabel Independen dependen
Variabel bebas adalah variabel yang b. Uji F-statistik
mempengaruhi atau menjadi sebab

9
Uji statistik F bertujuan untuk Gambaran Umum Objek Penelitian
mengukur apakah semua variabel 1. Bursa Efek Indonesia
independen yang dimasukan dalam Bursa Efek Indonesia adalah salah
model mempunyai pengaruh secara satu bursa saham yang dapat
bersama-sama terhadap variabel memberikan peluang investasi dan
dependen. sumber pembiayaan dalam upaya
4. Uji Hipotesis mendukung pembangunan ekonomi
Uji ini bertujuan untuk menguji nasional. Bursa Efek Indonesia berperan
pengaruh secara parsial antara variabel juga dalam upaya mengembangkan
bebas dengan variabel terikat dengan pemodal local yang besar dan solid
mengasumsikan variabel lain adalah untuk menciptakan pasar modal
konstan. Indonesia yang stabil.
Sejarah Bursa Efek Jakarta berawal
Definisi Operasional dari berdirinya Bursa Efek di Indonesia
1. Audit Delay pada abad ke-19. Pada 14 Desember
Audit delay adalah lamanya waktu 1912, atas bantuan pemerintah Kolonial
penyelesaian audit yang dilakukan oleh Belanda Bursa Efek pertama di
auditor yang diukur dari perbedaan Indonesia didirikan di Batavia, pusat
waktu antara tanggal pelaporan pemerintahan kolonial Belanda dan
keuangan dengan tanggal opini audit sekarang dikenal sebagai Jakarta.
dalam laporan keuangan Bursa Batavia sempat ditutup
2. Ukuran Perusahaan selama periode perang dunia pertama
Ukuran perusahaan merupakan suatu dan dibuka lagi pada tahun 1925. Selain
indikator yang dapat menujkkan kondisi Bursa Batavia, pemerintah kolonial juga
atau karakteristik perusahaan dimana mengoperasikan Bursa Paralel di
terdapat beberapa parameter yang dapat Surabaya dan Semarang. Namun
digunakan ntuk menentukan ukuaran kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika
suatu perusahaan. terjadi kependudukan oleh tentara
3. Profitabilitas jepang di Batavia. Pada tahun 1952,
Profitabilitas adalah salah satu ukuran bursa saham dibuka lagi di Jakarta
keberhasilan manajemen dlam dengan memperdagangkan saham dan
mengelola perusahaannya untuk obligasi yang diterbitkan oleh
memeperoleh laba melalui sumber daya perusahaan-perusahaan Belanda.
yang ada. Kegiatan bursa kemudian dihentikan
4. Solvabilitas kembali ketika pemerintahan
Solvabilitas adalah suatu kemampuan meluncurkan program nasionalisasi
perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada taun 1956.
finansialnya baik jangka pendek Tahun 1977, bursa saham kembali
maupun jangka panjang apabila dibuka dan ditandatangani oleh Badan
sekiranya perusahaan akan dilikuidasi. Pelaksanaan Pasar Modal (BAPEPAM).
5. Opini Audit Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham
Auditor menyatakan pendapatnya diswastanisasi menjadi Bursa Efek
berpijak pada audit yang dilaksakan Jakarta ini mengakibatkan beralihnya
berdasarkan standar auditing dan atas fungsi Bapepam menjadi Badan
temuan-temuannya. Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
Pada tahun 2007, Bursa Efek Surabaya
III. HASILPENELITIAN DAN bergabung dengan Bursa Efek Jakarta
PEMBAHASAN dan berubah nama menjadi Bursa Efek
Indonesia.

10
2. Perusahaan Manufaktur di BEI Variabel opini audit (X4) memiliki rata-
Perusahaan manufaktur adalah rata sebesar 0,9667 dengan variabel
perusahaan yang menjalankan proses dummy. Nilai 1 untuk WTP dan nilai 0
pembuatan suatu produk. Sebuah untuk selain WTP. Nilai tertinggi adalah
perusahaan bisa dikatakan perusahaan 1,00 dan nilai terendah adalah 0,00
manufaktur apabila ada tahapan input-
proses-output yang akhirnya Analisis Data
menghasilkan suatu produk. Adapun 1. Uji Asumsi Klasik
jenis-jenis perusahaan manufaktur a. Uji Normalitas
tersebut antara lain: Uji normalitas dilakukan untuk
a. Industri kimia dasar menguji apakah dalam model regresi
b. Aneka Industri variabel pengganggu dan residual
c. Industri Barang Konsumsi memiliki distribusi normal atau tidak.
Data yang baik adalah data yang
Statistik Deskriptif mempunyai pola sepert distribusi
Statistik deskriptif dalam penelitian pada normal. Uji normalitas dilakukan
dasarnya merupakan proses transformasi dengan Kolmogorov-Smirnov Test.
data peneltian dalam bentuk tabulasi Jika tingkat signifikansinya > 0, 05
sehingga mudah dipahami dan dapat maka data berdistribusi normal. Jika
diinterpresentasikan. Statistik deskriptif tingkat signifikansinya < 0,05 maka
digunakan untuk mendesrkripsikan dan data dikatakan tidak berdistribusi
memberi gambaran mengenai variabel dengan normal. Secara rinci hasil
yang diteliti dan setelah melalui pross pengujian normalitas dapat dilihat
pengolahan data dengan menggunakan pada tabel.
program SPSS.
Hasil Uji Normalitas
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Hasil uji menyatakan bahwa nilai
(lampiran) Kolmogorof-Smirnov sebesar 1,340
Dari penelitian (lampiran), dari dengan signifikansi 0,055. Dengan
tabel 10 menjelaskan secara deskriptif hasil tersebut maka dapat dinyatakan
variabel dalam penelitian ini. Variabel bahwa data yang digunakan dalam
audit delay (Y) perusahaan manufaktur peneltian ini berdistribusi normal,
yang terdaftar di BEI tahun 2008, 2009, karena nilai signifikansi dari uji
2010, 2011, dan 2012 yaitu sebanyak 210 normalitas masing_masing Variabel
buah data. Variabel terikat yaitu audit lebih besar dari ( = 0,05) yaitu
delay menunjukkan mean (rerata) sebesar 0,015 > 0,05.
73,8952 dengan nilai maksimum 138,000
dengan nilai minimum 31,00. b. Uji Multikoleniertitas
Variabel ukuran perusahaan (X1) Gejala multikolinieritas ditandai
memiliki mean 6,760,000,000,000 degan dengan adanya hubungan yang kuat
nilai maksimum 200,000,000,000,000 dan di antara variabel independen dalam
nilai minimum 9,000,000,000. Variabel suatu persamaan regresi. Model
profitabilitas (X2) yang diukur dengan regresi yang dinyatakan bebas dari
ROA memiliki rata-rata sebesar 0,4143 multikolinieritas apabila nilai
dengan nilai profitabilitas tertinggi adalah Tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.
168,02 dan nilai terendah adalah -112,48. Hasil pengujian multikolinieritas
Variabel solvabilitas (X3) yang untuk variabel penelitian ini dapat
diukur dengan DR memiliki rata-rata dilihat pada tabel berdasarkan nilai
sebesar 4,6017 nilai tertinggi adalah VIF dan nilai Tolerance
621,16 dan nilai terendah adalah 0,00.

11
Hasil Uji Multikolinieritas disimpulkan bahwa tidak terjadi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala heteroskedastisitas pada
ukuran perusahaan (X1) dengan nilai penelitian ini
VIF 1,120, profitabilitas (ROA) (X2)
dengan nilai VIF 1,069, solvabilitas d. Uji Autokorelasi
(DR) (X3) dengan nilai VIF 1,246, Pengujian ini bertujuan untuk
dan opini audit (X4) dengan nilai VIF mengetahui ada atau tidaknya
1,142. Pada ukuran perusahaan (X1) korelasi antara kesalahan-kesalahan
dengan nilai Tolerance 0,893, yang muncul pada data yang
profitabilitas (X2) dengan nilai diurutkan berdasarkan waktu. Uji ini
Tolerance 0,935, solvabilitas (X3) bertujuan untuk mendeteksi adanya
dengan nilai Tolerance 0,803, dan gejala autokorelasi adalah uji yang
opini audit (X4) dengan nilai dikembangkan oleh Durbin dan
Tolerance 0,876. Jadi dapat Watson, yang dikenal dengan
disimpulkan semua variabel memiliki statistic Durbin-Watson (DW). Nilai
nilai Tolerance lebih dari 0,10 dan DW hitung dibandingkan dengan
nilai VIF kurang dari 10, sehingga nilai DW tabel. Uji tersebut dihitung
dapat disimpulkan bahwa tidak ada berdasarkan jumlah selisih kuadrat
multikolinieritas antar semua nilai taksiran faktor gangguan yang
variabel bebas yang terdapat berurutan.
penelitian.
Hasil Uji Autokorelasi
c. Uji Heteroskedastisitas Dari tabel (lampiran), dapat dilihat
Uji heteroskedastisitas adalah asumsi bahwa nilai Durbin-Watson sebesar
dalam regresi dimana varians 1.814. dalam pengujian ini apabila
residual tidak sama untuk nilai Durbin-Watson berkisar antara
pengamatan ke pengamatan yang 1,55-2,46 maka tidak ada
lain. Salah satu cara mendeteksi autokorelasi maka dapat disimpulkan
adanya gejala heteroskedastisitas penelitian ini terbebas dari gangguan
adalah dengan uji Glejser. Uji autokorelasi.
Glejser dilakukan dengan
meregresikan variabel-variabel bebas 2. Model Regresi Berganda
terhadap nilai absolute residual. Berdasarkan tabel Hasil Uji Regresi
Gangguan heteroskedastisitas terjadi Berganda (lampiran) maka dapat
jika terdapat pengaruh yang diperole persamaan regresi linear
signifikan antara variabel bebas berganda sebagai berikut :
terhadap absolute residual. Dalam uji Y=91,737 - 0,789TA - 1,1987ROA +
ini, apabila sig > 0,05 maka tidak 3,878DR + 1,331 OPIND10
terdapat heteroskedastisitas, model Angka yang dhasilkan dari pengujian
yang baik adalah tidak terjadi tersebut sebagai berikut:
heteroskedastitas. a. Konstanta ()
Nilai konstanta yang diperoleh
Hasil Uji Heteroskedastisitas sebesar 91,737. Hal ini
Pada tabel (lampiran) dapat dilihat mengindikasikan bahwa variabel
nilai sig 0,253 untuk variabel ukuran independen bernilai nol, maka
perusahaan, untuk variabel ROA besarnya audit delay adalah 91,737
0,239, untuk variabel DR 0,229 dan satuan.
untuk variabel opini audit 0,412. Dari b. Koefisien Regresi () (X1)
keempat variabel memiliki sig lebih Nilai koefisien regresi variabel
besar dari 0,05. Maka dapat ukuran perusahaan (X1) yaitu sebesar

12
-0,789. Hal ini menunjukkan bahwa 4. Uji Hipotesis (Uji t)
setiap kenaikan satu satuan proporsi Uji t dilakukan mencari pengaruh
ukura perusahaan akan variabel bebas terhadap variabel terikat
mengakibatkan penurunan audit dalam persamaan regresi secara parsial
delay sebesar 0,789 dengan mengasumsikan variabel lain
c. Koefisien Regresi () (X2) dianggap konstan. Uji t dilakukan
Nilai koefisien regresi variabel dengan membandingkan antara nilai t
profitabilitas (X2) sebesar -1,987. Hal yang dihasilkan dari perhitungan
ini menandakan, setiap kenaikan satu statistik dengan nilai ttabel. Untuk
satuan profitabilitas diukur dengan mengetahui nilai thitung dpat dilihat
ROA akan mengalami penurunan melalui tabel Hasil Uji Regresi
audit delay sebesar 1,987. Berganda (lampiran).
d. Koefisien Regresi () (X3) Berdasarkan hasil olahan data statistik
Nilai koefisien regresi variabel pada tabel 15 (lampiran), maka dapat
solvabilitas (X3) sebesar 3,878. Hal dilihat pengaruh antara variabel
ini menandakan setiap kenaikan satu- independen terhadap variabel dependen
satuan solvabilitas yang diukur secara parsial adalah sebagai berikut:
dengan DR akan mengakibatkan a. Hipotesis pertama dalam penelitian
kenaikan audit delay sebesar 3,878. ini adalah ukuran perusahaan
e. Koefisien Regresi () (X4) berpengaruh negatif dan signifikan
Nilai koefisien regresi variabel (X4) terhadap audit delay pada perusahaan
sebesar 1,331. Hal ini menunjukkan manufaktur yang terdaftar di BEI.
bahwa setiap kenaikan satu satuan Berdasarkan tabel 15 diketahui
opini audit yang diukur dengan cara bahwa koefisien ukuran perusahaan
dummy akan mengakibatkan bernilai negatif sebesar 0,789 dan
kenaikan audit delay ebesar 1,331. nilai thitung < ttabel yaitu 1,353 <
1,9729, dengan signifikansi 0,178 >
3. Uji Kelayakan Model 0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran
a. Uji R2 perusahaan manufaktur yang
Berdasarkan tabel (lampiran) dapat terdaftar di BEI. Dengan demikian
diketahui bahwa nilai adjusted R2 hipotesis pertama (H1) ditolak.
yang diperoleh sebesar 0,083. Ini b. Hipotesis kedua dalam penelitan ini
berarti bahwa audit delay perusahaan adalah profitabilitas yang diukur
manufaktur yang terdaftar di BEI dengan ROA berpengaruh negatif
periode 2008-2012 dapat dijelaskan terhadap audit delay pada perusahaan
oleh variabel bebasnya yaitu ukuran manufaktur yang terdaftar di BEI.
perusahaan, profitabilitas, Pada tabel 15 dapat diketahui nilai
solvabilitas, dan opini audit sebesar koefisien ROA bernilai negatif
8,3%. Sisanya 91,7% ditentukan oleh 1,987 dan thitung > ttabel yaitu 2.455 >
variabel lain yang tidak dianalisis 1,9729, dengan signifikansi 0,015 <
dalam penelitian ini. 0.05. hal ini berarti ROA
b. Uji F berpengaruh negatif dan signifikan
Hasil pengolahan data (lampiran) terhadap audit delay pada perusahaan
menunjukkan hasil sebesar 5,238 manufaktur yang terdaftar di BEI.
yang signifikan pada 0,001. Jadi F Dengan demikian hipotesis kedua
hitung > f tabel (sig 0,001 < 0,05). (H2) diterima.
Hal ini berarti bahwa persamaan c. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini
regresi yang diperoleh data adalah solvabilitas yang diukur
diandalakan atau model yang dengan DR berpengaruh signifikan
digunakan sudah fix. positif terhadap audit delay pada

13
perusahaan manufaktur yang belum tentu perusahaan kecil akan
terdaftar di BEI. Pada tabel 15 dapat selalu melaporkan laporan keuangannya
diketahui bahwa nilai koefisien DR lebih lama dan membutuhkan rentang
bernilai positif sebesar 3,878 dan waktu yang lama untuk pemeriksaan
nilai thitung > ttabel yaitu 3,320 laporan keuangnnya demikian pula
>1,9729, dengan signifikansi 0,001 < sebaliknya. Semakin besar ukuran suatu
0,05. Hal ini berarti bahwa DR perusahaan maka waktu yang
berpengaruh positif dan signifikan dibutuhkan untuk menyelesaikan proses
terhadap audit delay. dengan audit akan semakin panjang, hal ini
demikian hipotesis ketiga (H3) disebabkan oleh banyaknya sampel
diterima. pemeriksaan yang harus diambil dan
d. Hipotesis keempat dalam penelitian prosedur audit yang harus ditempuh.
ini adalah perusahaan yang Hasil penelitian ini mendukung
menerima pendapat WTP memiliki penelitian yang dilakukan oleh Naim
kecenderungan audit delay yang (1991), Halim (2000), Respati (2001),
pendek pada perusahaan manufaktur dan Haron dkk (2006) yang menyatakan
yang terdaftar di BEI. Pada tabel 15 tidak ada pengaruh ukuran perusahaan
dapat diketahui bahwa nilai koefisien terhadap audit delay. disisi lain hasil
bernilai positif sebesar 1,331 dan penelitian ini tidak mendukung hasil
thitung > ttabel yaitu 0,170 < 1,9729, penelitian yang dilakukan oleh
dengan signifikansi 0,865 > 0.05. hal Wirakusuma (2004), Subekti dan
ini berarti opini audit tidak Widiyanti (2004) yang menyatakan
berpengaruh terhadap audit delay. bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
dengan demikian hipotesis keempat terhadap audit delay.
(H4) ditolak. Hasil penelitian ini juga tidak dapat
mendukung landasan teori yang ada
Pembahasan yang menyatakan bahwa semakin besar
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan ukuran suatu perusahaan maka audit
terhadap audit delay delay yang dibutuhkan akan semakin
Berdasarkan hasil olah data pendek. Diperkirakan ukuran
statistik dapat dilihat bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
perusahaan koefisien ukuran audit delay lantaran sampel merupakan
perusahaan bernilai negatif sebesar perusahaan yang terdaftar di BEI yang
0,789 dan nilai thitung<ttabel yaitu 1,353 < diawasi oleh investor, pengawas
1,9729, dengan signfikansi 0,178 > permodalan, dan pemerintah. Atas dasar
0,05. Hal ini berarti bahwa ukuran itu, perusahaan dengan aset besar
perusahaan tidak berpengaruh terhadap maupun kecil mempunyai kemungkinan
audit delay pada perusahaan yang sama dalam menghadapi takanan
manufaktur yang terdaftar di BEI. atas penyampaian laporan keuangan.
Dengan demikian hipotesis pertama Kemungkinan lainnya, auditor
(H1) ditolak. menganggap bahwa dalam proses
Hasil ini menolak logika teori yang pengauditan berapapun jumlah aset
menyatakan bahwa perusahaan besar yang dimiliki tiap-tiap perusahaan akan
cenderung melaporkan laporan diperiksa dengan cara yang sama, sesuai
keuangannya lebih cepat dibandingkan dengan prosedur dalam standar
dengan perusahaan kecil, berarti professional akuntan publik.
perusahaan besar akan membutuhkan 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap
rentang waktu pemeriksaan yang lebih Audit Delay
pendek dibandingkan dengan Berdasarkan hasil olah data
perusahaan kecil. Pada kenyataannya statistik dapat dilihat bahwa

14
profitabilitas yang diukur dengan ROA terhadap audit delay. dengan demikian
berpengaruh negatif terhadap audit apabila tingkat profitabilitas perusahaan
delay pada perusahaan manufaktur yang rendah merupakan bad news bagi pihak
terdaftar di BEI. Pada tabel 15 dapat perusahaan. Maka manajemen
diketahui bahwa nilai koefisien ROA perusahaan cenderung meminta
bernilai negatif 1,987 dan thitung > ttabel penyampaian laporan keuangan yang
yaitu 2.455 > 1,9729, dengan lebih panjang sehingga tinggat audit
signifikansi 0,015 < 0.05. hal ini berarti delay meningkat.
ROA berpengaruh negatif dan 3. Pengaruh Solvabilitas terhadap
signifikan terhadap audit delay pada Audit Delay
perusahaan manufaktur yang terdaftar Berdasarkan hasil olah data
di BEI. Dengan demikian hipotesis statistik dapat dilihat bahwa solvabilitas
kedua (H2) diterima. yang diukur dengan DR berpengaruh
Hasil penelitian ini mendukung signifikan positif terhadap audit delay
teori yang menyatakan bahwa tingkat pada perusahaan manufaktur yang
profitabilitas rendah ditengarai terdaftar di BEI. Pda tabel 15 dapat
berpengaruh terhadap audit delay. Hal diketahui bahwa nilai koefisien DR
tersebut berkaitan dengan akibat yang bernilai positif sebesar 3,878 dan nilai
dapat ditimbulkan pasar terhadap thitung > ttabel yaitu 3,320 >1,9729,
pengumuman rugi oleh perusahaan. dengan signifikansi 0,001 < 0,05. Hal
Penelitian Naim (1998) memperlihatkan ini berarti bahwa DR berpengaruh
bahwa tingkat profitabilitas yang lebih positif dan signifikan terhadap audit
rendah memacu kemunduran publikasi delay. dengan demikian hipotesis ketiga
laporan keuangan. Demikian pula (H3) diterima.
Carslaw dan Kaplan (1991) Hasil penelitian ini mendukung
memaparkan perusahaan yang teori yang menyatakan bahwa tingginya
melaporkan kerugian mungkin akan debt ratio mencerminkan tingginya
meminta auditor untuk mengatur waktu resiko keuangan perusahaan. Tingginya
audit yang lebih lama ketimbang risiko ini menunjukkan adanya
biasanya. kemungkinan bahwa perusahaan
Ditemukan oleh Owusu-Ansah tersebut tidak bisa melunasi kewajiban
(2000), perusahaan yang memiliki hasil atau hutangnya baik berupa pokok
gemilang (good news) akan melaporkan maupun bunga. Tingginya resiko
lebih tepat waktu dibandingkan dengan keuangan merupakan bad news yang
perusahaan yang mengalami kerugian akan mempengaruhi kondisi perusahaan
(bad news), berarti perusahaan ingin di mata masyarakat. Pihak manajemen
auditor memeriksa laporan cenderung menunda penyampaian
keuangannya lebih cepat. Ungkapan laporan keuangan berisi berita buruk,
senada dikemukakan dalam penelitian berarti pihak manajemen akan meminta
Annisa (2004), perusahaan dengan hasil auditor untuk mengatur jadwal audit
yang baik akan melaporkan lebih cepat lebih lama dari yang telah dijadwalkan
dari perusahaan yang gagal operasi atau sebelumnya.
merugi. Hal ini dikarenakan pihak Hasil penelitian yang diperoleh
perusahaan ingin cepat-cepat yaitu solvabilitas (DR) berpengaruh
memberitahu kepada investor, positif dan signifikan terhadap audit
pengawas permodalan dan pemerintah delay. dengan demikian tingkat
tentang hasil yang gemilang (god news). solvabilitas suatu perusahaan
Hasil penelitian yang diperoleh berpengaruh terhadap resiko perusahaan
dengan menggunakan indikator ROA di masa depannya. Kondisi perusahaan
berpengaruh negatif dan signifikan yang sehat akan tamapak dari tingkat

15
solvabilitas yang rendah karena dapat konsultasi dengan partner audit yang
diartikan bahwa perusahaan akan lebih senior atau staf teknis lainnya dan
mampu memenuhi kewajiban jangka perluasan lingkup audit.
pendeknya maupun jangka panjangnya. Opini audit tidak berpengaruh
Dengan menggunakan aset perusahaan terhadap audit delay. hasil ini
secara keseluruhan. Solvabilitas yang mendukung penelitian oleh halim
tinggi merupakan berita buruk bagi (2000) yang menyatakan opini audit
pihak investor. Pihak manajemen tidak berpengaruh terhadap audit delay
perusahaan cenderung untuk menunda karena hal tersebut merupakan bagian
pelaporan keuangannya dan meminta dari kewenangan KAP untuk
auditor utuk mengatur jadwal auditnya. memberikan pernyataan. Adanya
Maka semakin tinggi tingkat keengganan auditor untuk
solvabilitas suatu perusahaan maka mengeluarkan kualifikasi dan
rentang waktu yang dibutuhkan auditor manajemen untuk menerima hasil
akan semakin panjang. Begitu juga pengauditan dapat terjadi dalam lingkup
sebaliknya, apabila tingkat solvabilitas yang secara struktur hukum dan
rendah maka hal ini merupakan berita professional.
baik bagi investor, pihak manajemen Dalam penelitian ini, pemberian
cenderung ingin mempercepat opini audit tidak dapat dipengaruhi oleh
pelaporan laporan keuangannya. Maka pihak manajemen perusahaan. Karena
pihak manajemen meminta auditor pemberian opini audit merupakan
untuk mempercepat proses auditnya. kewenangan KAP untuk memberikan
4. Pengaruh Opini Audit terhadap pernyataan tanpa dipengaruhi negosiasi
Audit Delay rentang waktu penelitian. Sehingga
Berdasarkan hasil olah data tidak berpengaruhnya opini audit
statistik dapat dilihat bahwa perusahaan terhadap audit delay.
yang menerima pendapat WTP tidak
berpengaruh terhadap audit delay pada IV. PENUTUP
perusahaan manufaktur yang terdaftar Kesimpulan
di BEI. Pada tabel 15 dapat diketahui Penelitian ini bertujuan untuk
bahwa nilai koefisien sebesar 1,331 melihat seberapa besar pengaruh ukuran
dengan arah positif dan thitung > ttabel perusahaan yang diproksikan dengan total
yaitu 0,170 < 1,9729, dengan assets, profitabilitas yang diproksikan oleh
signifikansi 0,865 > 0.05. Hal ini retund on assets (ROA), solvabilitas yang
menunjukkan opini audit tidak diproksikan dengan debt ratio (DR), opini
berpengaruh terhadap audit delay. audit yang diproksikan oleh variabel
dengan demikian hipotesis keempat dummy terhadap audit delay pada
(H4) ditolak. perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Hasil ini menolak logika teori Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
menyatakan bahwa terdapat hubungan 2008 sampai dengan tahun 2012.
negatif antara opini auditor dengan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan
audit delay. Perusahaan yang tidak pengujian hipotesis yang telah dilakukan
menerima jenis pendapat akuntan wajar dapat disimpulkan bahwa:
tanpa pengecualian akan menunjukkan 1. Ukuran perusahaan (Total Assets) tidak
audit delay lebih panjang dibanding berpengaruh terhadap audit delay pada
perusahaan yang menerima opini wajar perusahaan manufaktur yang terdaftar
tanpa pengecualian. Hal ini terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
karena proses pemberian pendapat tahun 2008-2012.
selain wajar tanpa pengecualian 2. Profitabiltas (ROA) berpengaruh negatif
melibatkan negosiasi dengan klien, dan signifikan terhadap audit delay

16
pada perusahaan manufaktur yang hasil penelitian yang telah diterangkan,
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka unuk penelitian yang sama agar
pada tahun 2008-2012. menggunakan analisis regresi berganda
3. Solvabilitas (DR) berpengaruh positif dengan program e-views.
dan signfikan terhadap audit delay
pada perusahaan manufaktur yang DAFTAR PUSTAKA
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Anissa, Nur. 2004. Ketepatan Waktu
pada tahun 2008-2012. Penyampaian Laporan Keuangan:
4. Opini audit (dummy) tidak berpengaruh Kajian Atas Kinerja Manajemen,
terhadap audit delay pada perusahaan Kualitas Auditor, dan Opini
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Audit, Balance 2: 42-53
Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012.
Agus Sartono. 2001. Manajemen
Keterbatasan Penelitian Keuangan Teori dan Aplikasi.
Meskipun penulis telah berusaha Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
merancang dan mengembangkan
Arifin. 2005. Pidato Pengukuhan Guru
penelitian sedemikian rupa, namun masih
Besar UNDIP. Semarang: Badan
terdapat beberapa keterbatasan dalam
Penerbit Universitas Diponegoro.
penelitian ini yang masih perlu direvisi.
Penelitian ini hanya mampu menunjukkan Aryati, Titik dan Maria Theresia. 2005.
8,3% pengaruh variabel independen Faktor-Faktor yang
terhadap audit delay sedangkan 91,7% Mempengaruhi Audit Delay dan
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak Timeliness, Media Riset
diteliti. Hal ini mengidentifikasi masih Akuntansi, Auditing dan Informasi
banyak variabel yang tidak diteliti 5(3): 271-287
mempengaruhi audit delay sehingga hasil
penelitian kurang dapat menggambarkan Ashton, Robert H., John J. Willingham,
faktor-faktor yang memepengaruhi audit dan Robert K. Elliot. 1987. An
delay. Empirical Analysis of Audit
Delay, Journal of Accounting
Saran Research 25(2)Autumn:275-292.
Adapun saran-saran yang dapat Brigham, Eugene F dan Joel F Houston.
penulis berikan sehubungan dengan 2001. Manajemen Keuangan.
keterbatasan yang terdapat dalam Jakarta: Erlangga
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. mengingat hasil penelitian Carslaw, C.A.P.N. dan S.E. Kaplan. 1991
menunjukkan pengaruh ukuran An Examination of Audit Delay:
perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, Further Evidence from New
dan opini audit hanya sebesar 8,3% Zealand, Accounting and Business
terhadap audit delay, hal ini berarti Research 22(85):21-32.
terdapat banyak variabel yang tidak
diteliti mempengaruhi audit delay. Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2003.
untuk penelitian yang sama, diperlukan Teori Akuntansi. Semarang: Badan
mengidentifikasi faktor lain yang Penerbit Universitas Diponegoro.
mempengaruhi audit delay. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
2. mengingat pengaruh ukuran Multivariate dengan Program
perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, SPSS. Semarang: Badan Penerbit
dan opini audit terhadap audit delay Universitas Diponegoro.
dengan menggunakan analisis regresi
berganda dengan SPSS v16 dengan

17
Gujarati, Damodar. 2007. Ekonometrika Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba
Dasar. Jakarta : Erlangga Empat.
Hackston, David dan Markus J. Milne. Munawir, S.2002. Analisis Laporan
1996. Some Determination of Keuangan. Yogyakarta: BPFE
Social and Environmental Yogyakarta.
Disclosure in New Zealand
Companies, Accounting, Auditing, Naim, Ainun. 1999. Nilai Informasi
and Accountability Journal. Vol 9, Ketepatan Waktu Penyampaian
No. 1, p. 77-108. Laporan Keuangan: Analisis
Empirik Regulasi Informasi di
Halim, Varianada. 2000. Faktor-Faktor Indonesia, Jurnal Ekonomi dan
Yang Mempengaruhi Audit Delay: Bisnis Indonesia 14 (2): 85-100.
Studi Empiris Perusahaan-
perusahaan di Bursa Efek Jakarta, Prabandari, Jeane Deart Meity dan
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Rustiana. 2007. Beberapa Faktor
2(1):63-75. yang Berdampak pada Perbedaan
Audit Delay (Studi Empiris pada
Haron, H, B. Hartadi, dan E. Subroto. Perusahaan-Perusahaan Keuangan
2006. Analysis of Factors yang Terdaftar di BEJ ), Kinerja
Influencing Audit Delay (Empirical 11(1): 27-39.
Study at Public Companies in
Indonesia), Jurnal Riset Akuntansi Respati, Novita Weningtyas. 2004.
Indonesia 6(1):95-121. Faktor-Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Ketepatan Waktu
Hasan, Iqbal. 2002. Teori Pengambilan Pelaporan Keuangan: Studi
Keputusan. Jakarta: Ghalia Empiris di Bursa Efek Jakarta,
Indonesia. Jurnal Maksi 4: 67-81
IAI. 2001. Standar Profesional Akuntan Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar
Publik. Jakarta: Salemba Empat. Pembelajaran Perusahaan, BPFE,
Yogyakarta.
IAI. 2009. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat. Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja
Keuangan dan Perencanaan
Jensen, Michael C. dan William H. keauangan Perusahaan, PT.
Meckling. 1976. Theory of the Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Firm: Managerial Behaviour,
Agency Costs and Ownership Sekaran, Uma. 2003. Research Methods
Structure. Journal of Financial For Business. New York: John
Economic 3(4):305-360 Wiley & Sons, Inc.
Kartikahadi, Hans. Dkk. 2012. Akuntansi Syafri, Sofyan Harahap. 2010. Analisis
Keuangan berdasrkan SAK Kritis atas Laporan keuangan.
berbasis IFRS buku 1. Jakarta: Jakarta: Rajawali Pers.
Salemba Empat
Subekti, Imam. dan N.W. Widiyanti. 2004.
Kieso, Donald E.,et al. 2002. Akuntansi Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
Intermediate Edisi Kesepuluh Jilid Terhadap Audit Delay di
1. Diterjemahkan oleh Emil Salim. Indonesia, Simposium Nasional
Jakarta : Penerbit Erlangga. Akuntansi VII:991-1002.

18
Subramanyam, K.R dan John J. Wild. Publik, Simposium Nasional Akuntansi
2010. Financial Statement VII: 1202-1222.
Analysis. Diterjemahkan oleh Dewi
Yanti. Jakarta: Penerbit Salemba Yuliana dan A.Y. Ardiati. 2004. Faktor-
Empat. Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay di Indonesia, Modus 16 (2):
Ukago, Kristianus. 2005. Faktor-faktor 135-146
Yang Berpengaruh Terhadap
Ketepatan Waktu Pelaporan www.idx.co.id
Keuangan: Bukti Empiris di Bursa
Efek Jakarta, Jurnal Maksi 5 (1):
13-33.
Wahyono, Hadi, 2002. Komperasi Kinerja
Perusahaan Bank dan Asuransi
Studi Empiris di Bursa Efek
Jakarta, Jurnal riset ekonomi dan
manajemen, vol. 2 No. 2, Mei 2002
Wirakusuma, Made Gde. 2004. Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Rentang
Waktu Penyajian Laporan Keuangan ke

19
LAMPIRAN

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Ukuran Perusahaan

Profitabiltas

Audit Delay
Solvabilitas

Opini Audit

Tabel 1.
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti Judul Simpulan

1 Subekti dan Pengaruh profitabilitas, Kelima variable independen


Widiyanti (2004) ukuran perusahaan, sektor berpengaruh signifikan terhadap
industri, Opini auditor, dan audit delay.
KAP big 5 tehadap audit
delay.

2 Jeane Deart Beberapa Faktor yang Total Revenue dan Laba Rugi
Meity Prabandari Berdampak pada Perbedaan berpengaruh terhadap Audit
(2007) Audit Delay Delay, sedangkan Debt Asset
Ratio dan Karakteristik KAP
tidak berpengaruh terhadap Audit
Delay

3 Michell Suharli Studi Empiris Faktor yang Likuiditas, Profitabilitas, Kantor


(2006) Berpengaruh terhadap Akuntan Besar mempunyai
Ketepatan Waktu Pelaporan hubungan dengan ketepatan
Keuangan waktu laporan keuangan,
sedangkan Kepemilikan Publik
tidak berpengaruh terhadap
ketepatan waktu laporan
keuangan

4 Dewi Lestari Analisis Faktor- Faktor yang Profitabilitas, Solvabilitas dan


Mempengaruhi Audit Delay: Kualitas Auditor berpengaruh

20
(2010) Studi Empiris pada terhadap audit delay sedangkan
Perusahaan Consumer ukuran perusahaan dan opini
Goods yang Terdaftar di auditor tidak berpengaruh
BEI terhadap audit delay.

5 Ashton dkk. Pengaruh Kompleksitas Jenis opini qualified, perusahaan


(1987) perusahaan, kompleksitas industry, perusahaan nonpublic,
operasional, kompleksitas tahun buku 31 Desember, SPI,
keuangan, kompleksitas dan EDP yang melemah yang
pelaporan keuangan, jenis memperpanjang audit delay.
industry, perusahaan public
atau non publik, tahun buku,
SPI, dan EDP terhadap audit
firm tenure

6 Haron dkk. Reputasi KAP, Opini opini auditor, tipe industri, dan
Contingent Auditor, Ukuran anak cabang perusahaan
liability, (2002- perusahaan, tipe industri, multinasonal yang berpengaruh
2004) penguman rugi, ratio of terhadap audir delay.
gathering, anak cabang
perusahaan multinasional,
dan good corporate
governance terhadap audit
delay.

7 Wira Kusuma Pengaruh jenis opini, Solvabilitas, internal auditor, dan


(2004) Solvabilitas, Internal ukuran perusahaan yang
auditor, Ukuran Perusahaan, berpengaruh terhadap rentang
profitbiitas, reputasi auditor, waktu penyelesaian audit.
jenis industry, dan jenis
opini terhadap rentang
waktu penyelesaian audit

Tabel 2.
Kriteria Pemilihan Sampel
Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 136


2008-2011

Kriteria:

a. Perusahaan yang tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia (76)


(BEI) secara berturut-turut untuk periode 2008-2012
b. Perusahaan tersebut menerbitan data dan informasi yang (41)
lengkap untuk menganalisis dari periode 2008-2012
c. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan laporan (19)

21
keuangan per 31 Desember 2008-2012 dalam mata uang
rupiah
Jumlah Sampel 42

Tabel 3.
Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International Tbk


2 AISA Tiga pilar Sejahtera Food Tbk
3 AKKU Alam Karya Unggul Tbk
4 ALKA Alaska Industrindo Tbk
5 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
6 ASII Astra International Tbk
7 AUTO Astra Auto Part Tbk
8 BRNA Berlian Tbk
9 BTON Beton Jaya Manunggal Tbk
10 BUDI Budi Acid Jaya Tbk
11 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk
12 GJTL Gajah Tunggal Tbk
13 HMSP Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
14 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
16 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk
17 JKSW Jakarta Kyoei Steel Work Ltd Tbk
18 JPRS Jaya Pari Steel Tbk
19 KAEF Kimia Farma Tbk
20 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk
21 KICI Kedaung Indag Can Tbk
22 LION Lion Metal Works Tbk
23 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk
24 LMSH Lionmesh Prima Tbk
25 MAIN Malindo Feedmill Tbk
26 MRAT Mustika Ratu Tbk
27 MYOR Mayora Indah Tbk
28 MYRX Hanson International Tbk
29 PBRX Pan Asia Filament Tbk
30 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
31 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk
32 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk
33 PYFA Pyridam Farma Tbk

22
34 SKLT Sekar Laut Tbk
35 SMCB Holcim Indonesia Tbk
36 SMGR Semen Gresik tbk
37 SMSM Selamat Sempurna Tbk
38 SPMA Suparma Tbk
39 SRSN Indo Acitama Tbk
40 STTP Siantar Top Tbk
41 SULI Sumalindo Lestari Jaya Tbk
42 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk

Tabel 4
Klasifikasi nilai d
Nilai Keterangan

< 1,10 Ada autokorelasi

1,10 1,54 Tidak ada autokorelasi

1,55 2,46 Tidak ada autokorelasi

2,47 2,90 Tidak ada autokorelasi

>2,91 Ada autokorelasi

Tabel 5
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Audit Delay 210 31.00 138.00 73.8952 15.37688
TA 210 9.E8 2.E14 6.76E12 2.108E13
ROA 210 -112.48 168.02 .4143 14.02166
DR
210 .00 621.16 4.6017 44.47519
Opini Audit 210 .00 1.00 .9667 .17993
Valid N (listwise) 210

23
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 189
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 14.34624012
Most Extreme Differences Absolute .097
Positive .083
Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z 1.340
Asymp. Sig. (2-tailed) .055
a. Test distribution is Normal.

Tabel 7.
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Unstandardized Coefficients Collinearity Statistics


Model B Std. Error Tolerance VIF
1 (Constant) 91.737 17.033

LN_TA -.789 .583 .893 1.120


LN_ROA -1.987 .809 .935 1.069
LN_DR 3.878 1.168 .803 1.246
Opini Audit 1.331 7.831 .876 1.142
a. Dependent Variable: Audit Delay

Tabel 8.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.076 11.303 -.007 .995
LN_TA .444 .387 .088 1.148 .253
LN_ROA -.635 .537 -.089 -1.182 .239
LN_DR -.936 .775 -.098 -1.207 .229
Opini Audit -4.271 5.196 -.064 -.822 .412

24
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -.076 11.303 -.007 .995
LN_TA .444 .387 .088 1.148 .253
LN_ROA -.635 .537 -.089 -1.182 .239
LN_DR -.936 .775 -.098 -1.207 .229
Opini Audit -4.271 5.196 -.064 -.822 .412
a. Dependent Variable: Absresid
Tabel 9.
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square Square the Estimate Watson
a
1 .320 .102 .083 14.50134 1.814
a. Predictors: (Constant), Opini Audit, LN_ROA, LN_TA, LN_DR
b. Dependent Variable: Audit Delay

Tabel 10.
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 91.737 17.033 5.386 .000
LN_TA -.789 .583 -.100 -1.353 .178
LN_ROA -1.987 .809 -.177 -2.455 .015
LN_DR 3.878 1.168 .259 3.320 .001
Opini Audit 1.331 7.831 .013 .170 .865
a. Dependent Variable: Audit Delay

Tabel 11.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)


Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .320 .102 .083 14.50134
a. Predictors: (Constant), Opini Audit, LN_ROA,
LN_TA, LN_DR
b. Dependent Variable: Audit Delay

25
Tabel 12.
Hasil Uji F Statistik
ANOVAb
Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 4406.389 4 1101.597 5.238 .001a
Residual 38693.146 184 210.289
Total 43099.534 188
a. Predictors: (Constant), Opini Audit, LN_ROA, LN_TA, LN_DR
b. Dependent Variable: Audit Delay

26

Anda mungkin juga menyukai