Anda di halaman 1dari 3

PORTFOLIO PENEGAKKAN DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA KASUS LUKA

BAKAR
dr. Sona Junia Gratifa

Subyektif
Pasien Laki-laki usia 48 tahun datang ke IGD RS Selasih dengan keluhan luka bakar
pada kedua lengan akibat ledakan kompor minyak, terdapat gelembung berisi cairan, kulit
kemerahan, nyeri dan terasa panas pada kedua lengan pasien. Wajah pasien tidak terkena.
Pasien tidak mengeluhkan sesak nafas.

Objective
Kesadaran: komposmentis kooperatif
TTV : TD 130/80 mmHg Frekuensi nafas 20x/i
Suhu 36,00C Frekuensi nadi : 87x/i
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2
Luka bakar 9% luas tubuh. Ditemukan bula dan sangat nyeri.
BB : 65kg

Assessment
Diagnosis
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan
kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. Derajat
luka bakar :
1. Luka bakar grade I
a. Disebut juga luka bakar superficial
b. Mengenai lapisan luar epidermis, tetapi tidak sampai mengenai daerah dermis.
c. Kulit tampak kemerahan, sedikit oedem, dan terasa nyeri.
2. Luka bakar grade II
a. Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
b. Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka bakar grade I
c. Ditandai dengan adanya bula, pembengkakan, permukaan basah / berair
3. Luka bakar grade III
a. Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
b. Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh darah
sudah hancur.
c. Luka bakar meliputi kulit, lemak subkutis sampai mengenai otot dan tulang 1
d.Luka kehitaman dan kaku

Penentuan luas luka bakar : Rule of Nines

Tatalaksana
Pada luka bakar ringan, prinsip penanganan utama adalah mendinginkan daerah yang
terbakar dengan air, mencegah infeksi dan memberi kesempatan sisa-sisa sel epitel untuk
berproliferasi, dan menutup permukaan luka. Sedangkan pada luka bakar berat dilakukan
resusitasi segera bila penderita menunjukkan gejala syok. Pada pasien luka bakar
memerlukan antibiotik spektrum luas, analgetik serta anti tetanus serum. Kalori yang
dibutuhkan sebesar 2500 3000 kalori / hari dengan protein tinggi
Pemberian cairan intravena
Setiap pasien luka bakar lebih dari 20% luas permukaan tubuh memerlukan resusitasi
cairan. Cara yang banyak digunakan dan lebih sederhana adalah menggunakan Rumus Baxter
Formula Baxter : %luka bakar x kgBB x 4 cc
Separuh dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam
16 jam berikutnya. Hari pertama terutama diberikan elektrolit yaitu larutan Ringer Laktat.
Hari kedua diberikan setengah cairan hari pertama.
Pengobatan lokal
Luka bakar derajat satu dan dua yang menyisakan elemen epitel dapat diharapkan
sembuh sendiri, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan infeksi. Obat topikal dapat
berbentuk larutan, salep, atau krim. Antibiotik dapat diberikan dalam bentuk sediaan kassa
(tulle). Antiseptik yang digunakan adalah yodium povidon atau nitras-argenti 0,5%. Obat lain
yang banyak digunakan adalah zilversulfadiazin, dalam bentuk krim 1%. Krim ini bersifat
bakteriostatik dan memiliki daya tembus yang cukup efektif terhadap semua bakteri, tidak
menimbulkan resitensi dan aman. Krim ini dioleskan tanpa pembalut, dan dapat dibersihkan
dan diganti setiap hari.

Planning
Diagnosis
Pasien mengalami luka bakar grade II dengan luas luka bakar 18%. Pada kedua lengan
pasien ditemukan eritem, edem dan bula yang sesuai dengan derajat luka bakar grade II. Luka
bakar ditemukan pada kedua lengan pasien dengan masing-masing lengan luas luka bakar 9%
dan total luas luka bakar pada pasien adalah 18%.

Terapi
Pasien mendapatkan antibiotik ciprofloksasin tablet, analgetik asam mefenamat dan
silver sulfadiazin cream sebagai pengobatan topikal, sesuai prinsip tatalaksana kasus luka
bakar ringan. Pemberian antibiotik sebagai profilaksis masih kontroversi dan tidak dianjurkan
pada luka bakar yang baru terjadi. Antibiotikia ditujukan untuk terapi bila terjadi infeksi.

Edukasi
Perawatan luka bakar secara lokal dengan mengoleskan krim setiap hari dan menjaga
kebersihan luka. Konsumsi makanan bergizi yang tinggi protein untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi pasien luka bakar, serta banyak minum air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan
dan mengganti kehilangan cairan akibat luka bakar.

Daftar Pustaka
1. Lisa Y, Hasibuan, Soedjana H, Bisono. Luka; dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. EGC.
Jakarta;73-81.
2. American College of Surgeons, IKABI. Trauma termal; dalam Advanve trauma life
support for doctors. Edisi 8. 2008; 247-60.

Anda mungkin juga menyukai